Anda di halaman 1dari 6

SOP PROGRAM MALARIA

No.Dokumen :
No. & Tgl. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 27-7-2018

Halaman :1 dari 6 UPTD PUSKESMAS


SAMPANG

Dibuat Oleh, Direview Oleh, Disetujui Oleh,

Ahmad Mansur, AMK Affif Melli R,S.Kep.Ners H.Muhajirin,S.Kep Ners,M.Kes


NIP. 19780208 201406 1 006 NIP.198005102003121007 NIP. 19731216 199402 1002
1. Pengertian Merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang
disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah. dengan
gejala demam menggigil, anemia, dan pembesaran limpa
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Penyakit Malaria
3. Kebijakan Keputusun Kepala UPTD Puskesmas tentang pelayanan medis.
4. Referensi Permenkes. RI nomor 5 tahun 2014. Kemenkes RI.
B. Identifikasi ............................
Resiko
6. Prosedur Uraian Kegiatan
Lakukan Anamnesa
Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan
menggigil, berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot
dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan
diare.
Faktor resiko

a. Riwayat menderita malaria sebelumnya.

b. Tinggal di daerah yang endemis malaria.

c. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemik malaria.

d. Riwayat mendapat transfusi darah

Lakukan Pemeriksaan Fisik

a. Pada periode demam

Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat

sampai di atas 400C dan kulit kering, Pasien dapat terlihat pucat.

Nadi teraba cepat.


SOP PROGRAM MALARIA
No.Dokumen :
No. & Tgl. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 27-7-2018
UPTD PUSKESMAS
Halaman : 2 dari 6 SAMPANG

b. Pada periode dingin dan berkeringat


Kulit temba dingin clan berkeringat, Nadi teraba cepat dan
lemah. Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan
kesadaran
Kepala :
Konjungtiva ananis. sklera ikterik, bibir sianosis, don pada
malaria screbral dapat ditemukan kaku kuduk.
Toraks. :
Terlihat pernafasan cepat.
Abdomen:
Teraba pembesarai hepar den limpa, dapat juga ditemukan
asites.
Ginjal
bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman. oligouri atau
anuria.
Ekstermitas :
akral taraba dingin merupakan tanda- tanda menuju syok.

Lakukan Pameriksaan Penunjang


Pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
Plasmodium; atau Menggunakan Rapid Diagnostic test untuk
malaria (RDT).

Dilakukan Penegakan Diagnosis


a. Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis (Trias
Malaria: panas-menggigil-berkeringat), pememeriksaan fisik,
dan ditemukannya parasit plasmodium pada pemeriksaan
mikroskopis hapusan darah tebal/ tipis.
b. Diagnosis Banding: Demean Dengue. Demam Tifoid.
Leptospirosis. Infeksi virus akut lainnya
SOP PROGRAM MALARIA
No.Dokumen :
No. & Tgl. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 27-7-2018
UPTD PUSKESMAS
Halaman : 3 dari 6 SAMPANG

Lakukan Rencana Penatalaksanann Komprehenslf


a. Pengobatan malaria falsiparum
Lini pertama: dangan Fixed Dose Combination = FDC yang
terdiri dari Dihydroartemisinin (DOA) + Piperakuin (DHP) tiap
tablet mengandung 40 mg Dihydroartemisinin dan 320 mg
Piperakuin. Untuk dewasa dengan Beat Badan (BB) sampai
dengan 59 kg diberikan DHP peroral 3 tablet rata kali perhari
selama 3 hari dan Primakum 2 tablet sekali sehari satu kali
pemberian, sedang untuk BB > 60 kg diberikan 4 tablet DHP
satu kali sehari selama 3 hari dan Primaquin 3 tablet sekali
sehari satu kali pemberian. Dosis DHA = 2-4 mg/kg BB (dosis
tunggal), Piperakuin = 16-32 mg/kg BB (dosis tunggal),
Primakuin=0.75 mg/kg BB (dosis tunggal). Pengobalan malaria
falsiparum yang tidak respon terhadap pengobatan DHP. Lini
kedua: Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin Primakuin. Dosis kina - 10
ing/kg BB/kali (3x/ hari selama 7 hari), Doksisiklin = 3,5 mg/kg
BB per hari (dewasa 2x/ hr selama 7 hari), 2,2 mg/kgBB/hari (8-
14 tahun, 2x/hr selama 7 hari) Tetrasiklin =4-5 mg/kgBB/kali
(4x/hr selama 7 hari).
b. Pengobatan malaria vivax dim ovale Lini pertama:
Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP), diberikan peroral
satu kali per hari selama 3 hari. primakum = 0,25 mg/ kg BB/
hari (selama 14 hari). Pengobatan malaria vivax yang tidak
respon terhadap pengobatan DHP. Lini kedua: Kina Primakuin.
Dosis kina 10 mg/kgBB/kali (3x4,. selama 7 hari), Primakuin =
0.25 mg/kgBB (selama 14 hari). Pengobatan malaria vivax yang
relaps (kambuh)
1. Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis
primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
2. Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian
Primakiun dosis 0,25 mg/kgBB/hr sudah diminum salama 14
hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif dalam
kurun waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah pengobatan

