DIREKTORAT
PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
2018
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Telp : 021 – 7805652, 7806213
Fax : 021 – 7805652
Email : perlindungan_pangan@yahoo.co.id
Homepage : http://ditjentan.deptan.go.id/ditlintp
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
KATA PENGANTAR
Ir. Yanuardi, MM
NIP 195810131986031001
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sasaran strategis yang ingin dicapai Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang
tertuang dalam penetapan kinerja tahun 2017 yaitu mengamankan produksi
tanaman pangan dari serangan OPT dan Dampak Perubahan Iklim (banjir dan
kekeringan). Sasaran tersebut dicapai dengan pelaksanaan berbagai kegiatan
dengan target output utama yaitu : Luas lahan yang mendapatkan fasilitas
penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI sebanyak
66.783 ha; Dokumen penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT
dan DPI sebanyak 30 dokumen; dan Hasil pengujian mutu produk tanaman
sebanyak 2.350 Laporan Hasil Pengujian (LHP)/sertifikat.
dampak perubahan iklim dilakukan dengan Budidaya tanaman sehat sesuai iklim
dan kondisi setempat melalui pemilihan varietas tahan/toleran banjir/kekeringan,
pengaturan waktu tanam, dan pengaturan ketersediaan air, serta menyiapkan
bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN) bagi lahan yang terkena puso akibat
banjir/kekeringan.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
Golongan
No. Unit THL JML
IV III II I
1 Direktur 1 - - - - 1
2 Subbagian Tata Usaha 1 5 9 - 11 26
3 Subdit. Kelembagaan Data dan Pengendalian OPT 1 8 1 - - 10
4 Subdit. Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim 2 9 1 - - 12
5 Subdit. Pengendalian OPT Serealia 1 11 2 - - 14
6 Subdit. Pengendalian OPT Akabi 2 6 - - - 8
Jumlah 8 39 13 0 11 71
Upaya pengamanan luas areal tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI
dilakukan dengan : 1) pengamatan dan sistem peringatan dini OPT/DPI; 2)
gerakan pengendalian OPT dan adaptasi DPI; 3) peningkatan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia perlindungan tanaman; 4) peningkatan peran
dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman; dan 5) penyediaan sarana
penanggulangan OPT/DPI. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung
pelaksanaan gerakan pengamatan dan pengendalian dini dengan cara pre-
emtif maupun responsif (SPOT-STOP) sehingga kehilangan hasil dapat
ditekan.
Berdasarkan kebijakan dan strategi diatas Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran dan kinerja
yang telah ditetapkan. Beberapa kegiatan utamanya adalah Penerapan PHT
(PPHT) Skala Luas, Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim
(PPDPI), Penguatan Agroekosistem, Gerakan Pengendalian dan Budidaya
Tanaman Sehat (Dem Area).
1 2 3 4 5 6
Luas lahan yang mendapatkan Fasilitas
penguatan perlindungan tanaman pangan 66.783 Ha 66.163 Ha 99,07 Berhasil
dari gangguan OPT dan DPI (Ha)
Mengamankan produksi Dokumen penguatan perlindungan
tanaman pangan dari serangan tanaman pangan dari gangguan OPT dan 30 Dokumen 30 Dokumen 100,00 Berhasil
OPT dan terkena DPI DPI (dokumen)
Pemantapan Penerapan PHT 14.575 Ha 14.085 Ha 96,64 Pemantapan Penerapan PHT 16.310 Ha 15.750 Ha 96,57
Luas lahan yang Penerapan Penangan DPI 320 Ha 290 Ha 90,63 Luas lahan yang Penerapan Penangan DPI 360 Ha 360 Ha 100,00
mendapatkan Fasilitas mendapatkan Fasilitas
penguatan perlindungan penguatan perlindungan
Gerakan Pengendalian OPT 27.110 Ha 19.615 Ha 72,35 Gerakan Pengendalian OPT 29.240 Ha 29.150 Ha 99,69
tanaman pangan dari tanaman pangan dari
gangguan OPT dan DPI gangguan OPT dan DPI
Mengamankan Terlaksananya Pembinaan
