MALARIA
A. PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan Indonesia sangat ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, dimana
pembangunan sector kesehatan merupakan salah satu unsur penentu.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, masyarakat
harus bebas dari berbagai penyakit, termasuk malaria. Penyakit malaria
sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, oleh
sebab itu perlu pencegahan yang komprehensip. Penyakit malaria
mempunyai pengaruh yang sangat besar pada angka kesakitan dan
kematian bayi, anak balita dan ibu hamil serta dapat menyebabkan
anemia dan dapat menurunkan produktifitas kerja. Salah satu factor yang
berpengaruh dalam pencegahan penyakit malaria diantaranya adalah
perilaku seseorang dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktik.
Penanggulangan malaria yang dilakukan secara komprehensif dengan
upaya promotive, preventif dan kuratif dilakukan untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian dan mencegah terjadinya KLB. Diagnose dini
dan pengobatan yang cepat dan tepat dengan menggunakan therapy
kombinasi untuk menekan angka kesakitan dan kematian, maka petugas
perlu dilatih agar dapat memberikan dosis yang tepat agar tidak terjadi
resistensi.
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia yang dapat menyebabkan kematian (Depkes, 2011). Penyakit ini
disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh Anopheles
betina. Terdapat beberapa Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit
ini, antara lain Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium
malariae, Plasmodium knowlesi dan Plasmodium ovale. Plasmodium
terbanyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium falciparum (55%)
yang menyebabkan malaria tropika, kemudian Plasmodium vivax (45%)
yang menyebabkan malaria tertiana. Sedangkan Plasmodium malariae,
Plasmodium knowlesi dan Plasmodium ovale ditemukan dalam jumlah
yang sedikit (WHO, 2013).
Berdasarkan World Malaria Report tahun 2013, ditemukan 207 juta
kasus malaria dan diperkirakan terdapat 627.000 kematian. 90% dari
semua kematian malaria terjadi di sub-Sahara Afrika dan 77% terjadi pada
anak balita.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit
tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal batas – batas daerah
administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan
kerjasama antar daerah.Beberapa penyakit menular yang menjadi
masalah utama di Indonesia adalah Diare, TB Paru, HIV, Malaria, DBD,
Thypoid, penyakit saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
Pengendalian Penyakit menular di wilayah Puskesmas Kakaskasen
memerlukan support dana BOK disebabkan banyaknya penyakit yang
berpotensial wabah. Penyakit menular berpotensi menyebabkan
kecacatan, penyakit menular juga memiliki stigma negatif yang masih
tinggi sehingga menganggu ketentraman masyarakat dan penyakit
menular yang beresiko meningkatkan kematian bayi dan balita yang
masih muncul di wilayah Puskesmas Kakaskasen memerlukan
penanganan dalam bentuk kegiatan pengendalian penyakit menular.
Tujuan Khusus :
a. Mengendalikan penyakit menular yang berpotensial menyebabkan
wabah.
b. Menemukan dan memeriksa sedini mungkin penderita yang positif
malaria.
c. Segera mengobati penderita positif malaria sesuai dengan klasifikasi
jenis malarianya.
d. Memeriksa sampel darah seluruh anggota keluarga dan masyarakat
yang dekat dengan positif malaria.
F. SASARAN
Semua suspek tersangka yang didiagnosa menderita Malaria
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu Pelaksanaan : Kegiatan secara isidentil
Tempat Pelaksanaan : Dalam gedung dan luar Gedung
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kakaskasen Koordinator Program
Malaria