Anda di halaman 1dari 30

M U H A M A D R AT O D I , S T. , M .

K E S
2022
APA ITU SEHAT ?
Go to menti.com and gunakan kode berikut 47396555

A PA YA N G M E M P E N G A R U H I K E S E H ATA N
I N D I V I D U ? S I A PA YA N G B E R P E R A N T E R H A D A P
K E S E H ATA N I N D I V I D U ?
B L U M T H E O RY
(1974)
PERILAKU

GENETIK SEHAT PELAYANAN


KESEHATAN

K E S E H ATA N M A N U S I A LINGKUNGAN
DIPENGARUHI OLEH
E M PAT H A L T E R S E B U T
RUMAH SEHAT?
SYARAT RUMAH SEHAT
FISIK PSIKOLOGIS JAMINAN/PROTEKSI

• Temperatur ideal • Jaminan privacy • Sarana Air Bersih


• Pencahayaan memadai • Hubungan harmonis • Ketersediaan tempat
• Ventilasi / antar anggota keluarga sampah & fasilitas
pengudaraan memadai • Memiliki sarana MCK yang baik
(9-20% Luas lantai) memadai shg tidak • Aman dari gangguan
• Bebas gangguan menimbulkan serangga atau binatang
Kebisingan kelelahan fisik dan vektor penyakit
mental; lainnya
• Terjamin kepuasan • Keamanan pangan
estetika penghuninya
• Penularan penyakit di
dalam ruang
• Kondisi lingkungan
yang tidak saniter
DISAIN RUMAH SEHAT
• Lokasi
Lingkungan
• Sarana Air bersih, pembuangan air kotor & Sampah
• Struktur (Pondasi, rangka bangunan, kuda-kuda)
Teknologi • Komponen (Atap, Plafon, dinding, jendela dan pintu,
bangunan lantai)
• Bahan Bangunan
• Pencahayaan (alami & buatan)
Fisika Bangunan
• Penghawaan
• Tata ruang
Organisasi Ruang • Ruang Sirkulasi
• Perabotan
Elemen Penunjang • Warna, Aroma, Air dan Penghijauan
LOKASI
Tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, dengan suhu udara panas dan
kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun, membutuhkan suasana
rumah dan lingkungan sekitar rumah yang sejuk dan teduh. Suasana itu
hanya dapat tercipta dengan kerindangan pepohonan yang tumbuh optimal.
Untuk idealnya, terdapat aturan Garis Sepadan Bangunan (GSB) yang
mengatur jarak antar rumah dengan jalan agar rumah tidak bising serta
berdebu.
Sedangkan aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), mengatur agar luas
bangunan rumah maksimal 60% luas lahan agar tidak mengganggu daya
serap air pada suatu lingkungan. Selain itu, agar tidak menganggu
keseimbangan tanah, bangunan rumah sebaiknya mengikuti bentuk
topografi alam sekitar
Sarana Air Bersih: Lingkungan rumah Pembuangan Air Kotor: Air kotor atau air
harus tersedia sarana air bersih dengan buangan dari kamar mandi, cuci dan dapur
disalurkan melalui selokan terbuka atau tertutup
kapasitas 120liter/hari/orang. Kualitas di dalam pekarangan rumah ke selokan air di
air bersih harus memenuhi persyaratan pinggir jalan. Limbah rumah tangga tidak boleh
kesehatan mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau
dan tidak mencemari permukaan tanah, oleh
Limbah: Limbah kotoran manusia harus karena itu harus dibuat perkerasan dan dengan
dikelola agar tidak menimbulkan bau dan kemiringan tertentu agar limbah dapat terus
mencemari permukaan tanah serta air mengalir lancar
tanah. Jarak antar sumur air minum dengan
sumur resapan septik tank minimal 10m.
Jarak 10m tersebut tidak hanya diterapkan
pada sumur air minum sendiri, tetapi
perhatikan juga letak sumur resapan air
kotor kitadengan sumur air minum
tetangga.
SAMPAH Pada bangunan tempat tinggal, sistem pembuangan sampah
dapat dilakukan melalui pengumpulan sampah dari rumah pada
bak sampah kemudian dibawa truk sampah untuk dibuang ke
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Sebaiknya pada
bangunan ini telah menyediakan tempat pemilahan sampah
berdasarkan jenisnya.

Pada bangunan berlantai


banyak, sistem pembuangan
sampah dapat melalui
pengumpulan
sampah di setiap lantai
kemudian diturunkan ke
lantai dasar menggunakan
shaft sampah
STRUKTUR
Berdasarkan Pedoman Umum
Rumah Sederhana Sehat
Depkimpraswil kebutuhan
minimal keamanan dan
keselamatan struktur bangunan
rumah sederhana terdiri dari
Pondasi, Kerangka bangunan,
Kuda-kuda

PRINSIP : KOKOH & FIRE


RESISTANCE
KOMPONEN ATAP
Bahan Penutup Sudut
Atap Kemiringan
(X◦)
Ijuk 45
Alang-alang 45
Genteng 30
Asbes Semen 18
Sirap 25
Seng 15

Atap berfungsi untuk menahan panas, debu, dan air hujan. Penutup atap sebaiknya
merupakan bidang datar dan sudut kemiringan atap tergantung dari jenis bahan
penutup atap yang dipakai. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10m atau lebih
harus dilengkapi dengan penangkal petir.
KOMPONEN PLAFON & DINDING
Plafon berfungsi untuk mengurangi radiasi matahari
yang masuk ke dalam rumah. Tinggi plafon
sekurangnya 240cm. Langit-langit yang sehat adalah
yang memiliki plafon atau yang bisa mencegah jatuhnya
kotoran dari sela-sela atap. Langit-langit juga harus
dirancang agar mampu menutupi lapisan atap dan
mudah dibersihkan
Dinding berfungsi untuk menahan
angin dan debu, serta dibuat tidak
tembus pandang. Dinding dilengkapi
dengan sarana ventilasi untuk
pengaturan sirkulasi udara. Khusus
untuk dinding kamar mandi dan
tempat cuci harus kedap air dan
mudah dibersihkan. Dinding harus
cukup kaku, tahan terhadap gempa.
KOMPONEN JENDELA & PINTU
Jendela dan pintu berfungsi sebagai lubang angin, jalan
udara segar, terang hari. Pintu juga digunakan sebagai
sirkulasi antar ruang. Letak lubang ventilasi yang paling
baik adalah searah tiupan angin dengan besar lubang
minimal 1/9 luas lantai ruang.
KOMPONEN LANTAI
Lantai harus dalam keadaan kering, tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah
dibersihkan. Bahan pelapis lantai dapat berupa ubin, teraso, porselen, keramik. Tinggi lantai
untuk rumah bukan panggung sekurang-kurangnya 10cm dari pekarangan dan 25cm dari badan
jalan. Lantai tanah sebaiknya dihindari, agar terhindar dari penyakit saat musim hujan tiba
BAHAN BANGUNAN
Kriteria material yang baik adalah:
1. Mampu menahan air namun memiliki pori
sehingga dapat bernafas untuk
menyalurkan udara dan gas dari luar ke
dalam dan sebaliknya.
2. Merupakan isolator listrik dan bukan
konduktor elektromagnetik,
3. tidak terbuat dari bahan yang dapat
melepas zat yang dapat membahayakan
kesehatan atau dapat menjadi tempat
tumbuh dan berkembangnya mikro-
organisme patogen
PENCAHAYAAN
Dalam sistem pencahayaan alami, seorang arsitek perlu mempertimbangkan:
• Pembayangan,
• Pengaturan letak dan dimensi bukaan
• Pemilihan warna dan tekstur permukaan dalam dan luar ruangan untuk
memperoleh pemantulan yang baik (efisiensi pemerataan cahaya) tanpa
menyilaukan.

Prinsip pencahayaan :
alami: SNI 03-2396-2001
buatan: SNI 03-65750-2001
Pada pagi dan siang hari,
usahakan tiap ruang dalam rumah
tidak memakai lampu, hal ini
termasuk penghematan biaya
listrik. Untuk mendukung kondisi
tersebut, posisikanlah ruang yang
membutuhkan sinar matahari
sesuai dengan arah datang
matahari. Sebagai contoh, kamar
tidur sebaiknya diletakkan di
sebelah timur untuk memberi
kesempatan masuknya sinar
ultraviolet yang ada pada sinar
matahari pagi, sehingga mematikan
kuman-kuman yang berada di
tempat tidur.
Pada sore dan malam hari atau pada kondisi tertentu yang
membutuhkan cahaya seperti cuaca mendung yang menghalangi
cahaya matahari masuk ke dalam rumah, mengharuskan kita
menggunakan pencahayaan buatan.
Terdapat tiga jenis lampu yang penggunaannya
dapat memberi pengaruh berbeda pada suasana
ruang, kesehatan manusia, dan tentu saja biaya.
Lampu-lampu tersebut terbagi atas lampu
incandescent, fluorescent, dan halogen

Fungsi Ruangan Standar Tingkat Setiap ruangan memiliki pengaturan / setting


Tempat Tinggal Pencahayaan (lux) pencahayaan yang berbeda sesuai dengan jenis aktifitas
di dalamnya atau nuansa yang hendak diciptakan
Teras 60
Ruang Tamu
Ruang Kerja
120 – 250
120 -250
√ X
Kamar Tidur 120 – 250
Kamar Mandi 250
Dapur 250
Garasi 60
Untuk Ruang Luar letakkan lampu di atas pintu masuk, baik
pintu pagar maupun rumah57 Selain menunjukkan letak pintu
utama, hal ini juga menambah tingkat keamanan karena bila
ada orang tak dikenal berdiri di depan pintu langsung dapat
terlihat, baik oleh penghuni maupun oleh tetangga.
PENGHAWAAN
merupakan proses pertukaran udara di dalam bangunan untuk
merekayasa pergerakan udara dan temperature udara secara alami
melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka ataupun
1. Penghawaan alami pengkondisian udara dengan alat mekanis.
2. Penghawaan buatan
(melibatkan mesin pengkondisi
udara yang akan menurunkan
suhu dan kelembaban)
3. Penghawaan semi-buatan
Pada organisasi denah,
ruang-ruang tidak
selalu dapat diatur
Gunakan ventilasi
secara optimal,
silang agar udara
sehingga ruang yang
panas dalam ruang
cenderung lembab
dapat langsung
(kamar mandi, ruang
keluar, terutama di
cuci) harus diusahakan
dinding bagian atas
ventilasi udaranya
karena udara panas
yang baik.
cenderung bergerak
naik
TATA RUANG DALAM
TERDIRI DARI TATA RUANG DALAM TERTUTUP &
TATA RUANG TERBUKA
Pada tata ruang tertutup, tiap ruang memiliki privasi dan akustik yang baik, tetapi tidak ideal bila
diterapkan pada rumah sederhana karena tiap ruang akan sulit mendapatkan sirkulasi udara optimal.
Tata ruang terbuka cocok untuk rumah sederhana karena memudahkan sirkulasi udara, pemasukan
cahaya, dan ruang dalam rumah terasa lega
Ada 3 komponen ruang utama yang wajib
dimiliki oleh rumah sehat, yakni ruang
istirahat (kamar tidur), dapur, dan kamar
mandi/kakus.

Dapur harus berupa ruangan independen


yang memiliki sarana ventilasi memadai,
terutama untuk menyalurkan asap masakan
serta bahan bakar, agar tidak mudah terjadi
kebakaran. Kamar mandi sebaiknya tidak
terpisah dari bangunan utama dan memiliki
minimal 1 lubang ventilasi 5% dari luas
lantai.
SIRKULASI
Merupakan area pergerakan yang penting dan paling sering dilalui penghuni.
Meskipun hanya ‘jalur untuk lewat’, keamanannya perlu diperhatikan karena
kecelakaan dalam rumah sering terjadi di area ini

Ruang Sirkulasi Horisontal Ruang Sirkulasi Vertikal


Merupakan area pergerakan antar ruang yang Untuk lebar tangga, bukan hanya lebar minimal satu orang
masih satu lantai. Lebar minimalnya 600mm yang perlu diperhatikan tetapi juga jaraknya dengan pegangan
untuk satu orang lewat dan agar lebih tangga. Agar nyaman, jarak antar pegangan tangga sebaiknya
nyaman lebarnya 1200mm untuk dua orang 55cm terhadap tengah badan orang yang lewat. Pada bagian
lewat bersamaan pijakan tangga sebaiknya diberi lapisan anti slip, pegangan
tangga, dan lampu agar pijakan tangga terlihat jelas pada
malam hari.
Perabotan sebagai alat penunjang manusia berkegiatan di dalam
PERABOTAN ruang, wujudnya harus sesuai dengan jenis kegiatannya, agar tidak
menciderai manusia saat menggunakannya >> Prinsip Ergonomi
Agar tetap sehat, manusia harus
menggunakan perabotan sesuai dengan
ergonomi manusia tersebut saat berkegiatan

Dalam rumah ukuran kecil sering terjadi


satu ruang dengan banyak fungsi. Untuk itu
sebisa mungkin perabot tersebut juga
multifungsi sesuai kegunaan ruang.
KESIMPULAN
• Ciri Rumah Sehat memerlukan ventilasi udara, pencahayaan, dan ruang gerak yang
mencukupi serta terlindungi dari kebisingan
• Mempunyai fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang sehat dan bersih.
• Sistem bangunan rumah tinggal memungkinkan agar rumah bisa menjadi bebas
kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya yang bisa berefek terhadap kesehatan
• Suasana Lingkungan Sehat dalam Rumah terbagi dengan memperhatikan faktor
seperti halnya : tata letak pengaturan rumah, penggunaan material dalam
pembangunan rumah, bentuk massa bangunan sesuai ciri kriteria rumah yang sehat,
struktur serta perabot rumah tangga yang tidak membahayakan bagi anggota
keluarga.
• Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau mengurangi resiko kecelakaan
seperti terjatuh, keracunan dan kebakaran
Sehat itu tanggungjawab
bersama
LEMBAR KERJA HEALTHY HOUSE
• Lakukan studi kasus mengenai bagaimana penerapan konsep Healthy
House pada disain bangunan rumah tinggal anda
• Lakukan analisis terhadap aspek lingkungan, Teknologi, Fisika
Bangunan, Organisasi Ruang dan Elemen Penunjang
• Buatlah poster hasil analisis mengenai penerapan desain Healthy
House pada objek studi kasus dan rekomendasinya jika diperlukan
Format tugas :
• Poster dibuat dengan komputer, dengan penyajian dominan secara visual
• Format poster A3
• Tugas individu
• Program yang digunakan bebas, save dalam bentuk pdf
• Waktu pengerjaan 1 minggu
KEGIATAN MANDIRI
• Identifikasi dan buat analiis ttg kondisi rumah anda berdasarkan parameter2 rumah sehat yang
sudah dijelaskan
• Hasil analisis dsibuat dalam bentuf soft file poster (minggu depan)
TERIMA KASIH
REFERENSI
Annisa Fitriani (2007). Rumah Sederhana Sehat. Universitas Indonesia.
Anonim (2016). Manual Desain Bangunan Sehat.
Ratodi, M. (2017). Menarik Benang Merah Lingkungan Binaan dan Kesehatan
Masyarakat (Surabaya: Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel).

Anda mungkin juga menyukai