Anda di halaman 1dari 20

PENYEBAB PENYAKIT

Madu Nastiti 134190079


Risqi Nurdiantoro 134190084
Jinny Aulia Rahmadini 134190086
PADA TANAMAN I Muhammad Atha Arkan Satriawan
134190087
JAMUR
Jamur termasuk divisio Thallophyta,Subdivisio Fungi. Jamur adalah golongan
organisme yang tubuh vegetatifnya berupa talus,tidak mempunyai klorofil, tidak
mempunyai berkas pengangkutan. Struktur somatisnya atau tubuh vegetatifnya
biasanya berbentuk benang halus yang bercabang-cabang, mempunyai dinding yang
tersusun dari kitin, selulosa atau keduanya, dan mempunyai inti sejati (eucaryotic)
yang biasanya daoat dilihat dengan mikroskop cahaya dengan mudah. Jamur
umumnya tidak dapat bergerak, tetapi beberapa anggota Phycomycetes yang rendah
mempunyai sel yang dapat bergerak dengan pertolongan bulu cambuk (flagellum)
dan tidak berdinding. Benang hifa yang merupakan tubuh vegetatif jamur dapat
memanjang dengan pertumbuhan ujung.
SIFAT HIDUP JAMUR
Saprofit yakni sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda atau bahan-
bahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa  bahan tumbuhan dan hewan
yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Hasil penguraian ini kemudian
dikembalikan ke tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Parasit yakni fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup
yang disebut inang. Fungi semacam itu dapat bersifat parasit obligat yaitu parasit
sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme yang mula-mula bersifat parasit ,
kemudian membunuh inangnya, selanjutnya hidup pada inang yang mati tersebut
sebagai saprofit.
Simbion yakni jamur dapat bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis dengan
laga menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan
konifer menghasilkan mikoriza.
STRUKTUR TUBUH JAMUR
Struktur tubuh jamur terdiri dari eukariotik sel yang terdiri dari membran sel yang mempunyai kitin. Zat kitin ini
terbuat dari polisakarida yang fleksibel dan kuat.
Hifa dalam jamur bisa mencabang dan kemudian menjadi bentuk jaringan miselium.
Mycelium ini membentuk jaringan sampai pembentukan tubuh buah dan jamur.
Selain itu, hifa dalam jamur ini memiliki penghalang atau penghalang antara sel yang disebut septa. Jamur
memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya.
Dalam beberapa spesies jamur, hifa tidak memiliki pembagi yang disebut asepta hifa. Hifa ini adalah massa
sitoplasma yang panjang dan berisi ratusan hingga ribuan. inti yang disebut hifa senositis. Sejumlah inti sel
dengan inti berulang tanpa pembelahan sitoplasma.
Hifa, yang memiliki cabang sehingga miselium terbentuk , kememungkinan jamur menyerap lebih banyak nutrisi.
Haustorium di sebut juga Jamur parasit memiliki hifa termodifikasi.
Nah, haustorium ini memiliki ujung yang fungsinya untuk menembus jaringan inang dan menyerap nutrisi dari
inang.
BEBERAPA PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH JAMUR.
Rebah semai (Damping off)
Busuk pangkal batang (Phytophthora spp.) pada perkembangan semai biji terutama pada bagian yang
dekat dengan tanah. Rhizoctonia solani menyebabkan pembusukan semai yang dekat dengan permukaan
tanah, bagian busuk berwarna coklat. Serangan Pythium sp. selalu dimulai dari ujung akar (akar pokok dan
atau akar lateral).  Serangan selalu dimulai dari bagian tanaman di dalam tanah. Serangan Pythium sp.
menyebabkan tanaman menjadi layu dan kulit akar busuk basah, disamping itu, daun atau tunas-tunas dapat
terjangkit dengan gejala busuk coklat.
Bercak daun
Penyebab penyakit bercak daun adalah jamur Cercospora capsici. Jamur Cercospora capsici menginfeksi
tanaman dengan cara menyebar melalui angin, air hujan, hama vektor dan alat pertanian saat jamur masih
berupa spora. Kemudian spora ini juga bisa menyerang benih atau biji bahkan sebelum ditanam. Gejala yang
terdapat pada tunas yaitu akan muncul adanya bercak-bercak pada tunas. Daun yang terserang penyakit
bercak daun yaitu, daun akan menjadi kering dan menggulung.
Damping off disebabkan oleh Rhizoctonia
solani

