Rumah

 Sirkulasi udara yang cukup BAB di

 Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca,
Jamban
pada musim panas dan hujan
Jamban sendiri …
tanpa atap
 Kemudahan akses di malam hari
 Bangunan menghindarkan pengguna terlihat dari
luar/ pandangan dari luar
 Ketersediaan fasilitas penampungan air dan
Rumah Jamban
dinding tempat sabun untuk cuci tangan
anyaman dgn  Terdapat penutup pada lubang pembuangan tinja
atap sebagai pelindung terhadap gangguan serangga
atau binatang lain
 Dudukan jamban/slab penutup dibuat dengan
Rumah Jamban memperhatikan keamanan pengguna (tidak licin,
dinding kayu runtuh dan terperosok ke dalam lubang
dgn atap seng penampungan tinja, dsb.)
 Konstruksi dudukan melindungi dari
kemungkinan terciumnya bau yang tidak sedap,
yang berasal dari tinja dalam lubang
Rumah Jamban penampungan
dinding batu bata
 Mudah dibersihkan dan dipelihara
dan anyaman dgn
atap Untuk pembuatan penampung tinja (septic tank):
 perhatikan ketinggian muka air tanah
 Daya resap tanah (jenis tanah)
 Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan
Disusun Oleh:
Rumah Jamban letak bangunan terhadap sumber air minum
dinding batu bata (lebih baik di atas 10 m)
lantai ubin dgn  Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)
atap seng/genteng  Umur pakai (kemungkinan pengurasan,
kedalaman lubang/ kapasitas)
 Bangunan yang permanen dilengkapi dengan
manhole
 Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk
membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga
kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu
dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak
mengotori permukaan.
Jamban Sehat adalah fasilitas pembuangan
tinja dengan syarat:
1) Mencegah kontaminasi ke badan air
2) Mencegah kontak antara manusia dan tinja
3) Tidak mencemari tanah permukaan
4) Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi
serangga, serta binatang lainnya
5) Mencegah bau yang tidak sedap
6) Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman
dan mudah dibersihkan
7) Tidak menimbulkan pemandangan yang kurang
sopan
Tinja atau kotoran manusia merupakan media
tempat berkembangnya bibit penyakit menular (misal
kuman/bakteri, virus dan cacing).
Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang
tempat, misal di kebun, kolam, sungai, dll maka bibit
penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan,
dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan
berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan
bahkan bahkan menjadi wabah penyakit pada
masyarakat yang lebih luas. Dengan buang air besar
di jamban sehat dan cuci tangan yang baik dan benar,
banyak penyakit  berbasis lingkungan yang dapat
dicegah.
Membangun dan menggunakan jamban dapat
memberikan manfaat berikut ini:
 Peningkatan martabat dan hak pribadi
 Lingkungan yang lebih bersih
 Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan
sebagai air baku air minum atau air untuk
kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll
 Bau berkurang, sanitasi dan kesehatan meningkat
 Keselamatan lebih baik (tidak perlu pergi ke
ladang di malam hari)
 Menghemat waktu dan uang, menghasilkan
kompos pupuk dan biogas untuk energi
 Tidak mengundang serangga dan binatang yang
dapat menyebarluaskan bibit penyakit serta
memutus siklus penyebaran penyakit yang terkait
dengan sanitasi