PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan yang bersifat produktif dan mengabdi kepada Masyarakat, Bangsa dan
Negara.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
serta melatih kemampuan bekerja sama dengan baik sebagai satu tim,
Wabah
binatang
Epidemiologi
b) Kompetensi di Puskesmas:
Puskesmas
Jakarta
DKI Jakarta.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
ilmu yang di peroleh dari bangku perkuliahan dengan dunia kerja yang
menambah khasana dunia kerja serta ilmu baru melalui informasi yang di
perkuliahan sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang pada akirnya akan
idealisme dan penuh dengan ilmu-ilmu segar yang belum lama dipelajari
A. Lokasi Magang
Sesditjen
dr. Desak Made
Wismarin, MKM
Gambar 2.1
(1144/MENKES/PER/VIII/2010)
a. Latar belakang
lain sebagainya.
dalam rangka mendukung hal tersebut di atas. Selama kurun waktu rencana
lengkap;
masuk Negara;
Tujuan umum:
Tujuan khusus:
Kesehatan Matra
c. Dasar Hukum
pembagunan nasional
DIREKTUR
dr. Desak Made Wismarini, MKM
SUB BAG TU
Cipto Aris Purnomo,
SKM, MKM
SUB DIT SURVAILANS & RKLB SUB DIT IMUNISASI SUB DIT KARSELPEL SUB DIT IMUNISASI
dr. Ratna Budi Hapsari, MKMA dr. T Sandra Dian Ratih, MHA dr. Zamhir Setiawan, M.Epid dr. Jefri Sitorus, M.Kes
SIE BIMB & EVALUASI SIE BIMB & EVALUASI SIE BIMB & EVALUASI
SIE BIMB & EVALUASI
Tulus Riyanto, SKM, M.Sc Syamsu Alam, SKM, Dwi Mazanova, SKM, M.kes
dr. Sulitya Widada
M.Epid
JABATAN FUNGSIONAL
Epidemolog, Sanitarian,
Entomolog
Gambar 2.2
yang sangat strategis karena Surveilans Epidemiologi sebagai salah satu alat
sehingga program dapat lebih terarah dan tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan.
epidemiologi mencakup:
1. Tujuan
2. Tujuan Khusus
dan PenanggulanganKLB.
3. Cakupan Kegiatan
hal ini, ada dua indikator utama kinerja surveilans AFP sesuai
Non polio AFP rate minimal 2/100.000 populasi anak usia <15
tahun.
Gambar 3.1
Pencapaian Non Polio AFP Rate Per 100.000 Anak Usia <15
bukan kasus Polio. Secara nasional, Non polio AFPrate pada tahun
Gambar 3.2
Bangka Belitung).
Banten (1.910 kasus), Jakarta (1.362 kasus), dan Jawa Timur (1.134
Gambar 3.3
menyerang anak-anak usia pra sekolah dan usia SD. Selama periode
4 tahun, kasus campak lebih banyak terjadi pada kelompok umur 5-9
tersebut.
Gambar 3.4
Timur (610 kasus), diikuti oleh Kalimantan Barat (28 kasus) dan
Gambar 3.5
Gambar 3.6
kali).
KLB. Dari semua KLB yang terjadi, 90,35% direspon kurang dari
24 jam. Tahun 2014 target KLB yang direspon kurang dari 24 jam
Grafik 3.2
merespon kurang dari 24 jam dari seluruh KLB yang terjadi, yaitu
yang respon KLB nya kurang dari 24 jam masih di bawah 60%
Grafik 3.3
Tabel 3.1
Tahun 2013
Grafik 3.4
ASEAN plus3.
Gambar 3.7
B. Imunisasi
ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit
lain yang terbukti sangat cost effective. Dengan imunisasi penyakit cacar telah
berhasil dibasmi, dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar pada
tahun 1974.
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang
pada anak.
a) Tujuan umum
b) Tujuan Khusus
haji.
Rabies.
c) Strategi
profesional/terlatih.
1. Imunisasi rutin :
ditentukan.
2. Imunisasi tambahan
Imunization/ORI)
2. VAKSIN
komponen kuman (bakteri, virus, atau riketsia), atau racun kuman (toxoid)
terhadap tetanus.
penyakit campak.
c. Kerusakan vaksin
penyimpanan.
bagian dalamnya.
jenis vaksin.
Termometer Muller
pengukur.
penyimpanan.
Freeze Watch
1) Pilih satu contoh dari tiap tipe dan batch vaksin yang dicurigai
dengan vaksin dari tipe dan batch yang sama yang sengaja
“Dibekukan”.
mencair seluruhnya.
bersamaan.
