A. LATAR BELAKANG
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, karena rumah
adalah salah satu hak dasar manusia, dan oleh karena itu setiap Warga Negara berhak untuk
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat (UUD 1945 Pasal 28).
Di kota-kota besar di Indonesia banyak dijumpai permukiman yang tidak layak huni, tidak
terkecuali di Yogyakarta. Rendahnya kualitas permukiman tersebut dapat diakibatkan karena
keadaan ekonomi masyarakat yang rendah (Wijayanti, Rahayu dan Utomo, 2015). Selain itu,
permasalahan perumahan dan permukiman yang tidak layak huni juga dapat diakibatkan karena
masyarakat yang belum menerapkan aspek kesehatan lingkungan dalam perencanaan pembangunan
rumah. Perlu dilakukan penilaian rumah sehat untuk memperoleh gambaran tentang keadaan
kesehatan rumah dan lingkungan suatu wilayah permukiman, sehingga dapat digunakan untuk
penyusunan suatu rencana perbaikan.
B. TUJUAN
Masyarakat
Dapat mengetahui kriteria rumah sehat.
Puskesmas
Memberikan informasi bagi Puskesmas Kotagede II tentang kondisi fisik dan
sanitasi rumah di daerah permukiman wilayah kerja puskesmas, khususnya
Kelurahan Rejowinangun RW 13
Mahasiswa
Menambah pengetahuan mahasiswa terutama dalam melaksanakan praktik sanitasi
dan pemeriksaan kualitas fisik lingkungan pada permukiman penduduk
D. SASARAN
E. WAKTU PELAKSANAAN
Tanggal 26 sampai 27 September 2021 untuk kloter 1, dan tanggal 22 Oktober 2021
untuk kloter 2. Lokasi survei dilakukan di Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan
Kotagede RW 13 di RT 16, 41, 42, 43, 44
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tahapan Persiapan
● Menentukan wilayah yang akan dilakukan penilaian rumah sehat dan
mengkonsultasikan kepada Sanitarian Puskesmas.
● Menentukan 20 sampel rumah terpilih untuk dilakukan penilaian
rumah sehat.
● Meminta izin kepada ketua RT di wilayah yang akan dilakukan
penilaian rumah sehat.
● Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Mendatangi lokasi yang ditentukan.
b. Melakukan wawancara dan pengukuran lingkungan fisik berupa pencahayaan, kebisingan, suhu dan kelembaban di 20
sampel rumah.
Pencahayaan Kebisingan
● Menyalakan alat environment tester dengan menekan ● Menentukan titik sampling, jarak dari dinding
tombol “Power” pemantul 2 – 3 meter
● Tekan tombol lux untuk mengukur pencahayaan ● Meletakkan/ memegang environment tester pada
● Membawa alat ke 5 titik di ruangan yang akan dilakukan
ketinggian 1,00 – 1,20 meter
pengukuran pencahayaan.
● Menghidupkan environment tester dengan cara
● Pegangl alat dengan ketinggian 1 – 1,2 meter dan arahkan
menekan tombol “Power”
reseptor pada sumber cahaya
● Mencatat angka yang muncul pada display layar
● Lakukan pengukuran kebisingan dengan menekan
● Mengulangi 3 kali pada setiap titik.cahaya tombol dB. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan
mengarahkan mikrofon ke sumber suara.
Suhu dan Kelembaban ● Mencatata angka yang muncul pada display setiap 5
● Menghidupkan alat environment tester dengan menekan detik pada form Bis 1
tombol “Power” ● Melakukan pengukuran selama 10 menit
● Untuk mengukur kelembaban tekan tombol “Temp/%RH” ● Kemudian mengelompokan hasil pengukuran dengan
● Setelah itu catat angka pada display layar environment Formulir Bis 2
tester ● Menghitung tingkat kebisingan menggunakan rumus:
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. KOMPONEN RUMAH
16
a. Langit-langit
14
10
0
Non permanen Semi permanen/tembok tidak Permanen dan kedap air
diplester
18
c. Lantai
16
Dari 20 rumah yang disurvey,
14 terdapat 3 rumah dengan seluruh
lantainya diplester kasar/trasah, 1
12
rumah dengan seluruh lantainya kedap
air dan sebagian di keramik, dan 16
10
rumah yang seluruh lantainya dipasang
keramik.
8
0
Tanah/papan Seluruh lantai plester kasar Seluruhnya kedap air dan Seluruh lantai pasangan
sebagian di keramik keramik
20
d. Pintu
18
Dari 20 rumah yang
16
disurvey, terdapat 1 rumah
yang hanya memiliki satu pintu
14 utama karena tiap ruangan
hanya dipisah oleh sekat non
12 permanen, dan sebanyak 19
rumah telah terpasang pintu di
10
setiap ruang tidur.
8
0
Hanya ada pintu utama Setiap ruang tidur terpasang pintu Setiap pintu ruang tidur dipasang kasa
nyamuk
20
e. Jendela Kamar Tidur
18
Dari 20 rumah yang
disurvey, terdapat 1 rumah
16
yang tidak memiliki jendela
di kamar tidur, sedangkan 19
14
rumah telah memiliki jendela
di kamar tidur.
