Anda di halaman 1dari 29

PERSYARATAN

KESELAMATAN
KERJA
PUTU RATNA SUPRIMA DEWI, S.KM, SE, MPH
SYARAT KESELAMATAN KERJA
DALAM PASAL 3 (1) UU
KESELAMATAN KERJA

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
3. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan
diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain
yang membahayakan
4. Memberi pertolongan pada kecelakaan
5. Memberi APD pada pekerja
LANJUTAN...

6. Menerapkan ergonomi di tempat kerja


7. Mencegah dan mengendalikan faktor fisik di
lingkungan kerja
8. Keamanan dan pemeliharaan bangunan
9. Mencegah sengatan aliran listrik berbahaya
MENCEGAH DAN MENGURANGI
KECELAKAAN

 Ban penggerak, rantai dan tali yang berat harus


diberikan penadah, jika terputus tidak akan
menimbulkan bahaya
 Mesin-mesin harus terpelihara dengan baik, mesin
yang berputar harus diberikan penutup agar
jangan sampai beterbangan jika kurang tahan
dalam putaran yang keras
LANJUTAN...

 Ban penggerak, rantai atau tali yang dilepaskan


harus tergantung, maka gantungan itu harus dibuat
sedemikian rupa agar tidak tersentuh
 Harus tersedia alat pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)
 Mencegah atau mengurangi bahaya peledakan
PERUSAHAAN DENGAN BAHAN
MUDAH MELEDAK

 Harus memiliki sekurang-kurangnya satu pintu cepat


terbuka untuk keluar di setiap ruangan kerja.
 Bahan-bahan mudah meledak yang digunakan
dalam proses produksi harus dipantau jumlah dan
keberadaannya sesuai dengan jenis dan NAB nya
di dalam ruang kerja.
 Ruang kerja harus dilengkapi dengan alat kerja
yang menjamin pemakainya aman dari bahaya
peledakan.
PENERANGAN DI TEMPAT
KERJA

 Tidak menyilaukan
 Tidak menimbulkan panas berlebih
 Tidak menghasilkan gas
 Tidak menimbulkan bayangan kontras
 Tidak berkedip
 Pencahayaannya rata
SUMBER PENERANGAN

 Cahaya dari matahari


 Luas jendela 1/6-1/10 luas lantai
 Cahaya lampu buatan: lampu filament (pijar),
fluoresen/ lampu TL, merkuri.
BAHAYA ALIRAN LISTRIK

 Bagian alat listrik yang memiliki tegangan minimal


250volt harus tertutup
 Sambungan kabel listrik harus diberi pengaman dan
diperiksa sewaktu-waktu
 Pertolongan pertama dilakukan dengan
penggunaan papan kering dan tangan penolong
dibalut dengan kain kering atau pakaian kering
APD

 Seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi


sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya
atau kecelakaan kerja.
 APD merupakan suatu alat yang dipakai tenaga
kerja dengan maksud menekan atau mengurangi
risiko masalah kecelakaan akibat kerja.
SYARAT APD

1. Pakaian kerja harus seragam dan senyaman


mungkin
2. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya
lain
3. Bahan pakaian harus mempunyai derajat resistensi
yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis
4. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari
partikel panas.
LANJUTAN…

5. Harus memberikan perlindungan yang cukup


terhadap bahaya yang dihadapi sesuai dengan
sumber bahaya yang ada
6. Tidak mudah rusak
7. Tidak mengganggu aktivitas pemakai
8. Mudah diperoleh
9. Memenuhi syarat spesifik lain dan nyaman dipakai
BAHAYA KEBAKARAN

 Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil


maupun besar pada tempat yang tidak kita
kehendaki, merugikan pada umumnya sukar
dikendalikan.
 Api terjadi karena persenyawaan dari sumber
panas, bahan bakar dan oksigen.
MENCEGAH, MENGURANGI DAN
MEMADAMKAN KEBAKARAN

1. APAR/Racun Api
2. Hydrant
3. Fire Detector
4. Fire Alarm
5. Sprinkler
APAR

 Memiliki reaksi yang cepat untuk jenis kebakaran A,


B dan C.
 Tersedia dalam berbagai ukuran yang
pemilihannya disesuaikan dengan tingkat risiko.
 Bahan pemadam terdiri dari bahan kimia kering,
foam/busa dan CO2 yang pemilihannya
disesuaikan dengan jenis kebakaran yang mungkin
terjadi.
HYDRANT

 Terdapat 3 jenis hydrant yaitu


hydrant gedung, hydrant
halaman dan hydrant kota.
 Hydrant harus diperiksa secara
berkala untuk memastikan
kondisi dan fungsinya dapat
digunakan sesegera mungkin
ketika ada diperlukan.
FIRE DETECTOR

 Berfungsi secara otomatis


mendeteksi gejala kebakaran
melalui pengaruh perubahan
lingkungan yang terjadi dari
kebakaran.
 Biasanya terhubung dengan fire
alarm untuk memberi peringatan
kebakaran dan sprinkler untuk
memadamkan api.
 Terdapat 4 jenis fire detector yaitu
detektor panas, detektor asap,
detektor nyala api dan detektor
gas.
1. DETEKTOR PANAS (HEAT STROKE)

 Detektor bertemperatur tetap (fixed temperature


detector), bekerja pada suatu batas temperature
ditentukan.
 Rate of rise detector, bekerja berdasarkan
kecepatan tertentu naiknya temperature.
 Combination of rate-of rise and fixed temperature
heat detector bekerja berdasarkan kecepatan
tertentu naiknya temperature dan bekerja pada
suatu batas temperature ditentukan.
2. DETEKTOR ASAP (SMOKE
DETECTOR)

 Detektor asap optic,


 Detektor asap ionisasi, bekerja dengan prinsip
berkurangnya arus ionisasi oleh asap pada
konsentrasi tertentu.
3. DETEKTOR NYALA API

 Bekerja berdasakan radiasi nyala api.


 Dapat berupa detektor nyala api ultraviolet dan
detektor nyala api infra red.
4. DETEKTOR GAS

 Bekerja berdasarkan gas yang timbul akibat


kebakaran.
FIRE ALARM

 Sistem peringatan kepada orang


yang berada di lingkungan
tempat kerja akan adanya
bahaya kebakaran pada suatu
tempat.
 Bersifat manual dan otomatis.
SPRINKLER

 Sistem yang bekerja secara otomatis


untuk memadamkan kebakaran atau
setidak-tidaknya mencegah
meluasnya kebakaran.
 Sistem ini harus terhubung dengan
system aliran air di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai