0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas lima tingkat pencegahan penyakit, yaitu peningkatan kesehatan, perlindungan umum dan spesifik, diagnosis dini dan pengobatan tepat, pembatasan cacat, dan rehabilitasi. Tingkat pencegahan dibagi menjadi primer (sebelum penyakit), sekunder (awal proses penyakit), dan tersier (akhir proses penyakit) untuk mencegah insiden penyakit, menghentikan perkembangan penyakit, s
Dokumen tersebut membahas lima tingkat pencegahan penyakit, yaitu peningkatan kesehatan, perlindungan umum dan spesifik, diagnosis dini dan pengobatan tepat, pembatasan cacat, dan rehabilitasi. Tingkat pencegahan dibagi menjadi primer (sebelum penyakit), sekunder (awal proses penyakit), dan tersier (akhir proses penyakit) untuk mencegah insiden penyakit, menghentikan perkembangan penyakit, s
Dokumen tersebut membahas lima tingkat pencegahan penyakit, yaitu peningkatan kesehatan, perlindungan umum dan spesifik, diagnosis dini dan pengobatan tepat, pembatasan cacat, dan rehabilitasi. Tingkat pencegahan dibagi menjadi primer (sebelum penyakit), sekunder (awal proses penyakit), dan tersier (akhir proses penyakit) untuk mencegah insiden penyakit, menghentikan perkembangan penyakit, s
Dalam bukunya “Preventive Medicine for The Doctor in his Community” (Level & Clark) : Membagi usaha pencegahan penyakit dalam lima tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan sesudah sakit 1. Peningkatan Kesehatan (Helath Promotion) 2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu (General and Specific Protection) 3. Menegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang tepat (Early Diagnosis & Prompt Treatment) 4. Pembatasan kecacatan (Disability Limition) 5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitation) KONSEP PENCEGAHAN • Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu dapat dipakai dalam merumuskan dan melakukan pencegahan • Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit atau dengan kata lain sesuai dengan riwayat alami penyakit KONSEP PENCEGAHAN PRA-PATOGENESIS FASE PATHOGENESISFASE (sebelum sakit (sesudah sakit)
PRIMARY PREVENTION SECONDARY TERTIARY PREVENTION
PREVENTION HEALTH GENERAL EARLY DISABILITY REHABILITATION PROMOTION AND DIAGNOSIS AND LIMITION SPECIFIC PROMPT PROTECTION TREATMENT TINGKAT PENCEGAHAN PRE-PATHOGENESIS PATHOGENESIS (sebelum sakit) (Sesudah sakit)
UNDERLYING HEALTH GENERAL EARLY DISABILITY REHABILITATION
CONDITION PROMOTION AND DIAGNOSIS LIMITATION SPECIFIC AND PROMPT PROTECTION TREATMENT PENCEGAHAN TINGKAT AWAL • Tujuannya adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan resiko penyakit. • Diarahkan untuk mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau faktor resiko gaya hidup • Merupakan upaya mempertahankan kondisi yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik. PENCEGAHAN PRIMER Upaya pencegahan dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent – host - environment” PRIMARY PREVENTION • Penyuluhan kesehatan yang intensif • Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu yang adekuat. • Pembinaan dan pengawasan tumbuh kembang balita, anak- anak dan remaja. • Perbaiakan perumahan sehat. • Pengembangan kesehatan mental maupun sosial. • Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab • Pengendalian terhadap faktor lingkungan . PRIMARY PREVENTION
• Memberikan pengebalan pada
golongan rentan . • Peningkatan higiene perorangan dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan • Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan ( pengembangan aspek security ) • Perlindungan kerja ( dalam rangka Occupational Health ) • Perlindungan terhadap bahan- bahan karsinogenik, racun maupun allergen • Pengendalian sumber-sumber pencemaran PENCEGAHAN SEKUNDER Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut Tujuan : menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat) SECONDARY PREVENTION
• Mencari kasus sedini mungkin
( early case detection / finding ) • Melakukan general check up secara rutin ( baik individual maupun mass screening ) • Survey selektif seperti : school survey atau contact survey. • Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penderita ( case holding ) • Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus ( adequate treatment ) PENCEGAHAN TERTIER Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke status sehat Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan membantu penderita- penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi TERTIARY PREVENTION
• Penyempurnaan dan intensifikasi
pengobatan lanjutan agar tidak terjadi komplikasi. • Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh. • Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan dan perawatan yang lebih intensif. • Mengusahakan pengurangan beban beban non medis ( sosial ) pada penderita untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan perawatannya. TERTIARY PREVENTION
• Penyuluhan dan usaha usaha
kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh. • Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan pengrmbangan kehidupan sosial setelah ia sembuh. • Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial. • Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase rehabilitasi. • Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi. Rehabilitasi fisik Bekas penderita memperoleh perbaiki fisik semaksimal mungkin : Seseorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah menggunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki sesungguhnya REHABILITASI MENTAL Bekas penderita dapat meneyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan Bersamaan dengan terjadinya cacat bdaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental Mendapatkan bimbingan kejiawaan sebelum kembali ke dalam masyarakat REHABILITASI SOSIAL VOKASIONAL
• Bekas penderita menepati suatu
pekerjaan menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja maksimal sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampunya. REHABILITASI ASTHESIS • Dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya menggunakan mata palsu Latihan Seorang ibu membawa bayinya untuk diimunisasi Polio. Tindakan imunisasi Polio tersebut termasuk pencegahan apa? Tahap yang mana dari riwayat alamiah penyakit yang akan dicegah dengan tindakan imunisasi tersebut? Mengapa? Jelaskan! Sekian, Terimakasih