PUSKESMAS BELANTING
Jl. Bhayangkara 1 desa belanting Kec. Sambelia Kab. Lombok Timur
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di
satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu
desa / kelurahan atau dusun / rukun warga (RW).
Malaria juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu
hamil, selain itu malaria secara langsung dapat menyebabkan anemia dan juga dapat
menurunkan produktivitas kerja.
Usaha preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
teradinya sesuatu yang tidak diinginkan. Usaha preventif bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Usaha-usaha preventif pencegahan malaria yang dilakukan antara lain : Pemberantasan
vektor, menghilangkan tempat perindukan nyamuk, menganjurkan masyarakat untuk
memakai kelambu bila tidur. Usaha kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota
keluarga, kelompok yang menderita penyakit. Pemerintah memberikan obat anti malaria
kepada puskesmas dimana obat itu akan digunakan dalam memberikan pengobatan pada
masyarakat yang terkena malaria. Usaha rehabilitasi merupakan upaya pemulihan
kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat dirumah maupun terhadap kelompok-
kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama. Usaha promotif merupakan usaha
1
mempromosikan kepada masyarakat. Usaha-usaha promotif yang dilakukan antara lain
dengan adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan melalui adanya promosi
kesehatan pencegahan malaria melalui organisasi masyarakat yang ada melalui program
pos malaria desa (POSMALDES)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Tersedianya pedoman pelayanan program malaria di Puskesmas
Belanting.
2. Tujuan Khusus :
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pembuatan pedoman pelayanan malaria adalah penanggung jawab program
malaria yang ada di Puskesmas Belanting sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
D. RUANG LINGKUP
Pelayanan program malaria di Puskesmas Belanting meliputi 7 (dua) kegiatan, yaitu
1. skrining malaria (ACD) meliputi kegiatan pengambilan sampel darah pada
masyarakat baik yang memiliki gejala ataupun tidak menunjukkan gejala malaria.
2. yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan
serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit.
3. penanganan malaria meliputi kegiatan pengobatan malaria sesuai dengan jenis
parasitnya.
4. follow up kasus malaria meliputi kegiatan melihat apakah parasit yang menimbulkan
penyakit masih ada sudah hilang, dimana kegiatan ini di lakukan pada hari ke 3, 7,
14 dan hari ke 28.
5. survey jentik meliputi kegiatan pemeriksaan kontainer-kontainer air untuk
mengetahui jenis dan tempat perindukan yang potensial, mengukur indeks jentik dan
mencari cara pemberantasan yang cocok
6. pembersihan lagoon potensial meliputi kegiatan memberantas vektor dengan
membersihkan tempat perkembangbiakan jentik nyamuk malaria.
2
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dari unit farmasi mencakup proses:
1. Pelayanan program Malaria adalah pelayanan langsung dan bertanggungjawab
kepada masyarakat yang berkaitan mencegah terjadinya penyakit malaria dengan
maksud meningkatkan mutu hidup masyarakat.
2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker baik
bentuk kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Perbekalan program malaria adalah alat kesehatan (RDT), reagensia, mikroskopis,
kapas alkohol, spuit, botol edta.
4. Alat kesehatan adalah instrumen, sparatus, yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, serta pemulihan kesehatan, pada menusia dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
5. Program malaria adalah pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh
kegiatan pelayanan di masyarakat.
6. Perawat adalah sarjana perawat yang telah lulus sebagai perawat dan sudah
mengucap sumpah jabatan perawat.
F. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Bab VI pasal 52 (2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggungjawab UKM : Ibu. Nahdiyatun, S.Kep
Dengan tupoksi:
Dengan tupoksi :
4
2. Membuat laporan bulanan.
D. JADWAL KEGIATAN
Sistem pelayanan program malaria di Puskesmas Belanting adalah dengan pengaturan jadwal
pelayanan sebagai berikut:
KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
MBS (mass
Lood
Survey)
Survey
Lagoon
KEPALA PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
Ns. Mansur, SKM
Ns. Mansur, SKM
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
b
c
d
e
f
g
a
i
h
Ket :
6
BAB IV
DI PUSKESMAS BELANTING
ORAL
DI PUSKESMAS BELANTING
ALAT MALARIA
a) Obat malaria, disimpan dalam gudang apotik untuk menghindari obat hilang atau tidak
tersedia saat dibutuhkan.
b) Obat malaria segera diambil pada saat ada kasus malaria.
A. Pelayanan malaria
pelayanan malaria adalah pelayanan dimana petugas berinteraksi langsung dengan
masyarakat, baik yang memili gejala malaria ataupun tidak..Kegiatan pelayanan program
malaria di puskesmas Belanting meliputi :
a. Skrining malaria
skrining malaria adalah pengambilan sampel darah pada pasien yang memili gejala
7
malaria maupun yang tidak memiliki gejala, langkah-langkah dalam pelayanan skrining
malaria adalah sebagai berikut:
1. pemeriksaan di lakukan dengan meggunakan RDT dan menggunakan slide untuk di
periksa menggunakan mikroskopis.
2. apabila ditemukan pasien yang positif segera melakukan penyelidikan epidemiologi.
3. di konsulkan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang
tepat sesuai dengan plasmodiumnya.
4. survey kontak pasien yang positif malaria
5. follow up kasus malaria dilakukan di hari ke 3, 7, 14 dan 28.
8
BAB V
LOGISTIK
Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan yang bermutu, maka perlu didukung oleh
penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan
kebutuhan dan. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah
dianggarkan dan dijadwalkan.Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya Puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Prasarana terutama pemenuhan kebutuhan alat
tulis kantor, prasarana untuk dibutuhkan antara lain :
NO Nama alat untuk kegiatan MBS Nama alat untuk kegiatan survey lagoon
1. Bolpoint Bolpoint
5. Blood Lancet
6. Alkohol Swab
9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tujuan umum :
Sehat dan produktif untuk SDM, aman dan sehat bagi pasien dan masyarakat, dan lingkungan
sekitar sehingga proses pelayanan program malaria berjalan baik dan lancar.
Tujuan khusus :
1. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan KAK
(Kecelakaan Akibat Kerja).
2. Peningkatan mutu, citra dan program malaria.
1. Handscoon
2. Masker
11
BAB VIII
PENUTUP
Ns.Mansur,SKM
12
13