Anda di halaman 1dari 4

NOMOR 3 STEP 3

Bagaimana prinsip umum penanganan penyakit menular ?

a. Mengontrol sumber infeksi:


Kasus atau penyakit yang merupakan sumber utama infeksi dapat dikontrol dengan
cara:
- Diagnosis dini: Mendeteksi secara dini penyakit yang terjadi di masyarakat supaya
cepat diobati dan tidak menjadi kronis dan menular
- Notifikasi: Setiap kasus penyakit menular harus segera dilaporkan pada dinas
setempat supaya dapat ditanggulangi dan melakukan persiapan lain yang
diperlukan untuk penanganan medis yang lain
- Isolasi: Isolasi penderita bertujuan membatasi penyebaran penyakit
- Terapi: Tindakan preventif yang bertujuan mengurangi periode masa penularan
- Surveilans epidemiologi: Berupa penelitian atau survey di lapangan terhadap
sesuatu yang diduga penyebab terjadinya penyakit
- Desinfeksi: melakukan sterilisasi pada tinja, urin, muntahan pasien, dan peralatan
yang dipakai penderita
b. Memutus rantai penularan
- Vehicle transmission
Penularan terjadi melalui media seperti air, makanan, sayuran, dll.
- Vector transmission
Usaha yang dapat dilakukan berupa kontrol vektor dan manipulasi lingkungan
- Airborne transmission
Pencegahan dengan memakai masker, menjauhi atau isolasi penderita
- Contact transmission
Penularan terjadi melalui kontak intim. Pencegahan yang dilakukan adalah tidak
berganti-ganti pasangan
c. Proteksi pada kelompok yang rentan
- Imunisasi aktif
Pemberian imunisasi aktif pada bayi yang sensitif terhadap penyakit menular
seperti TBC, campak, difteri, pertusis dan tetanus
- Imunisasi pasif
- Kemoprofilaksis
- Pendidikan kesehatan

Sumber:

Chandra, B. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Sriwijaya: EGC

NO 3 STEP 4
Pengendalian Vektor

Pemutusan rantai penularan dapat dilakukan dengan mempelajari cara penularan


penyakit yang ada, misalnya seperti penyakit kaki gajah atau filariasis melalui cara case
finding, yaitu mencari penyakit filariasis dan mengobatinya sampai sembuh. Selain cara tadi,
juga bisa dilakukan kontrol kimia berupa penyemprotan dengan insektisida, kontrol biologis
dengan menggunakan predator berupa pemeliharaan ikan di dalam kolam-kolam dan kontrol
genetik atau sterilisasi pada nyamuk.

- Kontrol lingkungan: Cara ini adalah yang terbaik untuk mengendalikan


arthropoda karena hasilnya bersifat permanen. Misalnya membersihkan,
menguras, mengubur dan memberikan bubuk abate untuk mengendalikan populasi
nyamuk Aedes aegypti pada penyakit DBD
- Kontrol kimia: menggunakan insektisida, tetapi sering terjadi resistensi dan dapat
menimbulkan kontaminasi lingkungan
- Kontrol biologi: Bertujuan mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian
insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun, misalnya memelihara ikan di
kolam yang bersih
- Kontrol genetik: ada beberapa teknik seperti inkompabilitas sitoplasmik dan
translokasi kromosom

Sumber:

Chandra, B. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Sriwijaya: EGC


NOMOR 8 STEP 4
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan frekuensi penyakit pada manusia,
serta faktor risiko atau masalah kesehatan yang dapat menimbulkan terjadinya kesakitan pada
sekelompok orang atau masyarakat. Kegunaan epidemiologi pada kedokteran komunitas
adalah:

- Mempelajari riwayat kesehatan dari suatu populasi


- Mendiagnosis status kesehatan suatu komunitas. Karena masalah kesehatan dan
penyakit tidak sama di setiap tempat. Dengan epidemiologi dapat dipelajari
insidensi, prevalensi dan penyebab kematian serta dapat mengetahui masalah
kesehatan sehingga dapat melakukan tindak preventif dan rehabilitatif.
- Mempelajari kinerja dari pelayanan kesehatan. Evaluasi terhadap kebutuhan dan
efektivitas pelayanan kesehatan yang terdapat di masyarakat.
- Melengkapi gambaran klinis dari suatu penyakit kronis. Dengan menggunakan
metode natural history of any diseases, gambaran klinis penyakit kronis dapat
mudah diketahui.
- Mengidentifikasi sindrom penyakit. Berdasarkan distribusi penyakit serta
berhubungan atau tidak dengan fenemona klinis yang ada di masyarakat, maka
dapat dibuat kumpulan gejala penyakit atau sindroma penyakit.
- Menyelidiki penyebab dari sehat dan sakit. Mencari apa yang tidak diketahui dan
meniadi kendala antara sehat dan sakit di masyarakat.

Sumber:

Chandra, B. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Sriwijaya: EGC

Anda mungkin juga menyukai