Anda di halaman 1dari 39

Pemantapan mutu laboratorium adalah

suatu sistem yang dirancang untuk


meningkatkan dan menjamin mutu serta
efisiensi pemeriksaan laboratorium
secara berkesinambungan sehingga
hasilnya dapat dipercaya.
KONVENSIONAL
Mikroskopis TB

3
Tujuan:
 Menjamin proses pemeriksaan
laboratorium dilaksanakan sesuai
prosedur tetap
 Menjamin kualitas hasil pemeriksaan
laboratorium Mikroskopis TB
Komponen Pemantapan Mutu Pemeriksaan
Mikroskopis TB terdiri atas:
Pemantapan Mutu Internal
PraAnalitis
Analitis
Pasca analitis

Pemantapan Mutu Eksternal


UjiSilang
Tes Panel
Supervisi

Peningkatan mutu Lab Mikroskopis TB


Sebagai tindak lanjut dari hasil PMI & PME
 Penilaian sediaan dahak :
 Ukuran
 Ketebalan
 Kualitas spesimen
 Kerataan
 Pewarnaan
 Kebersihan
 Uji Kualitas Reagen:
 Sediaan kontrol negatif dan positif (1+), kontras
warna BTA dan warna latar
 Kejelasan inti leukosit
 Prosedur Tetap (PROTAP)

6
Spesimen dahak berkualitas baik jika
ditemukan :

 PMN > 25 per LP 10 x 10 →

 Makrofag pada LP 10 x 100 →

7
Latar belakang gelap

Dekolorisasi kurang

Baik

8
Tersebar rata dalam bentuk spiral
atau lingkaran kecil-kecil
Berukuran 2x3 cm

Ukuran terlalu kecil


Tidak rata

Ukuran terlalu besar


Tidak rata

9
BAIK
Sediaan harus rata
tidak boleh ada daerah kosong

Terlalu tebal sehingga terkelupas


Difiksasi sebelum kering
Pencucian langsung pada apusan

Tidak rata
Tidak diratakan dengan membuat
spiral-spiral kecil

10
Sebelum Pewarnaan

Baik Jelek/terlalu tebal Jelek/terlalu tipis

11
Baik

Endapan kristal atau


Sisa zat warna
Penilaian Sediaan Terkelupas
secara
Makroskopis Terlalu tebal

Terlalu besar
Tidak rata
Terlalu besar
Dekolorisasi kurang

Kecil, Tipis, Terkelupas

Terlalu kecil, Tipis,Tidak rata

Terlalu kecil, Tipis, Tidak rata

Tidak rata, Terlalu tebal, Terkelupas


Dekolorisasi kurang
Sediaan berupa usapan, tidak diratakan dengan
bentuk spiral/ lingkaran kecil-kecil 13
 Pengumpulan dahak
 Pembuatan sediaan
 Pewarnaan
 Pembacaan mikroskopis
 Pencatatan & Pelaporan
 Pengolahan limbah

14
 Uji silang:
 Metode konvensional
 Lot Quality Assurance System (LQAS)

 Supervisi (On Site Evaluation/ On The Job Training)

 Tes Panel (Proficiency Test)

15
 Pembacaan kembali sediaan dahak yang telah
diperiksa dalam kegiatan pelayanan di lab UPK
oleh lab rujukan secara berjenjang

 Hasil pembacaan lab UPK tidak diketahui oleh


Lab rujukan (blinded rechecking)

 Dilakukan secara berkala (triwulanan) dan


berkesinambungan
Hanya dilaksanakan bila uji silang dan supervisi belum berjalan baik

Lab Rujukan

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Lab UPK

(1). Pengiriman sediaan panel


(2). Pelaporan hasil pemeriksaan
(3). Umpan balik hasil pemeriksaan
MOLEKULER
Tes Cepat Molekuler (TCM)

18
Secara khusus tujuan/ manfaat pemantapan mutu
laboratorium TCM adalah:
Menjamin bahwa hasil pemeriksaan laboratorium yang
dilaporkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,
karena hasil pemeriksaan TCM berperan sebagai penentu
diagnosis.
Mengidentifikasi berbagai tindakan yang berpotensi
menimbulkan kesalahan pemeriksaan.
Menjamin bahwa tindakan-tindakan perbaikan yang
tepat telah dilakukan.
Komponen Pemantapan Mutu Pemeriksaan
TCM terdiri atas:
•Pemantapan Mutu Internal (PMI) atau Internal
Quality Control
•Pemantapan Mutu External (PME) atau
External Quality Assurance (EQA)
PRA-ANALISIS
Pemantapan mutu internal pada tahap pra analisis meliputi
tersedianya prosedur tetap serta melaksanakan kegiatan sesuai
dengan prosedur tetap tersebut.

Prosedur tetap yang harus tersedia adalah:


a. Prosedur Tetap Pengumpulan Spesimen
b. Prosedur Tetap Pengelolaan Spesimen
c. Prosedur Tetap Pemeriksaan TCM
d. Prosedur Tetap Penyimpanan Reagensia dan katrid
e. Prosedur Tetap K3 dan Pengelolaan Limbah
f. Prosedur Tetap Pencatatan dan Pelaporan
ANALISIS
Pemantapan mutu internal pada tahap analisis berupa
internal quality control yang terdapat di dalam katrid
TCM yang berfungsi untuk memastikan pengolahan
spesimen dan proses PCR berlangsung dengan baik
yang dilakukan secara otomatis
oleh alat.