Bercak daun disebabkan oleh Cercospora


capsici
Antraknose
Patogen Colletiotrichum coccodes biasanya menyerang saat akan panen yang tiba-tiba
busuk dan mengering. Gejala yang timbul karena terserang patogen yaitu adanya bercak
yang mengering atau busuk.
Penyakit Patik
Penyakit patik disebabkan oleh jamur Cercospora nicotianae Ell. & Ev. Gejala pertama
kali terlihat pada daun berupa bercak kecil berwarna coklat muda, kemudian berubah putih,
kering dengan bintik hitam pada bagian tengahnya.  Penyakit ini berkembang dengan baik
di daerah dengan suhu antara 27 – 300C dengan kelembaban tinggi.  Pada kondisi tersebut
becak meluas dan daun mengalami nekrosis sehingga daun berlubang-lubang.
Antraknose yang disebabkan oleh
Colletotrichum coccodes

Penyakit patik yang disebabkan oleh


Cercospora nicotianae.
Lanas
Penyakit lanas di sebabkan oleh jamur Phytohpthora nicotiane var. nicotine yang
sering disebut dengan Phytophthora nicotiane saja. Gejala umumya terlihat setelah
pengairan.  Tanaman layu tiba-tiba, seluruh daun terkulai tetapi masih hijau. 
Ketika dicabut, pangkal batang terlihat coklat meskipun perakaran masih terlihat
sehat.  Jika perkembangan penyakit lambat, sebelum tanaman layu daunnya terlihat
kuning kemudian mengering.
Apabila dibelah, empulurnya terlihat bersekat-sekat.  Kadang-kadang jamur ini
juga menyerang daun dengan gejala becak bercincin berwarna coklat.
Lanas yang disebabkan oleh
jamur Phytohpthora nicotiane var.
BAKTERI
Bakteri adalah mikoroorganisme yang memiliki satu sel Ada bakteri yang mempunyai flagelata tapi
atau biasa disebut dengan uni seluler.
ada juga yang tidak.
Bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil dan umumnya
hanya berukuran antar 1 hingga 5 mikron. Mikroskopis.
Prokariotik. Memiliki sifat kosmopolit.
Memiliki bentuk sel yang tetap sama karena memiliki
dinding sel. Bakteri ada yang hidup secara berkoloni
namun ada pula yang soliter.
Bakteri tidak memiliki klorofil sehingga bakteri umumnya
memiliki bentuk tubuh yang transparan atau pun buram dan Inti sel dari bakteri tidak mempunyai inti atau
disebabkan tidak memiliki klorofil pada umumnya bakteri
yang merupakan heterotrof. Akan tetapi beberapa jenis membrane karioteka atau yang bisa disebut
bakteri yang memiliki organel-organel klorofil dan juga juga dengan prokariotik.
fontosintesis sehingga bakteri tersebut disebut dengan
fotoautotrof. Bakteri bisa melakukan reproduksi dengan
Bakteri umumnya berkembang biak secara vegetative kawin dan juga membelah diri, atau
ataupun aseksual dengan cara membelah dirinya sendiri. dikawinkan atau konjugasi.
SIFAT-SIFAT BAKTERI
1. Bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil dan umumnya hanya berukuran antar 1 hingga 5 mikron.
2. Prokariotik.
3. Memiliki bentuk sel yang tetap sama karena memiliki dinding sel.
4. Bakteri tidak memiliki klorofil sehingga bakteri umumnya memiliki bentuk tubuh yang transparan atau pun buram
dan disebabkan tidak memiliki klorofil pada umumnya bakteri yang merupakan heterotrof. Akan tetapi beberapa
jenis bakteri yang memiliki organel-organel klorofil dan juga fontosintesis sehingga bakteri tersebut disebut dengan
fotoautotrof.
5. Bakteri umumnya berkembang biak secara vegetative ataupun aseksual dengan cara membelah dirinya sendiri.
6. Bakteri adalah mikoroorganisme yang memiliki satu sel atau biasa disebut dengan uni seluler.
7. Ada bakteri yang mempunyai flagelata tapi ada juga yang tidak.
8. Memiliki sifat kosmopolit.
9. Bakteri ada yang hidup secara berkoloni namun ada pula yang soliter.
10. Bakteri bisa melakukan reproduksi dengan kawin dan juga membelah diri, atau dikawinkan atau konjugasi.
STRUKTUR BAKTERI
Secara garis besar sel bakteri tersusun dari : lapisan permukaan sel, sitoplasma, daerah inti,
alat pergerakan.
1. Pada lapisan permukaan sel terdapat:
 Kapsula berbentuk lapisan lendir yang menyelebungi sel bakteri.
 Dinding sel yang terletak diantara kapsula dan membran sitoplasma. Bakteri gram positif, dinding selnya
tersusun dari polisakarida sederhana. Sedangkan, bakteri gram negatif tersusun dari protein, lipid, dan
polisakarida.
 Membran sitoplasma terletak dibawah dinding sel dan tidak terikat erat. Membran ini tersusun dari lipid dan
protein. Membran berperan penting terhadap keluar masuk nya zat makanan, keluarnya sisa metabolisme dan
bersifat selektif permeabel.

