Anda di halaman 1dari 45

SANITASI AIR

Sanitasi Air
Mikrobiologi Air
Bakteri
Algae
Fungi
Virus
Protozoa
Helminth
Bakteri dalam Air
 Nitrosomonas europaea  Nitrifikasi
 Nitrobacter winogradsky  Penambah N2 udara
 Thiobacillus denitrificans  Nitrifikasi
 Azotobacter vinelandii  Penambah N2 udara
 Lactobacillus bulgaricus  Pembuat yoghurt
 Lactobacillus plantarum  Pembuat asam laktat
 Propionibacterium rubrum  Pembuat asam
propionat
 Streptomyces griseus  Pembuat Vit B12
 Bacillus megatericum  Kuman indikator
Bakteri dalam Air
 Pseudomonas cocovenans  Pembuat asam bongkrek
 Vibrio cholerae  Penyebab cholera
 Vibrio parahaemolyticus  Penyebab cholera
 Salmonella typhosa  Penyebab tipus
 Salmonella paratyphosa  Penyebab tipus
 Aerobacter aerogenes  Pencemar air / Kuman indikator
 Shigella shigae  Penyebab disentri
 Streptococcus faecalis  Pembusuk / Kuman indikator
 Escherechia coli  Penyebab diare / Kuman indikator
 Alcaligenes faecalis  Pencemar / Kuman indikator

4
Algae dalam Air
 Gloeocapsa magna  Penyubur tanah
 Spirulina maxima  Penghasil protein
 Anabaena cycadae  Penambat N2 udara
 Anabaena fertilisima  Penambat N2 udara
 Calothrix parietima  Penambat N2 udara
 Chorella pyrenoidosa  Sumber protein
 Hydrodictyon reticulatum  Makanan ikan

5
Algae dalam Air
 Microicystic aeruginosa  Penyebab blooming di air
 Anabaena flosaquae  Penyebab blooming di air

6
Fungi dalam Air
 Rhizopus oryzae  Jamur tape
 Rhizopus oligosporus  Jamur tempe
 Rhizopus stoloniferus  Jamur tempe
 Candida utilis  Penghasil protein
 Aspergilus wentii  Jamur kecap
 Penicclium notatum  Pembuat penicillin
 Penicillium requeforti  Jamur keju
 Auricularia auricula-judae  Jamur kuping
 Agaricus bisporus  Champignon
 Volvariella volvacea  Jamur merang
7
Fungi dalam Air

 Mucor parasiticus  Penyakit kulit


 Synchitrium endobioticum  Penyakit tumbuhan
 Cryptococcus neoformans  Radang otak
 Aspergilus fumigatus  Kanker hati
 Candida albicans  Keputihan, oral candidiosis
 Trichophyton rubrum  Penyakit kulit

8
Virus dalam Air

 Hepatitis A, C, D, E virus (Toga Virus)  Hepatitis


 Influenza virus (Paramyxo Virus) Influenza
 Adeno Virus  Penyakit saluran cerna, penyakit mata

9
Beberapa Penyakit Virus
Penyakit Virus Penyebab
Penyakit saluran nafas Adeno, Picorna, Corona, Myxo,
Paramyxo. Reo Virus
Gastroenteritis Reo, Rota, Picorna, Adeno Virus
Systemic febris Toga, Adeno, Picorna, Reo,
paramyxo, Bunya Virus
Penyakit kulit Herpes, Pox, Papova, Toga, Arena
Virus
Penyakit syaraf Rhabdo, Toga, Picorna, Herpes,
Arena Virus
Penyakit Kelenjar ludah Paramyxo, Herpes Virus
Penyakit hati Toga Virus

Penyakit mata Adeno, Paramyxo Virus


10
Protozoa dalam Air
 Entamoeba histolytica  Disenteri amuba
 Naegleria fowleri  Radang selaput otak
 Balantidium coli  Diare
 Trichomonas vaginalis  Trichomoniasis
 Giardia lamblia  Diare pada anak
 Cryptosporodium parvum  Diare pada penderita
AIDS

