Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Gusti Ayu Arie Surya Dewi

NIM : 21120706061
Prodi : Alih Jenjang Kesmas
Pertemuan : Peranan Sik Dalam Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tular
Vektor Dan Zoonotik

PERANAN SIK DALAM PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK

A. Tujuan Pencegahan dan Pengendalian


Antara lain penyakit tidak bertambah parah, penyakit tidak menyebar, penyakit
menuju:, reduksi bertahap, eliminasi bertahap, eradikasi bertahap.
B. Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
1. To prevent (mencegah): sasarannya terutama untuk mengendalikan faktor risiko
(lingkungan, perilaku, pengetahuan, dan awareness penyakit parasit
2. To detect (deteksi): melalui diagnosis dini dan deteksi dini.
3. To response (merespon): Antara lain melalui: melaporkan, menangani,
menggerakan masyarakat, dll.
C. Kebijakan Program P2P
1. Peningkatan promotif dan preventif
2. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
3. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit menular, tidak
menular dan kesehatan jiwa
4. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi
internasional
6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna Pemberdayaan dan peningkatan
peran swasta dan masyarakat
D. Pengendalian Malaria
Malaria adalah Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasite/plasmodium yang
hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh gigitan
nyamuk malaria (anopheles sp) betina. Malaria dapat menyerang semua orang baik laki-
laki ataupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi, anak-anak sampai orang
dewasa, apapun jenis pekerjaannya. siklus).
1. Kebijakan Pengendalian Malaria
 Diagnosis malaria harus terkonfirmasi laboratorim
 Pengobatan menggunakan terapi kombinasi berbasis artenisirin
 Pencegahan penularan malaria melalui manajemen vector terpadu dan upaya lain
yang terbukti efektif, efisien, praktis dan aman.
 Layanan tatalaksana kasus malaria dilaksanakan oleh seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan.
 Pengendalian malaria dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi.
 Penguatan kebijakan ditujukan untuk meningkatkan komitmen pemerintah pusat
dan daerah dan meningkatkan tatakelola program.
 Promosi program dilakukan dengan memanfaatkan forum kemitraan nasional
gebrak malaria dan memperkuat inisiasi upaya kesehatan berbasis masyarakat
(Posmaldes, JMD).
 Memperhatikan komitmen nasional, regional dan internasional.
2. Eliminasi Malaria
Upaya menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi
tertentu dan bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vector
di wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah
penularan kembali.
3. Strategi Spesifik Program Malaria
a. Akselerasi
Pengendalian dengan cakupan seluruh wilayah (Universal Coverage) dengan
endemisitas tinggi (Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku dan NTT).
Penemuan dini-pengobatan tepat dan lengkap. Kampanye kelambu
berinsektisida secara massal. - Indoor Residual Spraying (IRS) di desa dengan
Annual Parasite Incident (API) >40% (sangat tinggi)
b. Intensifikasi
Pengendalian di daerah FOKUS tambang, pertanian, kehutanan, transmigrasi,
pengungsian, dll) bagi wilayah diluar KTI. Strateginya: Kelambu berinsektisida
untuk focus/kelompok berisiko tinggi. -pPenemuan dini-pengobatan tepat dan
lengkap. - IRS pada KLB/Peningkatan kasus - Penemuan kasus aktif.
c. Eliminasi
Malaria pada daerah dengan eliminasi rendah. Strategi: Penemuan dini-
pengobatan tepat dan komplit, penguatan jejaring diagnosis dan tatalaksana
termasuk RS rujukan/, penguatan surveilans migrasi. - Pengamatan daerah
reseptif/surveilans vector, dan penemuan kasus aktif.
4. Pencegahan Malaria
 Menghindari gigitan nyamuk
 Membersihkan lingkungan
 Mengurangi banyak nyamuk
 Kemoprofilaksis
E. Penemuan Dan Tatalaksana Kasus
1. Gejala dan tanda tindakan karantina di pintu masuk negara
2. Diagnosis
F. Penemuan Penderita
1. Passive Case Detection (PCD)
2. Active Case Detection (ACD)
G. Pengendalian Arbovirosis
Gerakan 1 rumah 1 jumantik Jumantik rumah Jumantik lingkungan
Koordinator Jumantik Supervisor jumantikPokjanal
H. Pengendalian Filaria
Gejala dan tanda penyakit kaki gajah/filaria penyebab penyakit kaki gajah/filaria
 pengobatan penyakit kaki gajah/filaria (sebuah siklus).
I. Pengendalian Kecacingan
Kecacingan yang ditangani oleh program adalah yang termasuk dalam Soil
Transmitted Helminthiasis yaitu Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides), Cacing Cambuk
(Trichuris Trichiura), Serta Cacing Tambang (Anchilostoma Duodenale dan Necator
Americanus).
1. Pengendalian Kecacingan
a. Tujuan umum
Kecacingan tidak mjd msl kesh & meningkatkan mutu SDM
b. Tujuan khusus
Prevalensi cacingan njd <10%, Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing
pada anak SD, Meningkatkan kemitraan
c. Sasaran
Anak SD, Petani, Balita, dan Ibu Hamil
d. Strategi
Kemitraan LP/LS, Menurunkan prevalensi, Intensitas kecacingan, Evaluasi
intensitas kecacingan.
e. Pengobatan
Blanket Mass Treatment (Prevalensi >50%) Selective Mass Treatment
(Prevalensi 20-50%); <20%.

Anda mungkin juga menyukai