(Ha) 1 Paket 1 Paket 1,00 (Ha) Penguatan Agroekosistem 7.580 Ha 7.395 Ha 97,56
produksi tanaman dan Pengawalan
pangan dari serangan
Perbanyakan Agens
OPT dan terkena DPI 13.913 Ha 13.508 Ha 97,09
Hayati/Refugia
Dokumen penguatan Dokumen penguatan
perlindungan tanaman perlindungan tanaman
266 Dokumen 253 Dokumen 95,11 30 Dokumen 30 Dokumen 100,00
pangan dari gangguan pangan dari gangguan
OPT dan DPI (dokumen) OPT dan DPI (dokumen)
Hasil pengujian mutu Hasil pengujian mutu
2.350 2.340 2.350 2.350
produk tanaman 99,57 produk tanaman 100,00
LHP/Sertifikat LHP/Sertifikat LHP/Sertifikat LHP/Sertifikat
(LHP/sertifikat) (LHP/sertifikat)
Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka pencapian sasaran strategis dan
indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan adalah sebagai
berikut :
Fisik Keuangan
No Kegiatan
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
PPHT 16.310 15.750 96,57 21.514.975 20.533.192 95,44
1 Padi 15.425 14.950 96,92 19.952.625 19.151.517 95,98
2 Jagung 615 570 92,68 1.004.125 892.463 88,88
3 Kedelai 270 230 85,19 558.225 489.212 87,64
Capaian kinerja kegiatan PPHT padi, jagung dan kedelai Tahun 2017 yaitu
96,57% dengan kategori capaian berhasil. Capaian ini hampir sama
dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 96,64%.
II. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)
Capaian kinerja gerakan pengendalian OPT tahun 2017 yaitu 99,69% dengan
kategori capaian berhasil. Apabila dibandingkan dengan capaian Tahun
2016 sebesar 72,65%, maka capaian gerakan pengendalian OPT Tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Fisik Keuangan
No Kegiatan
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %
Penguatan Agroekosistem 7.580 7.395 97,56 2.757.250 2.652.885 96,21
1 Padi 7.175 7.025 97,91 2.491.125 2.414.760 96,93
2 Jagung 285 270 94,74 162.500 153.125 94,23
3 Kedelai 120 100 83,33 103.625 85.000 82,03
Capaian kinerja penguatan agroekosistem tahun 2017 yaitu 97,56% dengan
kategori capaian berhasil.
sehingga produk tanaman yang dihasilkan akan bermutu baik dan aman
dikonsumsi.
Untuk mengetahui mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman, laboratorium
pengujian mutu mempunyai peran sangat penting dalam melakukan pengujian
dan menerbitkan Laporan/Sertifikat Hasil Pengujian. Berdasarkan hasil
pengujian mutu produk tanaman dapat diketahui tingkat keamanan produk
dari cemaran pestisida, aflatoksin atau logam berat, sedangkan data hasil
pengujian mutu pestisida dan pupuk digunakan untuk mengetahui apakah
kualitas kandungannya masih sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
kemasannya.
Kegiatan pengujian mutu meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,
pengujian dan pemantauan mutu pestisida, pupuk serta produk tanaman.
Pengujian yang dilaksanakan meliputi pengujian mutu pestisida, mutu pupuk
dan mutu produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Selain itu
juga dilakukan pemantauan mutu pestisida. Tujuan dari pemantauan mutu
pestisida adalah untuk mengetahui seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk
yang beredar dan meminimalisir terjadinya penyimpangan mutu pestisida dan
pupuk sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan digunakan oleh petani
dapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar,
sedangkan pengujian residu pestisida, cemaran mikrobiologi dan cemaran
logam berat dalam rangka melindungi dari cemaran yang melebihi Batas
Maksimum Residu Pestisida.
Pagu anggaran untuk pengujian mutu sebesar Rp 4.741.863.000,- dan
terealisasi sebesar Rp 4.640.756.358,- dengan capaian 97,87%. Output yang
dihasilkan berupa sertifikat LHP sebanyak 2.350 dengan capaian 100,00 %
dari target 2.350 LHP.
I. Padi
a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Padi dari Serangan OPT Utama
dan DPI Tahun 2016 dan 2017
Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman padi yang terkena serangan OPT
utama, banjir dan kekeringan seluas 720.695 ha atau 4,70% dari luas
tanam 15.333.923 ha. Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas
97.047 ha diantaranya mengalami puso (0,63% dari luas tanam). Dengan
demikian, realisasi luas areal pertanaman padi yang dapat diamankan dari
serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 14.613.228 ha atau
mencapai 95,30% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target
sebesar 93%, realisasi tersebut mencapai 102,47% dan capaiannya
disimpulkan sangat berhasil. Perbandingan capaian dengan tahun
sebelumnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 9. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada
Tanaman Padi Tahun 2016 dan 2017 (Januari-Desember)
Tahun 2016 Tahun 2017
No Uraian
Terkena Puso Terkena Puso
1 Total Luas Tanam (Ha) 16,628,432 15,333,923
2 Luas OPT Utama (Ha) 149,390 4,539 408,432 7,077
3 Luas Terkena DPI (Ha) 150,210 80,752 312,263 89,970
- Banjir (Ha) 121,203 71,900 235,372 68,604
- Kekeringan (Ha) 29,007 8,852 76,892 21,367
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha)* 299,600 85,291 720,695 97,047
- % Thd Total Luas Tanam (%) 1.80 0.51 4.70 0.63
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 16,328,832 14,613,228
- % Thd Total Luas Tanam (%) 98.20 95.30
Target 93.00 93.00
Capaian Kinerja 105.59 102.47
*Data sampai tanggal 27 Januari 2018
Tabel 10. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada
Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2013 - 2017
TAHUN
NO OPT/DPI 2013 2014 2015 2016 2017
TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO
1 Total Luas Tanam (Ha) 13.907.248 13.569.481 13.981.580 16.628.432 15.333.923
2 Luas OPT Utama (Ha) 510.090 4.422 445.001 2.424 182.782 6.869 149.390 4.539 408.432 7.077
3 Luas Terkena DPI (Ha) 459.303 92.333 554.724 176.468 387.861 243.427 150.210 80.752 312.263 89.970
- Banjir (Ha) 408.961 88.265 338.378 141.045 48.330 25.496 121.203 71.900 235.372 68.604
- Kekeringan (Ha) 50.342 4.067 216.345 35.423 339.531 217.931 29.007 8.852 76.892 21.367
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 969.393 96.754 999.724 178.892 570.643 250.296 299.600 85.291 720.695 97.047
- % Thd Total Luas Tanam (%) 6,97 0,70 7,37 1,32 4,08 1,79 1,83 0,51 4,70 0,63
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 12.937.855 12.569.757 13.410.937 16.328.832 14.613.228
- % Thd Total Luas Tanam (%) 93,22 93,03 92,63 98,20 95,30
Capaian Kinerja 98,12 97,93 97,51 105,59 102,47
Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan
OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2016
(299.600 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2014 (999.724 ha). Luas
areal tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2016
(85.291 ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 (250.296 ha).
600.000
500.000
400.000
300.000
Luas (Ha)
200.000
100.000
-
2013 2014 2015 2016 2017
OPT (TERKENA) 510.090 445.001 182.782 149.390 408.432
OPT (PUSO) 4.422 2.424 6.869 4.539 7.077
BANJIR (TERKENA) 408.961 338.378 48.330 121.203 235.372
BANJIR (PUSO) 88.265 141.045 25.496 71.900 68.604
KEKERINGAN (TERKENA) 50.342 216.345 339.531 29.007 76.892
KEKERINGAN (PUSO) 4.067 35.423 217.931 8.852 21.367
Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (510.090 ha) dan
terendah terjadi pada Tahun 2016 (149.390 ha). Luas terkena banjir
tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (408.961 ha) dan terendah terjadi pada
Tahun 2015 (48.330 ha). Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada
Tahun 2015 (339.531 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2016 (29.007
ha).
II. Jagung
a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Jagung dari Serangan OPT
Utama dan DPI Tahun 2016 dan 2017
Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman jagung yang terkena serangan
OPT utama, banjir dan kekeringan seluas 84.312 ha (1,43% dari luas
tanam 5.890.385 ha). Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas
11.073 ha diantaranya mengalami puso (0,19% dari luas tanam). Dengan
demikian, realisasi luas areal pertanaman jagung yang dapat diamankan
dari terkena serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 5.806.073
ha atau mencapai 98,57% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan
target sebesar 98%, realisasi tersebut mencapai 100,58% dan capaiannya
disimpulkan sangat berhasil. Perbandingan capaian dengan tahun
sebelumnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 11. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada
Tanaman Jagung Tahun 2016 dan 2017 (Januari – Desember)
Tahun 2016 Tahun 2017
No Uraian
Terkena Puso Terkena Puso
1 Total Luas Tanam (Ha) 4,900,492 5,890,385
2 Luas OPT Utama (Ha) 10,842 291 11,966 47
3 Luas Terkena DPI (Ha) 57,024 37,448 72,346 11,026
- Banjir (Ha) 23,174 15,577 19,446 6,914
- Kekeringan (Ha) 33,850 21,871 52,900 4,112
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 67,866 37,739 84,312 11,073
- % Thd Total Luas Tanam (%) 1.38 0.77 1.43 0.19
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 4,832,626 5,806,073
- % Thd Total Luas Tanam (%) 98.62 98.57
Target 98.00 98.00
Capaian Kinerja 100.63 100.58
*Data sampai tanggal 27 Januari 2018
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, total luas serangan OPT dan
terkena DPI Tahun 2017 lebih tinggi 16.446 ha (24,23%) dan luas puso
Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan
OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2013
(56.130 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2017 (84.312 ha). Luas areal
tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2014 (5.648
ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2016 (37.739 ha).
70.000
60.000
50.000
Luas (Ha)
40.000
30.000
20.000
10.000
-
2013 2014 2015 2016 2017
OPT (TERKENA) 26.302 24.971 12.705 10.842 11.966
OPT (PUSO) 127 42 68 291 47
BANJIR (TERKENA) 18.097 10.693 2.535 23.174 19.219
BANJIR (PUSO) 8.136 3.300 1.568 15.577 6.444
KEKERINGAN (TERKENA) 11.731 20.581 47.476 67.866 52.900
KEKERINGAN (PUSO) 365 2.306 21.929 54.418 4.112
Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2013 (26.302 ha) dan
terendah terjadi pada Tahun 2016 (10.842). Luas terkena banjir tertinggi
terjadi pada Tahun 2016 (23.174 ha) dan terendah terjadi pada Tahun
2015 (2.535 ha). Luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun 2016
(67.866 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2013 (11.731 ha).
III. Kedelai
a. Capaian Pengamanan Areal Tanaman Kedelai dari Serangan OPT
Utama dan DPI Tahun 2016 dan 2017
Pada Tahun 2017, luas areal pertanaman kedelai yang terkena serangan
OPT utama, banjir dan kekeringan seluas 4.380 ha (0,93% dari luas
tanam 471.840 ha). Dari total luas terkena OPT dan DPI tersebut seluas
1.502 ha diantaranya mengalami puso (0,32% dari luas tanam). Dengan
demikian, realisasi luas areal pertanaman kedelai yang dapat diamankan
dari terkena serangan OPT dan DPI pada Tahun 2017 seluas 467.460 ha
atau mencapai 99,07% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan
target sebesar 97%, realisasi tersebut mencapai 102,14% dan capaiannya
disimpulkan sangat berhasil. Adapun perbandingan capaian dengan
dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 13. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada
Tanaman Kedelai Tahun 2016 dan 2017
Tahun 2016 Tahun 2017
No Uraian
Terkena Puso Terkena Puso
1 Total Luas Tanam (Ha) 536,176 471,840
2 Luas OPT Utama (Ha) 1,519 5 1,290 11
3 Luas Terkena DPI (Ha) 15,683 10,853 3,090 1,491
- Banjir (Ha) 14,486 10,403 2,751 1,300
- Kekeringan (Ha) 1,197 450 339 191
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 17,202 10,858 4,380 1,502
- % Thd Total Luas Tanam (%) 3.21 2.03 0.93 0.32
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 518,974 467,460
- % Thd Total Luas Tanam (%) 96.79 99.07
Target 97.00 97.00
Capaian Kinerja 99.79 102.14
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2016, total luas serangan OPT dan
terkena DPI lebih rendah 12.823 ha (2,31%) dan luas puso lebih rendah
9.355 ha (86,16%). Serangan OPT Tahun 2017 lebih rendah 229 ha
(15,10%) dan puso lebih tinggi 6 ha (120,00%). Luas terkena banjir lebih
rendah 11.735 ha (81,01%) dan puso lebih rendah 9.102 ha (87,50%).
Luas terkena kekeringan lebih rendah 858 ha (71,72%) dan puso lebih
rendah 259 ha (57,56%).
