Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1

Andi Yusuf Darmawan 2113353100


Fahmi Adiguno 2113353114
Khaerul Anam 2113353119
Silvano Adharana 2113353134
Armi Meiliana Dewi 2113353102
Desi Dian Rahmawati 2113353108
Diana Putri Veronika 2113353112
Merry Rachmawati 2113353122
Putri Windya Pratiwi 2113353126
Risdiana 2113353130
Yofa Zamrotun Nissa 2113353141
Puti Edel Weista 2113353125

1
 Pemantapan mutu Internal
 Sarang laba-laba
 Uji Kualitas Reagen
 Prosedur Tetap (PROTAP)
 Pemantapan mutu Eksternal
 Penyimpanan sediaan berurutan sesuai TB 04 untuk
uji silang
 Peningkatan mutu Lab Mikroskopis TB

2
Tujuan:

 Menjamin proses pemeriksaan laboratorium


dilaksanakan sesuai prosedur tetap

 Menjamin kualitas hasil pemeriksaan


laboratorium mikroskopis TB

3
 Penilaian sediaan dahak (diagram sarang laba-
laba):
 Ukuran
 Ketebalan
 Kualitas spesimen
 Kerataan
 Pewarnaan
 Kebersihan

 Uji Kualitas Reagen:


 Sediaan kontrol negatif dan positif (1+), kontras warna BTA
dan warna latar
 Kejelasan inti leukosit

 Prosedur Tetap (PROTAP)

4
Ukuran
100
80
60
Kebersihan Ketebalan
40
20
0

Kualitas Spesimen Kerataan

Pewarnaan

5
Kualitas Dahak (Mikroskopis)

Spesimen dahak berkualitas baik jika


ditemukan :
◦ PMN > 25 per LP 10 x 10 →

◦ Makrofag pada LP 10 x 100 →

6
Pewarnaan

Latar belakang gelap

Dekolorisasi kurang

Baik

7
Ukuran Sediaan
Tersebar rata dalam bentuk spiral
atau lingkaran kecil-kecil
Berukuran 2x3 cm

Ukuran terlalu kecil


Tidak rata

Ukuran terlalu besar


Tidak rata

8
Kerataan
Baik
Sediaan harus rata
tidak boleh ada daerah kosong

Terlalu tebal sehingga terkelupas


Difiksasi sebelum kering
Pencucian langsung pada apusan

Tidak rata
Tidak diratakan dengan
membuat spiral-spiral kecil

9
Ketebalan
Sebelum Pewarnaan

Baik Jelek/terlalu
J tebal Jelek/terlalu tipis

10
Kebersihan

Baik

Endapan kristal atau


Sisa zat warna

11
Penilaian Sediaan Terkelupas
secara
Makroskopis Terlalu tebal

Terlalu besar
Tidak rata
Terlalu besar
Dekolorisasi kurang

Kecil, Tipis, Terkelupas

Terlalu kecil, Tipis,Tidak rata

Terlalu kecil, Tipis, Tidak rata

Tidak rata, Terlalu tebal, Terkelupas


Dekolorisasi kurang
Sediaan berupa usapan, tidak diratakan dengan
Program Penanggulangan TB 12
bentuk spiral/ lingkaran kecil-kecil
Nasional
 Pengumpulan dahak
 Pembuatan sediaan
 Pewarnaan
 Pembacaan mikroskopis
 Pencatatan & Pelaporan
 Pengolahan limbah

13
 Uji silang:
◦ metode konvensional
◦ Lot Quality Assurance System (LQAS)

 Supervisi (On Site Evaluation/ On The Job


Training)

 Tes Panel (Proficiency Test)

14
 Pembacaan kembali sediaan dahak yang
telah diperiksa dalam kegiatan pelayanan
di lab UPK oleh lab rujukan secara
berjenjang

 Hasil pembacaan lab UPK tidak diketahui


oleh Lab rujukan (blinded rechecking)

 Dilakukan secara berkala (triwulanan) dan


berkesinambungan

15
Alur uji silang
Lab provinsi

(4) (3)

Lab Intermediate (1)

(2)

UPK

(1) Bila tidak ada lab intermediate, Uji silang oleh lab provinsi
(2) Uji silang UPK oleh lab intermediate
(3) Bila terjadi ketidaksesuaian, dilakukan uji silang kedua oleh lab prov.
(4) Uji silang lab intermediate oleh lab provinsi

16
Alur Uji Silang Sediaan BTA
(untuk lab UPK)
Lab Uji Silang (II) Dinkes Prov

(6)
(4)
(5)

