Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

UJIAN KOPETENSI KEAHLIAN (UKK)

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Agil Fedi Anwar


N I S : 0293
KEJURUSAN : Agribisnis Tanaman Perkebunan

SMK NEGERI 1 SEMATU JAYA


AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama : AGIL FEDI ANWAR


NIS : 0293
Kelas : XII
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan

Telah menyelesaikan tugas terakhir Agribisnis Tanaman Perkebunan XII dengan judul “
PERAWATAN TANAMAN MENGHASILKAN” sebagai salah satu syrat kelulusan.
Dengan ini menyatakan bahwa karya diatas benar- benar saya kerjakan sendiri tanpa
menggunakan karya orang lain.

Jangkar Prima, 15 Maret 2023

Mengetahui:
Kepala SMKN 1 sematu jaya
PENGUJI 1 PENGUJI 2

ELY SUNTIANA,S.PD
NIP.197902142003122008
AGUS CAHYONO, SP ABDURROHMAN AZIZ, SP

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas segala anugrah dan karunia
yang telah dilimpahkan,sehingga laporan pelaksanaan Ujian Kopetensi Kejuran (UKK) ini
dapat selesai dengan baik .Laporan ini diajukan dalam rangka menyelesaikan rangkain
prakerin yang dilaksanakan selama 3 Hari mulai tanggal 13 Maret 2023 hingga 15 Maret
2023.
Penyususnan laporan Ujian Kopetensi Kejurusan (UKK) ini adalah salah satu syarat
mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Berbasis Komputer
(USBK) dan laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan
Ujian Kopetensi Kejuruan (UKK).
Laporan ini dapat terselesesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut dalam
membantu dalam menyelesaikan laporan ini,terutama kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemampuan dan ilmu yang bermanfaat,
2. Ely Suntiana, S.Pd selaku kepala SMK Negeri 1 Sematu Jaya,
3. Abdurrohman Aziz, SP, selaku penguji Ujian Kopetensi Kejuruan,
4. Agus Cahyono,SP selaku penguji Ujian Kopetensi Kejuruan,
5. Segenap dewan Guru serta Tata Usaha SMK N 1 SEMATU JAYA
6. Kedua orang tua yaitu maryanto dan sri.
Penyusun laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi
Keahlian (UKK)
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat
diharapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khusu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


SEJARAH MASUKNYA POHON KELAPA SAWIT DI INDONESIA
Sejarah Kelapa sawit (Elaesi guineensis) di Indonesia berawal dari tahun 1848, ketika
orang Belanda membawa empat biji kelapa sawit dari Bourbon, Murtitius, Hortus Botanicus,
dam Amsterdam, Belanda. Keempat biji kelapa sawit di tanam dikebun Raya Bogor yang
ketika itu dipimpin oleh Johanes Elyas Teysman dan tumbuh dengan subur. Di kebun Raya
Bogor, pohon kelapa sawit tersebut tumbuh tinggi dengan ketinggian 12 meter dan menjadi
pohon kelapa sawit tertuan di Asia Tenggara. Namaun, pada 15 oktober 1989, induk pohon
kelapa sawit mati.
Pada tahun 1853 atau lima tahun setelah ditanam, pohon kelapa sawit di kebun Raya
Bogor menghasilkan buah. Biji-biji kelapa sawit itu kemudian disebar secara gratis,termasuk
dibawa ke Sumatra pada tahun 1875, untuk menjadi tanaman hias di pinggir jalan. Tidak
disangka , ternyata tumbuh subur di Deli, Sumatra Utara, pada tahun 1870-an, sehingga bibit-
bibit kelapa sawit didaearh ini terkenal dengan nama kelapa sawit “Deli Dura”.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEMPAT DAN WAKTU


Tanggal :13-15 maret 2023
Tempat : Lahan SMK N 1 SEMATU JAYA
Waktu : 09.00 – 13.00 WIB
2.2 ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
 PARANG
 SABIT
 CANGKUL
 EMBER
 KEP
 CEPUK
2. BAHAN
 PUPUK KIMIA
 HERBISIDA
2.3 KESELAMATAN KERJA
3. ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)
 SARUNG TANGAN
 HELEM PROYEK/CAPING
 SEPATU BOT

