Oleh :
Zuhdandika (30901900249)
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
The Transtheoretical Model menurut Prochaska dan Diclement (1983) adalah
suatu model yang integratif tentang suatu perubahan perilaku. Model ini merupakan
kunci pembangun dari teori lain yang terintegrasi. Model ini menguraikan bagaimana
orang-orang memodifikasi perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang
positif dari perubahan perilaku tersebut.
Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil suatu
keputusan dari individu tersebut. Model ini juga melibatkan emosi, pengamatan dan
perilaku, serta melibatkan pula suatu kepercayaan diri.
Model ini sebelumnya telah berlaku untuk suatu perilaku dari permasalahan
yang luas. Model ini meliputi upaya untuk berhenti merokok, latihan (olahraga), diet
bagi yang kelebihan berat badan, dampak negatif alkohol, pengendalian berat/beban,
penggunaan kondom dalam upaya untuk mencegah HIV, perubahan keorganisasian,
penggunaan sunscreens untuk mencegah kanker kulit, obat/racun yang berbahaya,
pemenuhan medis dan menekan manajemen.Dari aplikasi ini akan diuraikan secara
detil. Tentang upaya untuk berhenti merokok.Yang diteliti telah menghadirkan area
dengan baik di mana tersedia berbagai test dari model dan intervensi efektif yang
didasarkan pada model yang telah dikembangkan dan dievaluasi di berbagai
percobaan/pengadilan yang klinis. Yang belakangan ini menghadirkan suatu area
permasalahan di mana riset yang didasarkan pada Transtheoretical Model adalah
suatu proses langkah-langkah dan perkembanganya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari the transtheoritical model ?
2. Bagaimanakah konsep dari the transtheoritical model ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian The Transtheoretical Model.
2. Menjelaskan konsep dari The Transtheoretical Model.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Processes of Change
5) Self-liberation/Pembebasan diri
3. Decisional Balance
4. Self-efficacy
Self-efficacy adalah situasi kepercayaan khusus seseorang bahwa
mereka dapat mengatasi situasi berisiko tinggi tanpa kambuh, tidak sehat atau
kebiasaan yang memiliki resiko tinggi. Ini mendirikan gabungan dari teori
self-efficacy Bandura.
1. Temptation
Godaan mencerminkan intensitas dorongan untuk terlibat
dalam kebiasaan tertentu ketika di tengah-tengah situasi sulit.
Dalam penelitian kami, kami biasanya menemukan tiga faktor yang
mencerminkan jenis yang paling umum dari situasi negatif yang
mempengaruhi atau gangguan emosi, situasi sosial yang positif,
dan keinginan.
Model transtheoretical berkonsentrasi pada lima tahap
mengubah, 10 proses perubahan, pro dan kontra perubahan, self-
efficacy, dan godaan. Selain itu, model termasuk ukuran dari
perilaku. Model transtheoretical juga didasarkan pada asumsi kritis
tentang sifat perubahan perilaku dan intervensi yang terbaik dapat
memfasilitasi perubahan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
The Transtheoretical Model mempunyai implikasi umum untuk semua aspek
dari implementasi dan pengembangan intervensi. Kita akan dengan singkat
menguraikan bagaimana berdampak pada di lima area : perekrutan, ingatan,
kemajuan, proses, dan hasil.
Transtheoretical Model adalah suatu model yang sesuai untuk perekrutan dari
suatu keseluruhan populasi. Intervensi yang tradisional sering berasumsi bahwa
individu adalah siap untuk suatu perubahan perilaku segera dan yang permanen.
Strategi perekrutan cerminkan asumsi dan, sebagai hasilnya, itu hanya suatu proporsi
yang sangat kecil dari populasi mengambil bagian. Di kontras, Transtheoretical Model
tidak membuat apapun asumsi tentang bagaimana individu siap adalah untuk ubah.
Untuk mengenali individu yang berbeda itu akan berada di langkah-langkah yang
berbeda dan intervensi sesuai itu harus dikembangkan untuk semua orang. Sebagai
hasilnya, daftar biaya pengiriman barang-barang keikutsertaan yang sangat tinggi
telah dicapai.
Transtheoretical Model dapat memudahkan suatu analisa dari mekanisme
mediational itu. Intervensi adalah nampaknya akan secara diferensial efektif dengan
membangun dan hubungan yang tergambar jelas, model dapat memudahkan suatu
analisa proses dan pemandu peningkatan dan modifikasi dari intervensi itu.
Transtheoretical Model dapat mendukung suatu penilaian yang lebih sesuai
tentang hasil. Intervensi harus dievaluasi dalam hal dari dampak mereka, yaitu
perekrutan menilai kemanjuran. Intervensi yang didasarkan pada Transtheoretical
Model mempunyai potensi untuk mempunyai kedua-duanya adalah suatu kemanjuran
yang tinggi dan suatu tingkat tarif perekrutan yang tinggi, dengan begitu secara
dramatis meningkatkan potensi yang berdampak pada di keseluruhan populasi dari
individu dengan resiko kesehatan yang tingkah laku.
B. Saran
Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting bagi kita untuk mengetahui model
sepeti the transtheoritical untuk memberikan promosi kesehatan bagi klien, keluarga,
dan masyarakat yang kita layani. Karena dengan model ini kita dapat memberikan
promosi yang tepat untuk masyarakat.
Daftar Pustaka
Glanz, Karen, Rimer, Barbara K., & Viswanath, K., (2008). Health Behavior and Health Education:
Theory, Research, and Practice 4th Edition. San Fransisco: Jossey Bass
Lenio, James A. Analysis of the Transtheoretical Model of Behavior Change. Diakses pada 4
Oktober 2015 pukul 10.47 WIB melalui http://www2.uwstout.edu/content/rs/2006/14lenio.pdf
Prochaska, James O., & Velicer, Wayne F. (1997). The Transtheoretical Model of Health Behavior
Change. American Journal of Health Promotion, 12(1), 38-48. Diakses dari
http://luci.ics.uci.edu/websiteContent/weAreLuci/biographies/faculty/djp3/LocalCopy/prochask
a.pdf