.
SOP PROGRAM MALARIA
No.Dokumen :
No. & Tgl. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 27-7-2018
UPTD PUSKESMAS
Halaman : 4 dari 6 SAMPANG

c. Pengobatan malaria malariae


Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis
sama dengan pengobatan malaria lainnya dan dengan dosis
sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan
Primakuin.
d. Pengobatan infeksi cattipuran antara malaria falsiparum dengan
malaria vivax/ malaria ovate dengan DHP. Pada penderita
dengan infeksi campuran diberikan DHP l kali per hari selama 3
hari. serta DHP 1 kali perhari selama 3 hari serta Primakuin
dosis 0,25 mg/kgBB selama 14 hari.
e. Pengobatan malaria pada ibu hamil
1. Trimester pertama diberikan Kina tablet 3x 10mg/kg BB
+Klindamycin, 10mg/kgBB selama 7 huri.
2. Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3
hari.
Pencatatan dokumentasi dalam rekaman medis
7. Diagram Alir Lakukan Anamnesa

Riwayat menderita malaria sebelumnya.


Tinggal di daerah yang endemis malaria.
Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemik malaria.
Riwayat mendapat transfusi darah

Pemeriksaan Fisik
Pada periode demam
Pada periode dingin dan berkeringat

Pameriksaan Penunjang

Penegakan Diagnosis

Rencana Penatalaksanann Komprehensif

a. Pengobatan malaria falsiparum


b. Pengobatan malaria vivax dan ovale Lini pertama:
c. Pengobatan malaria malariae
d. Pengobatan infeksi campuran antara malaria
falsiparum dengan malaria vivax/ malaria ovate dengan
DHP.
e. Pengobatan malaria pada ibu hamil
Pencatatan dokumentasi dalam rekaman medis
SOP PROGRAM MALARIA
No.Dokumen :
No. & Tgl. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 27-7-2018
UPTD PUSKESMAS
Halaman : 5 dari 6 SAMPANG

8. Unit terkait UNIT RAWATJALAN,

UGD.

RAWAT INAP,

PROGRMER MALARIA.

LABORATORIUM .

9. Dokumen terkait

10. Rekaman Terlampir


Historis
Perubahan

Lampiran Rekaman Hitoris Perubahan


Lampiran Rekaman Hitoris Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal diberlakukan


SOP PROGRAM MALARIA
No.Dokumen :
No. & Tgl.
:
DAFTAR Revisi
TILIK Tgl. Terbit : 27-7-2018
UPTD PUSKESMAS
Halaman :6 dari 6 SAMPANG

Unit :P2M
Nama Petugas : Affif Melli Rahman,S.Kep,Ners
Tgl Pelaksanaan : 1 Oktober 2018
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas petugas melakukan anamnesa terduga
malaria?
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang dan
diagnosis?
3. Apakah Petugas melakukan penatalaksanaan secara
komprehensif penderita malaria?
4. Apakah Petugas mencatat dan melaporkan penderita
malaria ?
5. Apakah Petugas melakukan penyelidikan epidemiologi
penderita malaria?

CR: 100 %.

Cilacap, 1 Oktober 2018


Pelaksana / auditor

Affif Melli R,S.Kep.Ners


NIP.198005102003121007

Anda mungkin juga menyukai