5) Bila terjadi:
6) Harus melakukan uji kocok untuk tiap vaksin yang berbeda batch
sebagai berikut:
vaksin
5) Pada label agar ditulis tanggal pada saat vial pertama kali
dipakai/dibuka
dibuka
3. CAKUPAN PROGRAM
target (≥ 80 %), yaitu 86,7%. Ada 16 provinsi yang telah mencapai target
Pencapaian Cakupan Imunisasi HB0 (< 7 hari) Per Provinsi tahun 2013
Grafik 3.6
Grafik 3.7
1. Difteri
diphteriae dengan gejala panas lebih kurang 38ᴼC disertai adanya pseudo
faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai
nyeri menelan, leher membengkak seperti leher sapi (bull neck) dan
pertusis dengan gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik
disertai muntah. Serangan batuk lebih sering pada malam hari. Akibat
periorbital). Lamanya batuk biasa mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini
sering disebut penyakit 100 hari. Pemeriksaan lab pada apusan lendir
lahir hidup normal dan dapat menangis dan menetek selama 2 hari
4. Tuberkulosis
melalui droplet bersin atau batuk dari penderita, gejala awal penyakit
6. Poliomielitis
dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio type 1, 2, atau 3.
Secara klinis penyakut polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang
7. Hepatitis B
Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada
adalah lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urine menjadi
kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula mata
8. Meningitis Meningokokus
194 negara anggota WHO dalam sidang World Health Assembly (WHA) ke-58
pada bulan Mei 2007 dan sudah mulai diberlakukan sejak tanggal 15 juni 2007.
Sebagaimana salah satu Negara anggota WHO yang ikut menyetujui ketetapan
kapasitas inti yang dimiliki di pintu masuk Negara untuk melakukan deteksi,
notifikasi dan masyarakat. Dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
kelas 3, dan kelas 4 yang didasarkan pada beban kerja dibandara, pelabuhan
dan lintas batas darat Negara. Jumlah KKP di Indonesia adalah 49 KKP terdiri
dari 7 KKP kelas 1, 21 KKp kelas 2 dan 20 KKP kelas 3, 1 KKP kelas 4 (KKP
Yogyakarta), dengan 306 wilayah kerja dan 8 Pos Lintas Batas Darat (PLBD)
Capacities IHR.
b. Kegiatan di KKP
1144/Menkes/Per/VIIII/2010).
faktor resiko.
1. Kedatangan kapal
dalam dan luar negeri mencapai 2.849.511 kapal. Angka yang datang
dibandingkan yang akan datang dari luar negeri, yaitu 384.473 kapal
Tabel 3.2
juga lebih banyak pada kapal yang datang dari Negara terjangkit pada
tahun 2009-2010.
2. Keberangkatan Kapal
kedalam dan luar negeri berjumlah 2.940.841 kapal, terdiri dari kapl
kapal dari luar negeri sebanyak 411.885 kapal (14,1%). Pada tahun
Grafik 3.9
2013
3. Kedatangan Pesawat
dari dalam dan luar negeri mencapai 2.753.302 pesawat, terdiri dari
Grafik 3.10
Grafik 3.11
4. Keberangkatan Pesawat
dalam dan luar negeri berjumlah 2.815.773 buah, terdiri dari pesawat
buah (16%).
Grafik 3.12
2009-2010.
5. Penumpang Kapal/Pesawat
Tabel 3.3
Kedatangan ABK dan crew dari daerah terjangkit dan tidak terpantau
oleh KKP memiliki risiko yang lebih besar untuk tertular penyakit
berpotensi wabah. Bagi ABK dan crew yang berangkat keluar negeri
dan tidak terpantau oleh KKP juga dianggap sebagai faktor berisiko,
potensial wabah.
dan Crew yang datang dari luar negeri tidak berbeda jauh dengan yang
brangkat kluar negeri, kecuali pada tahun 2009. Pada tahun 2011,
ABK dan crew yang datang dari luar negeri sebanyak 48,9%
pada kapal dan terbukti bahwa kapal bebas dari penyakit menular dan
SSCEC dan SSCC berlaku paling lama 6 bulan, masa berlakunya dapat
Tabel 3.4
lebih dari 90%. Dalam dua tahun terakhir, dokumen SSCC yang
Indonesia, kapal baru, ganti nama atau jika buku kesehatan kapal yang
Grafik 3.15
tidak menular lebih tinggi dari penyakit tidak menular. Dan semakin
tahun 2010.
Tabel 3.5
Provinsi)
Bali dan Sulawesi selatan. Pada Advokasi dan sosialisai itu, Subdit
juga hadir dari lintas sector, seperti : Dinas social, pariwisata, Dikpora,
lain:
koordinasi
Selama tahun 2013, ada tiga buah peraturan menteri yang dibuat:
vaksinasi internasional.
c. Karantina kesehatan
manusia. Sesuai dengan UU No.38 tahun 2007 dan PP No.38 tahun 2007
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4. Strategi
karantina
karantina
5. Target
suhu manual
b. Karantina Rumah/Area
udara. Kondisi matra akibat lingkungan yang berubah bermakna ini bisa
krisis lainnya.
a. Visi
tetap sehat
b. Misi
kesehatan matra.
kondisi matra.
a. Maksud
matra.
b. Tujuan
masyarakat dalam menghadapi kondisi matra agar tetap sehat dan mandiri.
a. Kebijaksanaan
atas
sosialisasi
lainnya
teknologi
sasaran
c. Strategi
1) Pelembagaan
2) Pendekatan Kegiatan
matra
3) Pengembangan Kegiatan
memungkinkan.
