Mahasiswa mampu memahami konsep dasar promosi kesehatan dan melaksanakan promosi kesehatan di masyarakat. Pengertian Promkes Tujuan Promkes Sasaran Promkes Ruang Lingkup Promkes Prinsip Promkes Media Promkes Metode Promkes Sejarah Promkes Perkembangan Promkes Lawrence Green (1984) : Segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
WHO (1984) : Merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah
promosi kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut. Ottawa Charter, (Canada, 21 Nov 1986) : “Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve their health, WHO, 1986”. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut. Meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran akan kesehatan Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan Pemberdayaan pribadi / diri sendiri, meningkatkan kewaspadaan diri, harga diri dan pengambilan keputusan Mengubah sikap dan perilaku Mempengaruhi perubahan sosietal / environment Individu & Keluarga Tatanan Sarana Kesehatan, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja Dan Tempat Umum Organisasi Kemasyarakatan / Organisasi Profesi / LSM & Media Massa Program / Petugas Kesehatan Lembaga Pemerintah Lintas Sektor / Politisi / Swasta • Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang SASARAN akan diubah perilakunya. PRIMER • Sejalan dengan strategi pemberdayaan masyara kat (empowerment).
• Tokoh masyarakat setempat (formal, maupun
informal) dapat digunakan sebagai jembatan SASARAN untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadap masyarakat (sasaran primer). SEKUNDER • Sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).
• Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
SASARAN baik di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tertier pendidikan kesehatan TERSIER • Sejalan dengan strategi advokasi (advocacy) kesehatan. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga) Promosi kesehatan pada tatanan sekolah Promosi kesehatan pada tempat kerja Promosi kesehatan di tempat-tempat umum Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan 1. Promosi kesehatan merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat secara keseluruhan, yang fokus utamanya adalah upaya memampukan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan oleh karena itu promosi kesehatan lebih bersifat promotif – preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif – rehabilitatif. 2. Pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat, disertai pengembangan iklim yang mendukung sehingga penekanan promosi kesehatan pada pengembangan perilaku dan lingkungan sehat. 3. Pemberdayaan merupakan upaya kemitraan berbagai pihak dan merupakan upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Masyarakat aktif sebagai perilaku atau subjek. 4. Pemberdayaan dilakukan sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat. 5. Dalam promosi kesehatan nuansa peningkatan kesehatan menjadi lebih kenal suasana kemitraan menjadi lebih nampak dan keberadaan masyarakat sebagai subjek menjadi lebih menonjol. Media massa merupakan saluran komunikasi bagi sejumlah orang terdiri dari televisi, radio, majalah dan koran, buku display dan pameran. Leaflet dan poster juga media massa bila digunakan mandiri, dibanding penggunaanya sebagai alat bantu belajar dalam komunikasi tatap muka dengan individu atau kelompok. Pesan kesehatan dipersiapkan melalui media massa dengan berbagai cara Digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. No Metode Individu Keterangan 1 Bimbingan dan • Kontak antara klien dengan petugas lebih penyuluhan (guidance intensif. and counceling) • Masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. • Klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku). 2 Interview (wawancara) • Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. • Untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan. • Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi. Dalam memilih metode harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Kelompok besar di sini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. No Metode Kelompok Keterangan Besar 1 Ceramah • Metode yang paling tertua dalam pendidikan kesehatan tetapi merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai. • Baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. 2 Seminar • Suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting. • Hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. • Paling baik dipakai untuk pelatihan trainer atau profesi kesehatan lain. • Perlu mendapatkan umpan balik tentang proses belajar kelompok. • Formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau Diskusi Kelompok saling memandang satu sama lain dan dapat bebas berpartisapasi dalam diskusi.
• Modifikasi metode diskusi kelompok.
Curah Pendapat • Pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta (Brain Strorming) memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat).
• Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2
orang) dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau Bola Salju (Snow masalah. • Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung Balling) menjadi satu dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok • Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok- Kelompok- kelompok kecil (buzz group) yang kemudian diberi Kelompok Kecil suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. (Buzz Group)
• Memainkan suatu pengalaman dalam bentuk
Role Play meniru perilaku. Dalam metode ini beberapa (Memainkan anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan. Peranan)
• Merupakan gabungan antara role play dengan
Permainan diskusi kelompok. Simulasi • Simulasi menyangkut proses yang menampilkan pengalaman sehari-hari dan dapat berupa (Simulation Game) permainan, dramatisasi, main peran, studi kasus atau menirukan pengalaman sebenarnya. Metode promosi kesehatan secara massa dipakai untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena itu sasaran sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya Beberapa tonggak penting dalam sejarah perkembangan promosi kesehatan internasional : The Ottawa Conference - Canada, 1986 Merupakan conferensi internasional yang pertama tentang promosi kesehatan. Dalam konferensi ini dirumuskan defenisi promosi kesehatan sebagai : “The Process of Enabling People to Increase Control Over and to Improve their Health”. Konferensi ini menghasilkan Ottawa Charter, yang merupakan line program aksi (lima (5) pilar utama) promosi kesehatan yaitu : 1. Mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (build health public policy) 2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environment) 3. Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action) 4. Mengembangkan kemampuan perorangan (develop personal skill) 5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services) Sejak saat itu Ottawa Charter telah menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi pengembangan kegiatan promosi kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Fokus pembahasan lebih lanjut ialah tentang pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan. Pada konferense ini dicetuskan bahwa : “Kesehatan adalah hak azasi manusia dan kesehatan merupakan investasi sosial” 4 (empat) prioritas kebijakan sehat yaitu : 1. Meningkatkan kesehatan wanita 2. Makan makanan bergizi 3. Pengurangan tembakau dan alcohol 4. Menciptakan lingkungan yang mendukung Dalam konferensi ini fokus pembahasan ialah tentang hubungan antara kesehatan dengan lingkungan fisik yang baik penting untuk kesehatan. Konferensi internasional promosi kesehatan yang pertama kali diadakan di abad 20 Tema konferensi ini “Partnership for Health Promotion New Players for New Era”. Dari konferensi itu lahirlah “Deklarasi Jakarta” Pesan utama konferensi ini ialah perlunya merubah pola tradisional dalam promosi kesehatan dengan menciptakan dalam upaya promosi kesehatan dengan berbagai sektor, pemerintah dan swasta. Hasil Konferensi Mexico : 1. Mexico ministerial statement for health promotion, yang merupakan kesepakatan para menteri kesehatan sedunia untuk meningkatkan kesehatan. 2. Enam tecnical report on health promotion yang merupakan acuan akademis untuk mengembangkan kegiatan promosi kesehatan di masing-masing negara di dunia. 3. Puluhan case studies yang merupakan bukti kesehatan kegiatan promosi kesehatan di berbagai negara di dunia dan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi pengembangan kegiatan promosi kesehatan di negara-negara lain. 4. Framework for country wide plan of action for health promotion, sebagai kerangka untuk merencanakan kegiatan promosi kesehatan. 5. Hasil-hasil lain seperti : inetraksi dengan berbagai pengambilan keputusan, pakar dan praktisi kesehatan di seluruh dunia, pengembangan jaringan dengan berbagai lembaga dunia, bahan- bahan lain tentang promosi kesehatan, dsb. Periode 1945 – 1965 Pada kurun waktu ini lebih dikenal dengan istilah propaganda kesehatan. Kegiatan lebih pada gerakan kebersihan seperti kerja bakti, kebersihan rumah dan desa pada hari-hari tertentu. Didirikan Sekolah Penyuluhan Kesehatan di Magelang, Jawa Tengah. Mulai adanya media penyuluhan berupa film dan poster dan yang terkenal adalah poster 4 sehat 5 sempurna. Lahirnya Undang-Undang Kesehatan No. 9/1960. Pada kurun waktu ini dikenal istilah pendidikan kesehatan masyarakat. Kegiatan dan pendekatan kesehatan mulai dikaitkan dengan masalah sosial, pendekatan mana kemudian melahirkan konsep pendekatan PKMD (Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa). Pengembangan sumber daya manusia mendapat perhatian lebih besar, antara lain dengan mengirimkan tenaga untuk belajar pendidikan kesehatan di luar negeri dan pada tahun 1965 berdiri Fakultas Kesehatan Masyarakat UI dan dalah satu jurusannya ialah Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Pada kurun waktu ini dikenal istilah penyuluhan kesehatan masyarakat. Berbagai konsep pendekatan kesehatan masyarakat dikembangkan seperti : pendekatan edukatif, PKMRS, Posyandu, dll. Pada kurun waktu ini, istilah promosi kesehatan mulai dipakai, walaupun istilah penyuluhan kesehatan masyarakat masih menjadi nama resmi organisasi di Depkes. Konsep perilaku hidup bersih dan sehat dikembangkan sebagai salah satu model promosi kesehatan di Indonesia. Salah satu momentum penting pada kurun waktu ini ialah dicanangkannya Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan oleh Presiden B.J. Habibi pada tanggal 1 Maret 1999. juga dicetuskannya Indonesia Sehat 2010. TERIMA KASIH Mahasiswa membuat media promosi kesehatan dalam berbagi bentuk baik untuk individu, kelompok ataupun massa Tugas diupload melalui SIATO