PUSTAKA
A. Perilaku Sehat
meliputi sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, dan spiritual. Menurut Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Secara luas sehat berarti suatu keadaan dinamis di mana individu
karena itu, untuk mendapatkan sehat secara fisik maka non-fisik harus
11
12
minum minuman keras dan narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres dan
diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis
stres dan perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya
masih belum bisa diamati orang lain secara jelas. Respon seseorang
berupa tindakan atau praktik yang dapat diamati oleh orang lain. Jadi,
2014).
penjelasannya:
a. Pengetahuan
b. Sikap
atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
kecelakaan.
c. Praktik
kecelakaan.
15
Ketiga domain tersebut akan dijadikan alat ukur di dalam penelitian ini.
terbuka didasari oleh perilaku tertutup, jika itu bernilai positif bagi individu
maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng. Oleh
karena itu ranah atau domain perilaku di atas akan dikaitkan dengan bentuk-
perilaku tertutup dan terbuka. Perilaku tertutup terdiri dari pengetahuan dan
sikap. Sementara perilaku terbuka yaitu praktik atau tindakan. Menurut teori
tersebut, dalam berperilaku individu tidak dapat bertindak tanpa didasari oleh
b. Olahraga teratur
aspek ini bergantung dari usia dan status kesehatan yang bersangkutan.
c. Tidak merokok
dkk & Syafei, dkk, dalam Prawitasari, 2012). Selain tidak merokok
Perokok pasif adalah orang yang menghisap asap rokok orang lain
aktif. Bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa perokok pasif lebih
Artinya perokok pasif menghirup zat berbahaya 3 kali lebih banyak dari
e. Istirahat cukup
f. Mengendalikan stres
mengelola stres yang terbukti efektif adalah dengan rutin berekreasi dan
18
(Benih, 2013).
apabila tubuh dalam keadaan imbang energi. Langkah awal yang harus
praktis untuk menghitung kalori per hari adalah dengan cara rule of
BB ideal yang digunakan apabila orang termasuk obes atau gemuk; dan
menjalankan pola asupan gizi atau pola makan yang dapat mengatasi atau
(1) Konsumsi makanan sehari-hari yang kaya akan sayur dan buah.
(2) Dianjurkan untuk mengkonsumsi produk atau hasil olah susu yang
rendah lemak.
Aktivitas fisik sedang, berupa berjalan kaki cepat selama 30-45 menit per
adalah aerobik seperti berjalan kaki cepat. Jenis olahraga lainnya adalah
Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik,
sebagai alat ukur di dalam penelitian ini adalah indikator perilaku sehat yang
Kementrian Kesehatan.
berperilaku sehat.
objek atau stimulus di luar dirinya. Misalnya, pria mau menggunakan alat
bebas oleh individu saat ini dinilai masih sukar. Misalnya di Indonesia,
pengertian yang luas, baik itu berkaitan dengan fasilitas yang tersedia
2014).
perilaku. Dalam teori Green, sumberdaya ini adalah sama dengan faktor
terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat terlihat dari perilaku tiap-
menjadi suatu perbuatan. Penguatan konsep mulai dari “tahu” menjadi “mau”
B. Dukungan Sosial
hal, yaitu; sumber dukungan sosial dan tingkat kepuasan dari dukungan sosial
psikologis yang diberikan oleh teman dan atau anggota keluarga. Gottlieb
atau nasehat verbal dan atau nonverbal, bantuan nyata, atau tindakan yang
diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan
adalah sumber daya individu yang disediakan dari hasil interaksinya dengan
orang lain. Artinya, dukungan sosial dapat dilihat dari banyaknya kontak
25
sosial yang terjadi atau yang dilakukan individu dalam menjalin hubungan
atau dukungan yang dirasakan. Menurut Maslihah (2011) segala sesuatu yang
ada di lingkungan dapat menjadi dukungan sosial atau tidak, tergantung pada
sejauhmana individu merasakan hal itu sebagai dukungan sosial. Oleh karena
itu, dukungan sosial yang dipersepsikan adalah lebih penting dalam perilaku
(dalam Smet, 1994) yaitu dukungan sosial mengacu pada kesenangan yang
penjelasannya;
26
a. Dukungan Emosi
b. Dukungan Penghargaan
yang positif pada individu, dorongan untuk maju atau persetujuan akan
c. Dukungan Instrumental
hiburan. Individu yang meminjamkan uang atau menghibur saat ada yang
d. Dukungan informasi
rekan kerja, atasan atau seorang profesional seperti dokter atau psikolog.
sebagai berikut:
a. Dukungan penghargaan
b. Dukungan emosional
dengan hal yang bersifat emosional atau menjaga kedaan emosi, afeksi
perasaan dicintai.
28
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan informasi
individu dan apa yang harus dilakukan. Dukungan ini dapat membantu
e. Dukungan jaringan
kelompok. Dalam hal ini individu dapat membagi minat dan aktivitas
kelompok tersebut.
Aspek yang digunakan sebagai alat ukur penelitian ini adalah aspek
dukungan sosial menurut House (dalam Smet, 1994). Empat aspek tersebut
29
aspek menurut Sarafino (1998) aspek kelima tidak digunakan karena jaringan
sosial lebih cocok untuk individu yang telah didiagnosis suatu penyakit.
atau teman yang seumur dan memiliki kelompok sosial yang sama,
seperti teman kampus, teman sekolah atau teman kerja. Dukungan teman
30
bentuk lainnya.
kekasih, guru, dosen, dokter, psikolog dan orang-orang dekat yang dapat
dukungan sosial bersumber dari keluarga, teman dan significant other, akan
2014). Oleh karena itu, perilaku sehat perlu diterapkan sedini mungkin, mengingat
31
hal tersebut adalah satu-satunya cara agar terhindar dari pelbagai ancaman
penyakit. Namun pada praktiknya mahasiswa yang hidup jauh dari orangtua,
kurang menerapkan gaya hidup sehat. Ditambah lagi beban akademik yang
berbagi untuk individu ketika stres bahkan depresi (Priyoto, 2014). Ketiadaan
penyakit. Selain itu, individu yang merasa tidak didukung untuk berperilaku sehat
Aspek pertama dukungan sosial adalah dukungan emosi. Dukungan emosi dapat
mempengaruhi kesehatan individu. Stres atau tekanan hidup pada remaja adalah
salah satu alasan mengapa remaja merokok (Prawitasari, 2012). Senada dengan
Goleman (2015), isolasi pada pria dapat meningkatkan perilaku merokok dan
timbulnya penyakit hipertensi. Oleh karena itu dukungan emosi penting dalam
mengelola stres agar tidak menimbulkan isolasi pada individu sehingga individu
memiliki umur dua kali lebih panjang daripada mereka yang tidak mendapatkan
katakan “kamu hebat!”, “kamu pasti bisa!” atau lainnya, akan meningkatkan harga
diri sehingga perilaku sehat tersebut akan dilakukan atau semakin rutin dilakukan.
Hal tersebut dijelaskan oleh Benih (2014) bahwa dukungan penghargaan berupa
individu sehingga timbulah citra diri yang positif dan karenanya perasaan positif
terhadap diri individu tersebut. Jadi, pesan kesehatan tentang penyakit dapat
perilaku sehat (Benih. 2014). Senada dengan hal tersebut, menurut Henriques &
Calhoun dalam Syahrani (2015), orang yang memiliki harga diri yang positif
yang dilakukan Ningrum (2012) memperoleh hasil bahwa dukungan sosial akan
semakin tinggi dukungan penghargaan maka semakin tinggi pula perilaku sehat
individu.
hadiah, ajakan rekreasi atau dapat pula dengan pemberian pekerjaan yang dapat
berupa uang, barang atau bahkan sekadar pujian berupa kata-kata lisan. Ketika
individu diberikan hadiah atau karena melakukan perilaku sehat mereka akan
termotivasi untuk melakukannya secara rutin. Pendapat di atas sesuai dengan teori
yakni dengan pemberian informasi, saran maupun nasihat. Saran maupun nasehat
dapat bersumber dari norma yang ada di lingkungan sosial. Menurut Benih
yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah norma subjektif. Norma subjektif ini
bagaimana biasanya kelompok bersikap dan bertingkah laku (Fishbein & Ajzen,
dalam Benih, 2014). Contoh, seseorang merokok di usia muda ketika masih duduk
memintannya untuk berhenti merokok. Mau tidak mau akan mengikuti saran
tersebut, meskipun upayanya dirasa berat. Teori ini disebut Planned Behaviour
diberikan orang lain terhadap individu. Ini menjelaskan bahwa perlu adanya
kontrol dari luar terhadap perilaku individu. Kontrol luar tersebut berupa saran
atau nasehat (Smet, 1994). Menurut Subagiyo (2015) teori Planned Behaviour
terdapat pemberian informasi terkini, manajemen diri serta dukungan sosial yang
sosial dalam konseling ini dinilai berhasil dengan metode yang sederhana
Dukungan Emosi
36
Dukungan Penghargaan
Dukungan Sosial Perilaku Sehat
Dukungan Instrumental
Dukungan Informasi
D. Hipotesis
Ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan perilaku sehat pada
dukungan sosial maka semakin tinggi perilaku sehat. Namun sebaliknya apabila