Anda di halaman 1dari 3

MALARIA, ICD X : B54

/C.VII/SOP/PKM-
No. Dokumen :
TRW/I/2018
No. Revisi : -
Tgl. Terbit : 02 Februari 2018
SOP Tgl. Mulai
: 02 Februari 2018
Berlaku

Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Riman Jayadi, SKM.


TERUWAI NIP. 197412312000121010

1. Pengertian Merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil,
anemia, dan pembesaran limpa
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Penyakit Malaria

3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.
5. prosedur/ Uraian Kegiatan
Langkah- 1. Lakukan Anamnesa
langkah Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan menggigil,
berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu
makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare.
Faktor resiko :
a. Riwayat menderita malaria sebelumnya.
b. Tinggal di daerah yang endemis malaria.
c. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemic malaria.
d. Riwayat mendapat transfusi darah
2. Lakukan Pemeriksaan Fisik
a. Pada periode demam:
Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat
sampai di atas 400C dan kulit kering, Pasien dapat terlihat pucat, Nadi
teraba cepat.

b. Pada periode dingin dan berkeringat


Kulit teraba dingin dan berkeringat,Nadi teraba cepat dan lemah,Pada
kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran
Kepala : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan
pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
2/2
Toraks : Terlihat pernapasan cepat.
Abdomen: Teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
ditemukan asites.

Ginjal : bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oligouri


atau anuria.

Ekstermitas : akral teraba dingin merupakan tanda-tanda menuju syok.


3. Lakukan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
Plasmodium; atau Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT).
4. Dilakukan Penegakan Diagnosis
o Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis (Trias Malaria: panas
menggigil– berkeringat), pemeriksaan fisik, dan ditemukannya parasit
plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis hapusan darah tebal/tipis.
o Diagnosis Banding: Demam Dengue, Demam Tifoid, Leptospirosis,
Infeksi virus akut lainnya

5. Lakukan Rencana Penatalaksanaan Komprehensif

a) a. Pengobatan malaria falsiparum


Lini pertama: dengan Fixed Dose Combination = FDC yang terdiri dari
Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP) tiap tablet mengandung 40
mg Dihydroartemisinin dan 320 mg Piperakuin. Untuk dewasa dengan Berat
Badan (BB) sampai dengan 59 kg diberikan DHP peroral 3 tablet satu kali
per hari selama 3 hari dan Primakuin 2 tablet sekali sehari satu kali
pemberian, sedang untuk BB >.60 kgdiberikan 4 tablet DHP satu kali
sehari selama 3 hari dan Primaquin 3 tablet sekali sehari satu kali
pemberian.Dosis DHA = 2-4 mg/kgBB (dosis tunggal), Piperakuin = 16-32
mg/kgBB (dosis tunggal), Primakuin = 0,75 mg/kgBB (dosis
tunggal).Pengobatan malaria falsiparum yang tidak respon terhadap
pengobatan DHP. Lini kedua: Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin.
Dosis kina = 10 mg/kgBB/kali (3x/ hari selama 7 hari), Doksisiklin = 3,5
mg/kgBB per hari ( dewasa, 2x/hr selama7 hari) , 2,2 mg/kgBB/hari ( 8-
14 tahun,2x/hr selama7 hari), T etrasiklin = 4-5 mg/kgBB/kali (4x/hr selama
7 hari).
b) b. Pengobatan malaria vivax dan ovale
Lini pertama: Dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin (DHP), diberikan
peroral satu kali per hari selama 3 hari,p ri m ak u in = 0 ,2 5 mg/kgBB/hari
(selama 14 hari). Pengobatan malaria vivax yang tidak respon terhadap
pengobatan DHP. Lini kedua: Kina + Primakuin. Dosis kina = 10
mg/kgBB/kali (3x/hr selama 7 hari), Primakuin = 0,25 mg/kgBB (selama 14
hari). Pengobatan malaria vivax yang relaps (kambuh):
 Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis primakuin
ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
 Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila pemberian Primakiun
dosis 0,25 mg/kgBB/hr sudah diminum selama 14 hari dan penderita
sakit kembali dengan parasit positif dalam kurun waktu 3 minggu
sampai 3 bulan setelah pengobatan.
c) c. Pengobatan malaria malariae
Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis sama dengan
pengobatan malaria lainnya dan dengan dosis sama dengan pengobatan
malaria lainnya dan tidak diberikan Primakuin.
d. Pengobatan infeksi campuran antara malaria falsiparum dengan malaria
vivax/malaria ovale dengan DHP. Pada penderita dengan infeksi campuran
diberikan DHP 1 kali per hariselama 3 hari, serta DHP 1 kali per hari selama
3 hari serta Primakuin dosis 0,25 mg/kgBB selama 14 hari.
d) e. Pengobatan malaria pada ibu hamil
 Trimester pertama diberikan Kina tablet 3x 10mg/ kg BB +
Klindamycin, 10mg/kgBB selama 7 hari.
 Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3 hari.
6. Pencatatan dokumentasi dalam rekaman medis

6. Unit terkait RAWAT JALAN, UGD, RAWAT INAP,PROGRAMER MALARIA,


LABORATORIUM

Anda mungkin juga menyukai