Anda di halaman 1dari 18

P E N D E R H E A LT H

PROMOTION
DAN APLIKASI TEORI
PENDER DALAM ROLE
P L AY
KELOMPOK 6
LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan pokok dalam pembangunan kesehatan adalah peningkatan
kemampuan masyarakt untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan
sederhana terutama melalui upaya peningkatan , pencegahan dan pennyembuhan.
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan upaya
kesehatan. Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin meningkat,
walaupun pada kenyataanya derajat kesehatan masyarakat Indonesia belum sesuai dengan
harapan.
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah promotif dan
peventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola. J Pender dengan menghasilkan
karya tentang “Health Promotion Model” atau model promosi kesehatan. Model ini
menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif social
(social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis.
SEJARAH TEORI PENDER
 Nola .J Pender dilahirkan tanggal 16 Agustus 2941 di Lansig, Michigan. Ketertarikannya pada
keperawatan bermula dari rusia 7 tahun
 Pada tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima bekerja di unit bedah RS
Michigan.
 Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas State Michigan di East Lansig
 Tahun 1965 mendapat gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan di Universitas Michigan.
 Tahun 1969 meraih gelar Ph.D di bidang psikolog dan pendidikan dari Universitas North Western di
Evanston. Illinois
 Nola .J Pender menikah dengan Albert Pender yang seorang asisten professor di bidang bisnis dan
ekonomi
 Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konseptual kesehatan preventif. Dasar studinya adalah
bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam konteks
keperawatan.
 Tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan dengan
konsep promosi optimal tentang kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit.
 Model promosi kesehatan pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996
PROMOSI KEHEHATAN

Kesehatan individu dan keluarga ditandai dengan efektifnya dalam komunitas, lingkungan dan masyarakat
dimana mereka perlu hidup. Skema untuk upaya peningkatan derajat kesehatan yaitu :
1. Kesehatan individu
2. Kesehatan keluarga.
3. Kesehatan Komunitas
4. Kesehatan lingkungan.
5. Kesehatan masyarakat
Lanjutan...
Teori Pemahaman Untuk Promosi Kesehatan & Proteksi Kesehatan
1. Theory Of Reasoned Action & Theory Of Planned Behavior
Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah suatu kemauan dibawah control bukan sebagai hambatan untuk
menunjukkan perilaku.
2. Social Cognitive Theory (Self-Efficacy)
Teori kognitif social adalah sebuah pendekatan teori yang menjelaskan perilaku manusia. Perilaku manusia
menerangkan adanya kejadian secara timbal balik pada tindakan yang menentukan adanya interaksi dengan yang
lainnya.
3. The Theory Of Interpersonal Behavior
Sebuah model perilaku meliputi afektif dan psikologis dalam kekuatan habit yang menerangkan perilaku ini
merupakan factor yang memberikan perhatian dalam model-model perilaku lainnya.
4. Cognitive Evaluation Theory
Motifasi manusia adalah dasar dari sebuah susunan dalam kebutuhan psikologisnya : dari penentuan dirinya,
kompetensi dan hubungan interpersonal.
5. The Interaction Model Of Chen Health Behavior
Model interaksi kesehatan klien berfolcus pada karakteristik dari klien dan factor eksternal pada klien untuk
menyediakan keterangatt secara komprehensif pada tindakan langsung terhadap pengurangan resiko dan promosi
kesehatan.
Konsep Mayor Teori Pender
1. Prior Related Behavior : perilaku yang sering dilakukan sebelumnya dimasa lalu secara langsung dan tidak langsung
berdampak kepada kemungkinan perilaku yang meningkatkan status kesehatan.
2. Personal Factor
a. Personal Biological Factors : bagian dari faktor ini adalah umur, jenis kelamin, IMT, status puberitas,
status menopause, kemampuan pemenuhan oksigen, kekuatan, kelincahan,dan keseimbangan.
b. Personal Psychological Factors : bagian dari faktor ini adalah harga diri, motivasi diri, kemampuan
personal, status kesehatan yang dirasakan dan definisi sehat yang dirasakan
c. Personal Sociocultural Factors : bagian dari ini adalah ras, etik, budaya, pendidikan, dan status
ekonomi, perilaku kognitif spesifik
3. Perceived Benefits of Actions : merupakan tujuan antisipasi positif yang dihasilkan dari berperilaku hidup
sehat.
4. Perceived Barriers to Actions : digambarkan atau diblok dan mengusahakan melakukan perilaku tertentu
5. Perceived self-Efficacy : penilaian kapasitas pribadi untuk mengorganisasikan dan melaksanakan perilaku
promosi kesehatan.
6. Activity –Related Affect : perasaan positif dan negatif secara subjektif yang terjadi sebelumnya atau
selama aktivitas dan perilaku berikutnya berdasarkan sifat stimulus perilaku diri.
Lanjutan...
7. Interpersonal Influences : perilaku-perilaku berdasarkan kognitif, kepercayaan, dan sikap.
8. Situational Influences : merupakan persepsi pribadi dan kognitif dalam suasana tertentu yang bisa memfasilitasi
atau menghalangi perilaku,
9. Commitment to Plan of Action : konsep keinginan dan mengidetifikasi strategi yang terencana yang mengarahkan
untuk mengimplementasikan perilaku hidup sehat.
10. Immediate Competing Demands and Preferences : alternatif berperilaku jika individu tidak memiliki kontrol yang
kuat karena kemungkinan lingkungan seperti pekerjaan atau tanggung jawab dengan keluarga.
11. Health Promoting Behavior : mempertahankan tujuan kesehatan yang positif seperti kesehatan atau kesejahteraan
yang optimal, pemenuhan kebutuhan yang personal dan hidup yang produktif.
Model Konseptual Nola J. Pender

