Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan dengan adanya Laporan Tahunan ini
semoga bisa membantu untuk mengetahui keadaan pelaksanaan kegiatan program
Malaria di UPT Puskesmas Maja tahun 2022. Dengan kendala atau masalah yang
dihadapi serta upaya pemecahan masalah.
Dengan laporan ini kita bisa mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan
oleh program Malaria di UPT Puskesmas Maja sehingga dapat diketahui hasil
yang dicapai dan dapat dilakukan evaluasi.
Dalam kesempatan baik ini,saya menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada pihak yang telah membantu penyusunan laporan
tahunan ini. Saya menyadari bahwa laporan hasil kegiatan ini jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan waktu kemampuan dan pengetahuan saya oleh
karena itu segala saran dan koreksi yang kontrutif sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan laporan hasil kegiatan berikutnya di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga laporan hasil kegiatan program Malaria di UPT
Puskesmas Maja tahun 2022 untuk mendapat perhatian demi kelancaran dan
perbaikan program Malaria khususnya dan program terkait pada umumnya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................1

B. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II ANALISA DAN SITUASI....................................................................................4

A. Gambaran Umum Organisasi.................................................................................4

B. Analisa dan Situasi Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Situ...............5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................7

A. Kesimpulan dan Saran............................................................................................7

LAMPIRAN.......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,
anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia
dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di
sebagian besar wilayah Indonesia.
Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah
maupun sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria
merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan Milenium (MDGs),
dimana ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian
insiden malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka
kesakitan dan angka kematian akibat malaria. Global Malaria Programme
(GMP) menyatakan bahwa malaria merupakan penyakit yang harus terus
menerus dilakukan pengamatan, monitoring dan evaluasi, serta diperlukan
formulasi kebijakan dan strategi yang tepat. Di dalam GMP ditargetkan 80%
penduduk terlindungi dan penderita mendapat pengobatan Arthemisinin based
Combination Therapy (ACT). Dan melalui Roll Back Malaria Partnership
ditekankan kembali dukungan tersebut. Karena pentingnya penanggulangan
Malaria, maka beberapa partner internasional salah satunya Global Fund,
memberikan bantuan untuk pengendalian malaria.
Dalam pengendalian malaria, yang ditargetkan penurunan angka
kesakitannya dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk.
Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam keputusan
Menteri Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/ IV/2009. Pelaksanaan
pengendalian malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu
pulau atau beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna terwujudnya
masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai
tahun 2030. Status Indonesia masih tahap pertama yaitu pada eliminasi malaria
di DKI, Bali dan Barelang Binkar pada tahun 2010.

1
Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007
dapat dipantau dengan menggunakan indikator Annual Parasite Incidence
(API). Hal ini sehubungan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai
penggunaan satu indikator untuk mengukur angka kejadian malaria, yaitu
dengan API. Pada tahun 2007 kebijakan ini mensyaratkan bahwa setiap kasus
malaria harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan sediaan darah dan semua
kasus positif harus diobati dengan pengobatan kombinasi berbasis artemisinin
atau ACT (Artemisinin-based Combination Therapies).
Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian
Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa
wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk
dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria tinggi.
Sejak wilayahnya di bagi 2 dengan Provinsi Banten, di Jawa Barat
terdapat 5 kabupaten yang memiliki daerah endemis malaria yaitu Kabupaten
Ciamis, Kabupaten tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Sukabumi. Penderitanya terkonsentrasi di wilayah pantai selatan
(Samudra Indonesia) mulai dari pantai Kalipucang Kabupaten Ciamis yang
berbatasan dengan Jawa Tengah sampai dengan pantai Cikakak Kabupaten
Sukabumi yang berbatasan dengan Provinsi Banten serta daerah pegunungan
dan perkebunan.
Kasus malaria di Jawa Barat terus menurun setiap tahun. Karena itu,
pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan Jawa Barat bebas malaria,
berstatus eliminasi malaria pada 2022. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
menjelaskan, pada 2013, tercatat 663 kasus malaria di Jawa Bara. Jumlah itu
menurun menjadi 501 kasus pada 2014, 344 kasus pada 2015, lalu menurun
327 kasus pada 2016. Setelah itu, pada 2017, turun lagi menjadi 330 kasus dan
pada 2018 menjadi 205 kasus. Selama tahun 2019 terdapat 18 kasus malaria di
Jawa Barat.

2
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pengendalian penyakit serta vaktor malaria.
2. Tujuan khusus
a. Untuk menemukan dan mengendalikan penyakit malaria diwilayah
kerja UPT Puskesmas Maja.
b. Untuk membina peran serta masyarakat dalam pemberantasan
penyakit malaria terutama dalam pemberantasan vaktor nyamuk.
c. Untuk melaksanakan penyuluhan tentang penyakit malaria di
masyarakat.

3
BAB II
ANALISA DAN SITUASI

A. DATA UMUM dan DEMOGRAFI


Puskesmas Maja merupakan salah satu Puskesmas di kabupaten
Majalengka yang terletak di sebelah selatan kota Kabupaten Majalengka.
Wilayah puskesmas mempunyai luas wilayah ± 41.899 Km, merupakan pusat
kota kecamatan dari kota kabupaten dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Terdiri dari 18 desa:

Adapun batas-batas wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:


a.Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukahaji dan Cigasong
b.Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Banjaran
c.Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Majalengka
d.Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Argapura
Wilayah puskesmas merupakan daerah dataran, penduduknya sebagian besar
mempunyai mata pencaharian sebagai buruh dan petani, sebagian kecil
merupakan pedagang, pengusaha, wiraswasta, PNS.

1. Data Demografi

4
a. Jumlah Penduduk :
b. KK :
c. Jumlah KK miskin :
d. Jumlah Neonatal :
e. Jumlah Bayi :
f. Jumlah Balita :
g. Jumlah Ibu Hamil :
h. Jumlah Terduga TB : 787 orang
i. Jumlah Positif TB : 71 orang
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kesehatan
a. Sarana Kesehatan
1) Puskesmas : 1 buah
2) IGD / Rawat inap : 1 buah
3) Ruang bersalin : 1 buah
4) Puskesmas pembantu : 5 buah
5) Polindes : 5 buah
6) Posyandu : 63 buah
7) Posbindu : 18 buah
b. Tenaga Kesehatan
a) Dokter Puskesmas(Umum) : 1 orang
b) Dokter Gigi : 1 orang
c) Bidan puskesmas : 4 orang
d) Bidan desa : 15 orang
e) Bidan poned (PTT) : 2 orang
f) Bidan CASN : 24 orang
g) Bidan Magang : 16 orang
h) Perawat gigi : 1 orang
i) Perawat : 15 orang
j) Perawat magang : 4 orang
k) Sanitarian : 1 orang
l) Petugas gizi : 2 orang (1 magang)
m) Petugas imunisasi : 1 orang

5
n) Petugas laboratorium : 2 orang
o) Petugas Farmasi : 3 orang
p) Petugas Lain : 6 orang

6
B. Analisa dan Situasi Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Maja
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Pontozea
obligate infra selurar dari jenis plasmodium oleh infeksi
falcifurum,plasmodium vivax,plasmodium orale atau plasmodium
malaria dan di tularkan oleh nyamuk betina dan firus Amopletus.
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama
prosesnya Malaria disebabkan oleh parasite malaria protozoa jenis
plasmodium bentuk asexsual yang masuk kedalam tubuh manusia
ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopelus) betina (WHO 1981).Selain
oleh gigitan nyamuk ,malaria dapat ditularkan secara langsung melalui
tranfusi darah atau jarum suntik yang tercampur darah penderita malaria
serta dari Ibu hamil kepada Bayinya.
1. Gejala Penyakit Malaria
Gejala malaria mirip dengan flu biasa penderita mengalami
demam menggigil ,nyeri otot persendian dan sakit kepala.Penderita
mengalami mual muntah batuk dan diare.
2. Gejala Khas Malaria
a. Menggigil
b. Demam tinggi
c. Berkeringat secara berlebihan sering menurunya suhu tubuh
d. Mengalami ketidak nyamanan dan kegelisahan ( Malaise )
3. Penyebab Malaria
Meski memiliki gejala yang mirip Malaria dan demam
berdarah disebabkan oleh nyamuk yang berbeda.
Nyamuk penyebab demam berdarah adalah aedis aigypsi dan
menyerang pada siang hari,sementara nyamuk Anopherus
penyebab malaria menyerang pada pagi dan sore hari.
Ada 4 yang menyebabkan malaria pada manusia :
a. P.Paiciparum ,merupakan jenis yang banyak terdapat di Afrika
dan menyebabkan gejala yang parah.
b. P.Vivax ,merupakan jenis yang banyak terdapat di daerah tropis Asia
c. P.Malariac ,banyak terdapat di Afrika dan dapat berdiam di

7
aliran darah tanpa menimbulkan gejala apapun untuk beberapa
tahun.
d. P.Orale,banyak terdapat di Afrika bagian barat

Grafik 2.1
Angka Kejadian Malaria di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Maja
Kabupaten Majalengka
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
ur yu gal ati ng ng ari ra an rih ki rta an iis ng aji an ru
i ha aha en raw icu gpo gals Uta rah ieu basu gke njar Pan calu ger elat k Ba
C n C g p Ci Pa ja S nu
a g Ci lon Te aja ngg C rta dan Ba
W An M
a M sa e
K Si n a
M N
u
Pa

Dari grafik 2.1 diatas dapat diketahui hasil bahwa kejadian malaria di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja sebanyak 0 kasus selama tahun 2022.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan dan Saran


Daerah endemis malaria di Jawa Barat ada di 4 Kabupaten yaitu
Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut dan Kabupaten
Sukabumi. Majalengka sebagai daerah non-endemis alangkah baiknya tetap
melakukan pencegahan terjadinya malaria dengan mencegah adanya faktor
yang menyebabkan peluang jadi vektor malaria, selain itu perlu diperhatikan
juga bagi penduduk yang ada di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Maja
yang baru saja berpergian atau pulang dari daerah endemi malaria agar
melaporkan apabila terjadi tanda dan gejala mengarah ke penyakit malaria ke
Puskesmas Maja.

Mengetahui Maja, 05 Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Maja Programer Malaria

H. Otong Memet, S.Kep., Ners Walidia Pranoto D, Amd.Kep.


NIP: 196806181989031007 NIP: 199102212022031003

9
LAMPIRAN

10
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM KERJA MALARIA
PUSKEMAS SITU 2021

Upaya Kebutuhan Sumber


N Target Mitra Kebutuhan Indikator
Kesehata Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Sumber Waktu Kinerja
Pembiayaa
o n Sasaran Kerja Anggaran n
Daya
Penyediaan
Pemegang
Modul Percetak
1 Program Januari BOK
mengenai Malaria an
Malaria
Meningkatkan
Penyuluhan pemahanan masyarakat
dan tentang upaya
Screening pencegahan dan Wilayah Wilayah ATK,
Pemegang SPPD
Kasus penanganan penyakit kerja kerja Snack, Tim
MALARIA

2 Program Februari ASN BOK


malaria di Malaria serta Puskesmas Puskesmas Malaria LCD, Malaria
Non ASN
wilayah mengantipasi Situ Situ Laptop
yang penyebaran Kasus
berpotensi Malaria di wilayah
Puskesmas Situ

Wilayah Wilayah ATK,


Pemegang SPPD
Kunjungan rumah pada kerja kerja Snack, Tim
3 Home Visit Program Februari ASN BOK
penderita Malaria Puskesmas Puskesmas Malaria LCD, Malaria
Non ASN
Situ Situ Laptop

Mengetahui,
Kepala UPTD Pusk. Situ Pemegang Program Malaria

drg. Aries Sugih Budhiana P N. Olis Nurrosmanah S.Tr.Keb


NIP. 1982 10122014101001 NIP 196711201989012001

Anda mungkin juga menyukai