Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah berkenan
melimpahkan rahmat dan karuniannya sehingga penyusun Panduan Program Malaria ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Panduan Program Malaria ini dapat disusun untuk memberikan gambaran seluruh
aktifitas program Malaria di UPT Puskesmas Jogorogo sebagai bentuk pertanggung jawaban
atas semua proses kegiatan yang dilaksanakan oleh program Malaria. Panduan ini
diharapkan mampu memberikan arahan yang relevan dan efisien bagi Puskesmas dalam
pelaksanaan kegiatan Program Malaria bagi petugas untuk mengendalikan resiko yang
mungkin terjadi akibat dampak dari kejadian luar biasa pada penyakit menular yang timbul di
masyarakat.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan
saran yang bersifat memperbaiki sangat kami harapkan.
.
B. Tujuan Panduan
1. Umum
a. Sebagai panduan teknis penyusunan, penilaian, pengkajian dalam melaksanakan
kegiatan pencegahan, pemberantasan serta penanggulangan penyakit.
b. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan Kecacatan akibat penyakit Malaria

2. Khusus
a. Meningkatkan kemampuan pencegahan, pemberantasan serta penanggulangan
penyakit Malaria
b. Melaksanakan investigasi, penilaian cepat terhadap kejadian dan mengidentifikasi
daerah resiko penyebaran kasus KLB Malaria.
c. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral secara baik.

C. Sasaran
Sasaran Malaria meliputi ;
Pengendalian penyakit bersumber binatang (P2B2) yaitu Program Malaria

1
D. Ruang Lingkup Panduan

Ruang lingkup Panduan ini meliputi pelaksanaan pelayanan Malaria UPT Puskesmas
Jogorogo

E. Batasan Operasional

Program Malaria mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam


merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan
penyelenggaraan kegiatan pengendalian, pembentukan pencegahan penyakit,
pemberantasan dan penanggulangan masalah kesehatan penyakit Menular Malaria.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia


a) Tenaga Medis dan Para medis
b) Tenaga Administrasi
c) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan baik tingkat dasar/primer
d) Masyarakat dan organisasi profesi terkait

B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di UPT Puskesmas Jogorogo untuk program Malaria tahun
2020 sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Ketenagaan UPT Puskesmas Jogorogo

NAMA JABATAN KUALIFIKASI


Dokter Dokter umum
Perawat D3 dan S1 Keperawatan
Bidan D4 kebidanan
Analis Kesehatan
Administrasi SMA
Petugas Kesehatan D3 Kesehatan lingkungan
lingkungan
Promosi Kesehatan

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelayanan Program Malaria. dilakukan di UPT Puskesmas
Jogorogo pada setiap hari jam kerja dan dilakukan pengaturan petugas yang ke lapangan
untuk melakukan kegiatan Malaria serta petugas yang ada di pelayanan dalam gedung.
Sehingga kegiatan Malaria berjalan lancar dengan tidak mengganggu kegiatan lain

3
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas

Tabel 3. Fasilitas Program Malaria

Keadaan Barang
No Nama Barang Kurang Rusak
Baik Jumlah
Baik Berat
1 Tensi Meter ya 1 Set
2 Stetoskop ya 1 Set
3 Senter ya 1 Set
4 Buku Register Malaria ya 1 Set
Form Penyelidikan
5 ya Secukupnya
epidemiologi
7 Form KDRS ya Secukupnya

4
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, meliputi upaya
kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan
kesehatan yang diberikan, lebih dipusatkan pada layanan promotif dan preventif, tanpa
mengabaikan pelayanan secara kuratif dan rehabilitasi.

B. Metode
Penyelanggaraan keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas, dilaksanakan
secara bertahap, sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki oleh puskesmas. Metode yang
ditetapkan adalah Case finding, skrining, diagnosis, Pengobatan dan edukasi serta
pelayanan rujukan

C. Langkah Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan pada Program Malaria adalah
1. Penyelidikan Epidemiologi
Penyelidikan Epidemiologi dilakukan saat menerima Laporan berupa KDRS dari
Puskesmas atau Rumah Sakit.
2. Pengobatan
Pengobatan dengan menggunakan panduan pengobatan yang ada di Puskesmas
dengan berdasarkan keluhan penderita.
3. Rujukan
Apabila Puskesmas tidak bisa mengobati atau tidak bisa merawat maka Pasien akan
di Rujuk Ke Rumah sakit yang lebih Lengkap perlengkapannya
4. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan oleh dokter dan perawat dan tenaga Lainnya yaitu
memberikan penjelasan mengenai Kesehatan meliputi preventif dan kuratif.
Penyuluhan lintas sector informasi melalui Promkes Puskesmas pada waktu
pertemuan lintas sector.

5
BAB V
LOGISTIK

Penanggung jawab upaya merencanakan logistic kebutuhan kegiatan meliputi:


1. Tensi Meter
2. Stetoskop
3. Masker
4. Senter

Penanggung jawab upaya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan logistic kegiatan


meliputi jenis dan jumlah yang diperlukan.

6
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman
dalam system pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk
mencapai luaran yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003).
Keselamatan sasaran menghindarkan sasaran dari potensi masalah dalam pelayanan promosi
kesehatan yang sebenarnya bertujuan untuk membantu sasaran.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya
keselamatan pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,
menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

7
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama kita
bekerja. Tidak ada seorangpun yang menginginkan terjadinya kecelakaan dalam bekerja.
Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan.
Tenaga kesehatan yang setiap hari melaksanakan pelayanan, yang beresiko besar
terhadap paparan penyakit akibat kerja, maka dalam setiap pelayanan seharusnya kita
menggunakan alat pelindung diri, guna mengantisipasi dampak negative yang mungkin terjadi
di lingkungan kerja, akibat percikan dahak, darah, obat kimia, jarum suntik, darah, cairan
tubuh lainnya, maka dilakukan pengendalian secara tehnis.
1. Sarung tangan
Sarung tangan merupakan alat terbaik untuk melindungi tangan dari kuman yang
masuk ketubuh kita.
2. Masker/Pelindung wajah
Masker / Pelindung wajah merupakan alat penutup mulut, bila ada kuman masuk
melalui udara.
3. Skort / Hasmat
Skort/ hazmat menghindari tubuh kita dari percikan cairan yang berbahaya.
4. Sepatu Bot
Sepatu Bot melindungi tubuh kita dari percikan cairan yang berbahaya.
5. Tempat sampah
Tempat sampah adalah tempat pembuangan kotoran dari bekas kegiatan medis atau
nonmedis.

8
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Sasaran mutu pelayanan UKM ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas berdasarkan
acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi dengan memperhatikan
kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki Puskesmas serta capaian kegiatan sebelumnya.
Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.

9
IX
PENUTUP

Panduan ini sebagai panduan dalam pelaksanaan Program Malaria di UPT Puskesmas
Jogorogo, terutama bagi pelaksana program dan pendukung program Malaria di lapangan.

10

Anda mungkin juga menyukai