Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

Riset Behavior dalam Upaya Promosi Kesehatan

Oleh

Nama: Ananda Dwi Cezarindy

NIM: P1D122005

PROGRAM PASCASARJANA

STUDI MAGISTER PROMOSI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2023
Riset Behavior dalam Upaya Promosi Kesehatan

A. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan merupakan atribut pribadi seperti keyakinan, harapan,
motif, nilai, persepsi, dan elemen kognitif lainnya, karakteristik kepribadian,
termasuk keadaan dan sifat afektif dan emosional, dan pola perilaku, tindakan,
dan kebiasaan terbuka yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan, pemulihan
kesehatan, dan peningkatan kesehatan (Glanz et al., 2008). Perilaku dibagi
menjadi 2 yaitu (Kholid, 2018):

1. Covert behavior, merupakan perilaku tertutup yang terjadi jika respon


terhadap stimulus masih belum dapat diamati oleh orang lain secara jelas,
atau masih terselubung.
2. Overt behavior, merupakan perilaku terbuka yang terjadi jika respon terhadap
stimulus sudah dapat diamati oleh orang lain, atau sudah berupa tindakan.

Defenisi tiga kategori perilaku kesehatan (Glanz, Lewis and Rimer, 2008):

1. Preventive health behavior, di mana setiap aktivitas yang dilakukan oleh


seseorang yang meyakini dirinya sehat dengan tujuan mencegah atau
mendeteksi penyakit dalam keadaan asimtomatik. Preventive health behavior
juga dijelaskan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
meyakini dirinya sehat, untuk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksinya
dalam tahap tanpa gejala.
2. Illness behavior, di mana setiap aktivitas yang dilakukan seseorang yang
merasa dirinya sakit, untuk menentukan keadaan kesehatan dan menemukan
obat yang sesuai. Illness behavior umumnya dianggap sebagai tindakan yang
diambil seseorang setelah gejala muncul dan dirasakan
3. Sick role behavior, di mana setiap aktivitas yang dilakukan seseorang yang
menganggap dirinya sakit, dengan tujuan untuk sembuh, termasuk menerima
perawatan dari layanan kesehatan.
B. Teori Perilaku Kesehatan
Berikut adalah teori yang dominan tentang perilaku kesehatan menurut
Pakpahan et al (2021):

1. Social Cognitive Theory


Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986) yang tidak hanya
berfokus pada psikologi perilaku kesehatan tetapi juga pada aspek sosial.
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku individu terbentuk sebagai respon
terhadap pembelajaran observasional dari lingkungan sekitarnya.
2. Theory of Planned Behavior
Teori ini merupakan niat seseorang untuk terlibat dalam suatu perilaku yang
dipengaruhi oleh sikap baik positif atau negatif dan persepsi seseorang
terhadap norma subjektif terkait perilaku. Teori ini dikembangkan dari dari
Theory of Reasoned Action (TRA) yang menyatakan bahwa perilaku
merupakan hasil dari niat. Oleh karena itu, seseorang cenderung untuk
melakukan suatu perilaku bila dipandang secara positif oleh individu tersebut
dan juga ketika individu tersebut percaya bahwa orang lain yang mereka
hargai menyetujui kinerja tersebut. TRA menjelaskan dan memprediksi
perilaku ketika perilaku itu dianggap berada di bawah kendali kemauan
individu.
3. Transtheoretical Model of Behavior Change
Model ini menggambarkan perilaku kesehatan sebagai proses yang ditandai
dengan tahapan kesiapan untuk berubah. Model ini berbeda dari SCT karena
mengasumsikan bahwa orang dengan perilaku bermasalah tidak semuanya
dimulai pada tahap kesiapan yang sama untuk mengubah perilaku. Pada
kenyataanya, salah satu tahapan perubahan pada model ini adalah tahapan di
mana orang sama sekali tidak siap untuk berubah. Model transtheoretical
menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran ketika klien tidak berniat
melakukan perubahan perilaku atau baru mulai mempertimbangkan untuk
mengubah perilaku. Penting untuk menilai alasan kenapa seseorang tidak
ingin berkomitmen pada perubahan, seperti kurangnya pengetahuan,
kurangnya keterampilan, kurangnya sumber daya dan dukungan, dan
kurangnya waktu. Peningkatan kesadaran sangat penting untuk membantu
klien menyadari masalah kesehatan atau perilaku yang perlu ditangani.
Perawat dapat menggunakan alat bantu berupa literasi maupun audio visual
yang sesuai dengan budaya dan pilihan pribadi pasien.
4. Health Belief Model
Model ini berkembang tahun 1950-an dan menjelaskan bahwa perilaku
dipengaruhi oleh nilai dan harapan. Ketika model ini diterapkan pada perilaku
kesehatan, dapat disimpulkan bahwa individu berusaha menghindar dari
penyakit dan mengharapkan kegiatan terkait kesehatan yang mengarah pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Meningkatkan perilaku sehat dan mengurangi perilaku yang berisiko terhadap


kesehatan adalah tantangan utama yang dihadapi para profesional kesehatan.
Berikut adalah strategi perubahan perilaku kesehatan yang dapat digunakan oleh
tenaga kesehatan untuk dapat mengubah perilaku kesehatan klien mereka.
Permasalahan kesehatan masyarakat bersifat multikausal dan oleh karena itu
pemecahanya pun harus dengan pendekatan multidisiplin. Itulah sebabnya
masalah kesehatan masyarakat dalam praktiknya mempunyai sebaran yang luas.
Upaya kesehatan masyarakat didefinisikan sebagai semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan
(promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial). Meskipun perilaku
adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
individu, namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik
dari individu yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi
beberapa individu, namun respons tiap individu bisa berbeda. Faktor-faktor yang
membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan
perilaku. (Pakpahan et al., 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Glanz K, Lewis FM dan Rimer BK. 2008. Health Behavior and Health
Education: Theory, Research, and Practice. 4th ed. Jossey-Bass.

Pakpahan M, Siregar D, Susilawaty A, Mustar T, Ramdany R, Sianturi EIME,


Sitanggang MRGTYF, Maisyarah M. 2021. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai