PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah mewujudkan
Indonesia Sehat untuk mendukung penduduk Indonesia memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan
kesehatan dan telah menunjukkan perubahan bermakna berupa peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Walau demikian, berbagai fakta menyadarkan
bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata masih jauh dari
harapan masyarakat dan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh. Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Dalam era desentralisasi termasuk dalam bidang kesehatan, dimana
kewenangan besar dilimpahkan pada daerah Kabupaten/Kota, sebagian besar
kewewenangan dilimpahkan lagi ke bawah yaitu Puskesmas. Sehingga segala
sesuatu menyangkut perencanaan, keuangan dan lain-lain sebagainya termasuk
dalam hal pengolahan data hasil pencapaian kerja dilaksanakan oleh Puskesmas
sebagai bagian paling bawah dalam hal ini desentralisasi kesehatan.
Penyusun manual mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses
pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Sungai Penuh. Manual ini juga sebagai basis
mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di Puskesmas Sungai Penuh.
1. Profil Organisasi
Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Sungai Penuh
Alamat : Jl. Jend. Sudirman no. 24 Sungai Penuh
Produk : Jenis Pelayanan Jasa dibidang Kesehatan
Dengan kegiatan melalui UKM dan UKP
Meliputi :
- Promotif,
- Preventif,
- Kuratuf,
- Rehabilitatif
a. Analisis Situasi Umum
1) Geografi
Puskesmas Sungai Penuh berdiri semenjak tahun 1976,
terletak di RT 1 Kelurahan Pasar Sungai Penuh dengan luas
Profil Puskesmas Sungai Penuh Tahun 2018 1
wilayah kerja lebih kurang 30,8 Ha yang terdiri dari 2 desa
dengan rincian luas wilayah Kelurahan Pasar Sungai Penuh 28
Ha dan luas wilayah desa Amar Sakti 2,8 Ha. Batas wilayah
kerja Puskesmas Sungai Penuh sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas
Sungai Bungkal
Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Koto Lolo
Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Desa Gedang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Puskesmas Kumun
Semua desa dalam wilayah kerja dapat dijangkau dengan
kendaraan roda 4 (empat) sepanjang musim.
2) Kependudukan
Penduduk diwilayah Puskesmas Sungai Penuh pada tahun
2018 berjumlah 3.592 jiwa dengan jumlah 732 kepala keluarga dan
589 rumah.
No Wilayah Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelurahan Pasar
Sungai Penuh
2 Desa Amar Sakti
3) Sosial Ekonomi
Pada umumnya penduduk wilayah Puskesmas Sungai Penuh
beragama Islam dengan adat istiadat yang masih dipegang kuat dan
rasa kekeluargaan dan gotong-royong yang tinggi. Delapan puluh
persen (80%) masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani dan
pedagang, dua puluh persen (20 %) lainnya terbagi sebagai pegawai
pemerintah dan TNI-POLRI.
8) Data Sekolah
9) Kesehatan Lingkungan
MISI :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pelanggan;
2. Meningkatkan upaya promotif dan preventif;
3. Memberdayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS);
4. Memperkuat kerjasama dengan lintas sektor dalam pembangunan kesehatan
ILOK
I : INOVATIF
L : LOYAL
O : Objektif
K : Komunikatif
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Sungai Penuh
ini adalah memberikan gambaran secara keseluruhan pencapaian program dan
sebagai acuan bagi Puskesmas Sungai Penuh untuk menyusun, mengevaluasi
dan perencanaan program kesehatan kedepan.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah :
1. Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan untuk
penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Sungai Penuh.
2. Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Profil Kesehatan
Puskesmas Sungai Penuh.
3. Tersedianya acuan tabel-tabel yang diperlukan untuk penyusunan Profil
Kesehatan Puskesmas Sungai Penuh.
4. Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan
Puskesmas Sungai Penuh.
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. Kependudukan
Penduduk diwilayah Puskesmas Sungai Penuh pada tahun 2018
berjumlah 3.592 jiwa dengan jumlah 732 kepala keluarga dan 589 rumah.
C. Sosial Ekonomi
Pada umumnya penduduk wilayah Puskesmas Sungai Penuh beragama
Islam dengan adat istiadat yang masih dipegang kuat dan rasa kekeluargaan dan
gotong-royong yang tinggi. Delapan puluh persen (80%) masyarakatnya bermata
pencarian sebagai petani dan pedagang, dua puluh persen (20 %) lainnya terbagi
sebagai pegawai pemerintah dan TNI-POLRI.
D. Sarana Kesehatan
Diwilayah Puskesmas Sungai Penuh terdapat sarana pelayanan kesehatan
sebagai berikut:
g. Puskesmas 1 unit dengan didukung 1 buah rumah dokter, 1 buah aula dan
1 buah rumah paramedis.
h. Puskesmas Keliling 1 Unit dengan kendaraan roda 4, kenderaan roda 2
(dua) 9 buah dengan keadaan rusak 6 buah, 3 baik dengan rincian 7 di
Puskesmas Sungai Penuh dan 2 di Bidan Desa.
i. Posyandu 2 Buah di desa Amar Sakti dan Kelurahan Pasar Sungai Penuh.
j. Poksila 2 kelompok bertempat di desa Amar Sakti dan Kelurahan Pasar
Sungai Penuh.
k. Pos KB Desa 2 buah
l. Pos UKK 2 Buah
E. Tenaga Kesehatan
Pada tahun 2018 jumlah tenaga di Puskesmas Sungai Penuh sebanyak 54
orang yang terdiri dari 32 orang PNS dan Tenaga Suka Rela (TKS) sebanyak 22
orang, dengan rincian ketenagaan sebagai :
3. PNS (Pegawai Negeri Sipil) terbagi dari :
s. SKM : 1 orang
t. Dokter Gigi : 1 orang
Profil Puskesmas Sungai Penuh Tahun 2018 7
u. Dokter Umum : 3 orang
v. Dokter Spesialis : 1 orang
w. S I Keperawatan :0
x. Ners : 3 orang
y. D III Keperawatan : 9 orang
z. SPK : 1 orang
aa. D III Kesehatan Gigi : 1 orang
bb. SPRG : 1 orang
cc. D III Kebidanan : 4 orang
dd. D I Bidan : 1 orang
ee. D I Sanitasi : 1 orang
ff. Kefarmasian : 1 orang
gg. Asisten Apoteker : 1 orang
hh. SMA : 3 orang
ii. D III Gizi : 1 orang
jj. LCPK : 2 orang
JKN
Jumlah dana Rp. 1.136.112.790,- Januari-Desember 2018 terealisasi Rp.
1.007.926.386,- atau 90.1 % semua terealisasi dalam bentuk jasa medis,
obat, ATK dan jasa pelayanan.
A. Visi
B. Misi
C. Motto
“ Memberikan pelayanan KESEHATAN yang berkualitas, Anda sehat Kami
senang ”
D. BUDAYA MALU
1. Malu datang terlambat dan pulang cepat
2. Malu sering tidak masuk kerja tanpa alasan
3. Malu sering keluar dalam jam dinas
4. Malu tidak memberikan pelayanan berkualitas
5. Malu tidak berprestasi
E. TATA NILAI
1. Sopan dan santun
2. Bertindak cepat dan tepat
3. Kerjasama tim
4. Integritas yang tinggi
5. Transparan dan akuntabel
F. MAKLUMAT
Dengan ini kami menyatakan sanggup memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan.
Apabila tidak menepati janji ini, kami siap menerima kritikan dan saran.
3. Azas Keterpaduan
a. Keterpaduan Lintas Program
1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan KIA dengan
P2M, Gizi, Promosi Kesehatan dan Pengobatan.
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) : keterpaduan Kesehatan Lingkungan
dengan Promosi Kesehatan dan Pengobatan.
4. Azas Rujukan
a. Rujukan Medik.
Menurut keperluannya rujukan medik terdiri dari :
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
operasi dan lain-lain.
2. Rujukan bahan pemeriksaan untuk pemeriksaan laboratorium yang
lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain untuk bimbingan teknis tenaga
Puskesmas ataupun menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik di
Puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat
1. Rujukan sarana dan logistik
2. Rujukan Tenaga
3. Rujukan Operasional.
4) Pelayanan Gizi
Kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat sampai bulan desember
2018 berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan balita menurut
D/S (ditimbang/sasaran) mencapai 98.6 % balita gizi baik, 0,7 %
balita BGM dan 0% untuk balita gizi buruk. Sedangkan cakupan
ibu hamil yang mendapatkan Fe1 sebanyak 100% dan Fe2 sebanyak
100%. Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita sebanyak 100%
dan pemberian asi ekslusif sebanyak 65%. Berikut gambaran hasil
capaian program gizi dalam bentuk grafik :
b. UKM Pengembangan
1) Pelayanan kesehatan jiwa
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya
penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa pada tahun 2018
adalah sebanyak 2 orang dalam wilayah kerja Puskesmas Sungai
Penuh, dan 3 orang di luar wilayah Puskesmas Sungai Penuh.
Tahun ini tidak ditemukan masalah napza. Penanganan kasus
kesehatan jiwa baik yang berasal dari keluarga, pasien sendiri
maupun yang dirujuk ke Rumah Skait/Spesialis sebanyak 5 orang.
Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
jiwa, gangguan psikosomatis, masalah napza, dll) yang berobat di
Puskesmas sebanyak 5 orang.