(4)
Dinkes Kab/ Kota
Lab Uji Silang (I)
(2)
(3)
(Wasor)
(1) Pengambilan sampel oleh wasor
(2) Pengiriman sampel oleh wasor (blinded) (1)
(3) Hasil pembacaan oleh lab uji silang (4)
(4) Umpan balik hasil uji silang
(5) Sediaan yang “discrepancy” ke pembaca II
(6) Hasil pembacaan ulang oleh lab II UPK
17
Alur Uji Silang Sediaan BTA
(untuk lab intermediate)
Lab Uji Silang (II) Dinkes Prov

(d)
(c)
(d)
(b)

(d) Dinkes Kab/ Kota


Lab Uji Silang (I)
(a)
(Wasor)
(a) Pengambilan sampel oleh wasor
(b) Pengiriman sampel oleh wasor (blinded)
(c) Hasil pembacaan sediaan oleh kontroler
(d) Umpan balik hasil uji silang
UPK
18
Alur Supervisi
Lab Uji Silang Dinkes Prov
(II)

Dinkes Kab/ Kota


Lab Uji Silang
(I) (Wasor)

UPK
19
Hanya dilaksanakan bila uji silang dan supervisi belum berjalan baik

Lab Rujukan

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Lab UPK

(1). Pengiriman sediaan panel


(2). Pelaporan hasil pemeriksaan
(3). Umpan balik hasil pemeriksaan
20
 Sampling : Semua sediaan BTA positif dan
10 % Sediaan BTA negatif

 Sampel mewakili individu/ pasien

21
 Pengambilan sampel pada metode LQAS
dihitung secara statistik berdasarkan:
◦ Slide positivity rate (SPR)
◦ Jumlah slide BTA neg/th
◦ Tabel penentuan jumlah sampel LQAS
(spesifisitas 100%,sensitifitas 80%,d = 0 )

 Semua slide positif dan negatif mendapat


kesempatan sama utk di sampling

 Kinerja lab secara keseluruhan dpt diketahui


 Tidak untuk konfirmasi diagnosis

22
UPK :
 Pencatatan dalam form TB 04
 Penyimpanan sediaan  urut sesuai register

(TB 04)
 Menerima umpan balik
 Menindak-lanjuti dengan upaya

peningkatan mutu

23
Wasor :
 Penghitungan & pengambilan sediaan  LQAS
 Pengiriman sediaan ke lab rujukan uji silang

dengan form TB 12
 Menerima hasil pembacaan uji silang
 Menganalisis hasil uji silang
 Interpretasi hasil: menentukan jenis & tipe

kesalahan baca
 Memberikan umpan balik

24
PENILAIAN CROSS CHECK

HASIL
LAB KEDUA (CONTROLLER)
PEMERIKSAAN

LAB PERTAMA Negatif Scanty 1+ 2+ 3+

Negatif Benar NPR NPT NPT NPT

Scanty PPR Benar Benar KH KH

1+ PPT Benar Benar Benar KH

2+ PPT KH Benar Benar Benar

3+ PPT KH KH Benar Benar

Corrective action tergantung tingkat kesalahan

25
Meliputi :
-Kesalahan Hitung
-Positif Palsu Rendah
-Negatif Palsu Rendah

26
Kesalahan Mayor

Meliputi :
-Positif Palsu Tinggi
-Negatif Palsu Tinggi

27
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Pembacaan terlalu cepat,  Cek cara pemeriksaan,
pembacaan < 100 lapang pembacaan harus 100
pandang lapang pandang
 Kesalahan teknik  Uji teknik penggunaan
penggunaan mikroskop mikroskop
 Masalah pewarnaan (BTA  Cek kualitas pewarnaan,
pucat, tidak kontras siapkan reagen
dengan latar belakang) pewarnaan yang baru
 Mikroskop kurang baik  Cek mikroskop
 Salah menyalin hasil  Cek buku register
laboratorium
28
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Artefak/kristal /endapan  Saring carbol fuchsin
warna yang dibaca dan/atau siapkan reagen
sebagai BTA pewarnaan yang baru
 Kontaminasi BTA dalam  Bersihkan lensa obyektif
minyak imersi dari sediaan 100 X dan cek fungsi
dahak positif sebelumnya mikroskop
 Warna fuchsin sudah  Warnai ulang sediaan
pudar  Cek buku register
 Salah menyalin hasil laboratorium

29
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Waktu pemeriksaan  Cek cara pemeriksaan
sediaan dahak kurang  Cek protap, pelaporan
 Petugas laboratorium tidak BTA dengan skala
memahami sistem skoring IUATLD
 Teknik pewarnaan jelek  Cek reagen dan teknik
 Mikroskop kurang baik pewarnaan
 Cek mikroskop

30
Hasil PMI & PME ditindak-lanjuti
dengan peningkatan mutu:
◦ Mencatat masalah
◦ Menyusun RTL untuk perbaikan
◦ Menjadwalkan evaluasi berkala

31
Kelompok 1 Alih Jenjang
32

Anda mungkin juga menyukai