Anda di halaman 1dari 6

Sanitasi Pemukiman & Tempat-Tempat Umum

(Rumah Sehat)
Kelompok 3 :
1. Safira Ristia Wahyu Ningrum (6411420012)
2. Sugiwidiani (6411420024)
3. Fitriana Putri Anggraini (6411420034)
4. Ayu Sadriah (6411420044)
5. Nurul Kusuma Dewi (6411420086)
6. Tania Safinatun Naja (6411420110)
Soal :
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, 1 orang anak laki-laki, dan 1 orang anak
perempuan berencana membangun sebuah rumah pada lahan seluas 96 m 2 (bagian muka
melebar 8 m, dan 12 m memanjang ke belakang) dengan sisi samping kanan, sisi samping
kiri, dan sisi belakang berbatasan dengan tembok tinggi rumah tetangga.
Bantulah keluarga tersebut dengan membuatkan denah rumah sehat dengan
memperhatikan aspek pertukaran udara, pencahayaan, menghindari kejadian kecelakaan dan
bencana dalam rumah, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pengelolaan air
limbah dan ekskreta.
Jawab :
Denah Rumah Sehat :
Desain Rumah sehat yang kami buat berdiri di tanah seluas 96 m 2 yang berukuran 8
m x 12 m, dengan luasan rumah sebesar 70 m2. Bagian dalam rumah terdiri dari 4 kamar
tidur, 1 kamar mandi dan wc, ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, dapur, ruang
cuci, ruang makan, dan gudang. Untuk bagian luar terdiri atas teras, garasi, dan taman kecil.
Penjelasan :
1. Teras
Bagian teras dibuat berukuran 3 m x 2,1 m yang diharapkan mampu menampung
tamu apabila memungkinkan sehingga tamu yang tidak berkepentingan khusus tidak
perlu masuk ke dalam rumah. dibagian teras juga terdapat taman berukuran 1 m x 2
m. taman berukuran cukup kecil tetapi dengan taman ini dapat dimanfaatkan sebagai
media pemanis hunian sekaligus media penghijauan, serta akan ditanami berbagai
jenis TOGA dan sayuran agar dapat dimanfaatkan oleh penghuni rumah. pada desain
ini teknik penanaman yang digunakan adalah teknik polybag dan vertikultur. Hal itu
dikarenakan polybag dan vertikultur dirasa mampu untuk memaksimalkan lahan
pekarangan yang terbatas. Media vetikultur yang dipilih yaitu menggunakan botol
bekas sebagai usaha pemanfaatan sampah dan rak tanaman yang dapat dimanfaatkan
sebagai sekat pada teras. Jenis tanaman yang dapat dipilih adalah :
a. Sayuran seperti sawi, cabe, bayem, kangkung, dan terong
b. TOGA seperti laos, jahe, dan kencur
2. Garasi
Rumah ini kami desain dengan memiliki garasi sehingga apabila pemilik
rumah memiliki mobil dapat menampung mobil tersebut. Selain itu, garasi juga
digunakan sebagai area terbuka dan sumber cahaya serta penghawaan ke dalam
rumah.
3. Dapur dan Ruang Makan
Ruang dapur dan ruang makan masing-masing dibuat dengan ukuran 2m x 2m
yang mempunyai luasan 4m2. Ruang dapur dan ruang makan dibuat tanpa sekat yang
permanen. Selain itu, terdapat pintu di dekat dapur yang dimaksudkan untuk
mengeluarkan asap ketika memasak dan pencahayaan. Pertukaran udara dan
pencahayaan untuk dapur dan ruang makan berasal dari ventilasi udara dan bukaan
jendela. Ventilasi udara untuk dapur berukuran 0,6 m2. Sedangkan, ventilasi udara
untuk ruang makan berukuran 0,69 m2.
4. Ruang Tamu dan Ruang Keluarga
Ruang tamu dan ruang keluarga dibuat tanpa sekat permanen. Ruang tamu dan
ruang keluarga memiliki ukuran 2m x 4,5m. sekat yang dipilih nantinya akan
memiliki ornament kaca bening agar cahaya tetap bisa masuk dan memberikan kesan
luas terhadap ruangan. Sumber pencahayaan dari ruang tamu dan ruang keluarga
berasal dari atap kaca bening, bukaan pintu masuk untuk siang hari dan di malam hari
menggunakan lampu.
5. Kamar Tidur
Dalam desain rumah sehat yang kami buat memiliki 4 kamar tidur yang terdiri dari :
 1 kamar tidur orang tua dengan ukuran 2m x 4,65m
 1 kamar tidur tamu dengan ukuran 3,1m x 3m
 2 kamar tidur anak masing-masing berukuran 2m x 3m.
Sumber pencahayaan dari masing-masing kamar berasal dari atap kaca bening,
ventilasi udara, dan bukaan jendela untunk sing hari dan lampu untuk malam hari.
Pertukaran udara masing-masing kamar melalui ventilasi udara dengan ukuran
sebagai berikut :
 Kamr tidur orang tua : 1,395 m2
 Kamar tamu : 1,395 m2
 2 Kamar anak : masing-masing 0,9 m2
6. Kamar Mandi dan WC
Kamar mandi memiliki ukuran 2m x 1,3m. Bagian kamar mandi terdiri dari
kloset jongkok dan bak mandi. Hal ini dikarenakan penggunaan kloset jongkok akan
lebih ekonomis. Selain itu, kamar mandi ini akan digunakan sebagai kamar mandi
basah. Sumber pencahayaan berasal dari ventilasi pada siang hari dan lampu untuk
malam hari. Untuk menghindari sesak dalam kamar mandi dan wc akses pertukaran
udara berasal dari ventilasi udara yang ada dengan ukuran 0,39 m2..
7. Ruang Cuci