1. Health Promotion Model (HPM) : menyatakan pentingnya proses pengetahuan dalam merubah
perilaku.
2. Revised Health Promotion Model : menyatakan adanya analisis studi penelitian . proses
menyempurnakan HPM yang mengalami beberapa perubahan
a. Pertama, importance of health, perceived control of health and cuese for action di hapus dari model.
b. Kedua definition of health status, and demographic and biological characteristic telah dimasukkan
kedalam personal factors pada tahun 1966 dalam revisi HPM
c. Terakhir revis HPM mengikuti tiga variable baru dimana dimana variable tersebut membawa
pengaruh kepada individu untuk tertarik dalam perilaku promosi kesehatan yang merupakan
outcome dari HPM. variabel tersebut antara lain :
1) Activity- related affect,
2) Commitment to a plan of action,
3) Immediatte competing demand and preferences
Asumsi Dasar Health Promotion Menurut Pender

Pender (1996) menyatakan asumsi utama HPM adalah manusia, lingkungan, dan kesehatan yaitu sebagai
berikut :
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi kehidupannya melalui apa yang bisa mereka nyatakan dalam
kesehatan mereka yang potensial.
2. Manusia memiliki kapasitas untuk merefleksikan kesadaran diri, termasuk penilaian mereka terhadap
kemampuan yang dimiliki.
3. Pertumbuhan nilai manusia diperlihatkan sebagai bentuk positif dan usaha untuk mencapai keseimbangan
personal yang dapat diterima antara perubahan dan stabilitas.
4. Individu mengusahakan pengaturan yang efektif terhadap perilakunya.
5. Individual secara kompleksitas biopsikososial berinteraksi dengan lingkungan, perubahan lingkungan yang
progresif akan terjadi sepanjang masa.
6. Rekonfigurasi yang dimulai oleh diri sendiri merupakan pola interaktif antara manusia dan lingkungan sangat
esensial untuk perubahan perilaku.
Analisis Teori Health Promotion Pender
1. Clarity (kejelasan)
Definisi dari konsep menjelaskan kejelasan dan mengarahkan agar dimengerti dengan baik fenomena
perilaku kesehatan yang kompleks, diagram visual yang diilustrasikan dengan hubungan yang jelas
namun kerangka konsep telah dibuat dengan menampilkan semua konsep-konsep tetapi keterkaitan
antar konsep terbatas dari diagram hanya mengaitkan beberapa konsep padahal ada beberapa konsep
yang saling terkait namun tidak dikaitkan,
2. Simplicity (kesederhanaan)
masing-masing faktor dihubungkan secara logis dan hubungannya diklarifikasikan dalam pernyataan
teori yang tepat, faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung dan tidak langsung sangat jelas di
diagram visual yang memperlihatkan hubungannya, faktor-faktor terlihat bebas tetapi susunannya
memberi pengaruh yang mudah dipahami,
3. Generality (generalisasi/keumuman)
Cakupan dari model ini adalah middle range, ini sangat general untuk populasi dewasa, riset yang
digunakan untuk memperoleh model berdasarkan laki-laki, perempuan, tua, muda, sehat, dan sakit.
Lanjutan...
4. Empirical Precision (presisi empiris)
Pender dan yang lainnya telah mendukung model melalui uji coba empiris seperti kerangka untuk
menjelaskan promosi kesehatan, profil gaya hidup meningkatkan status kesehatan adalah sebuah
instrumen yang digunakan untuk mengkaji perilaku promosi kesehatan, berkembang melalui program
perencanaan riset khususnya studi intervensi, perbaikan model yang lebih lanjut.
5. Derivable Consequence (komsekuensi yang didapat)
Menjelaskan interaksi antara perawat dan kostumer ketika mempertimbangkan lingkungan dalam
promosi kesehatan. Pender merespon politikus, sosialis, dan lingkungan pribadi diwaktunya untuk
mengklarifikasi peran perawat dalam pelayanan-pelayanan promosi kesehatan yang dilaksanakan,
untuk mengembangkan model pemikiran mengenai kesempatan-kesempatan kedepan dan
