Anda di halaman 1dari 34

MEMBANGUN KERJASAMA TIM

(Team Building)

Ns Gede Wardana, SKep., MAHSM


07/10/2021 1
Pendidikan
RESUME ▪ S1 Keperawatan (STIKES Wira Medika Denpasar)
▪ Master Advanced Health Service Management
(Queensland Australia)

Pekerjaan
▪ Ketua UPM RS Mata Bali Mandara 2014-2017
▪ Ketua PKPRS RS Mata Bali Mandara 2017-2019
▪ Widyaiswara Bapelkesmas Dinas Kesehatan Prov Bali
▪ Dosen Universitas Bali International

Organisasi
▪ Pengurus Pusat IKatan Perawat Mata Indonesia
▪ Sekretaris Asosiasi Profesi Widyaiswara Prov Bali
▪ Ketua Dewan Pengawas IKPAMI Bali

HP/WA 087-860-594-757
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan kerja sama tim dalam penanggulangan penyakit
potensial KLB dan wabah sesuai dengan ketentuan yang ada
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Menjelaskan konsepsi dasar membangun tim yang
efektif
Menjelaskan teknik pemecahan masalah secara win-
win solution

Menerapkan kepemimpinan yang efektif.

Melakukan interprofesional kolaborasi

Mempraktikan kerjasama dalam membangun tim


yang efektif

Melakukan kerja sama Tim Gerak Cepat (TGC) dalam


penanggulanganpenyakit potensial KLB dan wabah
YAN BANI LUZA 10/7/2021 4
POKOK BAHASAN

1. Konsepsi dasar membangun tim yang efektif


2. Teknik pemecahan masalah secara win-win
solution
3. Kepemimpinan yang efektif.
4. Interprofesional kolaborasi
5. Kerjasama dalam membangun tim yang
efektif
6. Kerjasama TGC dalam penanggulangan
penyakit potensial KLB dan wabah

5
KERJASAMA TIM

YAN BANI LUZA 10/7/2021 6


• Pengetahuan
• Ketrampilan
• Sikap
Tim efektif:

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua


orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan
tertentu.
Tim pada dasarnya adalah sekelompok
orang dengan keahlian yang saling
melengkapi yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama yang anggotanya
secara pribadi bertanggung gugat untuk
memberikan yang terbaik.

10/7/2021 YAN BANI LUZA 8


Pada pengelolaan penanggulangan masalah penyakit menular
potensial KLB dan wabah yang memiliki kelompok kerja dengan
kinerja kualitas unggul akan terdapat kelompok-kelompok kerja
yang berperilaku sebagai tim.
Dalam kelompok yang dapat disebut sebagai tim tidak ada kata
“aku,” yang ada adalah “kami” (there is no I in team).
Semboyan kelompok tersebut adalah “TEAM”
10/7/2021 Setiap anggota memiliki “PRIDE” YAN BANI LUZA 9
POKOK BAHASAN 1
Konsepsi dasar membangun tim
yang efektif

10/7/2021 YAN BANI LUZA 11


POKOK BAHASAN 2
Teknik pemecahan masalah
secara win-win solution

10/7/2021 YAN BANI LUZA 12


• Analisis Hambatan
Pribadi
• Hambatan Institusi
• CEK LIST KEKURANGAN
ANDA?
• CEK ORANG YANG
MENDUKUNG ANDA
“Set The
Goal
Higher”

07/10/2021 17
REKAP RENCANA
1,3,5,10,15 tahun kedepan
“Hanya Pintu
Yang
Berdecit
Yang
Mendapatkan
Oli”

07/10/2021 19
• MEMUJI
• MENGHARGAI ORANG LAIN
• BERDEBAT PROFESSIONAL
• MENEGUR DALAM TIM
07/10/2021 22
 Saling mendukung kepemimpinan anggota
yang lain

MANFAAT  Mengembangkan iklim Tim

 Menyelesaikan ketidaksepakatan
MEMBANGUN
 Berkomunikasi secara terbuka

TIM DIMANIS  Membuat keputusan secara obyektif

 Mengevaluasi efektifitasnya sendiri

10/7/2021 YAN BANI LUZA 23


 Beroperasi secara kreatif
MANFAAT
 Memfokuskan pada hasil
MEMBANGUN  Memperjelas peran dan tanggungjawab

TIM DIMANIS  Diorganisasikan dengan baik

 Dibangun diatas kekuatan individu

24
POKOK BAHASAN 3
Kepemimpinan yang efektif

10/7/2021 YAN BANI LUZA 25


10/7/2021 YAN BANI LUZA 26
Seluruh peserta dibagi menjadi 3 (Tiga] kelompok
dan masing-masing kelompok memilih 1 orang ketua
kelompok dan sekretaris. Dengan dipandu oleh ketua
kelompok masing-masing kelompok mendiskusikan
hal-hal sebagai berikut :
1) Perbedaan kelompok dan tim.
PENUGASAN 2) Hakikat dan ciri organisasi sebagai tim.
3) Menjelaskan strategi kerja sama tim
4) Menjelaskan hambatan dalam kerja sama tim
Waktu diskusi 15 menit dan paparan hasil diskusi
masing-masing kelompok 5 menit, Klarifikasi oleh
fasilitator 10 menit.

10/7/2021 YAN BANI LUZA 27


Seluruh peserta dibagi menjadi 3 [Tiga] kelompok dan masing-
masing kelompok memilih 1 orang ketua kelompok &
sekretaris. Dengan dipandu oleh ketua kelompok masing-
masing kelompok peserta mendiskusikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan langsung.
2. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
PENUGASAN pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik kalah-
kalah (lose-lose)
3. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik menang-
kalah (win-lose)
4. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution dengan
pendekatan tidak langsung melalui resolusi konflik menang-
menang (win-win).
Waktu diskusi 15 menit dan paparan hasil diskusi masing-
10/7/2021 YAN BANI LUZA 28
masing kelompok 5 menit, Klarifikasi oleh fasilitator 10 menit.
PANDUAN SIMULASI
1. Peserta dibagi 2 kelompok masing-masing kelompok memilih ketua dan sekretaris
kelompok, setiap kelompok mempelajari tugas yang akan disimulasikan dengan
memperhatikan situasi kondisi lingkungan yang ada dan sarana prasarana yang
dimiliki serta keberadaan personil SDM tim TGC Puskesmas Melati.
2. Kelompok 1 berhubungan dengan kasus Covid19 dan kelompok 2 berhubungan
dengan kasus DHF
3. Masing-masing kelompok memiliki waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan simulasi
yang akan dilakukan 45 – 55 menit. Waktu pelaksanaan simulasi masing-masing
kelompok 70 – 80 menit. Klarifikasi dan penyimpulan hasil simulasi oleh fasilitator 45 – 55
menit.

10/7/2021 YAN BANI LUZA 29


Tugas Role Play:
1. 15 orang peserta memainkan perannya sesuai dengan skenario yang ada dan
mengikuti standar prosedur yang berlaku.
2. Sisa peserta melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan role play dan
masing-masing individu pemain role play.
3. Setelah selesai kegiatan role play fasilitator menanyakan perasaan yang
dirasakan oleh masing-masing peserta. Dan memintakan tanggapan dari
peserta lainnya yang bertugas menjadi pengamat terhadap kegiatan role play
tersebut.

Waktu berdiskusi dan berbagi peran selama 10 – 15 menit. Waktu memainkan peran 15 – 20
menit. Fasilitator mengklarifikasi dan merangkum hasil role play 15 – 20 menit.

10/7/2021 YAN BANI LUZA 30


Skenario bermain peran:
Pada suatu hari Kepala Puskesmas Melati mendapat informasi dari salah satu tokoh
masyarakat dan kader di Desa Karang Bolong ada 3 keluarga yang baru pulang dari luar
kota “Kembang” (yang saat ini merupakan daerah dengan status penularan local Covid-
19 dengan jumlah kasus aktif diatas 1000 kasus) sekitar 5 hari yang lalu dan saat ini
mengalami demam, meriang, sesak nafas, batuk berdarah, penciuman hilang. Ada
diantara ketiga keluarga tersebut dalam kondisi kritis.
Peserta memainkan peran sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-110/7/2021
orang OB (Office Boy) YAN BANI LUZA 31
Skenario simulasi:
Skenario 1. Kasus Covid19:
Pada suatu hari Kepala Puskesmas Melati mendapat informasi dari salah satu tokoh masyarakat dan
kader di Desa Karang Bolong ada 3 keluarga yang baru pulang dari luar kota “Kembang” (yang saat ini
merupakan daerah dengan status penularan local Covid-19 dengan jumlah kasus aktif diatas 1000
kasus) sekitar 5 hari yang lalu dan saat ini mengalami demam, meriang, sesak nafas, batuk berdarah,
penciuman hilang. Ada diantara ketiga keluarga tersebut dalam kondisi kritis.
Kondisi sumber daya dari Puskesmas Melati sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-Tidak ada tenaga analis
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-1 orang OB
Logistik:
-Dacron swab 100 buah
-VTM 10 vial
-Vaksin karir 4 buah
10/7/2021 YAN BANI LUZA 32
Skenario 2. Kasus DHF:
Petugas surveilans Puskesmas Melati setiap minggu rajin melakukan PWS KLB dan selalu sharing
informasi dan data terkait beberapa penyakit potensial KLB salah satunya adalah suspek demam
dengue yang dilaporkan secara rutin ke SKDR melalui SMS. Wilayah kerja Puskesmas Melati terdiri
dari 10 desa. Secara trend kasus suspek demam dengue 2 minggu berturut turut mengalami
peningkatan kasus di Puskesmas Melati. Bila dilihat perdesa peningkatan kasus demam dengue
meningkat di Desa Tiga, sedangkan desa lainnya tidak mengalami peningkatan kasus. Hari ini
Petugas Surveilans Puskesmas Melati menerima informasi dari masyarakat di Desa Tiga ada 3
kasus DBD yang dirawat di salah satu RS Sayang Ibu.
Kondisi sumber daya dari Puskesmas Melati sebagai berikut:
-1 orang Kepala Puskesmas
-2 orang dokter umum
-1 orang dokter gigi
-Tidak ada tenaga analis
-1 orang petugas surveilans merangkap pengelola program DBD dan Malaria
-1 orang pengelola program diare dan kesling
-1 orang juru imunisasi
-5 orang perawat
-2 orang bidan
-1 orang OB
Logistik:
-Dacron swab 100 buah
-VTM 10 vial
10/7/2021 YAN BANI LUZA 33
-Vaksin karir 4 buah
1. Lakukan yang harus dipersiapkan oleh tim TGC Puskesmas Melati terhadap kejadian
tersebut?
2. Ciptakan tim TGC Puskesmas Melati yang efektif untuk menghadapi kejadian diatas.
3. Identifikasi siapa-siapa saja stake holder yang terlibat dalam TGC tersebut?
4. Antisipasi kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi dan bagaimana Tim TGC Puskesmas
Melati menghadapi situasi dan kondisi tersebut berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh
Puskesmas Melati.
5. Bagaimana penerapan kepemimpinan yang efektif sebagai leader dalam TGC tersebut.
6. Tunjukan penerapan interprofessional kolaborasi dalam tim TGC tersebut.
7. Perankan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan pelaksanaan tugas dan fungsi tim TGC
Puskesmas Melati dalam situasi diatas.
8. Untuk pencegahan dan penanggulangan infeksi apa yang harus dilakukan?
9. Bagaimana komunikasi resiko yang haus dilakukan?

10/7/2021 YAN BANI LUZA 34

Anda mungkin juga menyukai