Ruang cuci memiliki ukuran 2m x 1,5m. Pada bagian ruang cuci terdiri dari
mesin cuci dan tempat untuk menyetrika. Sumber pencahayaan pada siang hari dari
ruang cuci menggunakan ventilasi dan jendela serta pada malam hari menggunakan
lampu. Aspek pertukaran udara pada ruang cuci menggunakan ventilasi udara.
Sumber air yang digunakan pada ruang cuci berasal dari tandon air yang dialirkan ke
mesin cuci.
8. Gudang
Gudang memiliki ukuran 1m x 1,3 m. Pencahayaan gudang bersumber dari
ventilasi dan jendela. Ketika malam sumber pencahayaan menggunakan lampu.
Sirkulasi udara gudang menggunakan ventilasi udara. Lantai gudang dalam keadaan
kering dan bersih supaya kondisi tidak lembab.
9. Aspek Pertukaran Udara dan Pencahayaan
Pertukaran udara atau ventilasi merupakan bagian bukaan dari dinding atau
atap rumah yang dibuat agar memungkingkan udara secara alami dapat masuk ke
dalam rumah. Pemberian ventilasi berguna untuk menambah pasokan oksigen dalam
rumah, mengurangi kelembaban dan menghilangkan hawa panas dalam rumah.
Pencahayaan memiliki pengaruh pada kesehatan fisik dan mental manusia.
Kualitas cahaya baik alami maupun buatan memiliki pengaruh besar pada suasana dan
perasaan. Sumber pencahayaan ruang berasal dari pencahayaan alami berupa sinar
matahari yang masuk melalui ventilasi dan pencahayaan buatan berasal dari lampu.
Pada konsep rumah yang kami buat aspek pertukaran udara disetiap ruangan
berasal dari ventilasi udara dan jendela. Sedangkan, untuk pencahayaan bersumber
dari cahaya matahari yang masuk melalui ventilasi udara dan jendela untuk siang hari
serta bersumber dari lampu untuk malam hari. Ventilasi udara berupa bukaan terdapat
di seluruh ruangan. Sedangkan, jendela juga terdapat diseluruh ruangan kecuali
kamar mandi. Ukuran ventilasi udara dan jendela sebagai berikut :
1. Dapur : 0,6 m2
2. Ruang Makan : 0,69 m2
3. Kamar orang tua : 1,395 m2
4. Kamar Anak laki-laki : 0,9 m2
5. Kamar anak perempuan : 0,9 m2
6. Kamar tamu : 1,395 m2
7. Ruang Cuci : 0,45 m2
8. Wc dan KM : 0,39 m2
9. Gudang : 0,195 m2
10. Menghindari Kejadian Kecelakaan dan Bencana Dalam Rumah
Untuk menghindari terjadinya bencana dalam rumah, kami merancang
bangunan ini dengan dua pintu yang terletak pada bagian depan dan belakang rumah
sebagai langkah penyelamatan. Terdapat jendela disetiap ruangan untuk jalur darurat.
Disisi-sisi rumah memiliki bagian kosong yang digunakan sebagai jalur evakuasi
ketika terjadi bencana dalam rumah.
11. Pengelolaan Sampah
Sistem pengelolaan sampah perlu dilakukan dalam sebuah rumah tangga untuk
mencegah adanya ventor penyakit. Sistem pemilahan sampah rumah tangga organic
dengan anorganik bertujuan untuk memudahkan pengelolaan sampah tahap
selanjutnya. Sampah organic bisa dibuat kompos untuk media tanam, sedaangkan
sampah anorganik dapat dimanfaatkan untk kerajinan tangan.
Untuk pngelolaan sampah kami menyediakan 2 tempat sampah yang
diletakkan di dapur untuk membuang sampah sementara dan di teras rumah untuk
membuang keseluruhan sampah yang nantinya akan diambil oleh petugas pengangkut
sampah secara berkala .
12. Penyediaan Air Bersih
Perencanaan sistem air sangatlah penting pada rumah sehat. Hal itu karena air
merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup. Selain itu, perencanaan sistem air bersih
dan air kotor dalam rumah dapat mempengaruhi kualitas kesehatan dan kenyamanan
penghuninya.
Pada konsep rumah yang kami buat, sumber air bersih berasal dari sumur bor
yang berada di bawah garasi. Untuk alur sistem air bersih yaitu air dari sumur
ditampung di tendon air yang berada di atas kamar mandi. Kemudian, diedarkan ke
bagian yang membutuhkan yaitu bagian kamar mandi, ruang cuci, wastafel dapur, dan
keran di teras rumah.
13. Pengelolaan Air Limbah dan Ekskreta
Rumah sehat harus memiliki manajemen limbah rumah tangga yang baik.
seperti air buangan kamar amndi, air cucian dan air dapur tidak boleh dibuang begitu
saja ke lingkungan sekitar, sebab dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran
lingkungan.
Pengelolaan air limbah dan ekskreta pada konsep rumah yang kami buat
terdiri dari septictank dan sumur resapan. Septictank dan sumur resapan kami buat di
belakang rumah dengan letak yang berdekatan yang jaraknya ± 10 m dari sumur air
bersih. Rencana septictavk yang kami buat akan di plester menggunakan semen agar
tidak terjadi rembesan ke air sumur. Kemudian, air limpahan dari septictank akan
dialirkan ke dalam sumur resapan untuk dikembalikan ke tanah, disini terjadi proses
penyaringan alami dalam tanah dan berguna untuk nutrisi tanah.

Anda mungkin juga menyukai