mempengaruhi pemakaian perkembangan-perkembangan teknologi
Proposisi Model Teori Pender
1. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi kepercayaan dan perilaku untuk
meningkatkan kesehatan.
2. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan keuntungan yang bernilai bagi
dirinya.
3. Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan tindakan, suatu
mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
4. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan tindakan dan
perbuatan dari perilaku.
5. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku kesehatan spesifik.
6. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah hasil positif.
7. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka kemungkinan
menambah komitmen untuk bertindak.
8. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik, perilaku yang
diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada.
9. Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal yang penting yag
mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk berperilaku promosi kesehatan.
Lanjutan...
10. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi keinginan untuk
berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
11. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan perilaku promosi
kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika
seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
13. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika tindakan-
tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang diharapkan.
14. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan lingkungan fisik yang
mendorong melakukan tindakan kesehatan.
Aplikasi Teori Pender dalam Keperawatan
Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model untuk mendemonstrasikan hubungan
antara manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini
menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai Pengharapan dan Teori Pembelajaran Sosial yang menekankan
bahwa sakit membutuhkan biaya yang mahal dan perilaku promosi kesehatan adalah ekonomis.
Pada beberapa bagian teorinya memiliki kesamaan pola pandang dengan teori lain seperti
memandang bahwa focus dari perawatan adalah individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Teori ini
dikemukakan dengan menampilkan contoh yang berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil penelitian,
sehingga dapat digeneralisasi dan konsep yang dikemukakan dalam teori dapat diaplikasikan.
Teori Health Promotion Model dikembangkan berdasarkan atas riset kulitatif dan kuantitatif, baik
di Amerika maupun negara lain. Bahkan teori ini saat ini terlibat dalam prakarsa kesehatan global dan telah
diuji oleh para sarjana dari Jepang, China, dan Taiwan untuk mempromosikan gaya hidup secara kultural
sesuai dengan negara mereka.
Pengambilan keputusan, tindakan, dan efficacy diri akan menentukan status kesehatan seseorang.
Nola J. Pender telah belajar dari pengalaman pribadi dan hasil penelitiannya untuk memunculkan teori ini.
Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tindakan promotive dan
preventif.
SENAM KAKI
DIABETIK
Pengertian

DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif

SENAM KAKI DIABETIK


Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh penderita diabetes melitus untuk mencegah
terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki Senam kaki dapat membantu
memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan
bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi
keterbatasan pergerakan sendi
MANFAAT SENAM KAKI DIABETIK
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi.
GERAKAN SENAM KAKI DIABETIK
Mengatasi keterbatasan gerak sendi.

Anda mungkin juga menyukai