Internal Quality Control tersebut terdiri dari Sample


Processing Control (SPC) dan Probe Check Control
(PCC).
PASCA ANALISIS

Pencatatan dan pelaporan mulai dari pra analisis sampai


pasca analisis sesuai dengan prosedur tetap dan secara
rutin didokumentasikan selama periode waktu tertentu
oleh unit yang bersangkutan.
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) adalah suatu proses
berkala dan berkesinambungan yang dilakukan oleh
laboratorium yang lebih tinggi jenjangnya untuk
memantau kinerja pemeriksaan TCM.

Standar tes panel untuk pemeriksaan TCM saat ini


belum tersedia, namun Global Laboratory Initiative
(GLI) menyediakan tes panel secara berbayar.

Pemantapan mutu eksternal untuk pemeriksaan TCM


dilakukan melalui supervisi, pelatihan penyegaran,
kalibrasi berkala, dan monitoring indikator laboratorium
a. Indikator keberhasilan pemeriksaan
Indikator keberhasilan pemeriksaan digunakan untuk
menilai kinerja petugas laboratorium dan kinerja alat
TCM. Indikator dilaporkan per bulan, dinyatakan dalam
angka absolut dan prosentase.
•Pemeriksaan berhasil (successful test)
•Pemeriksaan gagal (unsuccessful test)
•Tingkat eror (error rate)
b. Indikator pemanfaatan alat
Indikator pemanfaatan alat digunakan untuk menilai
keaktifan fasyankes dalam mendiagnosis TB dengan
alat TCM dan menilai penggunaan algoritma TB.
•Tingkat penggunaan (utilisation rate)
•Proporsi pemeriksaan TB berdasarkan tipe pasien TB
•Temuan kasus TB dan TB RO
c. Indikator pemeliharaan alat
Indikator tersebut menilai status pemeliharaan alat.
•Status kalibrasi
•Status garansi
•Penanganan kerusakan alat/modul

d. Indikator pencatatan pelaporan


•Ketepatan waktu
•Keteraturan pengumpulan laporan/absensi
c. Indikator pemeliharaan alat
Indikator tersebut menilai status pemeliharaan alat.
•Status kalibrasi
•Status garansi
•Penanganan kerusakan alat/modul

d. Indikator pencatatan pelaporan


•Ketepatan waktu
•Keteraturan pengumpulan laporan/absensi
INDIKASI
&
SOLUSI

29
Kemungkinan penyebab Tindakan yg disarankan
 Artefak (endapan cat atau  Pelatihan penyegaran
kristal) untuk teknisi
 BTA dari pemeriksaan  Pengecatan dan baca ulang
terdahulu terbawa pada untuk slide positif palsu
minyak immersi
 Pewarnaan sudah pudar
sejak pemeriksaan
pertama

30
Kemungkinan penyebab Tindakan yg disarankan
 Waktu yang tidak  Pelatihan penyegaran bagi
mencukupi untuk teknisi
membaca sediaan  Sediakan reagen baru
 Teknik pemeriksaaan  Lakukan pemeriksaan
mikroskopis yang tidak keadaan mikroskop on –
tepat site
 Masalah pada pengecatan
(BTA pucat, warna latar
kurang kontras)
 Mikroskop tidak layak
Kemungkinan penyebab Tindakan yg disarankan
 Waktu yang tidak  Pelatihan penyegaran
mencukupi untuk bagi teknisi
membaca sediaan
 Kurang memahami sistem
skala pembacaan
Kemungkinan penyebab Tindakan yg disarankan
 Kurang memahami sistem  Pelatihan penyegaran
skala pembacaan bagi teknisi
 Teknik pemeriksaaan  Memeriksa kelayakan
mikroskopis yang tidak mikroskop
tepat
 Mikroskop kurang layak
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Pembacaan terlalu cepat,  Cek cara pemeriksaan,
pembacaan < 100 lapang pembacaan harus 100 lapang
pandang pandang
 Kesalahan teknik  Uji teknik penggunaan
penggunaan mikroskop mikroskop
 Masalah pewarnaan (BTA  Cek kualitas pewarnaan,
pucat, tidak kontras dengan siapkan reagen pewarnaan
latar belakang) yang baru
 Mikroskop kurang baik  Cek mikroskop
 Salah menyalin hasil  Cek buku register
laboratorium
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Artefak/kristal /endapan  Saring carbol fuchsin
warna yang dibaca dan/atau siapkan reagen
sebagai BTA pewarnaan yang baru
 Kontaminasi BTA dalam  Bersihkan lensa obyektif
minyak imersi dari 100 X dan cek fungsi
sediaan dahak positif mikroskop
sebelumnya  Warnai ulang sediaan
 Warna fuchsin memudar  Cek buku register
sejak pembacaan awal laboratorium
 Salah menyalin hasil
Faktor Penyebab Tindakan Perbaikan
 Waktu pemeriksaan  Cek cara pemeriksaan
sediaan dahak kurang  Cek protap, pelaporan
 Petugas laboratorium BTA dengan skala
tidak memahami sistem IUATLD
skoring  Cek reagen dan teknik
 Teknik pewarnaan jelek pewarnaan
 Mikroskop kurang baik  Cek mikroskop
Hasil PMI & PME ditindak-lanjuti
dengan peningkatan mutu:
 Mencatat masalah
 Menyusun RTL untuk perbaikan
 Menjadwalkan evaluasi berkala
Sumber :
-Program Penanggulangan TB Nasional
-Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Tes Cepat Molekuler 2017

Anda mungkin juga menyukai