11
Helminth dalam Air
Penyebab utama penyakitnya bermula dari telur yang
ada di air
 Ascaris lumbricoides  Cacing perut
 Necator americanus  Cacing tambang
 Ancylostoma duodenale  Cacing tambang
 Strongyloides stercoralis  Cacing tambang
 Trichuris trichiura  Cacing cambuk
 Taenia saginata  Cacing pita sapi
 Taenia solium  Cacing pita babi
 Schistosoma japonicum  Cacing schistosomiasis

12
ORGANISME LAIN YANG
HIDUP DI AIR

13
14
15
Serangga bersayap
dua

16
17
KUMAN INDIKATOR
Jenis Kuman Indikator
1. Sebagai organisme yang ditambahkan
dalam air yang hendak diuji untuk
mengetahui pencemaran.  BIOASSAY

2. Sebagai kuman yang ada dalam air yang


dideteksi keberadaannya sebagai tanda
bahwa air tadi tercemar  PENENTUAN
JENIS DAN JUMLAH KUMAN

19
Manfaat Pemeriksaan Kuman Indikator
untuk mengetahui:
1. Kondisi lingkungan kehidupan di air
2. Konsentrasi atau kadar zat tertentu yang memuaskan
untuk kehidupan di air
3. Toksisitas relatif dari berbagai air limbah terhadap
kehidupan air
4. Sensitivitas relatif dari organisme air terhadap toksisitas
5. Kadar zat yang harus digunakan untuk mengontrol
limbah
6. Efektivitas metoda yang digunakan untuk mengatasi
limbah berbahaya
7. Kualitas air yang memenuhi syarat untuk kehidupan air
8. Menentukan telah terjadinya pencemaran pada air
20
BIOASSAY
 Adalah suatu uji dimana organisme air digunakan
untuk mengukur kadar substansi tertentu dalam air
dan limbah serta pengaruhnya pada kehidupan air.
 Beberapa terminologi yang sering digunakan:
 Lethal Concentration (LC) 96 hr LC50
Menunjukkan konsentrasi yang mematikan dalam waktu
tertentu
 Effect Concentration (EC) 96 hr EC50
Menunjukkan konsentrasi tertentu yang memberikan pengaruh
dalam waktu tertentu
 Maximum Allowable Toxicant Concentration (MATC)
Menunjukkan konsentrasi maksimum zat berbahaya dalam air
yang masih dapat ditolerir oleh organisme tanpa menimbulkan
pengaruh yang merugikan
21
Pemilihan organisme indikator
Syarat:
1. Peka terhadap substansi atau faktor lingkungan
yang diteliti
2. Terdapat dalam jumlah banyak sesuai distribusi
geografisnya dan selalu ada sepanjang tahun
3. Berguna secara ekonomi, sosial, budaya dan
rekreasi bagi masyarakat setempat atau secara
nasional
4. Ada metoda untuk mengkulturnya sesuai
lingkungan yang diteliti
5. Bebas dari penyakit dan parasit (Oleh karena itu
jangan menggunakan organisme dari daerah yang
tercemar)
6. Dapat digunakan untuk Bioassay
22
Langkah-langkah pelaksanaan
 Memilih organisme indikator yang memenuhi syarat
 Mengkultur/mengembangbiakkan dengan media
tertentu secara steril (Ada banyak macam resep media)
 Mengumpulkan air yang hendak diuji dengan container
dari gelas steril
 Transportasi dalam keadaan dingin (0o C)
 Menyiapkan air yang hendak diuji
 Menyaring organisme yang biasa ada di air yang hendak
diuji
 Memanaskan dengan autoclave
 Membubuhkan organisme indikator
 Mengukur pertumbuhannya
 Menganalisa secara statistik

23
Beberapa organisme indikator
 Algae
 Untuk uji air tawar
 Selenastrum capricornutum
 Microcystis aeruginosa
 Anabaena flos-aquae
 Cyclotella sp
 Untuk uji air laut
 Dunaliella tertiolecta
 Thalassiosira pseudonana

