Ketepatan datangnya masak optimal didalam praktek usahatani tembakau bersifat relatif. Meskipun
umumnya terjadi pada awal senessen (tahap menuju kematian setelah tumbuh, berkembang,
berbunga, berbiji, masak dan akhirnya mati). Pada saat itu akumulasi produk hasil sintesa setinggi-
tingginya dan ensim-ensim pada kondisi paling aktif. Pada pengovenan tembakau ensim
khlorofilase dan amilase akan dipercepat aktifitasnya dengan memanipulasi suhu dan kelembaban
lingkungan sesuai suhu aktifitas optimal ensim-ensim tersebut.
Pada saat daun dipetik diusahakan mengandung pati (amylum) setinggi-tingginya, kadar khlorofil
serendah-rendahnya dan ensim serta air masih dalam jumlah optimal. Kriteria masak optimal
secara kimiawi tersebut harus nampak pada kriteria fisik yang mudah diketahui karena akan
menjadi pedoman daun mana yang sudah masak dan dapat dipetik. Sehingga kebersamaan
konsumen dan produsen dalam hal ini industri hasil tembakau dan petani sangat diperlukan untuk
menetapkan standar operasional prosedur atau SOP sistem produksi tembakau.
Kematangan daun sesuai posisi daun tembakau
Panen pada umumnya dapat dimulai setelah tanaman berumur 60- 70 HST. Pada daerah-
daerah lebih dari 500 m dpl panen baru dapat dimulai setelah tanaman berumur 70-80 hari.
Daun yang sudah masak dapat dipetik dalam satu kali panen umumnya berkisar antara 2-4
lembar dan daun dapat dipetik 4 hingga 7 hari sekali. Satu musim panen : 5-7 Minggu.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan masaknya daun
Varietas
Kondisi daerah tumbuh terutama tinggi tempat kemungkinan berkaitan
dengan perbedaan intensitas sinar surya dan ketebalan udara lingkungan
yang dapat mempengaruhi kecepatan rekasi-reaksi fisiologis didalam daun.
Pada daerah-daerah lebih dari 500 m dpl panen baru dapat dimulai setelah
tanaman berumur 70-80 hari
Pemberian air pengairan atau air hujan
Keseimbangan pupuk
Pengerjaan tanah yang kurang sempurna, iklim yang basah diawal tanam
kemudian mengering dengan cepat akan mendorong timbulnya lekes.
Kemasakan daun secara buatan
Untuk meningkatkan efisiensi usahatani kadang-kadang diperlukan waktu panen dan waktu
pengolahan dapat dipersingkat. Daun tembakau diharapkan segera masak, dengan jumlah
daun yang masak bersamaan lebih banyak. Misalnya jika panen normal berlangsung 7-8
kali, diharapkan 4-6 kali sudah dapat selesai. Sehingga bukan 3-4 lembar daun masak
seragam yang dapat dipetik, tetapi dapat mencapai 4-6 lembar atau lebih.
Bahan kimia untuk mempercepat kemasakan daun akan meninggalkan residu pada krosok atau
rajangan. Sehingga perlu dipertimbangkan apakah residu tersebut masuk ketentuan dilarang atau tidak
oleh konsumen
Warna kuning yang dihasilkan masih mengandung kadar air tinggi, sehingga dalam pengovenan atau
pemeraman yang memerlukan aturan tersendiri
Mutu tembakau apakah rajangan atau krosok fc yang dihasilkan, memberikan problem tersendiri
didalam industri tembakau, karena perubahan karakter dari dua jenis tembakau kering tersebut
Perlu tinjauan dari aspek ekonomi secara saksama, apakah penggunaan bahan untuk mempercepat
kemasakan daun memang benar dapat menekan biaya usahatani.
Cara Pemetikan
Pemetikan Dengan Tangan
Pemetikan yang paling baik pada sore hari karena pada saat itu kadar pati
setinggi-tingginya, dari hasil asimilasi pembentukan pati pada pagi sampai siang
hari.
1. Bungkusan daun diatur rapi diatas bak truk atau gerobak. Tumpukan tidak lebih dari 3 lapisan
atau setinggi 1,0-1,5 m.
2. Gunakan truk atau gerobak tertutup, antara tutup dan tumpukan daun jika ada ruang kosong
makin baik.
3. Jangan mencampur benda lain atau ada pekerja yang duduk diatas tumpukan atau menginjak-
injak tumpukan daun te mbakau. Kayu, bambu dan lain-lain hendaknya diangkut terpisah, tidak
sekaligus diangkut dengan daun tembakau.
4. Jarak ke emplasemen makin dekat makin baik sehingga tidak lebih dari satu jam perjalanan.
5. Menaikkan dan menurunkan bungkusan daun hendaknya dilakukan hati-hati, tidak dilempar dan
hindari cara memegang yang dapat mengakibatkan daun sobek atau memar
6. Setelah sampai diemplasemen bungkusan daun hendaknya segera dibuka, kemudian diatur
berderet gagang dibawah dan tidak ditumpuk. Jika tidak sempat membongkar bungkusan pada
hari itu, sebaiknya bungkusan diatur berderet dan sekali lagi jangan ditumpuk. Selanjutnya daun
segera disortasi dan diglantang. Untuk sementara glantangan daun dapat digantungkan pada
andang dari bangunan emplasemen.