Oleh :
Fahrul Rusdianto (G1D122222)
A. Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan bagian dari aktivitas suatu organisme.
Perilaku adalah apa yang dilakukan organisme atau apa yang diamati
oleh organisme lain. Perilaku juga merupakan bagian dari fungsi
organisme yang terlibat dalam suatu tindakan. Perilaku merupakan
respon atau reaksi terhadap stimulus (rangsang dari luar). Perilaku
terjadi melalui proses respon, sehingga teori ini sering disebut dengan
teori ”S-O-R” atau Teori Organisme Stimulus. Perilaku organisme
adalah segala sesuatu yang dilakukan termasuk perilaku tertutup dan
terbuka seperti berpikir dan merasakan (Yayasan & Menulis, 2021).
Berdasarkan definisi tersebut, maka perilaku dibagi menjadi 2 yaitu
(Yayasan & Menulis, 2021):
1. Covert behavior, merupakan perilaku tertutup yang terjadi jika
respon terhadap stimulus masih belum dapat diamati oleh orang
lain secara jelas, atau masih terselubung.
2. Overt behavior, merupakan perilaku terbuka yang terjadi jika
respon terhadap stimulus sudah dapat diamati oleh orang lain,
atau sudah berupa tindakan.
4. Transtheoretical model
Model ini menggambarkan perilaku kesehatan sebagai proses
yang ditandai dengan tahapan kesiapan untuk berubah. Model ini
berbeda dari SCT karena mengasumsikan bahwa orang dengan
perilaku bermasalah tidak semuanya dimulai pada tahap kesiapan
yang sama untuk mengubah perilaku. Pada kenyataanya, salah
satu tahapan perubahan pada model ini adalah tahapan di mana
orang sama sekali tidak siap untuk berubah. Tahap perubahan
menurut model ini adalah (Yayasan & Menulis, 2021):
a. Precontemplation
Pada tahap ini individu tidak berniat untuk berubah dan tidak
menyadari bahwa perilaku mereka saat ini tidak mengalami
masalah.
b. Contemplation
Pada tahap ini individu sudah mempunyai niat untuk
mengubah perilaku dalam waktu enam bulan ke depan.
Mereka sudah menyadari manfaat dari perubahan perilaku
mereka, tetapi sering kali terhalang oleh faktor negatif yang
memengaruhi tindakan mereka.
c. Preparation
Pada tahap ini individu memiliki niat yang jelas untuk
mengubah perilaku sehat dalam waktu tiga puluh hari ke
depan, misalnya mengikuti program penurunan berat badan
atau berhenti merokok.
d. Action
Pada tahap ini individu sudah membuat perubahan perilaku
yang dapat diamati dalam enam bulan terakhir. Individu yang
tidak mengalami fase persiapan kemungkinan sangat rentan
untuk gagal karena kurangnya persiapan.
e. Maintenance
Pada tahap ini individu telah berhasil mengubah perilaku dan
mempertahankan perubahan itu setidaknya selama enam
bulan. Individu pada tahap ini berada pada risiko kegagalan
yang lebih rendah dibandingkan pada tahap action. Misalnya,
ketika individu tidak merokok selama lima tahun berturut-turut
maka tingkat kekambuhan untuk merokok biasa hanya 7%.
f. Termination
Pada tahap ini individu telah mencapai perubahan total tanpa
risiko kambuh dan perilakunya menjadi permanen.