Anda di halaman 1dari 10

PRE-PLANING

PHBS BER-VENTILASI

Pokok Bahasan

Rumah Sehat

Sub Pokok Bahasan

Rumah Sehat Yang Mempunyai Ventilasi

Sasaran

Rumah warga yang minim pencahayaan

Hari/tanggal

Selasa, 29 November 2016

Waktu

15 : 00 WITA

Tempat

Rumah Warga, Dusun Selat

A. TUJUAN
1.
Tujuan Instruksi Umum
Setelah dilakukan kegiatan pemasangan ventilasi buatan dari genteng kaca, diharapkan
pencahayaan dapat terpenuhi.
2. Tujuan Instruksi Khusus
Setelah dilakukan FGD selama 30 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Pencahayaan rumah terpenuhi
2. Menyebutkan pengertian rumah sehat dengan benar.
3. Menyebutkan penyakit yang
4. Menyebutkan Syarat-syarat rumah sehat dengan benar
5. Menyebutkan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu
rumah.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1.
Topik kegiatan
2.
Sasaran
3.
Metode
4.
Media
5.
Waktu
6.
Tempat

: Rumah sehat yang mempunyai ventilasi


: Warga yang memiliki rumah yang minim cahaya
: Ceramah & Demonstrasi
: Genteng dan leaflate
:15 : 00 WITA
:Rumah warga

7.

Pengorganisasian
a. Pelaksana
- Penanggung jawab
- Pemateri
-

Fasilitator dan pemasangan

: Siti Rauhun
: Baiq Destri Fradina S
: Maya Rosalina Kana
: Muhammad Fikri Japar
: Adi Juana Kusuma
Desti Sabrina

Ni Putu Eka Yulita L


Diyan Setiawan
Shahroni Sajali
Yusri Rahman
: Ni Putu Sari Indriani
: Ghita Rahayu Apriliana
A. Arif Husaini

Observer
Dokumentasi

C. Strategi pelaksanaan
Tahap
Pembukaan

Waktu
5 Menit

Kegiatan
- Mengucapkan salam

Penyajian

10 Menit

- Memperkenalkan diri
Menyampaikan Materi :

1.

Pengertian rumah sehat


penyakit yang disebabkan oleh rumah

tidak sehat
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam membangun suaturumah sehat


Syarat-syarat rumah sehat

Pemasangan

10

pemasangan genteng kaca

genteng
Tanya Jawab

10 Menit

Memberikan kesempatan kepada keluarga

Penutup

5 Menit

penyuluhan untuk bertanya


- Menyimpulkan materi yang telah diberikan
- Mengevaluasi secara lisan
- Memberi salam penutup

D. Evaluasi
Setelah dilakukan FGD keluarga diharapkan mampu:
1.
2.
3.
4.
5.

Ventilasi pencahayaan rumah terpenuhi


Menyebutkan pengertian rumah sehat dengan benar.
Menyebutkan penyakit yang diakibatkan oleh rumah yang tidak sehat dengan benar.
Menyebutkan Syarat-syarat rumah sehat dengan benar
Menyebutkan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah.

MATERI
A. Pengertian Rumah Sehat
Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun
social. Yang memenuhi syarat-syarat rumah sehat seperti adanya ventilasi, pencahayaan yang
cukup, bangunan yang sesuai dengan penghuni rumah dan di dukung oleh kesehatan lingkungan
sekitar.
B. Penyakit Yang Ditimbulkan oleh Rumah Yang Tidak Sehat
Adapun salah satu penyakit yang dapat timbul akibat Rumah yang tidak sehat,
diantaranya adalah penyakit saluran pernafasan. Jenis penyakit saluran pernafasan ada dua, yaitu:
1.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), misalnya influenza, batuk, pneumonia,

2.

.Infeksi Saluran Pernafasan Kronis, misalnya TBC Penyebab dan faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya penyakit saluan pernafasan, yaitu: Penyebab : Bakteri Pneumococcus


Faktor pendukung : - lingkungan yang tidak sehat (rumahyang kotor)- kurang gizi- tertular oleh
orang lain.
C. Syarat-syarat Rumah Sehat
1. Bahan bangunan
a. Bahan Bangunan Lantai : ubin atau semen adalah baik namun tidak cocok untuk
kondisi ekonomi pedesaan.Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang

mampu di pedesaan, dan ini pun mahal. Oleh karena itu lantai rumah pedesaan
cukuplah tanah biasa yang didapatkan. Syarat-syarat penting disini adalah tidak
berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Untuk memperoleh
lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian
di padatkan dengan benda yang sangat berat dan dilakukan berkali-kali. Lantai yang
basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
b. Dinding : tembok adalah baik, namun disamping mahal, tembok sebenarnya kurang
cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah
didaerah tropis khususnya di pedesaan, lebih baik dindingnya atau papan. Sebab
meskipun jendela tidak cukup, maka lubang lubang pada dinding atau pada papan
tersebut dapat merupakan ventilasi dan dapat menambah penerangan alamiah.
c. Atap : genteng adalah umum dipakai baik di pedesaan ataupun di perkotaan. Disamping
atap genteng cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan
bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat
pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau kelapa pun dapat
dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan disamping
mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.
d. Lain-lain : (tiang, kaca, reng) kayu untuk tiang, bambu untuk kasa dan reng adalah
umum di pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu
diperhatikan bahwa lubang-lubang ini merupakan sarang tikus yang baik. Untuk
menghindari ini maka cara memotongnya harus menuruti ruas bambu tersebut. Apabila
tidak pada ruas, maka lubang pada ujung-ujung yang digunakan untuk kasa tersebut
ditutup dengan kayu.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang
berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di
samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di
dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan

penyerapan. Kelembaban ini merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri


patogen (bakteribakteri penyebab penyakit).
Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari
bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara
yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi
lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam
kelembaban (humudity) yang optimum.

