Anda di halaman 1dari 4

MATERI KIMIA KILINIK

PERSIAPAN UKOMNAS
1. URINE
Pemeriksaan Urine :

Parameter Metode Reagen Interpretasi Hasil


Urobilin Schlenneger Zn Asetat dalam Flouresens hijau
alcohol 96% dalam filtrat
Urobilinogen Wallace Diamond Erlich Warna Merah Anggur
Bilirubin Horrison Fouchet Warna
Hijau/kehijauan
Iodium Idoium Cincin warna hijau
Benda Keton Rothera Warna Merag anggur
Protein Kuantitatif Esbach As pikrat Endapan hitam
As Asetat Kekeruhan dari
ringan -bergumpal
Reduksi Benedict Benedict Perubahan warna dari
kuning -merah bata
 Pengawet Sedimen : formal dehid dan asam borat
 Suhu penyimpanan urine : 2-4 derajat
 Pengawet urine :
1. Toluen /thymol : untuk mengawetkan glukosa. Aseton, asam asetat
2. Natrium karbonat : untuk pengawet urobilinogen
3. Chloroform : untuk menghambat pertumbuhan bakteri, merubah karakteristik dari
sedimen
 Penyebab Warna Urine :
1. Tidak berwarna : penyebabnya baru mengkonsumsi cairan
2. Kuning pucat :
Penyebab :
a. diabetes insipidus ( korelasi klinis : peningkatan volume 24 jam dan BJ rendah)
b. diabetes melitus (korelasi klinis : peningkatan BJ dan pemeriksaan reduksi positif)
3. Kuning gelap :
Penyebab:
a. Spenmen pekat: (korelasi klinis: normal stlh olahraga berat/pada saat bangun pagi)
b. Vit B kompleks, dehidrasi ( korelasi klinis : demam/luka bakar)
c. Bilirubin , tampak busa kuning saat dikocok dan hsl px kimia positif
4. Jungga-Kuning
Penyebab fenazopidin : obat untuk ISK
5. Merah muda : penyebab sel darah merah ( liat pada px sedimen urine)
6. Merah : penyebab hemaglobin, kontaminasi darah haid
7. Hijau : penyebab infeksi pseudomonas
 Penyebab Bau Urine :
 Bentuk bentuk sedimen urine :
a. Ca Oxalat : amplop
b. Ca phosphate : pecahan kaca
c. Tyroxin : seperti padi
d. Triple phospat : peti mati
e. Cystine : segi enam
 Hubungan suhu urine, suhe tera dan kenaikan BJ Urine : setiap kenaikan suhu 3 angka,
maka BJ bertambah 1 angka
 Jenis sampel untuk ISK adalah Urine Pagi

2. FEACES
 Penyebab bau normal feaces :
 Penyebab warna pada feaces :
1. Merah : adanya perdarahan pada anus
2. Kekuningan : lemak dan adanya infeksi
3. Putih agak abu abu : tubuh kekurangan cairan empedu atau karena obat
4. Hitam : perdarahan pada bag atas saluran pencernaan

3. CAIRAN TUBUH
1. Transudat/eksudat
Perbedaan :

Uraian Transudat Eksudat


Test Rivalta Negatif Positif
Warna Kuning Muda Sesuai Penyebabnya
Kejernihan Jernih Agak Keruh
Jumlah lekosit <500 sel >500 sel
Fibrinogen Negatif Positif
Bakteri Negatif Positif
Kadar Protein <2,5 mg/dl >2,5 mg/dl
 Test Rivalta : reagen nya asam asetat : liat adanya kekeruhan/atau kabut pada
caitan asam asetat

2. Sperma
 Azoosperma : tidak ada sperma pada cairan ejakulat
 Necrospermia : sperma mati, sebelum dibuahi
 Oligospermia : sperma sedikit
 Asthenospermia : sperma tidak lincah/ gerak lambat
 Waktu pemeriksaan : < 2 jam setelah dikeluarkan
 Lama Waktu abstinentia : 2-7 hari

3. Cairan otak
 Test None Apelt : kekeruhan berupa cincin diantara cairan
 Test Pandy : kekeruhan/berkabut

4. DIABETES/GLUKOSA
 Diperiksa dengan photometer Panjang gelombang 546nm
 Pemeriksaan Konfirmasi : GDS
 Pemeriksaan pantau pengobatan : Hba1C : sample whole blood
 Pemeriksaan diagnose : GDN, GD2PP
 Test GTT : yang diberikan adalah 75 gram cairan glukosa
 Hba1C : N < 5,7 %, prediabetes 5,7-6,7 % diabetes : > 6,7 %
 Antikoagulan untuk pemeriksaan Glukosa adalah : NaF (Tutup abu abu)
 Pemeriksaan G6PD : sampel whole blood stabil 1 minggu pada suhu 2-8 derajat
 Dasar pemriksaan glukosa adalah : warna larutan

5. PROFIL LIPID
 Px profil lipid : Kolesterol, Trigliserid, HDL, LDL
 Persiapan pasien puasa : 8-10 jam, kecuali trigliuserida 12 jam
 Cara Perhitingan LDL : LDL = Kol – (Tg/5 + HDL)
 Rumus tidak bisa digunakan jikan Tg > 400 mg/dl
 Trigliserida tinggi palsu bisa karena banyak mengkonsumsi alcohol

6. FUNGSI HATI
 Pemeriksaan fungsi hati : SGOT/SGPT, Biliribin, Alkali Phosphatase, Gamma GT
 Metode pemeriksaan : enzymatic
 Pemeriksaan bilirubin tidak bisa ditunda, dan jauhkan serum dari sinar matahari
 SGOT/SGPT Dipengaruhi oleh aktifitas fisik, sehingga tidak disarankan langsung
diambil darah setelah melakukan aktifitas fisik yang berat ( olahraga )

7. GINJAL
 Pemeriksaan fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin, asam urat
8. JANTUNG
 Pemeriksaannya CKMB
9. ELEKTROLIT
 Pemeriksaannya Natrium, Kalium, Calsium

10. GAS DARAH


 Interpretasi hasil :
1. Lihat pH : < 7,35 (asidosis) > 7,45 (alkalosis)
2. Jika asidosis : lihat pCO2 : <40 mmHg (metabolik) , >40 mmHg (respiratorik)
3. Jika alkalosis : lihat pC03 : <24mM (respiratorik), > 24 mM (metabolik)
 Nilai pCO2 atau HCO3- yang berlawanan dengan pH adalah komponen
kompensasi. Contoh pH 7,56 (alkalosis), pCO2 18 (alkalosis), HCO3- 20 (asidosis),
maka interpretasi adalah alkalosis respiratorik dengan kompensasi asidosis
metabolik
 Sampel : darah arteri
 Antikoagulan : heparin

11. PROTEIN, NPN

Anda mungkin juga menyukai