Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM PENGENDALIAN

MALARIA DI INDONESIA


Subdit Malaria Direktorat PPBB
Dirjen PP & PL Depkes RI
2005
Pendekatan Kesehatan Masyarakat
& Kedokteran
Pertengahan abad 20 pendekatan
Eropapemberantasan mal. Utk mengurangi &
mencegah peny. & dampaknya.Pemerintah sbg
penggerak & penyebar informasi mel. peraturan bahkan
mjd pelaksana pemberantasan tk lokal.
Kelomp.Amerika ( Hackett & Rockefeller
Foundation)penanganan pdrt adl.tugas kedokteran dan
bukan kes.masy. P.berantasan mal.b.tujuan mencegah
inf. Mel.pemutusan transmisi mel.kegiatan khusus oleh
sektor pel.kes.(penekanan pada diagnosis,pengobatan &
mobilisasi peran serta masy.)
Masalah adalah mengapa mal.masih saja belum hilang?
Faktor-Faktor Kegagalan
Perhatian thd mal. Berkurang dr sdt kes.masy.
Terbatasnya anggaran utk memperluas cakupan.
Lemahnya penelit. Krn pek.rutin.
Tugas tambahan yg dibebankan pada program mal.
Resistensi OAM, insektisida mis.DDT.
Biaya jangka panjang yang tinggi.
Bukan prioritas .
Dll
STRATEGI GLOBAL
PEMBERANTASAN MALARIA
Strategi tdd dari 4 elemen dasar :

Pelayanan diagnosis dini & pengobatan dini
Pemberantasan vektor.
Menemukan secara dini, menanggulangi & mencegah
epidemi.
Meningkatkan kemamp.lokal dl penelit.dsr atau terpan
sbg alat utk evaluasi mal.khususnya determinan ekologi,
sos. & ekonomi dr peny.mal.

Selain itu upaya penerapan strategi menjadi lebih
efektif diperlukan :

Komitmen pol.yg bekelanjutan dr semua tk & sektor
pem.
Pemberantasan mal. mrpk bag.integral sistim kes.yg hrs
dikoordinasikan dng program pembangunan yg relevan
diluar sektor kes.
Masy.(community) mrpk mitra.
Mobilisasi SDM & dana

KEBIJAKAN DI INDONESIA

Latar Belakang
Mal. Merup. Peny. Re-emerging yg mengancam
daerah tropis & subtropis.
Sejak 5 thn terakhir menurun.
Thn 1998 WHO pengendalian mal.mel.kemitraan
global yi Gerakan Berantas Kembali Mal.(Gebrak
Mal./Roll Back Mal.) ger.nasional slrh komponen
masy. Utk berantas mal. Sec.intensif mel.kemitraan.
ANALISIS SITUASI
a. Angka kesakitan malaria
Analisis Epidemiologi
API ( angka kasus mal./1000 pddk/Annual Parasite
Incidence) Jawa- Bali thn 20000,810,15/1000 pddk
(2004).
AMI ( angka klinis mal./1000 pddk/Annual Mal.Incidence)
luar Jawa-Bali thn 200031,0921,2/1000 pddk
(2004).
Jumlah Kab.endemis thn 2004 yi 424 dari 579 kab. Slrh
kasus mal.klinis thn 2004 Jawa-Bali dng pem.lab., luar
Jawa-Bali 26,35%.

Proporsi mal.falc. Jawa-Bali thn 200029,7% &
200429,8%.Luar Jawa-Bali thn 200019,79% &
200431,15%.
KLB tjd di 23 Prop., 51 Kab./kota meliputi 108 desa dng
jumlah pdrt 11.597 & kematian 298 jiwa.

b. Pengobatan Malaria
Dengan meluasnya resistensi klorokuin di Ind. maka
sejak thn 2004 program mengganti obat klorokuin dng
ACT (Artemisinin Combined Therapy) yi artesunat-
amodiakuin utk mal tanpa komplikasi dan mal.berat yi
inj.artemeter.

