Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PERILAKU&PERILAKU KESEHATAN

TUGAS MAKALAH PROMOSI KESEHATAN


Dosen Pengampu :
Wien I,A.Md,SKM

Disusun oleh :
M.NUR RIZKI
NIM : 035017183210016

PRODI TEKNIK GIGI


POLITEKNIK HANG TUAH JAKARTA
T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada Kami sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang ada. Materi
ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai „Konsep
Perilaku dan Perilaku Kesehatan‟.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran


bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Bab I Pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3

B. Tujuan 5

Bab II Pembahasan 6

Bab III Penutup 14

A. Kesimpulan 14

B. Saran 14

Daftar Pustaka 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),


merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons,
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

1. Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk


terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi

4
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek,
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

5
B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan manfaat kepada


pembaca mengenai konsep perilaku manusia dan perilaku manusia terhadap
kesehatan, agar pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan
membagikan informasi ini kepada orang lain.

6
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia


dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika.

Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat


diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku
dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh
karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.

Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan


suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku
yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku
seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol
sosial.

Dalam kedokteran, perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk


mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya
masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka
penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,


antropologi dan kedokteran.

7
Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek


yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan minuman serta lingkungan.

Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3


kelompok :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintenance)


2) Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan (Health Seeking Behavior)
3) Perilaku kesehatan lingkungan

Domain Perilaku

Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga


bidang perilaku, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam
perkembangannya, domain perilaku yang diklasifikasikan oleh Bloom dibagi
menjadi tiga tingkat, yaitu :

 Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoadmojo, 1993).

8
 Sikap (attitude)

Sikap adalah suatu bentuk evaluasif atau reaksi perasaan, sikap seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak pada objek
tersebut. Sikap sebagai efek positif atau efek negative terhadap objek psikologis
(Notoadmojo, 1993).

 Tindakan atau praktik (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (Overt


Behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
beberapa faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.

Tingkatan tindakan ada 4, yaitu :

1) Persepsi (perception), yaitu mengenal dan memilih berbagai objek dengan


tindakan yang diambil.
2) Respon terpimpin (guided respon), yaitu apabila seseorang dapat melakukan
sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.
3) Mekanisme (mechanism), yaitu apabila seseorang dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis atau sesudah itu merupakan kebiasaan.
4) Adaptasi (adaption), suatu tindakan atau praktek yang sudah berkembang
dengan baik dan dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan
tersebut.

9
Perilaku Sehat

Menurut Becker, konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari


konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge),
sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik kesehatan (health practice).

Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan
individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku
kesehatan menjadi tiga dimensi, yaitu :

1. Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh


seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang
penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait atau
memengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan
pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.

2. Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang


terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap
terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang
terkait dan atau memengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan
kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakaan.

3. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas
orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit
menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan
tindakan untuk menghindari kecelakaan.

10
Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai
respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit,
penyakit, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seperti lingkungan,
makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku
kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati
(observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari


penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari
penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan.

11
Konsep Sehat Sakit

Pengertian

Sehat menurut WHO

Sehat : a state of complete physical, mental, and social well being and not
merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera
menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan).

1. Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster‟s New
Collegiate Dictionary).

2. Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu
kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan
tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.

12
Sehat Menurut UU No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Ada 4 unsur pendatang tentang sehat, yaitu :


1. Biologis : bebas dari penyakit.
2. Psikologis : sejahtera dan aktualisasi diri.
3. Sosial : mampu mangadaptasi tanggung jawab sosial, dan fungsi peran.
4. Adaptasi : mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan.

Kriteria sehat menurut WHO, Seseorang dikatakan sehat jiwa, yaitu :


 Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun
kenyataan itu buruk.
 Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
 Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.
 Dapat berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling
memuaskan.
 Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
 Dapat menerima kecemasan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian
hari.
 Dan akhirnya, tidak kalah pentingnya mempunyai rasa kasih sayang yang besar.

Kriteria sehat-sakit jiwa menurut America Psychiatriy Association. Menilai


kesehatan jiwa terdiri dati 6 dimensi :
 Ketidak bahagian.
 Kehilangan kegembiraan.

13
 Ketegangan.
 Perasaan muda tersinggung.
 Kurang percaya diri.
 Keragu-raguan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

Sedangkan perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh


manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan/atau genetika.

Skiner (1983) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku


merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini
disebut teori „S-O-R‟ atau Stimulus Organisme Respons.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

15
Daftar Pustaka

1. Albarracín, Dolores, Blair T. Johnson, & Mark P. Zanna. The Handbook of


Attitude. Routledge, 2005. Hlm. 74-78
2. (Inggris) Gochman, David S. Handbook of Health Behavior Research:
Relevance for Professionals and Issues for the Future. Springer, 1997. Page.
89-90
3. David C, McClelland. Human Motivation. CUP Archive, 1987. Hlm. 34
4. (Inggris)B. Kar, Snehendu. 1989. Health Promotion Indicator and Action.
New York: Springer Publishing Company. Hlm. 143
5. Mappiare, Andi. Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional Surabaya,
1982. Hlm. 149
6. Smet, Bart. Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana
Indonesia, 1994. Hlm. 56
7. Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23

16
17

Anda mungkin juga menyukai