Anda di halaman 1dari 20

REMBUK STUNTING

Percepatan Penurunan Stunting


Kabupaten Kotawaringin Barat
Pangkalan Bun, 15 Maret 2023
Gambaran Umum Prevalensi Stunting
Kotawaringin Barat 2015 s.d 2023

OUTLINE Legal Standing & Komitmen


Pencegahan dan Penurunan Stunting
di Kotawaringin Barat

• Data Analisis Situasi


• Kendala dan masalah

Penetapan Prioritas Desa


/ Kelurahan Sasaran

Komitmen Bersama
PREVALENSI STUNTING
40 Riskesdas

PSG
35 BPS-Kemenkes(SUSENAS MARET
2019)
30 Balita Bulan Timbang

e-PPGBM
25 SSGI

20
BPS-Ke-
Balita
15 RISKES PSG
menkes
Bulan
e-
SSGI
TAHUN (SUSENAS PPGB
DAS (%) (%) Timbang (%)
10 MARET
(%)
M (%)
2019) (%)
5 2015 25,2
2016 34,4
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2017 36,9
2018 22,1
2019 23,98 10,09 23,98
2020 16,2
2021 10,94 23,4
2022 4,78 21,1
3
PREVALENSI STUNTING

4
Berdasarkan SK Bupati Kotawaringin Barat Nomor 050/23/BAPP-IV-
2020
Tentang Penetapan Desa/Kelurahan Prioritas Pencegahan dan
penanganan Stunting Serta Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif

TARGET KOBAR 2020 : 16 %


CAPAIAN KOBAR 2020 : 16,20 %

TARGET KOBAR 2021 : 13%


CAPAIAN KOBAR 2020 : 9,68%

TARGET KOBAR 2022 : 10 %


CAPAIAN KOBAR 2022: 4,78 %

5
Gambaran Prevalensi Stunting
Kotawaringin Barat Tahun 2021 & 2022
6 Kecamatan 12 Desa Lokus Tahun 2022
23.30% 55.56%
21.68%
18.38% 19.00% 68.42%
15.32%
13.16% 12.32%
10.81% 11.53% 10.40% 46.03%
41.38% 35.71%
38.46% 41.67% 50.00%
5.95% 5.65% 42.86% 37.50% 36.96%
35.71%
33.61%
23.75%
20.59%
12.30% 13.79% 11.76%
AI AN A RA DA G
3.70%5.32%5.75%6.54%9.24%
M AT AM A LA EN 1.43%
KU L L UT N NT I I
SE IN UT LA B A NG ANG GDA BU UA AN G ULU AUN AYA LY BAU DAU
A
UT I NG AR KA N U B J U
AR AR NG LA Y P N M SE D IH D I ER AN
A PA UM RA ENA EN MA I BE ART A M I K P
W PA K M K I T A K G TA
TA NG TE A K U G A R
A NA
KO PA
NG UN M
S U S
2021 2022
2022 2021

Sumber: e-PPGBM 2021 & 2022

6
PERATURAN DAERAH PENDUKUNG INTERVENSI
STUNTING TERINTEGRASI
 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Aksi Percepatan
Penanggulangan Stunting Tahun 2019-2023
 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Deteksi Dini
Penanggulangan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah
 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44 Tahun 2022 Tentang Tim
Percepatan Penurunan Stunting
 Perda Kabupaten Kotawaringin Barat No 7 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Air
limbah Domestik
 Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Gerakan Buang
Air Besar Sembarangan Nol
 Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Peran Desa
dalam Konvergensi Pencegahan Stunting Terintergrasi.
 Surat Edaran Bupati Kotawaringin Barat Nomor 440 / 2137 / KD.E tahun 2016
Tentang Upaya Percepatan Kabupaten Kotawaringin Barat Menuju Stop Buang Air
Besar Sembarangan/Open Defecation Free (ODF)
 Surat Bupati No. 411.1/743/DPMD.B/XII/2019 tanggal 5 Desember 2019 Tentang
Kewajiban Desa untuk Penganggaran Pencegahan Stunting dalam APBDes 2020,
Pembentukan Kader Pembangunan Manusia, Pembentukan Rumah Desa Sehat dan
Pelaksanaan Rembuk Stunting
 Keputusan Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor :
801/22/DP3AP2KB.V/IV/2021 Tentang Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten
Kotawaringin Barat
KOMITMEN KEPALA DAERAH SK TPPS KOBAR

10 10
Strategi Pencegahan & Penurunan Stunting
di Kotawaringin Barat

Perencanaan dan
Penganggaran 1 Pemantauan dan
6 Evaluasi
Intervensi Terintegrasi
sampai dengan
Tingkat Desa
2
Melakukan Inovasi &
5 Mendorong Praktik Baik
Koordinasi Lintas 3
Sektor
4
Sinkronisasi kegiatan
pusat-daerah
11
Hasil Analisis Situasi

12
Keterangan Warna :
Hasil Analisis Situasi
n : prevalensi stunting
Merah : > Batas Atas
Orange : Rata-rata < n ≤ Batas Atas
Kuning : Batas Bawah < n ≤ Rata-rata
Hijau : ≥ Batas Bawah

DATA CAKUPAN LAYANAN TERENDAH < 50 % :


1. Cakupan Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
2. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
3. Cakupan Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
4. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
5. Cakupan Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan
dalam negeri
6. Cakupan Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan

13
Faktor Penyebab Rendahnya
Beberapa Cakupan Layanan
1. Keterbatasan persediaan jumlah stik Hb untuk remaja putri sehingga tidak semua remaja putri
dilakukan screening Hemoglobin.
2. Belum singkronnya Data PUS Keluraga beresiko stunting dengan penerima manfaat bantuan sosial
tunai bersyarat / Program Keluarga Harapan (PKH) sehingga tidak memberikan gambaran
penerima dengan kondisi/status terkait pasangan usia subur.
3. Belum singkronnya Data PUS Keluraga beresiko stunting dangan data penerima manfaat bantuan
sosial pangan non tunai (Program Sembako) sehingga tidak memberikan gambaran penerima
dengan kondisi/status terkait pasangan usia subur.
4. Belum singkronnya Data PUS Keluraga beresiko stunting dengan data penerima manfaat bantuan
sosial jaminan kesehatan sehingga tidak memberikan gambaran penerima dengan kondisi/status
terkait pasangan usia subur.
5. Pada saat kegiatan promosi peningkatan konsumsi ikan belum menggunakan data keluarga
beresiko stunting dan pelaksanaan kegiatan promosi dibulan November.
6. Belum optimalnya job desk Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) dan kegiatan orientasi teknis
Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang dilakukan pada pertengahan Tahun 2022.

14
17 Desa Lokasi Fokus Penangan Stunting Tahun 2023
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN

LOKASI FOKUS BERDASARKAN BANYAKNYA KASUS


1 ARUT SELATAN KUMPAI BATU ATAS KUMPAI BATU ATAS
2 ARUT SELATAN RUNTU RUNTU
3 PANGKALAN LADA PANGKALAN LADA PANGKALAN TIGA
4 ARUT UTARA PANGKUT PANGKUT
LOKASI FOKUS BERDASARKAN PREVALENSI STUNTING
5 ARUT SELATAN KUMPAI BATU ATAS TANJUNG PUTRI
6 ARUT SELATAN KUMPAI BATU ATAS KUMPAI BATU BAWAH
7 ARUT SELATAN RUNTU RANGDA
8 ARUT SELATAN RUNTU KENAMBUI
9 KUMAI TELUK BOGAM TELUK PULAI
10 PANGKALAN LADA PANDU SENJAYA KADIPI ATAS
11 PANGKALAN BANTENG SEMANGGANG PANGKALAN BANTENG
12 PANGKALAN BANTENG SEMANGGANG ARGA MULYA
13 PANGKALAN BANTENG SEMANGGANG KEBUN AGUNG
14 PANGKALAN BANTENG SEMANGGANG SUNGAI HIJAU
15 ARUT UTARA PANGKUT GANDIS
16 ARUT UTARA SAMBI PANDAU
17 ARUT UTARA SAMBI RIAM 15
10 Desa Calon Lokasi Fokus Penangan Stunting Tahun 2024
Berdasarkan Data Analisis Situasi 2022
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA
Calon Lokus Berdasarkan Banyaknya Kasus
1 ARUT SELATAN RUNTU RANGDA
2 P. BANTENG SEMANGGANG SUNGAI HIJAU
3 P. BANTENG KARANG MULYA KARANG MULYA
4 ARUT UTARA SAMBI PANDAU
Calon Lokus Berdasarkan Prevalensi Stunting
5 ARUT SELATAN KUMPAI BATU ATAS TANJUNG TERANTANG
6 KUMAI TELUK BOGAM SABUAI TIMUR
7 ARUT UTARA SAMBI PENYOMBAAN
8 ARUT UTARA SAMBI RIAM
9 ARUT UTARA SAMBI PANAHAN
10 ARUT UTARA SAMBI SUNGAI DAU
16
•Gab analisis dan
Rekomendasi
No Gab Analisis Rekomendasi
1 Program/kegiatan sudah ada, tetapi Perlu Evaluasi Program
kondisi stunting dan cakupan layanan di - Penguatan Komitmen dan regulasi
suatu desa belum cukup baik - Update dan sinkronisasi data berkala
- Peningkatan kapasitas SDM dan partisipasi
masyarakat.
2 Program/kegiatan belum ada, dan Perlu Program Baru
berdasarkan hasil analisis situasi kondisi - Relokasi sasaran program/kegiatan
stunting dan cakupan layanan di desanya - Usulan kegiatan ditahun berjalan
belum cukup baik - Program yang diusulkan pada tahun berikutnya
3 Program/kegiatan sudah ada, dan  Program Dilanjutkan
berdasarkan hasil analisis situasi kondisi - Komitmen dan regulasi
stunting dan cakupan layanannya sudah - Update data secara reguler
baik - Perencanaan program berkelanjutan
- Optimalisasi Sumber Daya Pusat, Daerah, Desa dan
Swasta
- Pemantauan partisipatif atas kesediaan layanan
berkualitas
- Peningkatan SDM

17
RAN PASTI dan 8 Aksi Konvergensi
#3. Rembuk Stunting #5. Pembinaan kader #7. Pengukuran & publikasi
#1. Analisis situasi Kabupaten/Kota Koordinator: Delegasi OPD Koordinator: Dinas Kesehatan
Koordinator: Bappeda Koordinator: Sekretaris 1. Sinkronisasi tugas KPM, 1. Dilakukan pemantauan (tidak saja
1. Dilakukan penyesuaian Daerah TPK & kader lainnya. pertumbuhan) tetapi juga
form analisis situasi dari 20 Komitmen rencana aksi 2. Legalitas dan perkembangan balita dengan Kartu
menjadi 64 indicator. menjawab upaya peningkatan kapasitas Kembang Anak (KKA).
2. Sasaran catin dan pencapaian 64 indicator
KPM & TPK KKA menjadi parameter
utamanya 1000 HPK untuk dimuat dalam
RKPD/Renja OPD tahun
3. Skema insentif gangguan perkembangan
3. Memetakan program dan
berikutnya. baduta/balita stunting.
kegiatan berdasarkan
perpres dan RAN PASTI 2. Menjadi bahan audit kasus stunting

Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
#2, Menyusun rencana
#4. Perbup/perwali ttg
kegiatan #6. Manajemen data #8 reviu tahunan
kewenangan desa
Koordinator: Bappeda Koordinator: Bappeda Koordinator: Sekretaris
#7. Pengukuran & Koordinator:
Memasikan 1. Kebutuhan & kesenjangan data dari 64 Daerah dan Bappeda
publikasi Pemrakarsa/delegasi
rekomendasi program indicator Fokus pada konvergensi
Berdasarkan hasil analisis
& kegiatan hasil analisis 2. Perluasan jangkauan & peningkatan tingkat keluarga dan
situasi, peran camat,
situasi dituangkan ke kualitas surveilans keluarga berisiko rencana percepatan ke
penguatan kelembagaan
dalam dokumen stunting-elsimil & eppgbm depan.
(TPK, posyandu, BKB),
perencanaan dan 3. Berbagipakai data/interoperasbilitas antar
capaian konvergensi
penganggaran system data
layanan berbasis keluarga
kabupaten/kota dan
berisiko stunting
OPD
Webbinar Praktek Baik Kotawaringin
Barat

19
Terima Kasih

#MenujuIndonesiaBebasStunting

Anda mungkin juga menyukai