PT. Yunawati Kaliduren atau sering disebut Perkebunan Kaliduren ; merupakan kebun exs penjajahan Belanda Kedudukan Kantor Direksi ada dijalan Arjuno No. 30 Malang,. Alamat kebun ada di Desa Jatiroto Kec. Sumberbaru , Jember, Jawa Timur Jarak dari Malang kurang lebih 170 Km.
Luas : 700, 70 Ha Budidaya : karet , 450 Ha, kakao 212 Ha , lain lain 45 ha Tinggi tempat antara 80 M dpal s/d 250 M dpal. Jenis Tanah : Latosol Topografi , kemiringan rata rata 0 15 %, hampir 75 % Iklim ; Type iklim C Suhu : antara 19 s/d 30 C Kelembapan ; 70 % - 60 % Tenaga Kerja, Staf 6 orang, Bulanan 22 orang, Karyawan Tetap 88 orang dan karyawan lepas/borongan 300 orang
Pada dasarnya guna mengurangi resiko kegagalan produksi/ panen, baik kegagalan yang disebab oleh iklim hama atau penyakit bahkan untuk menyikapi fluktuasi harga, kebun Kaliduren memilih 2 macam/ lebih komodity. Semula kebun komodity yang diusahakan ada 3 , yakni Karet, kakao dan Kopi ; namun saat ini komodity yang diusahakan adalah karet dan kakao Saat ini hampir ( 60 % Areal) kebun Kaliduren difocuskan untuk budidaya tanaman Karet,
Kebutuhan Karet setiap tahun pasti akan meningkat, mengingat untuk kebutuhan tertentu seperti Ban, Alat alat Kedokteran, karet alam tidak bisa tergantikan oleh Karet Sintetis Panen Karet terjadi sepanjang tahun, tidak musiman seperti Kopi atau kakao, fluktuasi harga kecil . Budidaya relatif mudah (waktu masih TBM bisa diintercroping dengan tanaman semusim) tidak banyak serangan hama dan penyakit serta relatif aman (jarang terjadi pencurian produksi) Saat ini bahkan kedepan budidaya tanaman Karet lebih menguntungkan daripada budidaya perkebunan yang lain, karena biaya pemeliharaan relatif lebih murah
Syarat Tumbuh Cara Budidaya Tanaman Karet, yang meliputi : Pembibitan Tanaman Tahun Akan datang (TTAD) Tanaman Belum menghasilkan umur 1 tahun (TBM 1) Tanaman Belum menghasilkan umur 2 tahun (TBM 2) Tanaman Belum menghasilkan umur 3 tahun (TBM 3) Tanaman Belum menghasilkan umur 4 tahun (TBM 4) Tanaman Belum menghasilkan umur 5 tahun (TBM 5) Tanaman Belum menghasilkan umur 6 tahun (TBM 6) Tanaman Menghasilkan ( TM )
A. Syarat tumbuh :
Iklim : 150 LS dan 150 LU, Suhu 25 30 C Curah hujan : 2.000 s/d. 2500 mm/th Tinggi tempat : 0 s/d. 400 M dpal Tanah : Vulkanis, Aluvial
Jika syarat tumbuh sudah terpenuhi, maka baru kita membudidayakan tanaman Karet yang meliputi tahapan tahapan sebagai berikut :
1. Pembibitan :
a. b. c. d.
e.
Pemilihan benih : Batang bawah : GT 1 Batang atas : RRIC 100 (kayu & latexs) Pesemaian ( Kiembad) : menggunakan media pasir Pembibitan (Kweekbad) : jarak tanam 45 X 90 Cm Okulasi : yang sering kita lalukan adalah okulasi Coklat dimana btg bawah sdh berumur 9 s/d. 18 bulan. Pembibitan di Polybag : setelah okulasi metir maka dipindah ke Polybag
Keuntungan bibit Polybag : 1. Memperkecil sulaman 2. Tanaman dapat homogin 3. Umur sadap bisa lebih pendek ( TBM 5)
1. Pembersihan Lahan a. Lahan baru (bekas hutan) di YKD tidak ada b. Bekas Tanaman Karet sisa kayu harus bersih utk mencegah hama dan penyakit 2. Pembuatan teras, disesuaikan jarak tanam Karet 3 x 6 atau 7 meter 3. Pembuatan lubang tanam , minimal 60X60X60 cm
Untuk memutus cyclus hidup hama dan penyakit ditanami Pepaya terlebih dahulu.
5. TBM 2 :
Menyiang Pemeliharaan cover crop Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 100 gram, SP 36 100 gram dan KCl 100 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Sulam (lebih baik dg bibit stum tinggi) Ukuran lilit batang yang normal = 10 s/d. 18 Cm
6. TBM 3 :
Menyiang Wiwil, pangkas bentuk ( Toping , 3 M dari pertautan okulasi) Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 300 gram, SP 36 150 gram dan KCl 200 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Sulam ( menggunakan bibit stum tinggi )
7. TBM 4
Menyiang, jombret Wiwil, pangkas bentuk ( Toping : guna merangsang percabangan tinggi 2,75 s/d. 3 M dari pertautan okulasi), bisa dipotong , ditali atau dikerat. Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 400 gram, SP 36 200 gram dan KCl 200 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Pemeliharaan jalan kebun Ukuran lilit batang yang normal = 30 s/d. 40 Cm
8. TBM 5
Menyiang, jombret Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 500 gram, SP 36 200 gram dan KCl 200 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Statistik Garis bidang sadap/ mal sadap Buka sadap Pemeliharaan teras dan jalan kebun Ukuran lilit batang yang normal = 40 s/d. 48 Cm
9. TBM 6
Menyiang, jombret Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 500 gram, SP 36 200 gram dan KCl 200 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Statistik Pembagian hanca Garis bidang sadap, / mal bidang sadap dengan sudut kemiringan 45 derajat Buka sadap Pasang alat sadap Pemeliharaan teras, saluran air dan jalan kebun
Menyiang, jombret Pemupukan , Dosis tergantung kesuburan tanah; Urea 500 gram, SP 36 200 gram dan KCl 200 gram Pengendalian Hama dan Penyakit Pemeliharaan teras, saluran air dan jalan kebun Panen / sadap
PANEN , meliputi :
1.
2.
3. 4. 5. 6.
7.
8.
Penyadapan Pengangkutan Pengolahan Penggilingan Pengasapan Sortasi Penimbangan dan pengepakan Pengiriman hasil produksi
1. Penyadapan
1. Tanaman bisa disadap jika 60 % tanaman sudah mempunyai lingkar 45 cm diukur 1 mtr dari pertautan okulasi. 2. Tebal kulit 6 s/d 7 mm 3. Tinggi bukaan sadap adalah 130 Cm dari okulasi, kemiringan sadap 30-40 , untuk sadap atas kemiringan 45 4. Frekwensi sadap 2 hari sekali (1/2S/d2), maka areal dibagi hanca A dan B 5. Sadap dimulai pukul 3 pagi dan diambil pukul 9 pagi, kemudian langsung dibawa ke Pabrik pengolahan 6. Pemberian Stimulansia, jika memungkinkan dan untuk TM muda sangat tidak dianjurkan, bisa terkena KAS (kering alur sadap) 7. Kulit karet adalah aset yang perlu dijaga sehingga tehnis penyadapan harus benar benar dilaksanakan/ditaati.
Penyadapan Karet
2. Pengangkutan
Agar tidak terjadi pracoagulasi latexs harus segera dibawa ke pabrik Kalau jarak terlalu jauh dan perlu waktu lama perlu ditambahkan amoniak guna menghindari pracoagulasi. Sebisa mungkin menghindari goncangan
3. Pengolahan :
1.
2.
3. 4. 5. 6.
7.
8.
Penimbangan Penyaringan Penentuan K3 (Kadar Karet Kering) Pengenceran Pembekuan Penggilingan Pengasapan Sortasi, Pengepakan dan Pengiriman.
Ad.3.1. Penimbangan :
Setiap penyadap ditimbang perolehannya Masing-masing penyadap diambil sampel 50 ml untuk dilihat KKK nya Dari jumlah kg latexs dan KKK dan harga borongan / kg karet kering maka akan diketahui upah yang harus/akan diterima penyadap
Penyaringan Latexs
Ad.3.4. Pengenceran :
Tujuan pengenceran latexs : a. Memperoleh mutu yang seragam b. Mempermudah penggilingan c. Mempermudah kelaurnya gelembung udara dari dalam latexs Rumus Pengenceran latexs ; V A = ( KKK a KKK b ) x VL KKK b VL : Jumlah latexs KKKa = KKK latexs kebun, KKKb ; Kadar Karet baku yang diinginkan Dalam praktek di pabrik ,untuk mudahnya setiap bak yang berisi 400 Ltr latexs ( dengan KKK antara 24 s/d. 27 %) diencerkan dengan tambahan air sebanyak 300 ltr air
Ad.3.5. Pembekuan
Latexs akan beku pada pH 4 Latexs mempunyai pH antara 6 s/d. 7 Maka untuk menurunkan pH diberikan asam semut Kebutuhan asam semut : Praktek dikebun setiap 1 Bak bekuan yang berisi 400 ltr latexs dg kadar KKK antara 24 s/d 27 % + 300 ltr air ; diberikan asam semut sebanyak 500 ml yang terlebih dulu diencerkan dengan air sebanyak 5 ltr. Kemudian diaduk sampai rata 16 X putaran Baru dipasang sekat Keesokan harinya latexs beku siap digiling
Ad.3.6. Penggilingan
Lembaran latexs yang telah beku sebelum digiling ke harus dicuci terlebih dahulu dalam air mengalir. Syarat air yang digunakan : Tidak berwarna, jernih, kadar Kapur sedikit.
Ad.3.7. Pengasapan :
Tujuan pengasapan : untuk mengurangi kadar air / pengeringan, memberi warna dan agar awet. Mutu kayu sangat mempengaruhi mutu sheet Tahapan Pengasapan :
Hari Pertama suhu : 40 C Hari Kedua suhu : 45 C Hari ketiga suhu : 50 C Hari Keempat suhu : 55 C Hari Kelima suhu : 60 C
Setelah disortir kemudian di pak / di bal Tiap bal mempunyai berat 113 kg Selesai di packing, karet siap dijual Harga jual menggunakan indikator terminal market, Sicom , international rubber prices dan Tocom untuk jepang.
Analisa usaha :
HPP diluar biaya Pemeliharaan dan biaya umum kebun : Ongkos sadap : 8