1) Jumlah Peselam
Grafik 3.17
beda.
Grafik 3.18
3) Teknik Penyelaman
yang konvensional (kompresor tambal ban). Pada tahun 2013 lebih banyak
Tahun 2010-2013
benar.
Grafik 3.21
Tahun 2013
sebesar 4,1%.
Grafik 3.22
fasilitas chamber.
Gambar 3.8
Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari Pusat,
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah mulai dari daerah asal
koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pengumpulan data dasar.
Pembantu).
Grafik 3.24
Tahun 2010-2013
dan rumah sakit yang disiagakan 24 jam selama periode mudik lebaran.
Operasi Ketupat 2013 Korlantas Polri dan Data Penyakit berasal dari
1) Jumlah Kecelakaan
Grafik 3.26
Pada tahun 2013 jumlah korban meninggal saat arus mudik lebaran
Grafik 3.27
tahun 2013 jumlah korban luka berat saat arus mudik lebaran mengalami
Grafik 3.28
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah korban luka ringan saat arus
Grafik 3.29
Tahun 2013
Dinkes dan KKP pada mudik lebaran 2013. Berdasarkan grafik tersebut
diketahui bahwa penyakit terbanyak adalah ISPA dan penyakit yang paling
d. Kesehatan Wisata
informasi rumah sakit atau klinik misalnya dalam bentuk brosur di bandara.
dan PL
meningkatnya faktor risiko. Korban yang meninggal, luka dan sakit karena
antara lain ditunjukkan dengan rusaknya fasilitas air bersih dan sanitasi
faktor risikonya.
Gambar 3.9
31 Lokasi Bencana
September 2013
Bersatu II, Panglima TNI dan Kepala Staf TNI serta Kapolri,
Gubernur Nusa Tenggara Timur serta para Ketua Adat dan para
KKP kelas III Kupang dan staf, serta Kasubdit Kesehatan Matra
Rangkaian acara puncak antara lain: Pentas Seni dan atraksi budaya
puncak acara.
Putih menempati luas tanah 1.350 m2 (No sertifikat 487, tanggal 12 Des
Putih Barat, Kel. Cempaka Putih Timur, Kel. Rawasari) hanya ada 1
2. Keadaan Geografis
a. Letak wilayah :
b. Batas Wilayah :
c. Jumlah Puskesmas :
1 Puskesmas Kecamatan
total : 78 orang.
a. S2 (medis)
dokter umum :
b. S1 (medis)
Apoteker : 1 orang
SKM : 2 orang
c. D3 (medis)
Perawat : 11 orang
Bidan : 7 orang
Radiologi : 2 orang
Gizi : 2 orang
Fisioterapi : 1 orang
Kesling : 1 orang
d. D1 (medis)
Gizi : 2 orang
Bidan : 7 orang
f. Lain-lainnya
SMAK : 1 org
SPK : 3 org
SPRG : 2 org
SMF : 1 org
Perawat :-
Apoteker : 2 orang
SKM :-
b. S1 (umum)
Administrasi : 5 orang
c. D3 (medis)
Perawat : 9 orang
Bidan : 8 orang
Radiologi :-
Gizi :-
Fisioterapi :-
d. D3 (umum)
Komputer : 2 orang
Administrasi :-
a. SMF : 4 orang
b. SMA : 9 orang
a. Visi
b. Misi
layanan unggulan
c. Moto
E : EMPATI
H : HANDAL
A : AKURAT
T : TERTIB
e. Pelayanan Klinik KB
o. Pelayanan Laboratorium
p. Pelayanan Apotik
40000
35000
30000
Jumlah kunjungan
25000
20000
Umum/bayar
15000 BPJS
10000 Gratis
Jumlah
5000
Pelayanan
Grafik 3.30
Jumlah Kunjungan Pasien di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cempaka
Putih Tahun 2014
a. Visi
b. Misi
Governance”.
pembiayaaan Semesta.
pembangunan kesehatan.
DINAS
KESEHATAN
SEKRETARIAT
SEKSI SEKSI
KESLING PM-PTM
SEKSI
SURVEILANS
Gambar 3.10
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Advokasi
stock)
Uji Petik
Umpan Balik
Pelatihan
c. Puskesmas Kecamatan/Kelurahan
Pengendalian Vektor
Pelatihan Kader
Lingkungan
1. FAKTOR PENGHAMBAT
b. P2PL kekurangan dana akibat dana yang diberikan dari pusat sebesar
lengkap.
2. FAKTOR PENDUKUNG
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan baik. Kami para peserta magang di terima dengan tangan terbuka
SIMKARKESMA.
menaggulangi KLB.
alat-alat untuk imunisasi, jenis-jenis vaksin imunisasi dan pada siapa saja
perkenalkan tentang bagaimana visi misi, proses belajar, dan target yang
indonesia.
B. Saran
DKI Jakarta
dengan efektif.