Anda di halaman 1dari 15

Tingkatan

Pencegahan Penyakit
Definisi Pencegahan Penyakit
● Penyakit menurut Kathleen Meehan Arias adalah suatu kesakitan
yang biasanya memiliki sedikitnya dua sifat dari kriteria ini: agen
atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat
diidentifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
● Pencegahan → prevensi (praeventire) = datang sebelum/ antisipasi,
mencegah untuk tidak terjadi sesuatu
● Pencegahan Penyakit adalah suatu tindakan yang diambil terlebih
dahulu sebelum kejadian, dengan didasarkan pada data atau
keterangan yang bersumber dari hasil pengamatan/penelitian
Epidemiologi
02
Tahapan dan Tingkatan
Pencegahan Penyakit
Tahapan Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan primer (primary prevention)
upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat
menjadi sakit. Tahapan Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) terbagi 2 :
a) Tahap Health Promotion
b) Tahap Specific Protection
2. Pencegahan sekunder (secondary prevention)
Tujuan utama pencegahan tingkat kedua (secondary prevention), yaitu:
a) Mencegah tersebarnya penyakit ke orang lain dalam masyarakat, terutama penyakit menular.
b) Untuk bisa mengobati dan menghentikan berkembangnya penyakit menjadi lebih berat,
c) Membatasi atau mengehentikan perjalanan/proses penyakit dalam fase dini.
3. Pencegahan tersier (tertiary prevention)
Sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, tujuan utamanya adalah mencegah proses
penyakit lebih lanjut, usaha pencegahan penyakit sekunder dibagi dalam tahap disability limitation
dan tahap rehabilitation.
Level Pencegahan

1. Pencegahan Primer :
 Merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang belum mengidap
penyakit (tingkat netral dan rentan).
 Tujuan : agar orang yang sehat tetap sehat , mecegah orang yang sehat menjadi
sakit.
 Pada tingkat netral → promkes : berbagai upaya yang dilakukan terhadap orang
yang sehat & belum punya risiko.
 Pada tingkat rentan →perlindungan khusus
Cara pencegahan primer :

 Mengeliminasi faktor risiko dari lingkungan


 Menempatkan penyangga antara faktor risiko dan host
 Mengubah perilaku
 Mengurangi keterpaparan host terhadap faktor risiko
 Mengurangi pengaruh faktor risiko
 Membuat host lebih kuat dan resisten terhadap penyakit
TINGKATAN PENCEGAHAN
1. Health PromotionPENYAKIT 2. Specific Protection
(Promosi Kesehatan) (Perlindungan Khusus)
Upaya meningkatkan kemampuan Pada tahapan ini perlindungan
masyarakat berperilaku hidup bersih diberikan kepada orang-orang atau
dan sehat melalui pembelajaran dari, kelompok yang beresiko terkena
oleh, untuk dan bersama masyarakat
suatu penyakit tertentu.
agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri serta mengembangkan kegiatan Perlindungan tersebut bertujuan
yang bersumber daya masyarakat, agar kelompok yang beresiko
sesuai sosial budaya setempat dan tersebut dapat bertahan dari
didukung oleh kebijakan publik yang serangan penyakit yang
berwawasan kesehatan (SK Menkes No. mengincarnya.
1193/Menkes/SK/X/2004).
Level Pencegahan

2. Pencegahan Sekunder:
 Merupakan tahap pencegahan yang dilakukan untuk menemukan penderita yang
sakit sedini mungkin.
 Tujuan :
 Memperpendek masa durasi/ progresifitas penyakit
 Mengubah tingkat keganasan penyakit
 Mengurangi komplikasi
Cara pencegahan sekunder :

 Mendeteksi penyakit secara dini (penyaringan,


pengamatan epidemiologis, survei epidemiologis)
 Mengadakan pengobatan secara tepat dan cepat
(pelayanan umum/ praktik dokter)

Kuliah Dasar Epidemiologi 2009 9


3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan
Tepat)
Merupakan langkah pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Sasarannya adalah orang-orang yang
telah jatuh sakit. Tindakan ini dapat mencegah orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah
parah. Perlu diketahui bahwa faktor yang membuat seseorang dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya bukan hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan tenaga
medisnya.

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)


Karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, maka
sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. mereka tidak melakukan
pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak sempurna
dapat mengakibatkan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga
diperlukan pada tahap ini. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah
dengan pengobatan yang lebih sempurna.
Level Pencegahan

3. Pencegahan Tersier:
 Pencegahan yang dilakukan mulai tingkat klinik sampai tingkat cacat, ketika
perjalanan penyakit tidak dapat dihentikan.
 Tujuan :
 Memelihara orang sakit dari pengaruh jangka panjang penyakit
 Upaya untuk mengurangi/ mencegah terjadi cacat
 Memperpanjang usia dan tingkat keparahan penyakit
Cara pencegahan tersier :

 Menjaga kelangsungan hidup dengan penyakit (misalnya, penderita


diabetes melitus -> gagal ginjal)
 Menjaga percaya diri
 Memelihara kemandirian dan produktifitas
Melalui tindakan :
 Pengobatan
 Tindakan (amputasi)
12
 Rehabilitasi.
5. Rehabilitasi
Merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok
masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar
benar-benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal
kembali. Rehabilitasi ini terdiri atas :
• Rehabilitasi fisik
• Rehabilitasi mental
• Rehabilitasi sosial vokasional
• Rehabilitasi aesthesis
Jenis rehabilitasi:

Rehabilitasi Fisik
Upaya perbaikan fisik pasien
semaksimal mungkin yang dapat
Rehabilitasi mental
dilakukan melalui latihan fisik bersama Upaya penyesuaian diri pasien dalam
terapis fisik/fisioterapis. hubungan perorangan dan sosial secara
Contohnya, pemasangan kaki palsu memuaskan melalui konsultasi kejiwaan.
pada pasien cacat tungkai bawah Kesadaran sosial masyarakat juga harus
ditingkatkan
Rehabilitasi sosial vokasional
Upaya menempatkan pasien untuk
melakukan pekerjaan dengan kapasitas
kerja yang semaksimal mungkin sesuai
Rehabilitasi aesthesis dengan kemampuan dan
Upaya mengembalikan rasa ketidakmampuannya. Terapis
keindahan jasmani walaupun okupasional ikut terlibat supaya pasien
fungsi bagian tersebut tidak dapat bekerja kembali.
dapat dikembalikan. Misalnya,
penggunaan mata palsu.

Anda mungkin juga menyukai