12
10
0
Tidak ada Ada
25
f. Ruang Keluarga
15
10
0
Tidak ada Ada
12
g. Ventilasi
0
Tidak ada Ada, kurang 10% LL Ada, 10% LL, tidak Ada, 10% LL, dipasang
dipasang kasa kasa
20
h. Lubang Asap Dapur
0
Tidak ada Ada Ada dan berfungsi baik
14
i. Pencahayaan Alamiah
12
Dari 20 rumah yang disurvey,
sebanyak 8 rumah memiliki
keadaan cahaya rumah yang
10 kurang terang dan apabila untuk
membaca terasa sakit, 12 rumah
memiliki keadaan cahaya rumah
8
yang memenuhi syarat yaitu
terang dan enak untuk membaca,
6 tidak silau.
0
Tidak terang dan tidak dapat diper- Kurang terang, bila untuk membaca Terang, enak untuk membaca dan
gunakan untuk membaca terasa sakit tidak silau
2. Sarana Sanitasi
18
Dari 20 rumah yang disurvey,
terdapat 2 rumah yang
16 menggunakan sumur gali, dan 18
14
rumah yang menggunakan sumur
pompa/Sanyo.
12
10
0
Sumur gali Sumur pompa tangan/Sanyo PDAM
Dari 20 rumah yang
Kepemilikan dan Kualitas SAB
disurvey, diketahui bahwa
18
seluruh rumah yang
disurvey sudah 16
10
0
Tidak ada Ada tapi tidak memenuhi syarat Ada dan memenuhi syarat
c. Saluran Pembuangan Air Limbah 14
0
Tidak ada Ada, jarak dg sumber air <10 m, atau ke Ada, jarak dg sumber air >10 m, atau ke
saluran terbuka saluran kota
20
d. Tempat Sampah
18
Dari 20 rumah yang
disurvey, 18 rumah memiliki
16
tempat sampah tetapi tidak
kedap air dan tidak tertutup,
14
2 rumah memiliki tempat
sampah yang memenuhi
12
syarat yaitu kedap air dan
berpenutup.
10
0
Tidak ada Ada, tdk kedap air dan tdk tertutup Ada, kedap air dan tertutup
3. Perilaku
a. Membuka Jendela
18
16
Dari 20 rumah yang
14 disurvey, terdapat 1 rumah yang
tidak menerapkan perilaku
12
membuka jendela rumah, 2
10
rumah yang menerapkan
perilaku membuka jendela
8 rumah kadang-kadang, dan 17
rumah yang menerapkan
6
perilaku membuka jendela
rumah setiap hari.
4
0
Tidak pernah Kadang-kadang Setiap hari
18
0
Seminggu sekali Tiap 3 hari Setiap hari
25
c. Cara Membuang Tinja, Termasuk Tinja
Bayi
15
10
0
Ke sungai/kebun/kolam Ke WC/jamban
D. Pengelolaan Sampah E. Menguras Kamar Mandi
25 12
10
20
8
15
10
5
2
0
Dibuang ke Ke TPS/petugas Dimanfaatkan daur 0
sungai/kebun sampah ulang Seminggu sekali Setiap 3 hari Setiap 2 hari
25 14
12
20
10
15
8
6
10
5
2
0 0
<8 m2 per orang >8 m2 per orang Ada Tidak
25 12
10
20
15
10
5
2
0 0
> 5 ekor < 5 ekor Ada Tidak ada
20 12
18
10
16
14 8
12
6
10
8
4
2
4
2
0
Menyatu dengan Terpisah dari rumah < Terpisah dari rumah >
0 rumah 10 m 10 m, atau tidak punya
Ada Tidak ada ternak
0
Diare ISPA TB Paru Kulit Malaria DBD Chikungunya Lain-lain
Ya Tidak
6. Melaksanakan Kegiatan PHBS
25
20
Dari 20 rumah yang disurvey, diketahui
semuanya melaksanakan kegiatan PHBS untuk
15 menggunakan jamban sehat, menggunakan air bersih,
dan mencuci tangan pakai sabun. Kegiatan
10 memberantas jentik di rumah 1x seminggu hanya
dilakukan di 15 rumah diantaranya, dan kegiatan tidak
5
merokok di rumah hanya dilakukan di 16 rumah
diantaranya.
0
t ih
ha rs b un gg
u ah
se b e sa in r u m
n r i m
ba ai ka se la
m
am ka
n pa 1x a
j
an id
n na ah d
ka u
an
g m k
n a gg it ir
u ko
gu en ro
uc d e
g M c tik m
en en en k
M M j da
ta
s Ti
ran
b e
em
M
Ya Tidak
7. Tabel Kategori Rumah
A. Kesimpulan B. Saran
● Dari kedua puluh rumah yang diinspeski di ● Kepada masyarakat di lokasi survey
Kelurahan Rejowinangun RT 16; 41; 42; diharapkan dapat memperhatikan kualitas
43; 44, RW 13, Kotagede, terdapat 13 kesehatan rumah dan lingkungan sekitar
rumah yang termasuk ke dalam kategori permukiman agar tercipta lingkungan
rumah sehat dengan rentang nilai 1111- rumah dan permukiman yang sehat dan
1540, dan terdapat 7 rumah yang termasuk mencegah penularan penyakit.
ke dalam kategori rumah kurang sehat
dengan rentang nilai 682-1110.
DAFTAR PUSTAKA
● Gunawan, Rudi dan Haryanto, F. (1982) Pedoman Perencanaan Rumah Sehat. Yogyakarta: Yayasan Sarana Cipta.
● Mukono (2008) Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.
● Wijayanti, D. P., Rahayu, M. J. dan Utomo, R. P. (2015) “Ketercapaian Perwujudan Lingkungan Layak Huni dalam
Rangka Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Kabupaten Karanganyar,”
Arsitektura, 13(2).
LAMPIRAN