Ada 2 macam ventilasi, yakni:


a) Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi
secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada
dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan
serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain
untuk melindungi kita dari ganguan-ganguan tersebut. usaha mendapatkan
ventilasi alamiah bisa diperoleh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa
ventilasi mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu :
a. Ventilasi Horisontal
Ventilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang datang
secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu sisi (bagian
rumah) yang sengaja dibuat panas sementara di sisi lain kondisinya
lebih sejuk. Kondisi sejuk ini dapat diperoleh bila bagian tersebut
kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian tersebut sering
terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang mengalir dari
daerah

bertekanan

tinggi

/dingin

ke

daerah

bertekanan

rendah/panas).
b. Ventilasi Vertikal
Prinsip dasar ventilasi vertikal adalah memanfaatkan perbedaan
lapisan-lapisan udara, baik di dalam maupun di luar yang memiliki
perbedaan berat jenis. Ventilasi vertikal ini akan sangat bermanfaat
untuk bangunan rumah 2 lantai atau lebih.

b) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk


mengalirkan udara tersebut, misalnya mesin pengisap udara. Tetapi jelas
alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan
disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak
berhenti atau membalik lagi, intinya harus mengalir. Artinya di dalam
ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
3. pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama
cahaya mata hari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat
yang baik
untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak
cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau, dan akhirnya dapat merusakkan
mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:
a) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat
membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC.
Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya
yang cukup. jalan masuk cahaya luasnya sekurangkurangnya 15 %
sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Perlu
diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari
dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan
lain. Fungsi jendela disini, di samping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan
masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan
diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari
dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di tengah-tengah tinggi
dinding (tembok). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan
dengan genteng kaca. Genteng kaca pun dapat dibuat secara sederhana,
yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatannya,kemudian
menutupnya dengan pecahan kaca. memperhitungkan besar cahaya yang
masuk melalui bukaan atau jendela dapat dilakukan dengan dua metode,
yakni cara direktorat penyelidikan masalah bangunan (DPMB) dan
building coverage ratio (BCR).

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang


dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan
rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga
merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya
bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah
akan menyebabkan panas dan silau akhirnya dapat merusakkan mata.
b) Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah,
seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Kualitas dari
cahaya buatan tergantung dari terangnya sumber cahaya (brightness of the
source). Pencahayaan buatan bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu direct,
indirect, semi direct atau general diffusing.
Kentungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari ventilasi dam
pencahayaan yang baik adalah Evisiensi terhadap pengunaan listrik,
Lingkungan akan menjadi sehat karena dengan ventilasi dan pencahayaan
yang baik dapat membunuh kuman yang berbahaya bagi kesehatan dan
juga dapat memaksimalkan potensi alam.
D. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah
a. Faktor Lingkungan Membangunan suatu rumah harus memperhatikan baik lingkungan
fisik, biologis maupun lingkungan sosial dimana rumah itu didirikan dipegunungan atau
di tepi pantai, di desa, ataukah di kota-didaerah dingin atau di daerah panas, di daerah
dekat gunung berapi (daerah gempa), ataudi daerah bekas gempa dan sebagainya.
Rumah di daerah pedesaan sudah tentu disesuaikan dengan kondisi sosial budaya
pedesaan misalnya bahannya, bentuknya, menghadapnya dan sebagainya.
b. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Rumah dibangun berdasarkan kemampuan
keuangan penghuni untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misalnya
bambu, kayu dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok pembuatan
rumah.
c. Teknologi Yang Dimiliki oleh Masyarakat Teknologi perumahan sudah begitu maju
dan sudah begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu saat mahal dan bahkan
kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat. Rakyat pedesaan bagaimana pun
sederhananya sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunyai turuntemurun. Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah

dipunyai oleh masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segii yang merugikan kesehatan


dikurangi, dan memperhatikan segi-segi yang sudah positif.
d. Kebijakan (Peraturan-peraturan) Pemerintahan yang Menyangkut Tata Guna Tanah
Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem,
namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.

HASIL KEGIATAN
1. Kegiatan tidak terlaksana
a. Penyesuaian genteng yang digunakan warga dengan genteng kaca
produksi pabrik sulit disesuaikan, jika dipasakan akan
mengakibatkan kebocoran pada rumah
b. Sulit mendapatakan genteng kaca.
c. Persetujuan warga atas program yang akan dilakukan tidak
didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pusat Promosi CSR PDAM TIRTA PAKUAN.
http://csrpdamkotabogor.wordpress.com/phbs tanggal 28 November 2014
Depkes. 2008. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta: Depkes RI.
Ekasari, dkk. 2008. Keperawat Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat
Untuk Hidup Sehat. Jakarta: Trans Info Media.
Notoatmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai