No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Oktober 2022
Halaman :1/9
UPTD PUSKESMAS
RAWAT INAP
JABUNG
KABUPATEN Ita Nursanti,S.Kep.Ners
LAMPUNG TIMUR NIP:198002112006042011
1 Pengertian VL HIV adalah jumlah HIV dalam darah yang dilaporkan sebagai jumlah salinan
RNA HIV per milliliter darah atau satuan copies/mL yang digunakan sebagai
pengukuran monitoring dan keberhasilan anti retro viral therapy bagi ODHIV.
2 Tujuan Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra
kerja dalam melakukan penatalaksanaan spesimen VL HIV bagi ODHIV on ART.
3 Kebijakan Rencana Aksi Nasionall (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
PIMS di Indonesia Tahun 2020 – 2024
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan
Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome,
dan Infeksi Menular Seksual
4 Lokasi Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu:
Poli HIV,
laboratorium perujuk specimen VL HIV, dan
laboratorium rujukan spesimen VL HIV
5 Prosedur A. Pengambilan Spesimen Darah Whole Blood
/langkah-
langkah 1. Dianjurkan untuk pasien yang akan diambil darahnya untuk berpuasa
(tidak makan atau minum, kecuali air putih) selama 8-12 jam terlebih
dahulu.
2. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan
lengkap dan telah ditanda tangani oleh dokter.
3. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan.
4. Selain itu, jika fasilitas kesehatan telah menggunakan sistem
terkomputerisasi (label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih
dahulu pada barcode yang diberikan pasien dan dikonfirmasi
identitasnya kepada pasien dengan menanyakan hal berikut ini:
a. Nama Lengkap Pasien
b. Tanggal Lahir
c. Alamat
5. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung
tangan/handschoen.
6. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan
tersegel.
7. Posisikan lengan pasien dan periksa pembuluh darah vena yang akan
ditusuk, ada 3 pilihan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah di
fossa anticubiti:
a. Vena basilica
b. Vena mediana cubiti
c. Vena cephalica
8. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan
memutar dari dalam ke luar.
9. Pasang torniquet dengan jarak 7 – 10 cm dari tempat penusukan.
10. Pasang jarum pada holder, lalu buka tutup jarum dan pastikan bevel
jarum menghadap ke atas ketika melakukan penusukan.
11. Lakukan penusukan dengan sudut 30o ke pembuluh darah vena.
12. Pastikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah vena dengan melihat
adanya darah yang terisi ke dalam chamber.
13. Saat darah sudah mengisi tabung EDTA, lepaskan torniquet lalu isi
sampai batas volume yang tertera pada tabung. Usahakan volume darah
didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan VL HIV
yakni volume penuh dari volume tabung EDTA
14. Sebelum mencabut jarum dari pembuluh darah vena, tekan kassa di atas
titik penusukan untuk menghentikan perdarahan
15. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke
dalam sharp container.
16. Lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi
dengan darah pasien sebanyak delapan kali dengan gerakan memutar.
17. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada
pasien, lalu letakkan tabung EDTA di rak.
18. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah
tidak ada yang mengalir, lalu pasang plester.
19.
B. Pengolahan Spesimen Darah Whole Blood Menjadi Plasma
1. Lakukan proses sentrifugasi pada tabung EDTA yang terisi darah pasien
dengan kecepatan 2.000G selama 15 menit (setara dengan 1.500 – 3.000
RPM selama 5 – 15 menit).
2. Plasma yang telah terpisah kemudian diambil sebanyak 3 mL
menggunakan pipet dan tips yang telah disediakan.
3. Proses pemisahan plasma menggunakan sentrifugasi ideal dilakukan
dalam waktu 2 jam setelah proses pengambilan darah.
4. Pastikan plasma tidak boleh keruh dan tidak terjadi hemolisis.
5. Kemudian plasma dimasukkan ke dalam cryotube 2 mL sebanyak 2 buah.
6. Lekatkan parafilm pada masing-masing cryotube untuk menghindari
kebocoran dan tumpah.
7. Lalu diberikan label yang sesuai dengan identitas pasien.
8.
C. Pengemasan dan Pengiriman Spesimen VL HIV
1. Bungkus cryotube dengan absorban lalu masukkan cryotube ke dalam
plastik zip lock kecil.
2. Masukkan maksimal enam sampel yang ada di dalam plastik zip lock
kecil ke dalam plastic zip lock besar.
3. Masukkan formulir pemeriksaan pasien ke dalam amplop.
4. Lalu masukkan amplop ke dalam plastik.
5. Masukkan ice pack dan ice gel dalam kondisi beku ke dalam wadah
rujukan yang berupa kotak styrofoam atau cool box dan disusun dengan
rapi.
6. Masukkan spesimen yang telah dibungkus plastic zip lock besar ke dalam
cool box atau kotak stirofoamdan posisikan diantara ice gel dan ice pack.
7. Bila di dalam cool box atau kotak stirofoam masih terlihat adanya
ruangan kosong yang longgar dapat diganjal dengan potongan
kertas/karton/stirofoam untuk mengganjal dan mencegah guncangan pada
sampel.
8. Lalu masukkan amplop pengiriman ke dalam cool box/ kotak stirofoam.
9. Tutup cool box/ kotak stirofoam dan segel dengan lakban.
10. Paket spesimen untuk pemeriksaan VL HIV siap dikirimkan ke
laboratorium rujukan.
11. Pada program AKSES VL, pengiriman spesimen akan didukung oleh
kurir AKSES VL melalui aplikasi SITRUST-HIV.
12. Peraturan pengiriman dan pengemasan spesimen plasma darah harus
memenuhi standar IATA (International Air Transportation Association).
15 – 30oC
Jenis
37oC (suhu 2 – 8oC -20oC -70oC
Spesimen
ruang)