A. ANALISA MASALAH
Dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan secara garis besar Puskesmas
telah melaksanakan program sesuai dengan yang telah ditetapkan sesuai
Permenkes yang ada. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, ditemukan ada
beberapa kegiatan yang belum tercapai sesuai dengan indikator yang ditetapkan
yang disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa kegiatan yang belum tercapai
antara lain :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Kesehata Ibu dan Anak termasuk KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Kesehatan Pengembangan
B. PEMECAHAN MASALAH
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak yang tidak diinginkan maka Puskesmas Sungai Penuh melakukan
analisis, pemecahan masalah dan tindak lanjut dari permasalah yang ditemukan.
Antara lain:
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Profil Puskesmas Sungai Penuh Tahun 2018 20
a. Rumah tangga ber-PHBS
Permasalah yang ditemukan dimana masyarakat tidak mau mengikuti
saran petugas dikarenakan perilaku masyarakat. Rencana tindak lanjut
dari Puskesmas berupa melakukan penyuluhan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat agar dapat berilaku hidup bersih dan sehat.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
a. Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkulalitas
Permasalah yang ditemukan dalam hal ini dimana masih ada penduduk
yang menggunakan sumur SGL. Rencana rindak lanjut yang akan
dilakukan Puskesmas berupa pemberian penyuluhan tentang kesadaran
masyarakat untuk memiliki akses air yang baik.
b. Penduduk yang mempunyai jamban sehat
Permasalahan yang ditemukan dalam hal ini dimana saluran dari
jamban (WC mengalir ke Sungai) untuk beberapa rumah yang
berdekatan dengan aliran sungai. Rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan Puskesnas yaitu melaksanakan penyuluhan dan memberikan
masukan saat Musrembang Desa / Kelurahan.
c. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Permasalah yang dihadapi masyarakat yaitu masih ada yang belum
memiliki sarana Sanitasi Dasar Rumah Tangga. Rencana tindak lanjut
yang akan dilakukan Puskesmas yaitu melakukan penyuluhan dan
pemicuan.
d. Tempat umum yang memenuhi syarat
Permasalah yang ditemukan karena masih ditemukannya tempat-tempat
umum yang belum memenuhi syarat. Rencana tindak lanjut yang akan
dilaksanakan Puskesmas berupa penyuluhan dan pelatihan
pengelola/penjamah makanan.
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
a. Masih ada ibu hamil yang belum terdata, penyebabnya dikarenakan
adanyan ibu hamil yang langsung melakukan pemeriksaan ke dokter
spesialis. Rencana tindak lanjut dari puskesmas yaitu dimana
puskesmas akan bekerjasama dan berkoordinasi dengan kader dan
keluarga.
b. Permasalah yang ditemukan dimana masih ada neonatus yang belum
dikunjungi. Hal ini dikarenakan ibu bersalin diklinik swasta dan RSU.
Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan yaitu petugas Puskesmas
melakukan kunjungan kerumah.
Profil Puskesmas Sungai Penuh Tahun 2018 21
c. Permasalah yang ditemukan selanjutnya yaitu masih adanya neonatus
resiko tinggi yang belum dikunjungi. Hal ini karena neonatus yang
beresiko langsung. Rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh petugas
yaitu dengan melakukan kunjungan kerumah.
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
a. Permasalahan yang ditemukan pada pelayanan gizi ini yaitu kurangnya
partisipasi ibu yang mempunyai bayi/balita dalam kegiatan posyandu
seperti melakukan penimbangan dan pemberian vitamin A bagi dan
balita khususnya pada bulan Februari dan Agustus. Tindak lanjut yang
akan dilakukan yanitu petugas gizi akan melakukan kunjungan rumah
bagi yang tidak datang ke posyandu dan melakukan sweeping vitamin
A ke Desa / Kelurahan.
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Permasalahan yang ditemukan yaitu masih adanya penemuan pasien
yang menderita TB paru. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
masyarakat dan perilaku yang salah. Tindak lanjut yang akan dilakukan
oleh Puskesmas yaitu dengan melakukan penyuluhan tentang
pencegahan, penanggualangan TB Paru.
b. Sedikitnya bayi yang mendapatkan imunisasi hepatitis B (HB-0) dan
Imunisasi DPT-HB/HIB. Ini dikarenakan kurangnya kunjungan ibu
bayi dan balita kespuskesmas. Tindak lanjut yang diberikan oleh
Puskesmas yaitu dengan melakukan sweeping dan konseling.
6. Upaya Pengobatan
a. Kurangnya kesadaran ibu hamil dalam pemeriksaan hemoglobinnya.
Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya
pemeriksaan tersebut. Tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh
petugas yanitu dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya
pemeriksaan haemoglobi pada ibu hamil.
b. Kurangnya kesadaran pasien jiwa untuk berobat dipuskesmas. Tindak
lanjut yang dilakukan Puskesmas berupa melakukan penyuluhan dan
kunjungan.