24
Beberapa organisme indikator
 Phytoplankton
 Air tawar Plankton berguna
terutama sebagai makanan
 Selenastrum capricornutum kehidupan air. Oleh karena
 Anabaena flos-aquae itu perlu diuji di air yang
 Air laut dicurigai
 Dunaliella tertiolecta
 Thalassiosira pseudonana
 Skeletonema clotella nana

25
Beberapa organisme indikator
 Protozoa bercilia sebagai makanan dan
penghasil N2 dan P
 Tetrabymena pyriformis
 Marine Copepod  untuk bioassay zat racun di
laut
 Acartia tonsa
 Polychaete annelids  sebagai makanan utama
kerang, siput, crustacea, ikan dan burung
 Neanthes arenaceodentata
 Neanthes succinea
 Capitella capitata
26
Beberapa organisme indikator
 Crustacea  sebagai makroplankton dan makanan bagi
organisme air tawar dan laut
 Air tawar
 Gammarus lacustris
 Mysis relicta
 Air laut dan payau
 Palaemonetes pugio
 Palaemonetes vulgaris
 Penaeus duorarum
 Insecta  sebagai biota penting di danau dan sungai
 Pteronarcys dorsata
 Hexaginea limbata
 Brachycentrus americanus
27
Beberapa organisme indikator
 Mollusca  umumnya sebagai makanan kita
 Crassostrea gigas
 Agropectens irradians
 Ranggia cuneata
 Pisces  makanan manusia
 Dorosoma petenense
 Oncorhynchus kisutch
 Dll (banyak)

28
 Digunakan untuk mendeteksi adanya:
◦ Pencemaran oleh kotoran manusia/hewan
◦ Kuman-kuman patogen
◦ Kuman-kuman yang berbahaya bagi industri

Beberapa Cara Pemeriksaan:


1. Perhitungan jumlah kuman (Total Colony Plate Count)
2. Penentuan nilai Indeks Pencemar Biologis (Biological Indices of
Pollution)
3. Penentuan nilai Jumlah Perkiraan Terdekat (Most Probable Number)
4. Penemuan / identifikasi kuman patogen melalui kultur
5. Penentuan jumlah Bakteri Besi, Bakteri Belerang, Bakteri Sulfat
Dari air sungai

Dari sumur
Menghitung jumlah bakteri/algae/fungi per ml
air, secara kasar
Cara ini tidak esensial untuk memeriksa air
kebutuhan hidup sehari-hari. Hanya digunakan
untuk mengetahui efisiensi pemrosesan air
(water treatment).
Cara:
1. Bahan pemeriksaan (air) diencerkan dalam
berbagai konsentrasi
2. Mengkultur air dengan media yang sesuai
untuk kebutuhan
3. Inkubasi pada suhu dan lama yang sesuai
4. Menghitung jumlah koloni kuman yang tumbuh

Untuk air minum, menurut standar WHO dan


PerMenKes, jumlah bakteri harus = 0/100 ml
 Digunakan untuk menilai keadaan air untuk
rekreasi, dan bahan baku air pabrik
 Ditentukan dengan menghitung jumlah kuman
berkhlorofil (A) dan tidak berkhlorofil (B);
 BIP =B/(A+B) x 100

Nilai BIP Nilai Air


0 -8 Bersih, jernih
9 – 20 Tercemar ringan
21 – 60 Tercemar sedang
> 61 Tercemar berat
 Digunakan kuman indikator yang menyatakan
bahwa air tercemar kotoran manusia/hewan
 Kuman indikator:
◦ Eschericia coli
◦ Coliform (kuman aerobe dan anaerob Gram negatif
yang tidak membentuk spora , tetapi memfermentasi
laktosa pada 37o C kurang dari 48 jam)
◦ Streptococcus faecalis
◦ Clostridium welchii
Karena Coliform lebih tahan hidup dari pada E coli sedangkan C
welchii sedikit jumlahnya  Coliform yang sering dipakai sbg
indikator
Kecuali dalam keadaan tertentu
1. MPN/100 ml ditentukan berdasar reaksi
yang ditimbulkan menurut suatu kombinasi
perhitungan statistik dari 15 tabung kultur
2. Digunakan
◦ 5 tabung diisi air @ 10 ml
◦ 5 tabung diisi air @ 1 ml
◦ 5 Tabung diisi air @ 0,1 ml
3. 2 Jenis tes  Tes Perkiraan  Tes
Penentuan
4. Lihat tabel MPN
1. Uji perkiraan  kultur dan eramkan air pada
media Lactose Broth di 15 tabung, pada
35o-37oC selama 48 jam
2. Lihat reaksi positif pada berapa tabung
3. Uji Penentuan  kultur lagi yang positif
pada media BGLB (Brilliant Green Lactose
Bile Broth)
4. Cocokkan dengan tabel MPN
5. Identifikasi jenis kuman dengan kultur pada
Agar Endo
Inokulasi
dengan loop
10 ml