BAB III
DASAR TEORI
3.1 PERUNING
Peruning merupakan pemangkasan pelepah kelapa sawit yang sudah tidah
produktif, namun sangat penting untuk di perhatikan bahwa preuning tidak boleh
dilakukan terlalu boros hal itu di sebabkan pelepah sudah menghasilkan asimilat
untuk produksi,TBS sebesar 5,4 kg
SAMADE- atau songgo satu atau songgo dua pada pelepah sawit,Peroses
pemruningan ternyata sangat penting untuk mengefesienkan penggunaan pupuk
sekaligus mewujudkan akses perkebunan yang lebih mudah.
Pruning atau pemangkasan pelepah-pelepah kelapa sawit yang sudah tua dan
tidak lagi bermanfaat bertujuan agar unsur hara yang diserap pohon kelapa sawit dari
tanah tidak terbuang sia-sia. Pelepah kelapa sawit yang tidak lagi produktif masih
mengambil sebagian nutrisi pupuk yang diberikan, ketika daun berfotosintesis
(mengolah makanan) maka pelepah mati mendapat sebagian nutrisi tersebut.
Oleh karenanya pruning mesti dilakukan agar nutrisi tadi terdistribusi ke buah
kelapa sawit sehingga buahnya menjadi besar dan lebat, dan tentunya berpengaruh
pada penggunaan pupuk menjadi lebih efisien. Hal yang perlu diperhitungkan adalah,
pruning kelapa sawit akan mengurangi jumlah pelepah yang secara otomatis
mengurangi daun. Maka pruning akan mengurangi tingkat fotosintesis. Dilemanya
adalah ketika pelepah sudah berkurang maka tingkat pemasakan unsur hara ikut
berkurang dan berdampak serius jika dilakukan dengan cara yang salah (over
pruning). Maka dari itu perlu diperhitungkan tingkat keseimbangan pelepah yang
perlu dibuang agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya akibat pemangkasan
yang terlalu banyak.
A. Manfaat Peruning
 Memudahkan pemanen saat pengambilan buah dari ketiak pelepah kelapa
sawit.
 Mengurangi resiko buah tinggal / tersangkut di ketiak pelepah (losses)
 Menjaga kebersihan tanaman (sanitasi) agar tidak didatangi hama dan
penyakit.
 Memudahkan pengamatan buah matang saat akan panen dan menghitung buah
(sensus)
 Melancarkan proses penyerbukan (perkawinan) secara alamiah.
 Memudahkan pemupukan, pembersihan piringan sawit dan pengutipan
brondolan.
 Membuang pelepah tidak produktif agar sebagian nutrisi tidak terbuang sia-
sia.
 Memaksimalkan penggunaan unsur hara tanah dan pemupukan.
B. Jenis Pelaksanaan Peruning dan waktu peruning
 Pruning Normal
Tanaman berusia 4 tahun sudah bisa dilakukan pruning dengan
ketentuan 48 – 56 pelepah per pohon atau 2-3 pelepah di bawah tandan buah.
Pelepah mati tetap dibuang (sanitasi) dan ini terus dilakukan hingga sawit
berumur 5 – 7 tahun. Memasuki usia 8 –15 tahun pelepah dikurangi menjadi
hingga sekitar 40 – 48 pelepah, atau 1-2 pelepah di bawah tandan buah.
Diatas usia 15 tahun tetap dijaga hingga setidaknya 40 pelepah per tanaman,
atau 1 pelepah di bawah tandan buah. Disamping dilakukan pemangkasan,
sambil membuang tanaman liar / pakis dan sekaligus membuang buah
abnormal dan busuk

Waktu pelaksanaan pruning bisa dibagi menjadi 2 bagian

1. Pruning Progresif — Pruning dilakukan setiap saat, yaitu saat melakukan


panen, petugas melakukan pemangkasan pelepah sambil menjaga jumlah
pelepah ideal. Ini sangat efektif dilakukan karena membuat tanaman tidak
stress karena pemangkasan dilakukan sedikit demi sedikit. Disamping itu
dapat mengurangi biaya pemeliharaan.
Pelaksanaan pruning progresif dapat dilakukan dengan sistem rotasi,
dimana pekerja langsung melakukan pruning setiap sebulan atau dua bulan
sekali. Perlu dilakukan pengawasan mandor untuk tanaman yang mulai
berbunga.

2. Pruning Korektif — Pruning korektif dilakukan per 6 bulan atau setahun


sekali dan dengan pengawasan mandor. Ini bertujuan untuk
menyeragamkan kondisi lapangan dimana terjadi kelebihan pruning (over
pruning) dan kekurangan pruning (under pruning). Pruning korektif dapat
terjadi dikarenakan beberapa faktor / kondisi yang diakibatkan kekurangan
tenaga karyawan, ketidakmerataan pembagian hancak dan besaran upah.
Ini waktu pemeruningngan
Ini waktu istirahat dan cerita bersama temen’’
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan (UKK) adalah ujian yang dilakukan pada akhir semester genap untuk kls 12
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar siswa dapat menguasai bidang keahlian
yang dipilih
 Saran lebih giat belajar agar dapat menyelsaikan tugas uji kompetisi kejuruan,dengan sebaik
mungkin,semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai