Anda di halaman 1dari 10

Rumah Sehat

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi


kriteria minimal akses air minum, akses
jamban sehat, lantai, ventilasi dan
pencahayaan
Kriteria rumah sehat:
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vekto
Cpenyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir
Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap
sbeberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain :

Sirkulasi udara yang baik


Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar
tidak menimbulkan pencemaran

Air bersih terpenuhi


Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding
tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran
Penerangan yang cukup seperti bau, rembesan air kotor maupun udara
kotor
Menurut Depkes RI (2002), parameter rumah yang dinilai yaitu:

Komponen Sarana Perilaku


Rumah Sanitasi Penghuni

langit-langit, dinding, lantai, membuka jendela kamar tidur,


jendela kamar tidur, jendelaruang membuka jendelaruang keluarga,
keluarga dan ruang tamu, membersihkan rumah dan halaman,
ventilasi, sarana pembuangan membuang tinja bayi dan balita ke
asap dapur dan pencahayaan jamban, dan membuang sampah
pada tempat sampah
Sarana sanitasi, meliputi :

a. Sarana air bersih, yang perlu diperhatikan adalah :


jarak sumber air dengan sumber pengotoran minimal 10 meter, pada sumur gali sedalam 3
meter dari permukaan tanah dibuat kedap air yang dilengkapi dengan cincin dan bibir
sumur.
b. Sarana pembuangan kotoran tidak mencemari permukaan tanah, air permukaan dan air
tanah, jarak jamban > 10 meter dari sumur dan bila membuat lubang jamban jangan sampai
dalam lubang tersebut mencapai sumber air. Jamban yang sehat dapat dibuat dengan
menggunakan leher angsa atau dilengkapi dengan tutup.
c. Sarana pembuangan air limbah tidak mencemari sumber air dengan jarak > 10 meter.
d. Sarana pembuangan sampah terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak mudah
bocor dan kedap air, harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-
binatang lainnya seperti tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
Komponen rumah harus memiliki persyaratan fisik
dan biologis sebagai berikut :

1. Lantai
Kedap air dan mudah dibersihkan, harus cukup kuat untuk manahan beban di atasnya. Ada
berbagai jenis lantai rumah seperti dari semen atau ubin, keramik atau cukup tanah biasa
yang di padatkan. Syarat yang penting adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan
tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang
penyakit.

2. Dinding
a. Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan
sirkulasi udara.
b. Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
Atap
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
Atap genteng umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di
pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis juga
dapat terjangkau oleh masyarakat dan dan bahkan masyarakat dapat
membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan
yang tidak mampu menggunakan atap genteng, maka atap daun
rumbia atau daun kelapa yang digunakan.
Ventilasi
Ventilasi rumah memiliki banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar
aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya o2 didalam rumah yang berarti kadar co2 yang bersifat
racun bagi penghuninya meningkat. Disamping itu kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan naik karena terjadi proses
penguapan dari kulit dan penyerapan. Luas ventilasi alamiah yang permanen
minimal 10% dari luas lantai. Fungsi kedua adalah membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen. Fungsi lainnya untuk menjaga agar
ruangan rumah selalu tetap didalam kelembaban yang optimum.
Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak. Cahaya alamiah berasal dari matahari. Cahaya ini sangat
penting selain untuk penerangan juga dapat mengurangi kelembaban
ruangan, mengusir nyamuk, dapat membunuh bakteri-bakteri patogen
penyebab penyakit seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain.
Kurangnya cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan rumah disamping
kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup
dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya yang
masuk di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak
mata

Anda mungkin juga menyukai