Revisi Ke- 01
Berlaku Tgl 04 Januari 2021
Ditetapkan oleh :
KEPALA UPT PUSKESMAS WATES
KOTA MOJOKERTO
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 04 Januari 2021
Halaman : 1/5
VL HIV adalah jumlah HIV dalam darah yang dilaporkan sebagai jumlah salinan
Pengertian RNA HIV per mililiter darah atau satuan copies/mL yang digunakan sebagai
pengukuran monitoring dan keberhasilan antiretroviral therapy bagi ODHIV.
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra
Tujuan kerja dalam melakukan penatalaksanaan spesimen VL HIV bagi ODHIV on ART.
Rencana Aksi Nasionall (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS
di Indonesia Tahun 2020 – 2024
Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-
Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual
Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu:
poli HIV,
Lokasi
laboratorium perujuk specimen VL HIV, dan
laboratorium rujukan spesimen VL HIV
A. Pengambilan Spesimen Darah Whole Blood
1. Dianjurkan untuk pasien yang akan diambil darahnya untuk berpuasa (tidak
Prosedur makan atau minum, kecuali air putih) selama 8-12 jam terlebih dahulu.
2. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan
lengkap dan telah ditanda tangani oleh dokter.
3. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan.
4. Selain itu, jika fasilitas kesehatan telah menggunakan sistem terkomputerisasi
(label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih dahulu pada barcode yang
diberikan pasien dan dikonfirmasi identitasnya kepada pasien dengan
menanyakan hal berikut ini:
a. Nama Lengkap Pasien
b. Tanggal Lahir
c. Alamat
5. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung
tangan/handschoen.
6. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan tersegel.
7. Posisikan lengan pasien dan periksa pembuluh darah vena yang akan ditusuk, ada
3 pilihan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah di fossa anticubiti:
a. Vena basilica
b. Vena mediana cubiti
c. Vena cephalica
8. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan memutar
dari dalam ke luar.
9. Pasang torniquet dengan jarak 7 – 10 cm dari tempat penusukan.
10. Pasang jarum pada holder, lalu buka tutup jarum dan pastikan bevel jarum
menghadap ke atas ketika melakukan penusukan.
11. Lakukan penusukan dengan sudut 30o ke pembuluh darah vena.
12. Pastikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah vena dengan melihat adanya
darah yang terisi ke dalam chamber.
13. Saat darah sudah mengisi tabung EDTA, lepaskan torniquet lalu isi sampai batas
volume yang tertera pada tabung. Usahakan volume darah didapatkan cukup
untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan VL HIV yakni volume penuh dari
volume tabung EDTA
14. Sebelum mencabut jarum dari pembuluh darah vena, tekan kassa di atas titik
penusukan untuk menghentikan perdarahan
15. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke dalam
sharp container.
16. Lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi dengan
darah pasien sebanyak delapan kali dengan gerakan memutar.
17. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada pasien,
lalu letakkan tabung EDTA di rak.
18. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah tidak
ada yang mengalir, lalu pasang plester.
E5. Melihat Hasil Pemeriksaan dan Ekspor Laporan untuk Pencatatan ARK
Menggunakan SITRUST-HIV oleh Fasyankes PDP Pengirim:
1. Login di SITRUST-HIV dengan akun yang telah disiapkan oleh admin.
2. Menu “monitoring” digunakan untuk melakukan treking status pengiriman
specimen dan menu “laporan pemeriksaan” digunakan untuk ekspor laporan.
3. Pilih menu “laporan pemeriksaan” untk melakukan ekspor hasil pemeriksaan.
4. Pilih tombol “export ARK” dibagian atas tampilan tabel spesimen, buka file
Excel laporan di bagian download laptop/desktop petugas.
5. Untuk kebutuhan ARK dapat lakukan impor dari Excel tersebut langsung dalam
file ARK tanpa harus melakukan input dari awal.
Algoritma