2) Kelemahan umum
PENANGANAN MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
UPTD SOP Halaman : 2 / 15
Puskesmas
Girimulyo I
3) Kejang-kejang
8) Muntah terus-menerus
11) Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria)
b) Pucat
c) Nadi cepat
d) Pernafasan cepat (takipnea)
2) Pada periode dingin dan berkeringat:
a) Kulit teraba dingin dan berkeringat
b) Nadi teraba cepat dan lemah
c) Kondisi tertentu ditemukan penurunan kesadaran
3) Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan
pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
4) Toraks : terlihat pernafasan cepat
5) Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
asites
6) Ginjal : ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria atau
PENANGANAN MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
UPTD SOP Halaman : 3 / 15
Puskesmas
Girimulyo I
anuria
7) Ekstremitas : akral dingin (tanda-tanda syok)
4) Frekuensi nafas > 35 kali per menit pada orang dewasa atau >
40 kali per menit pada balita. Anak di bawah 1 tahun > 50 kali
per menit.
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
plasmodium, atau
2) Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
Artesunate : 4 mg/kgBB/hari
Amodiakuin basa : 10 mg/kgBB/hari
Kina : 10 mg/kgBB/kali 3 x sehari
Doksisiklin : 3.5 mg/kgBB/hari untuk usia 15 th, 2.2
mg/kgBB/hari untuk usia 8-14 th. dibagi 2 dosis
Tetrasiklin : 4 mg/kgBB/kali 4 x sehari
Lini II
Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin
Pengobatan lini II
Pengobatan lini II malaria falsiparum diberikan jika pengobatan lini I
tidak efektif dimana ditemukan gejala klinis tidak memburuk tetapi
parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali
(rekrudensi).
Atau
Artesunate+ Amodiakuin + Primakuin
Lini II
Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin
Gambaran Laboratorium :
a) Hipoglikemia : gula darah < 40 mg%.
b) Asidemia (pH < 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < 15
mmol/L).
c) Anemia berat (Hb < 5 gr% atau hematokrit < 15%) pada
keadaan hitung parasit > 10.000/uL, apabila anemianya
hipokromik mikrositik harus dikesampingkan adanya anemia
defisiensi besi, talasemia / hemoglobinopati lainnya.
d) Hiperparasitemia 2%.
e) Hiperlaktemia (asam laktat > 5 ugr/L).
f) Maroskopik hemoglobinuri oleh karena infesi malaria akut
(bukan karena oat anti malaria pada seorang dengan defisiensi
G6PD).
g) Gagal ginjal akut (urin < 400ml/24 jam pada orang dewasa atau ,
1 ml/kgBB/jam pada anak setelah dilakuan rehidrasi, dengan
kreatinin darah > 3 mg%).
Penatalaksanaan :
a) Pasien malaria berat harus segera dirujuk ke RS yang
mempunyai fasilitas yang lengkap.
b) Artesunate atau Artemeter ataupun Kina Hidroklorida
intramuskular sebagai dosis awal sebelum dirujuk ke RS.
PENANGANAN MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
UPTD SOP Halaman : 12 / 15
Puskesmas
Girimulyo I
Artesunat diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgBB per i.v dan diulang
setelah 12 jam dengan dosis yang sama.Larutan artesunat juga dapat
diberikan per i.m (intramuscular) dengan dosis yang sama.
Artemeter intramuscular tersedia dalam ampil yang berisi 80 mg
artemeter dalam larutan minyak. Artemeter diberikan dengan dosis 1,6
mg/kgBB secara i.m dan diulang setelah 12 jam.
Kina perinfus masih merupakan obat alternatif untuk malaria berat
pada daerah yang tidak tersedia derivat artemisin parenteral dan ibu
hamil trimester pertama.Obat ini dikemas dalam bentuk ampul kina
dihidroklorida 25%. 1 Ampul berisi 500 mg/2 ml.
1) Plasmodium Falsiparum :
1. ACT ( Ars + Amo), tanpa Primakuin, Trimester 2 -3
PENANGANAN MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
UPTD SOP Halaman : 13 / 15
Puskesmas
Girimulyo I
Pemantauan Pengobatan
Dilakukan pada hari ke-4, 14 dan 28 secara klinis dan mikroskopis
Hasil Pengobatan
Hari ke Kriteria Keterangan
Klinis Parasit
4 - - sembuh
4 - << F.U sd H14
Tetap atau Gagal
4 + Pindah Lini II
>>> Pengobatan
4 memburuk << atau >> Malaria berat Rujuk RS
14 - - sembuh
14 - << F.U sd H28
Tetap atau Gagal
14 + Pindah Lini II
>>> Pengobatan
14 memburuk << atau >> Malaria berat Rujuk RS
28 - - sembuh
Gagal
28 - << Pindah Lini II
Pengobatan
Antara Tetap atau Gagal
+ Pindah Lini II
5-13 >>> Pengobatan
Antara Tetap atau
memburuk Malaria berat Rujuk RS
15-27 >>>