DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GIRIMULYO II
Jl. Goa Kiskendo Km. 08 , Sibolong, Jatimulyo, Girimulyo,
Kulon Progo,55674, Telp. 081283018615
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Mayarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Salah satu upaya kesehatan masyarakat
essensial yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit yang meliputi dua kelompok besar penyakit yaitu Penyakit
Menular dan Penyakit Tidak Menular.
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular yang dilaksanakan di
Puskesmas Girimulyo II adalah Antraks, Leptosirosis, Antraks, ISPA, DBD, Malaria, TB,
HIV/AIDS dan PD3I.
Puskesmas Girimulyo II melakukan upaya program pencegahan dan
pengendalian penyakit antraks untuk mewujudkan masyarakat Kulon Progo.
Pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit antraks ini selalu sejalan
dan mengacu tata nilai UPTD Puskesmas Girimulyo II yaitu :
1. Cekatan = terampil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
mencurahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mencapai
hasil yang terbaik dalam pelayanan, berusaha agar tidak dikomplain masyarakat.
2. Empati = memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan ramah dan
memperhatikan 3S (senyum, sapa, salam) dan peduli terhadap kondisi kesehatan
masyarakat serta menerima dan menghargai pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat.
3. Responsif = Tanggap dalam segala situasi
4. Disiplin = Melakukan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan SOP yang
ada, dan mematuhi jadwal kegiatan UKM di masyarakat.
5. Akuntabel = melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UKM
dengan tertib, rapi dan mudah dipahami.
6. Selaras = menampilkan citra terbaik UPTD Puskesmas Girimulyo II di manapun
berada dan dihadapan siapapun/ institusi manapun.
B. LATAR BELAKANG
1. Dasar hukum
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
b. Undang – undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
c. Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan.
d. PMK No. 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu
Yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
e. Permenkes Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Kesehatan lingkungan di
Puskesmas
2. Gambaran Umum
Sesuai dengan Visi Puskesmas Girimulyo II yaitu “Terwujudnya Pusat
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Bermutu dan Berkeadilan Menuju
Masyarkat Girimulyo Sehat Mandiri” dan misi Puskesmas Girimulyo II poin pertama
yaitu “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan,
pelayanan gizi dan kesehatan lingkungan serta pencegahan dan pengendalian
penyakit” maka program pencegahan dan pengendalian P2 Antraks wajib
dilaksanakan di Puskesmas Girimulyo II karena antraks masih menjadi masalah
kesehatan di wilayah Puskesmas Girimulyo II
Hingga saat ini penyakit antraks masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang bersifat re-emergaing. Saat ini daerah tertular antraks
di Indonesia menurut Direktorat Jendral Produksi Perternakan, Kementerian
Pertanian, terdapat di 11 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
NTB,NTT, Jamni, Sulawaesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan DI
Yogyakarta. Menurut BBVet Wates sejak tahun 2010 – 2016 daerah yang
terkonfirmasi penyakit Antraks diantaranya : Karanganyar, Sragen, Blitar, Pacitan,
Wonogiri dan Kulon Progo.
Hasil pengamatan SKD di Puskesmas Girimulyo II pada tahun 2016 terjadi
kejadian luar biasa penyakit antraks sebanyak 18 kasus antraks kulit. Dalam
kejadian ini ada satu kematian sapi dan beberapa kambing, sebagian besar di
sembelih paksa. Pada sample tempat penyembelihan terjadi indikasi bakteri antraks.
Dengan demikian, perlu adanya pencegahan dan pengendalian penyakit antraks
yang terintegrasi baik dusun, desa, dinas kesehatan maupun dinas perternakan dan
pertanian.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terselenggaranya kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit Antraks dalam
rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dengan
melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait.
2. Tujuan khusus
a. Terlaksananya tatalaksana antraks sesuai standar.
b. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit antraks di
masyarakat.
c. Terbentuknya sikap tanggap terhadap tindakan penanggulangan secara cepat
dan tepat.
d. Turunnya angka kesakitan antraks melalui pengendalian faktor risiko.
e. Terlaksananya sistem pegelolaan logistik antraks.
f. Diketahuinya masalah/ hambatan selama pelaksanaan program.
Lintas Program
a. Promkes Penyuluhan kesehatan antraks
b. Gizi Penyuluhan dan konsultasi gizi pada
penderita antraks
c. Kesling Penyuluhan kesehatan lingkungan
1 dalam penanggulangan spora antraks
d. Dokter Umum Pemberian informasi tentang jenis
penyakit dan pencegahan serta
pengobatan
e. JMD Pelaksana pememuan dan pemantauan
kasus malaria di masyarakat.
2 Lintas Sektor
a. Camat Memberikan dukungan dan kebijakan
terhadap kegiatan penanganan penyakit
antraks.
b. Dinas Peternakan Menjalankan protap yang sudah
disepakati untuk pengendalian dan
pencegahan penyakit antraks
c. BB vet Wates Mitra kerja dalam melakukan
pemeriksaan sample yang terindikasi
penyakit antraks.
d. Danramil dan Polsek Membantu / melibatkan dalam pengen-
Girimulyo dalian dan pencegahan penyakit antraks.
e. Kepala Desa Memberikan dukungan dalam
mengalokasikan dana untuk kegiatan
penanganan penyakit antraks.
f. Kepala Dusun Memberikan dukungan terhadap
kegiatan penanganan penyakit antraks.
Berperan aktif dalam menginformasikan
kejadian kematian hewan di wilayahnya
masing-masing.
g. Kader Berperan aktif dalam pengendalian dan
pencegahan penyakit antraks.
h. Jejaring Berperan aktif dalam penemuan kasus
dan kewaspadaan dini terhadap penyakit
untuk rencana tindak lanjut dari
puskesmas.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dr.Isti Alfradiantina
Penata/IIIc
NIP. 19720312 200003 2 004