2. Sitoplasma.
Sitoplasma berupa protoplasma yang di dalamnya terdapat granula untuk menyimpan zat
makan cadangan, ribosom, dll.
3. Daerah inti.
Di dalam sel bakteri terdapat daerah inti yang sering disebut nukleoid. Pada
nukleoid ini terdapat kromosom yang hanya dibentuk oleh salah satu molekul
DNA,dengan demikian dinyatakan bakteri sebagai mikroorganisme yang haploid.
Nukleoid tidak mempunyai selubung inti.
4. Alat pergerakan.
Alat pergerakan pada bakteri adalah flagela yang tertanam dalam sitoplasma pada
tempat yang disebut basal flagela. Flagela tersusun dari protein yang elastik yang
disebut flagelin. Berdasarkan jumlah dan letak flagela, bakteri dapat dibagi menjadi
lima golongan yaitu Bakteriatrikh, monotrikh, lofotrikh, amfitrikh, dan peritrikh.
PENYAKIT YANG
DIAKIBATKAN OLEH BAKTERI
 Penyakit busuk batang berlubang
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora var. carotovora Biasanya penyakit ini
muncul setelah tembakau di pangkas (“punggel”) atau diwiwil (dihilangkan tunas sampingnya).
Gejala kelayuan muncul dari atas, batang busuk dan empulurnya berlubang.
Bakteri ini masuk melalui bekas-bekas luka (pangkas, wiwil) kemudian masuk ke dalam empulur
dan merombaknya sehingga mejadi berlubang.
Apabila batang dipotong atau dibelah maka tampak empulurnya berlubang.  Bakteri ini masuk
melalui luka bekas alat pertanian, bekas kena bongkahan tanah, atau bekas cuci daun kaki dan
menyebar melalui saluran air.
Serangan bakteri tersebut biasanya pada saat hujan setelah perlakuan pangkas atau wiwil.
Kadang-kadang gejala layu di mulai dari bawah. Pertama-tama daun dan tanaman layu satu sisi
(asimetris), pangkal batang busuk berwarna coklat kehitaman dan pecah. Kelayuan bisa sampai pada
pucuk pertanaman di satu sisi daun. 
Penyakit busuk batang berlubang
disebabkan oleh bakteri Erwinia
carotovora var.
Penyakit layu bakteri
Penyakit ini terdapat pada tembakau yang disebabkan oleh bakteri ralstonia
solanacearum E.F. Smith.  Umumnya gejala mulai tampak ketika tanaman berumur
35-45 hst.  Gejala umum dari penyakit ini adalah gejala layu pada satu sisi.  Gejala
awal terlihat satu atau dua daun muda layu di siang hari atau cuaca panas, kemudian
segar kembali di malam atau pagi hari.  Jika kondisi lingkungan lembab dan panas
gejala layu berkembang dengan cepat sementara daun masih hijau.  Jika kondisi
kering dan panas, gejala layu berkembang lambat, daun berubah warna hijau pucat
kemudian menjadi agak kekuningan.  Meskipun demikian, daun biasanya tetap
melekat pada batang (tidak rontok).  Kadang kala gejala nekrotik terlihat pada pinggir
atau sekitar pertulangan daun.  Jika kulit batang dikupas, akan terlihat bagian batang
bergaris-garis kecoklatan.
Penyakit Layu Bakteri yang disebabkan oleh
bakteri ralstonia solanacearum E.F. Smith
Kanker
Tanaman jeruk yang terserang patogen patogen pseudomonas citri. Pada bagian
daun jeruk, penyakit ini mengakibatkan kematian jaringan pada bagian tanaman.
Kudis
Tanaman kentang yang terserang patogen Stratomyces scabies yang menyerang pada
bagian buah kentang. Gejalanya menimbulkan bercak-bercak yang tersumbul ke atas,
kasar.
Kanker pada tanaman jeruk yang
disebabkan oleh pseudomonas citri.

Kudis pada buah kentang yang


disebabkan oleh Stratomyces scabies.

Anda mungkin juga menyukai