c. Vektor Malaria
Wil. Ind.Timurpantai AnSubpictus,farauti,punctulatus.
Pegunungan An.farauti
Wil. Ind. Tengahpantai An Subpictus,barbirortris,
pegunungan A. barbirostris, flavirostris,letifer.
Wil. Sumaterapantai An Sundaicus, pegununganAn.
Leucosphyrus, balabacencis, sinensis,maculatus.
Wil. Jawa pantai yi.An.sundaicus, subpictus,
pegununganAn.maculatus,balabacencis,aconitus.
d. Perubahan Lingkungan
1. Akibat pembangunan proyek konstruksi yg tdk
berwawasan lingk.Russell man-made mal.Norma yg
mengatur proyek di area mal. Yi :
Mencegah bertambahnya tempat perindukan vektor.
Perbaikan segera bila ada yg menyimpang.
Mengikut sertakan sejak awal sektor kes.dlm
perencanaan.
2. Perubahan iklim setempat.
3. Aktifitas masy. Berpengaruh dlm perub. Interaksi sos.
4. Kegiatan pertanian spt pola tanam padi yg tdk sinkron.
e. Bencana Alam
Tsunami, gempa di Alor, Nabireperub. Lingk. Yg
berdampak meluasnya perindukan nyamuk
Anopheles.
f. Pengetahuan ,Sikap dan Perilaku Masy.
g. Gebrak Mal.dicanangkan pada 8 April 2000 di
Kupang.
2. ANALISIS MANAJEMEN
a. UU
Pelaks. UU yg telah ada blm menunjang
kegiatan pengendalian mal.
b. Kewenangan Pem.Pusat dan Daerah
UU no.33 thn 2004 tentang perimbangan
keuangan ant.Pusat & Daerah.
Org.& tatalaksana di tk Pus.& Daerah tdk
sinkron mis.dukungan anggaran tdk
memadai.
d. FASILITAS KES.
Pusk.sbg grs depan & RS sbg rujukan.
Posmaldes, Posyandu,JMD
c. SDM
Jumlah tenaga & kualitas blm memadai.
Jab.fungsional blm dilaksanakan.
e. BELANJA KES.
Anggaran sumber dr : APBN, ICDC, WHO,
USAID,GF-ATM


f. OPERASIONAL PROGRAM

1. Penemuan dan pengobatan pdrt :
PCD, ACD, MFS, MBS, Surveilans Migrasi,
Survei Kontak.
2. Pos Malaria Desa
Tujuan mendekatkan jangkauan pelayanan
kesehatan bagi masy. Di daerah endemis
yg tdk terjangkau pelayanan kes.
3. Pemberantasan vektor
ITNbumil, bayi, balita, kel.miskin.
Indoor spraying cegah nyamuk menjadi
infektif.Penyediaan hanya utk KLB.
Larvicidingmenekan populasi nyamuk.mis. Sumilars,
Altosid.
Biological controlkepadatan larva nyamuk mis.ikan nila
Source reduction (pengelolaan lingk,)mengurangi tempat
perindukan nyamuk.



4. Pengendalian vektor terpadu
Kombinasi 1 atau lebih metode shg efekti menurunkan tk
penularan mal.
Pengelolaan lingk. Dilakukn masy. Dan industri pariwisata
oleh LSM. Mis. NTB

g. SKD & Penanggulangan KLB
Pengobatan masal, penyuluhan, pemberantasan
vektor, pengamatan entomologi (survei nyamuk dws,
jentik, TP), survei epid.(data kasus, kematian dan
lingk.).
Penanggulangan paska KLB :
Peningkatan SKD dng surveilans yg intensif.
Tindak lanjut dng kegiatan pemberantasan vektor.
Pencatatan & pelaporan.
h. Monev
Monitoringutk memperbaiki bila ada penyimpangan dlm
pelaks. program sec.terus-menerus.
Evaluasi output dan dampak. Contoh output mis.
Penemuan & pengobatan pdrt, follow-up,vektor control.
Dampak mis. API, AMI, SPR, PR,SR.
KEBIJAKAN PROGRAM

1.Visi :
Tiap warga mampu hdp sehat dlm lingk.bebas mal.
2. Misi :
Memperdayakan masy. Utk hdp sehat.
Menggalang kemitraan.
Menjamin pel.kes. yg bermutu utk menangani mal.
Meningkatkan akuntabilitas manajemen program
pengendalian mal.
3. Tujuan
a. Umum : terselenggaranya pengendalian mal. Sec.
efektif & efisien.
b. Khusus :
Unit pel.kes.di Kab.mampu melakukan pem.sec.dini SD &
pengobatan yg tepat & terjangkau thn 2009.
Menurunnya 50% jumlah desa HCI thn 2009 dibandingkan
2004.
Wil.DKI, Bali, Batam bebas mal.pd thn 2009.
4. Sasaran :
Menurunnya angka kesaakitan & kematian pd thn
2009 mjd 50% dibandingkan thn 2004.
5. Strategis:
Pembag.wil.berdsr situasi epid.& kemamp. Pem.lab.
Pembangunan yg sdr bahaya mal.
Peran aktif masy.
Dukungan mitra.
Keterpaduan program pengendalian mal.
Profesional, intensifikasi, peningkatan SDM.
Dukungan Pengamatan & pengambilan keputusan
setempat.
UU.
Dukungan Penelit. & Pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai