:
Tanggal: Oktober 2022
Panduan Penyusunan SPO (Standar Prosedur Operasional)
Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load
HIV di Fasilitas Layanan Kesehatan
Pengertian Viral load adalah jumlah HIV dalam sampel darah. Viral load dilaporkan sebagai
jumlah Salinan RNA HIV per militer darah
Tujuan Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra kerja
dalam melakukan penatalaksanaan spesimen Viral Load HIV
Kebijakan Permenkes Nomor HK.01.06/Menkes/586/2022
Lokasi Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu poli HIV, laboratorium perujuk dan laboratorium
rujukan Viral Load HIV di mana pasien ODHIV dirujuk untuk memeriksakan Viral Load
HIV
Prosedur 1. Pengambilan Spesimen (Darah Vena)
a. Dianjurkan untuk pasien yang akan diambil darahnya untuk berpuasa (tidak
makan atau minum, kecuali air putih) selama 8-12 jam terlebih dahulu.
b. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan lengkap
dan telah ditanda tangani oleh dokter.
c. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan.
d. Selain itu, jika fasilitas kesehatan telah menggunakan sistem
terkomputerisasi (label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih dahulu
pada barcode yang diberikan pasien dan dikonfirmasi identitasnya kepada
pasien dengan menanyakan hal berikut ini:
e. Nama Lengkap Pasien
f. Tanggal Lahir
g. Alamat
h. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung tangan
(gloves)
i. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan tersegel.
j. Posisikan lengan pasien dan periksa vena yang akan ditusuk, ada 3 pilihan
vena untuk pengambilan darah di fossa anticubiti:
k. Vena basilica
l. Vena mediana cubiti
m. Vena cephalica
n. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan
memutar dari dalam keluar.
o. Pasang torniquet dengan jarak 7 – 10 cm dari tempat penusukan.
p. Pasang jarum pada holder, lalu buka tutup jarum dan pastikan bevel jarum
menghadap ke atas ketika melakukan penusukan.
q. Lakukan penusukan dengan sudut 30o
r. Pastikan jarum masuk ke dalam vena dengan melihat adanya darah dalam
chamber.
s. Saat darah sudah mengisi tabung, lepaskan torniquet lalu isi sampai batas
volume yang tertera pada tabung.
t. Sebelum mencabut jarum dari vena, tekan kassa di atas titik penusukan.
u. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke dalam
sharp container.
v. Lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi dengan
darah pasien sebanyak delapan kali.
w. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada
pasien, lalu letakkan tabung EDTA di rak.
x. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah tidak
ada yang mengalir, lalu pasang plester.
4. Penyimpanan Spesimen
a. Spesimen Darah (EDTA)
i. Tabung EDTA yang telah berisi spesimen darah diberikan label
mengenai identitas pasien, tanggal, jam pengambilan, jenis
spesimen dan jenis tes yang diminta (disesuaikan dengan label
pada masing-masing fasilitas Kesehatan).
ii. Spesimen darah (EDTA) yang akan disimpan diletakkan pada
rak tabung yang sesuai ukurannya dengan tabung EDTA.
iii. Tabung yang berisi spesimen tersebut dapat disimpan di suhu
15 – 30oC (suhu ruang) ≤ 24 jam dan di suhu 2 - 8 oC ≤ 48 jam.
iv. Jika ingin menyimpan lebih lama, darah (EDTA) harus
disentrifus terlebih dahulu untuk dipisahkan plasmanya dengan
komponen darah lainnya.
b. Spesimen Plasma Darah
i. Beri label identitas pasien pada cryotube untuk penyimpanan
spesimen plasma darah.
ii. Letakkan cryotube yang telah berisi spesimen plasma darah
pada cryobox.
iii. Buat pencatatam khusus mengenai letak spesimen pada
cryobox tersebut.
iv. Kemudian. spesimen dapat disimpan pada kondisi dan
rentang waktu sebagai berikut:
5.5. Melihat hasil pemeriksaan dan eksport laporan untuk pencatatan ARK
menggunakan SITRUST HIV oleh Fasyankes PDP pengirim
i. Login di SITRUST HIIV dengan akun yang telah disiapkan oleh admin.
ii. Menu Monitoring digunakan untuk melakukan treking status
pengiriman spesimen. Menu “laporan pemeriksaan” digunakan untuk
ekspor laporan.
iii. Pilih menu “laporan pemeriksaan” untk melakukan ekspor hasil
pemeriksaan.
iv. Pilih tombol “export ARK” dibagian atas tampilan tabel spesimen,
buka file Excel laporan di bagian download laptop/desktop petugas.
v. Untuk kebutuhan ARK dapat lakukan impor dari Excel tersebut
langsung dalam file ARK tanpa harus melakukan input dari awal.
Bagan Alir Pemeriksaan Viral load HIV, Untuk Pemantauan Pengobatan ARV