Anda di halaman 1dari 7

Download

Model Promosi Kesehatan for Makalah - Copy


More info

MODEL PROMOSI KESEHATAN


Terdapat beberapa model dari promosi kesehatan yang populer dikemukakan olehpara ahli, y
aitu sebagai berikut
1.

Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)


Menurut Rosenstock dan Hocbaum, 1974 inti dari teori ini adalah belief atau kepercayaan. M
enegaskan bahwa persepsi seseorang dalam kerentanandan kemujaraban pengobatan memepe
ngaruhi keputusan seseorang dalamprilaku kesehatan. Selain itu menurut pendapat Rosenstoc
k dan Hocbaumbahwa prilaku ditentukan dengan:

Percaya bahwa mereka rentan terhadap maslah kesehatan tertentu

Menganggap masalah kesehatan adalah masalah yang serius

Meyakini dalam efektifitas dari tujuan pengobatan dan pencegahanitu sendiri

Tidak mahal
Menerima anjuran atau saran untuk mengambil tindakan kesehatanSedangkan kelemahan dari
model ini adalah:a.

Bahwa kepercayaan lain pada diri seseorang saling bersaing dengankepercayaan kesehatan ya
ng akan memepengaruhi prilakun itu sendiri
b.

Prilaku seseorang merupakan titik tolak utama sebelum kepercayaanseseorang itu terbentuk d
an bukan kepercayaan yang terlebih dahulumenjadi titik tolak seseorang.Salah satu contoh da
ri model kepercayaan kesehatan adalah seorang wanitaakan menggunakan alat kontrasepsi bil
a:

Wanita tersebut telah memiliki beberapa orang anak dan mengetahuibahwa dirinya masih me
miliki kemempuan atau potensi untuk bisahamil kembali sampai beberapa tahun mendatang

Melihat kondisi lingkungan tetangganya yang menunjukakkan statusekonominya rusak akibat


terlalu banyak mempunyai anak

You'rereading a preview. Unlockfullaccesswith a freetrial.


Pages 2 to 4 are not shown in thispreview.

DownloadWithFreeTrial

Mengetahui dan mendapatkan informasi bahwa teknik darikontrasepsi tertentu menunjukkan


efektifitas sebesar 95%

Mengetahui bahwa alat kontrasepsi itu aman dan tidak mahal


Selain itu dianjurkan pula oleh petugas kesehatan supaya memulaiuntuk menggunakan alat k
ontrasepsi
2.

Transtheoritical Model (Model Transteoritik “Bertahap”)

Menurut Prochaska dkk, 1979 model ini berisikan tentang prilakukesehatan tidak bergantung
pada perangkap teoritik tertentu dan seseorangmemepertimbangkan untung dan rugi penguba
han suatu prilaku sebelummelangkah dari tahap satu ke tahap berikutnya.Prochaska dkk, 197
9 mengidentifikasi model ini dalam 4 tahapan, yaitu:

Prekontemplasi. Yaitu seseorang belum memikirkan sebuahprilaku sama sekali, orang terseb
ut belum bermaksud mengubahsuatu prilaku.

Kontemplasi. Seseorang benar-


benar memikirkan suatu prilaku,namun masih belum siap melakukannya.

Aksi. Seseorang sudah melakukan perubahan prilaku

Pemeliharaan. Keberlangsungan jangka panjang dari perubahanprilaku yang terjadi.Model ini


digunakan dalam mencocokkan pendekatan intervensi dengantahap perubahan prilaku sebag
ai berikut:

Penyebarluasan informasi kesehatan pendekatan untuk mempengaruhi prekontemplator


Pelatihan keterampilan dan pedoman kerja menggerakkankontemplator menuju tahap aksi

Reinforcement menjadi pemelihara dari kecenderungan kembalikeprilaku semulaSedangkan s


alah satu untuk contoh dari model ini adalah kasus kebersihanrumah, yaitu seorang ibu karen
a kurang mendapat pengetahuan danpelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan,
memasak airminum atau menjaga kebersihan dapur. Setelah mendengar siaran radio

You'reReading a Preview

Unlockfullaccesswith a freetrial.
DownloadWithFreeTrial

tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, iamulai berkontemplas
i untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah.Kemudian ia mencari informasi dari tet
angga dan petugas kesehatansetempat akhirnya memulai proses perubahan perilaku. Setelah s
atuperiode waktu, ibu tersebut menutup makanan, memasak air minum danmenjaga kebersiha
n lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.
3.

Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)


Menurut Fishbein dan Ajzen, 1975 menerangkan teori ini berawal daripandangan umum tenta
ng dasar prilaku dengan memberikan perhatianpada niat, sikap dan keyakinan.selain itu meng
golongkan model ini dalamupaya untuk mencari hubungan antara sikap dan prilaku.Teori ini
juga menemukan bahwa sikap terhadap prilaku spesifik merupakan prediktor yang lebih baik
dan membedakan sikap terhadapobjek dan sikap terhadap prilaku yang berkaitan dengan obje
k. Objek danprilaku terhadap objek harus spesifik, misalnya objek (pil KB) dan prilaku(minu
m pil KB).Model Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)Ternyata aplikasinya teo
ri ini perlu adanya kontrol, sehingga terjadi TPB(Theory of Planned Behavior) yang merupak
an dirrect (langsung) model,Keyakinan perilakuevaluasi keyakianKeyakian normatif Motifasi
untuk patuhNorma subjektif SikapNiat Prilaku

DEFINISI TRANSTHEORETICAL MODEL

Transtheoretical Model adalah perubahan perilaku atas kesiapan individu untuk memiliki
tindakan yang lebih sehat, memberikan strategi, atau proses perubahan untuk memandu
individu untuk berperilaku sehat melalui tahapan perubahan dan pemeliharaan kesehatan.
Model ini menjelaskan bagaimana individu memodifikasi perilaku yang menjadi masalah dan
memperoleh perilaku positif. Transtheorical model adalah model yang fokus pada pembuatan
keputusan oleh individu. Asumsi dasar model ini adalah pada dasarnya individu tidak dapat
merubah perilaku dalam waktu yang singkat, terutama pada perilaku yang menjadi kebiasaan
sehari-hari. Terdapat lima tahapan menuju perubahan bagi individu: Pre-contemplation,
Contemplation, Preparation, Action, dan Maintanance.

Model transteoritikal merupakan model biopsikososial yang integratif, mengenai


perubahan perilaku yang disengaja.Tidak seperti model ataupun teori perilaku lainnya yang
eksklusif hanya terfokus pada dimensi tertentu, seperti pengaruh sosial atau biologi.

Model ini juga berupaya menyatukan dan mengintegrasikan konstruksi kunci dari
beberapa teori menjadi suatu model perubahan perilaku yang komperhensif agar dapat
digunakan dalam beragam perilaku, populasi dan keadaan (pengobatan, upaya pencegahan,
atau upaya pembuat kebijakan).

The Transtheoretical Model menurut Prochaska dan DiClemente (1983) adalah suatu
model yang integratif tentang perubahan perilaku. Kunci pembangun dari teori lain yang
terintegrasi. Model ini menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi perilaku masalah
atau memperoleh suatu perilaku yang positif dari perubahan perilaku tersebut.

Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil suatu keputusan
dari individu tersebut. Model melibatkan emosi, pengamatan dan perilaku, melibatkan pula
suatu kepercayaan diri.

Model ini dikembangkan dari pengalaman dalam pelaksanaan program yang


berhubungan dengan perilaku merokok dan pemakaian obat-obatan terlarang. Program ini
meneliti perubahan sebagai sesuatu proses dan mengakui bahwa tiap orang memiliki tingkat
kesediaan atau motivasi yang berbeda untuk berubah. Transtheoretical model mengemukakan
enam tahap (stage) terpisah. Melalui tahap-tahap ini, seseorang dapat berubah ke arah
perilaku sehat jangka panjang yang positif. Enam tahap tersebut adalah:

1. Pra Kontemplasi (belum menyatakan/ belum siap untuk berubah)

2. Kontemplasi (mempertimbangkan untuk berubah)

3. Persiapan (komitmen yang serius untuk berubah)

4. Aksi (perubahan di mulai)

5. Pemeliharaan ( mempertahankan perubahan)

Tahap Perubahan menurut Transtheoretical model

 Pra Perenungan (Precontemplation)

Pada tahap ini seseorang tidak peduli untuk melakukan aksi terhadap masa depan
yang dapat diperkirakan. Pengukuran biasanya diukur dalam enam bulan berikutnya.Rasa
ketidakpedulian ini terjadi disebabkan oleh kurang tahunya mengenai konsekuensi suatu
perilaku.