1 ml

0,1 ml

Eramkan Positif 3,3,2 Kultur pada BGLB


35-37C 48 jam Positif 2,1,1
Inokulasi
Lihat pada tabel MPN/100 ml dengan loop
Nilai 2:1:1 = 9  MPN = 9

Identifikasi jenis kuman


dengan Agar Endo
MPN for various combination of positive and negative result when five 10
ml portion,
S five 1-ml and five 0,1 portions are used
e
Number of tubes giving positive reaction
b out of
a
g 5 of 10 ml each 5 of 1 ml each 5 of 0,1 ml each MPN
i 0 0 0 <2
0 0 1 2
a 0 1 0 2
n 0 2 0 4
1 0 0 2
T 1 0 1 4
1 1 0 4
a
1 1 1 6
b 1 2 0 6
e 2 0 0 5
l 2 0 1 7
2 1 0 7
2 1 1 9
M 2 2 0 9
P 2 3 0 12
N 3 0 0 8
Dst
Gunakan rumus:

Jumlah kuman/100 ml =
MPN x (10/ Vol tabung positif terbesar)

Contoh di atas
Tabung positif 2:1:1  MPN = 9
Vol tabung terbesar yg positif =10
Jml kuman = 9 x (10/10) = 9/100 ml
 Cara menghitung jumlah kuman secara
langsung
 Seterusnya dapat pula untuk identifikasi kuman
 Digunakan membran untuk menyaring 100 ml
air dan mengkulturnya pada media
 Membran berpori-pori 0,45 mikron, diameter
47 mm
 Koloni yang terbentuk dihitung sebagai jumlah
kuman/100 ml dan dapat diidentifikasi jenis
kumannya
 Praktis dan mudah
 Tidak dapat untuk memeriksa air keruh
Transport media

Transport media Culture media


 Streptococcus yang ada di faeces antara lain
◦ Streptococcus faecalis
◦ Streptococcus durans
◦ Streptococcus bovis
◦ Streptococcus equinus
 Cara melakukan tes seperti pada Coliform
dengan menggunakan banyak tabung dan
tabel MPN
 Media yang dipakai Glucose Azide Broth
 Cara pelaksanaan sama seperti pada
Coliform, tetapi berbeda media dan cara
inkubasinya.
 Media yang digunakan Differential Reinforced
Clostridial Medium (DRCM), inkubasi secara
anaerobe
 Digunakan pula tabel MPN
 Sangat sulit diisolasi dan dikultur
 Bakteri besi sering menyokong reproduksi
bakteri lain
 Lebih berarti dalam bidang industri daripada
medis (penyebab korosi, penyumbatan pipa
distribusi, bau dan rasa)
 Contoh:
◦ Thiobacillus ferrooxidans
◦ Gallionella ferruginea Bakteri besi
◦ Thiobacillus thioparus
◦ Thiobacillus thiooxidans Bakteri belerang
Spesimen

Identifikasi adanya kuman patogen Pemeriksaan Makroskopis

Pemeriksaan Mikroskopis
Preparat langsung (Direct Smear) Preparat segar
Pewarnaan

Kultur Pemeriksaan koloni dan bentuk kuman

Uji biokimia

Agglutinasi Uji serotipe

Antibiogram

Percobaan hewan

Anda mungkin juga menyukai