PENGERTIAN
Secara umum pencegahan atau prevention dapat diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan akan terjadi, sehingga peristiwa tadi tidak
terjadi atau dapat dihindari.
Pencegahan atau prevention dapat diartikan sebagai bertindak mendahului (to come before
or procede) atau mengantisipasi (to anticipate) yang menyebabkan sesuatu proses tidak
mungkin berkembang lebih lanjut.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan baik pada fase prepatogenesis yaitu sebelum
mulainya proses penyakit, maupun fase pathogenesis yaitu sesudah memasuki proses
penyakit mengikuti konsep proses Riwayat Alamiah Penyakit. Tindakan pencegahan dibagi
menjadi 3 tahap utama, yaitu:
Yang pertama adalah pencegahan primer yang dilakukan dalam fase pre-patogenesis
sebelum proses penyakit terjadi
seperti:
Pendidikan/penyuluhan kesehatan
Makanan bergizi
Keturunan dan KB
Perkembangan kepribadian
Nasehat perkawinan
Perumahan sehat
Pemeriksaan berkala
Berbagai bentuk kegiatan yang termasuk Spesifik Protection antara lain adalah sebagai
berikut:
Imunisasi khusus
Higine/kebersihan perorangan
Sanitasi/kesehatan lingkungan
Mencegah tersebarnya penyakit ke orang lain dalam masyarakat, terutama pada penyakit
menular
Untuk bisa mengobati dan menghentikan berkembangannya penyakit menjadi lebih berat,
atau membatasi disability dan agar tidak timbul komplikasi, cacat atau berubah jadi
menahun
Upaya penemuan kasus (case finding), baik secara aktif maupun pasif
Tahap ini sudah masuk dalam fase patogenesis yang secara klinis penyakitnya sudah nyata
dan mungkin sudah lanjut (advanced diseases), atau sebaliknya proses penyakit dari Host
justru berbalik ke fase penyembuhan (reconvalescence) dan memasuki tahap pemulihan
(rehabilitation). Yang termasuk tahap pencegahan tersier adalah disability limitation
(membatasi ketidakmampuan) dan rehabilitation (pemulihan).
Tahap Disability Limitation
Tahap Rehabilitation
Tindakan pencegahan tahap akhir ini merupakan tindak lanjut setelah penderita berhasil
melalui masa disability atau ketidakmapuannya dan masuk dalam proses penyembuhan.
Pengertian sembuh disini juga harus diartikan secara fisik, mental dan sosial dan spiritual.
Tahap pencegahan yang tercakup dalam upaya-upaya rehabilitasi ini merupakan Tindakan
yang menyangkut bidang yang multidisiplin. Rehabilitasi fisik mungkin masih Memerlukan
tindakan teknis dibidang medis klinis
Rehabilitasi mental dan sosial disamping memerlukan tindakan medis klinis juga mungkin
memerlukan tenaga psikolog maupun ahli-ahli atau pekerja sosial. Rehabilitasi sosial
biasanya ditunjukkan agar penderita dengan kondisi pasca penyakitnya (mingkin dengan
cacat yang menetap) dapat diterima kembali dalam kehidupan yang normal oleh
masyarakat sekelilingnya. Untuk lingkungan atau kelompok masyarakat yang religious
seperti di Indonesia, dukungan rehabilitasi spiritual mungkin dapat lebih membantu
keberhasilan upaya-upaya rehabilitasi tersebut.
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal, melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative. Lingkup tatanan kesehatan masyarakat,meliputi tatanan
keluarga, kelompok dan masyarakat. Sesuai kompetensi klinis kebidanan, bahwa sasaran
pelayanan kebidanan dimasyarakat Adalah remaja, wanita pra hamil, ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu menyusui, Akseptor KB,masa klimakterium, menopause, periode maternal, dan
wanita dengan Gangguan sistem reproduksi ringan
3. Menegakkan diagnose secara dini danpengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis
and prompt treatment)
Pada pencegahan sekunder termasuk upaya yang bersifat diagnosis dini dan pengobatan
segera (early diagnosis and prompt treatment) meliputi:Mencari kasus sedini mungkin:
a)Melakukan general chek up rutin pada tiap individu.