 Perenungan (Contemplation)

Pada tahap ini seseorang peduli untuk berubah pada enam bulan berikutnya.Individu
lebih peduli dalam kemungkinan perubahan.Akan tetapi, seringkali peduli terhadap
konsekuensi secara akut.

 Persiapan (Preparation)

Pada tahap ini seseorang peduli melakukan aksi dengan secepatnya di masa
mendatang.Pengukuran dilakukan biasanya pada bulan berikutnya.Seseorang pada tahap ini
secara khusus melakukan beberapa aksi yang signifikan pada tahun sebelumnya.

 Aksi (Action)

Tahap dimana seseorang telah melakukan modifikasi spesifik pada gaya hidupnya
selama enam bulan terakhir. Pada tahap ini aksi sudah dapat diamati. Dalam transtheoretical
model, aksi hanya ada sekali dari lima tahap dan tidak semua modifikasi perilaku disebut
aksi.

 Pemeliharan (Maintenance)

Pada tahap yang terakhir ini seseorang berupaya untuk mecegah munculnya perilaku
yang tidak diinginkan. Akan tetapi seringkali seseorang tidak menerapkan proses perubahan
aksinya.

APLIKASI TRANSTHEORETICAL MODEL

Model ini sebelumnya telah diterapkan dalam berbagai masalah perilaku. Berhenti
merokok, olahraga, diet rendah lemak, pengujian radon, penyalahgunaan alkohol, mengontrol
berat badan, penggunaan kondom untuk perlindungan HIV, perubahan organisasi,
penggunaan tabir surya untuk mencegah kanker kulit, penyalahgunaan obat, kepatuhan
medis, skrining mamografi, dan manajemen stres. Salah satu contoh yang akan dijelaskan
secara rinci adalah berhenti merokok.

1. Pra kontemplasi: Perokok cenderung menghindari membaca, berbicara atau berpikir


tentang bahaya rokok.
2. Kontemplasi: Orang tersebut (perokok) sudah mulai mengetahui atau menyadari
bahwa perilaku yang ia miliki adalah sebuah masalah dan mulai melihat keuntungan
dan kerugian yang bisa ditimbulkan jika ia tetap melakukan perilaku tersebut.
3. Persiapan: Orang tersebut sudah mulai memiliki keinginan untuk melakukan
perubahan perilaku dan mungkin ia mulai dari sesuatu yang kecil, seperti perlahan-
lahan mengurangi jumlah rokok yang biasanya dihabiskan
4. Aksi: Perokok sudah memulai untuk tidak merokok lagi.
5. Pemeliharaan: Perokok mempertahankan untuk tidak merokok lagi walaupun kadang
terdapat godaan.

Aplikasi transtheoritical model juga dapat dilakukan pada program diet seseorang. Dengan
tahap-tahapannya adalah:

1. Pra kontemplasi: Awalnya orang yang memiliki bentuk tubuh kurang ideal dan
memiliki permasalahan dalam kesehatan tubuh menghindari segala promosi program
diet. Bahkan, terkesan tidak percaya dengan segala program diet yang ada.
2. Kontemplasi: Orang tersebut sudah mulai mengetahui atau menyadari bahwa perilaku
yang ia miliki adalah sebuah masalah dan mulai melihat keuntungan dan kerugian
yang bisa ditimbulkan jika ia tetap melakukan perilaku tersebut.
3. Persiapan: Orang tersebut sudah mulai memiliki keinginan untuk melakukan
perubahan perilaku dan mungkin ia mulai dari sesuatu yang kecil, seperti perlahan-
lahan membenahi pola makan dan melakukan olahraga meski belum rutin.
4. Aksi: Pemilik tubuh yng kurang ideal sudah memulai untuk mengatur pola makan dan
melakukan olahraga rutin.
5. Pemeliharaan: Orang tersebut mempertahankan untuk tetap mengatur pola makan
yang baik dan olahraga ketat, bahkan mungkin sampai menghitung kadar kandungan
yang ada di tiap makanan.

Anda mungkin juga menyukai