Fanny Astikasari
(15020009)
Fia Vabelia
(15020010)
(15020040)
Vina Anggie N.
(15020042)
Grup
: 2K1
Kelompok
: 1 (Satu)
Grup
: 2K1-2K2
Kelompok
: 1 (Satu)
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kehendak-Nyalah makalah Persiapan
Penyempurnaan
yang
berjudul
Proses
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
merupakan
proses
yang
bertujuan
untuk
menghilangkan bagian dari komponen penyusun serat berupa minyakminyak, lemak, lilin, kotoran-kotoran yang tidak larut dan kotoran-kotoran
kain
yang
menempel
sehingga proses
pada
permukaan
selanjutnya
seperti
serat
dapat
dihilangkan,
pengelantangan,
pencelupan,
meningkatkan
pada seluruh
daya
serap
1.4 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk menjelaskan :
a. Mengetahui pengertian scouring
b. Mengetahui pengertian kapas
c. Mengetahui proses scouring pada kapas
3
2.1. Kapas
Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiaptiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat
tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari
epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan
kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang
maksimum.
Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding
tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan
tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang
disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa
pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya
lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Dinding yang asli
disebut dinding primer dan dinding yang menebal pada waktu pendewasaan
disebut dinding sekunder. Pertumbuhan dinding sekunder tersebut berlangsung
terus sampai hari ke 45 sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelum buah
terbuka. Pada waktu serat dewasa, agar sel serat tetap bertahan dalam lapisan
epidermis. Serat selama pertumbuhan berbentuk silinder dan diameternya
kurang lebih sama di bagian tengah serat, agak membesar dibagian dasar dan
mengecil kearah ujungnya.
Ketika buah kapas terbuka uap air yang ada di dalam menguap, sehingga
serat tidak berbentuk silinder lagi. Dalam proses pengeringan ini dinding serat
mengerut, lumennya menjadi lebih kecil dan lebih pipih dan terbentuk puntiran
pada serat yang disebut konvolusi. Arah puntiran baik arah S maupun arah Z
dapat terjadi dalam satu serat. Jumlah putiran berkisan antara 50 sampai 100
per inci bergantung pada jenis, kondisi pertumbuhan dan pengeringan.
2.2.
Selulosa
Scouring (Pemasakan)
Suatu proses persiapan penyempurnaan tekstil berupa (impurities) dan
kotoran luar .Zat yang dapat digunakan dapat alkali, asam, sabun atau deterjen.
Proses ini dilakukan sesudah desizing sebelum bleaching, tetapi dapat juga
simultan dengan desizing dan bleaching. Untuk kain pada umumnya dilakukan
sesudah singeing.
Proses pemasakan (scouring) hanya dilakukan untuk serat - serat alam
karena serat sintetik relatif sudah dibuat bersih dan murni. Proses pemasakan
5
Kapas
Kotoran alami
Pektin, wax, protein,
minyak, debu,
senyawa organic.
Kotoran Luar
Oli mesin, zat
pelumas, debu.
Gum, lignin.
Idem.
3
4
Serisin.
Minyak, keringat.
Serat sintetik
Idem.
Ranting, debu.
Oli mesin, zat anti
static, zat pelumas,
debu.
dilakukan
Pemilihan
zat
pemasakan
dan
zat
pembantu
serta
Air Proses
Metoda Proses
2.2.2
saponifikasi,
scouring
agent
(deterjen)
sebagai
pembasah,
kain. Kotoran serat ini dapat menghalangi penyerapan serat pada proses
selanjutnya.
2.2.3
Zat-zat Scouring
Pada dasarnya proses pemasakan serat-serat alam dilakukan
lain-lain. Sedangkan
pemasakan
serat
buatan
(sintetik) dapat
10
11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
12