Karl Friedrich von Gaertner (1772-1850) Ahli Kimia Jerman tahun 1797 M menemukan
tes urin pertama
Merupakan alat diagnostik dasar yang digunakan untuk menentukan perubahan
patologis dalam urin pada urinalisis standar.
Carik celup berupa carik plastik tipis kaku yang pada sebelah sisinya dilekati dengan
satu sampai sembilan kertas isap atau bahan penyerap lain (kertas seluloid).
Masing-masing mengandung reagen-reagen spesifik terhadap salah satu zat yang
dicari ditandai perubahan warna tertentu pada bagian yang mengandung reagen
spesifik.
Penilaian pada dipstick test semikuantitatif (perkiraan jumlah).
Lanjutan Pemeriksaan Carik Celup2
Tes ini didasarkan pada perubahan warna dari biru indikator tetrabromophenol.
Protein yang terdeteksi oleh carik celup terutama Albumin. Prinsip pemeriksaan adalah kesalahan
indikator pH karena adanya Protein.
pH urin dibuat konstan oleh buffer.
Protein dalam urin akan melepas muatan ion H yang akan merubah indikator warna menjadi hijau.
BILIRUBIN
Tes ini didasarkan pada indikator ganda (metil merah dan bromothymol biru)
Memberikan berbagai warna mencakup seluruh rentang pH urin. Warna orange
yang berkisar dari kehijauan-kuning dan hijau ke biru.
Tes ini menunjukkan nilai pH dalam kisaran 5 sampai 9
BERAT JENIS
Tes ini didasarkan pada perubahan pKa polielektrolit pretreated tertentu yang
berkaitan dengan konsentrasi ionik.
Indikator yang terdapat pada carik celup adalah bromthymol blue dan methyl
vinyl ether maleic acid sodium salt.
Berat jenis meningkat dapat diperoleh dengan adanya jumlah protein sedang
sampai tinggi (100-700mg/dl), sedangkan berat jenis rendah terjadi bila urine
alkali.
Hasil tinggi palsu terjadi pada proteinuria > 100 mg/dl, ketonuria dan adanya
asam laktat dalam urin. Hasil rendah palsu terjadi pada urin alkali (pH > 6,5)
dan adanya glukosa atau ureum dengan kadar > 1 g/dl.
DARAH
Keton dalam urin terdiri atas beta hidroksi butirat (78%), asam aseto asetat
(20%) dan acetone (2%).
Carik celup tidak dapat mendeteksi beta hidroksi butirat. Prinsip pemeriksaan
berdasarkan reaksi Rothera, yang menghasilkan warna ungu.
Hasil positif palsu bila urin mengandung obat kaptopril atau pigmen berwarna
gelap.
Hasil negatif palsu terjadi bila urin disimpan lama sehingga acetone menguap
atau terjadi perombakan oleh bakteri.
NITRIT
Tes ini didasarkan pada reaksi asam p-arsanilic dan nitrit dalam urine untuk
membentuk suatu senyawa diazonium. Senyawa diazonium pada pasangan
gilirannya dengan N-(l-naftil) etilendiamina dalam media asam dan warna yang
dihasilkan adalah merah muda.
Setiap tingkat warna merah muda dianggap positif, bagaimanapun, bintik-bintik
merah muda atau merah jambu tepi tidak harus ditafsirkan sebagai hasil positif.
Pengembangan warna tidak sebanding dengan jumlah bakteri hadir. Urine
tengah dari urine pagi sangat dianjurkan untuk tes ini.
Sensitivitas dari uji nitrit menurun dengan berat jenis yang tinggi atau
konsentrasi asam askorbat 25 mg / dl atau lebih.
Perbandingan pada pereaksi terhadap latar belakang putih dapat membantu
dalam deteksi tingkat rendah nitrit.
LEUKOSIT ESTERASE
Tes leukosit mendeteksi kehadiran sel-sel darah putih atau sel parsial dalam urin.
Leukosit diukur dengan reaksi dari esterases dalam leukosit yang mengkatalisis
reaksi dari ester asam amino untuk melepaskan pirol pirol 3-hidroksi-5-fenol.
Hasil tinggi / positif palsu terjadi bila urin terkontaminasi dengan secret vagina yang
mengandung lekosit, Trichomonas dan bakteri, urin yang berwarna merah karena
obat atau makanan.
Hasil rendah / negatif terjadi dengan adanya glukosa > 3g /dl, proteinuria > 500 mg /
dl , kontaminasi sabun / detergen dan obat obatan (gentamycin, cephalosporin ).
DAFTAR PUSTAKA
Brunzel NA. Fundamentals of urine and body fluid analysis. 2nd ed.
Philadelphia : Saunders; 2004. p: 101-21.
Kusnandar S. Pitfalls and Pearls in urinalysis. Pendidikan Berkesinambungan
Patologi klinik. Jakarta, FKUI, 2008. p: 7-14.
Indrasari ND. Pemeriksaan kimia urin. Pendidikan berkesinambungan patologi
Klinik. Jakarta, FKUI, 2010, p: 1-17.
Subroto ganda.1989.Petunjuk Laboratorium Klinik.Jakarta.Jakarta: PT Dian
Wirahadi Kusumah.1997.Biokimia.Bandung:ITB Press