Perkembangan luas serangan OPT dan terkena DPI dari Tahun 2013
sampai 2017 mengalami fluktuasi seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Luas Serangan OPT Utama, Banjir, dan Kekeringan pada
Tanaman Kedelai di Indonesia Tahun 2013 - 2017
TAHUN
NO OPT/DPI 2013 2014 2015 2016 2017
TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO
1 Total Luas Tanam (Ha) 587.485 610.359 689.141 536.176 471.840
2 Luas OPT Utama (Ha) 8.336 1 9.444 29 5.193 7 1.519 5 1.290 11
3 Luas Terkena DPI (Ha) 5.234 1.800 8.492 2.426 11.985 6.385 15.683 10.853 3.090 1.491
- Banjir (Ha) 5.112 1.790 3.523 2.031 1.751 1.384 14.486 10.403 2.751 1.300
- Kekeringan (Ha) 123 10 4.969 395 10.234 5.002 1.197 450 339 191
4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 13.570 1.801 17.937 2.454 17.178 6.392 17.202 10.858 4.380 1.502
- % Thd Total Luas Tanam (%) 2,22 0,30 2,60 0,36 3,20 1,19 3,21 2,03 0,93 0,32
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 573.915 592.422 671.963 518.974 467.460
- % Thd Total Luas Tanam (%) 97,69 97,06 97,51 96,79 99,07
Capaian Kinerja 102,83 102,17 102,64 101,89 102,14
Selama Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017, luas terkena serangan
OPT utama, banjir dan kekeringan terendah terjadi pada Tahun 2017
(4.380 ha) dan tertinggi tejadi pada Tahun 2014 (17.937 ha). Luas areal
tanaman yang mengalami puso terendah terjadi pada Tahun 2017 (1.502
ha) dan tertinggi terjadi pada Tahun 2016 (10.858 ha).
16.000
14.000
12.000
10.000
Luas (Ha)
8.000
6.000
4.000
2.000
-
2013 2014 2015 2016 2017
OPT (TERKENA) 8.336 9.444 5.193 1.519 1.290
OPT (PUSO) 1 29 7 5 11
BANJIR (TERKENA) 5.112 3.523 1.751 14.486 2.625
BANJIR (PUSO) 1.790 2.031 1.384 10.403 1.250
KEKERINGAN (TERKENA) 123 4.969 10.234 1.197 339
KEKERINGAN (PUSO) 10 395 5.002 450 191
Luas serangan OPT tertinggi terjadi pada Tahun 2014 (9.444 ha) dan
terendah terjadi pada Tahun 2017 (1.290 ha). Luas terkena banjir tertinggi
terjadi pada Tahun 2016 (14.486 ha) dan terendah terjadi pada Tahun
2015 (1.751 ha). Sedangkan luas kekeringan tertinggi terjadi pada Tahun
2015 (10.234 ha) dan terendah terjadi pada Tahun 2013 (123 ha).
641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 126.925.245 124.297.508 97,93 66.783 Hektar 66.163 99,07
641 Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 87.300.600 81.423.245 93,27 12.941 Hektar 12.940 99,99
642 Dokumen Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI 3.910.906 3.825.604 97,82 30 Dokumen 30 100,00
643 Hasil Pengujian Mutu Produk Tanaman 4.741.863 4.640.756 97,87 2.350 LHP/Sertifikat 2.350 100,00
a. Kriteria lokasi yang tidak dapat dipenuhi sehingga kegiatan tidak dapat
dilaksanakan di beberapa lokasi.
b. Perkembangan serangan OPT yang cepat khususnya Wereng Batang Coklat
yang disebabkan oleh kondisi iklim yang kondusif untuk perkembangan OPT.
c. Perilaku petani belum menerapkan teknologi budidaya tanaman sehat,
penggunaan pestisida yang belum memenuhi kaidah enam (6) tepat, kesadaran
petani yang masih rendah untuk melakukan eradikasi tanaman terserang OPT
(virus).
d. Terbatasnya jumlah Petugas POPT yang ada sampai akhir Desember 2017,
jumlah POPT (PNS dan THL) yang ada sebanyak 3.731 orang. Jumlah tersebut
tidak sebanding dengan luas yang harus diamankan. Idealnya satu orang POPT
untuk satu kecamatan.
e. Terbatasnya jumlah pelatihan bagi petugas lapangan.
f. Terbatasnya sarana pendukung petugas POPT berupa kendaraan operasional
sehingga jangkauan wilayah tidak maksimal.
g. Fenomena alam ekstrim berupa badai yang menyebabkan banjir pada areal
pertanaman.
h. Kurangnya kesadaran dan kepedulian petani untuk mengendalikan serangan
OPT di lahan pertanamannya sehingga menjadi sumber serangan untuk
pertanaman sekitarnya.
i. Belum optimalnya koordinasi di antara petugas lapangan terutama dalam
pelaksanaan atau tindak lanjut rekomendasi pengendalian.
C. Solusi
IV. P E N U T U P
Lampiran 1.
Lampiran 2.
PENETAPAN KINERJA
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017
Lampiran 3.
Anggaran (Rp.)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Program
Pagu Realisasi % Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 8/7*100
Lampiran 4.
Lampiran 5.
ha
Komoditas
No Tahun Padi Jagung Kedelai
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 2013 510.090 4.422 26.302 127 8.336 1
2 2014 445.001 2.424 24.971 42 9.444 29
3 2015 182.782 6.869 12.705 68 5.193 7
4 2016 149.390 4.539 10.842 291 1.519 5
5 2017 408.432 7.077 11.966 47 1.290 11
Rerata 339.139 5.066 17.357 115 5.157 10
Lampiran 6.
ha
TAHUN
No Provinsi 2013 2014 2015 2016 2017
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Aceh 14.416 14 3.124 - 8.657 9 1.229 6 11.141 4
2 Sumatera Utara 5.589 4 5.917 15 769 43 1.266 18 7.193 27
3 Sumatera Barat 2.490 35 2.682 107 2.308 42 2.353 349 2.126 67
4 Riau 2.333 - 1.426 4 1.028 1 2.047 3 2.286 3
5 Jambi 905 5 612 22 287 1 395 137 1.258 32
6 Sumatera Selatan 19.854 44 14.346 362 42.658 6.358 15.858 2.124 26.950 860
7 Bengkulu 2.986 8 3.166 - 2.711 - 2.057 2 2.139 7
8 Lampung 14.071 5 15.963 37 1.812 - 5.032 30 15.438 197
9 Kep. Bangka Belitung 5.439 1 1.419 10 247 - 357 5 501 11
10 Kep. Riau - - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta 408 - 45 - 45 - 106 - 76 -
12 Jawa Barat 102.286 - 111.679 - 48.159 - 35.328 15 99.513 1.695
13 Jawa Tengah 91.728 881 117.645 1.014 22.590 41 22.441 219 84.817 2.484
14 DI Yogyakarta 12.589 - 5.344 9 836 - 1.345 49 5.080 3
15 Jawa Timur 93.867 3.052 57.838 132 18.701 70 22.965 83 52.155 412
16 Banten 17.854 72 12.717 284 3.018 46 3.850 23 14.984 344
17 B a l i 5.042 - 3.285 1 2.226 - 2.860 233 3.524 8
18 Nusa Tenggara Barat 11.691 8 7.161 - 2.553 16 1.947 - 4.263 -
19 Nusa Tenggara Timur 11.673 12 4.974 70 209 0 1.193 - 4.875 4
20 Kalimantan Barat 4.485 61 2.370 - 527 14 1.586 11 9.614 22
21 Kalimantan Tengah 2.589 0 1.713 4 197 - 1.366 - 966 45
22 Kalimantan Selatan 1.021 1 3.708 1 154 - 967 57 1.313 30
23 Kalimantan Timur 3.733 16 5.670 89 229 5 2.885 - 5.534 1
24 Sulawesi Utara 3.075 38 2.322 - 947 9 299 - 1.788 110
25 Sulawesi Tengah 15.756 - 5.901 - 6.325 28 6.063 448 6.267 296
26 Sulawesi Selatan 25.651 10 21.915 46 4.491 1 6.713 353 13.382 23
27 Sulawesi Tenggara 20.008 131 19.062 120 4.211 140 3.344 145 16.960 166
28 Gorontalo 2.083 - 2.041 - 559 38 1.064 17 3.915 223
29 Sulawesi Barat 13.147 5 7.116 5 2.590 4 848 214 7.386 6
30 M a l u k u 901 - 460 - 800 - 470 - 1.191 -
31 Maluku Utara 629 - 1.016 - 311 - 95 - 142 -
32 Papua Barat 468 3 1.088 16 1.081 3 51 - 418 -
33 Papua 1.323 15 1.278 78 1.547 - 1.010 - 1.237 1
Jumlah 510.090 4.421 445.000 2.424 182.782 6.869 149.390 4.539 408.432 7.077
Ket: OPT Utama : penggerek batang, WBC, tikus, blas, BLB/kresek, tungro
Lampiran 7.
ha
TAHUN
No Provinsi 2013 2014 2015 2016 2017
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Aceh 701 - 1.037 - 1.011 - 282 1 1.358 -
2 Sumatera Utara 850 - 1.022 - 938 0 336 - 256 -
3 Sumatera Barat 108 0 45 - 21 2 84 1 48 -
4 Riau 186 2 236 - 189 - 209 2 60 2
5 Jambi 58 0 52 - 51 0 33 0 55 -
6 Sumatera Selatan 244 - 277 - 1.211 - 915 - 729 -
7 Bengkulu 135 - 18 - 77 - 67 - 47 -
8 Lampung 1.447 2 1.762 - 224 - 244 21 490 -
9 Kep. Bangka Belitung 42 - 17 - 1 - 1 - - -
10 Kep. Riau - - 10 - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -
12 Jawa Barat 1.322 - 1.462 - 933 - 878 - 505 -
13 Jawa Tengah 3.815 116 4.303 - 1.780 - 1.287 - 1.366 14
14 DI Yogyakarta 241 - 204 - 95 - 83 - 191 -
15 Jawa Timur 3.140 6 3.379 13 1.593 0 2.585 - 1.486 17
16 Banten - - - - - - 1 - 1 -
17 B a l i 10 - 1 - 6 - 9 - - -
18 Nusa Tenggara Barat 776 - 816 - 348 23 268 - 472 -
19 Nusa Tenggara Timur 1.322 - 1.981 28 1.451 - 999 5 644 -
20 Kalimantan Barat 465 - 148 - 186 4 48 - 94 -
21 Kalimantan Tengah 5 - - - - - 2 - - -
22 Kalimantan Selatan 5 - - - - - - - 84 13
23 Kalimantan Timur 414 1 224 - 151 - 207 4 160 -
24 Sulawesi Utara 1.261 - 972 - 425 27 572 43 576 1
25 Sulawesi Tengah 788 - 378 - 442 - 113 - 96 -
26 Sulawesi Selatan 2.577 - 1.146 - 268 8 662 160 388 -
27 Sulawesi Tenggara 1.040 - 870 1 235 4 135 - 96 -
28 Gorontalo 1.930 - 1.824 - 540 - 460 23 2.270 0
29 Sulawesi Barat 2.730 - 2.084 - 93 - 99 12 390 -
30 M a l u k u 84 - 114 - 19 - 58 - 21 -
31 Maluku Utara 61 0 140 0 82 0 1 20 23 -
32 Papua Barat 15 - 24 - 69 - 5 - 48 -
33 Papua 532 - 426 - 266 - 202 - 13 -
Jumlah 26.302 127 24.971 42 12.705 68 10.842 291 11.966 47
Ket: OPT Utama : penggerek batang, penggerek tongkol, ulat grayak, lalat bibit, bulai, tikus
Lampiran 8.
ha
TAHUN
No Provinsi 2013 2014 2015 2016 2017
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Aceh 911 - 3.534 10 1.421 - 3 - 117 -
2 Sumatera Utara 39 - 104 - 94 - 20 - 11 -
3 Sumatera Barat 5 - 0 - 4 - - - - -
4 Riau 14 - 3 - 12 - 75 5 51 -
5 Jambi 46 - 42 - 173 - 16 - 214 10
6 Sumatera Selatan 1 - 158 - 222 - 279 - 74 -
7 Bengkulu 2 - 1 - 80 3 7 - 4 -
8 Lampung 69 - 118 - 64 - 7 - 97 -
9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - 0 - - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - - -
12 Jawa Barat 274 - 935 9 233 1 189 - 51 -
13 Jawa Tengah 623 - 961 - 927 - 331 - 281 1
14 DI Yogyakarta 110 - 121 - 46 - 47 - 34 -
15 Jawa Timur 647 - 846 - 476 - 17 - 7 -
16 Banten - - - - 20 - - - - -
17 B a l i 7 - 14 - 18 - 4 - - -
18 Nusa Tenggara Barat 1.845 - 1.277 10 285 - 148 - 173 -
19 Nusa Tenggara Timur 146 - 79 - 6 - 33 - 40 -
20 Kalimantan Barat 103 - 201 - 8 - 3 - - -
21 Kalimantan Tengah - - - - - - - - - -
22 Kalimantan Selatan - - - - - - - - - -
23 Kalimantan Timur 11 - 3 - 2 - 14 - - -
24 Sulawesi Utara 2 - 18 - 5 3 (0) - 22 -
25 Sulawesi Tengah 2.510 - 144 - 85 - 8 - - -
26 Sulawesi Selatan 113 - 307 - 327 - 309 - 11 -
27 Sulawesi Tenggara 637 - 340 - 290 - 5 - 34 -
28 Gorontalo 1 - 7 - 4 - 0 - - -
29 Sulawesi Barat 10 - 42 - 44 - 0 - 3 -
30 M a l u k u 0 - - - 43 - 0 - 1 -
31 Maluku Utara 46 1 9 - 7 - 2 - 6 -
32 Papua Barat 1 - 78 - 114 - 2 - 26 -
33 Papua 165 - 103 - 182 - 3 - 34 -
Jumlah 8.336 1 9.444 29 5.193 7 1.519 5 1.290 11
Ket: OPT Utama : ulat grayak, penggulung daun, lalat kacang, penggerek polong, ulat jengkal, tikus
Lampiran 9.
Lampiran 10.
ha
Komoditas
No Tahun Padi Jagung Kedelai
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 2013 50.342 4.067 11.731 365 123 10
2 2014 216.345 35.423 20.581 2.306 4.969 395
3 2015 339.531 217.931 47.476 21.929 10.234 5.002
4 2016 29.007 8.852 33.850 21.871 1.197 450
5 2017 76.892 21.367 52.900 4.112 339 191
Rerata 142.424 57.528 33.308 10.117 3.372 1.209
Lampiran 11.
ha
BANJIR KEKERINGAN
No Propinsi 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P
1 Aceh 39.574 9.933 52.460 23.210 4.606 10.398 5.791 6.045 25.399 5.217 5.114 502 65.934 6.389 1.162 78 1.582 548 10.940 2.976
2 Sumatera Utara 18.581 3.879 9.987 1.165 617 3.124 2.507 2.911 14.985 3.786 4.550 0 12.878 282 969 76 2.787 346 1.457 50
3 Sumatera Barat 3.276 457 2.314 351 797 1.246 448 3.202 3.090 314 373 6 6.210 1.093 2.919 1.062 2.368 933 175 5
4 Riau 6.532 1.181 4.497 1.384 756 1.194 438 4.718 6.538 448 702 83 4.633 19 1.517 664 368 108 1.842 87
5 Jambi 10.036 2.667 4.321 905 22 111 89 7.677 8.657 3.862 138 0 5.161 385 8.430 5.633 26 23 489 21
6 Sumatera Selatan 13.312 1.740 27.229 4.558 1.712 2.404 692 13.026 5.573 3.671 0 0 701 15 34.747 22.204 25 6 705 78
7 Bengkulu 382 117 46 0 67 91 24 12 67 17 0 0 10 0 951 167 14 0 20 0
8 Lampung 17.507 5.289 8.625 4.709 1.885 3.819 1.935 1.541 19.131 10.977 2.783 14 2.667 138 23.061 13.592 198 0 319 37
9 Kepulauan Bangka Belitung 0 0 290 0 154 248 94 890 555 189 0 0 61 0 340 261 24 24 0 0
10 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 DKI. Jakarta 121 77 263 140 54 54 0 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
12 Jawa Barat 39.529 4.996 96.004 51.647 1.277 1.447 170 16.691 14.316 2.306 8.997 168 12.995 1.770 80.476 47.244 3 0 9.599 1.170
13 Jawa Tengah 43.789 13.310 60.514 33.792 4.235 5.761 1.526 23.552 29.327 6.649 3.145 224 13.507 3.455 29.847 18.280 7.019 3.032 2.917 188
14 DI. Yogyakarta 911 72 178 24 194 300 106 348 6.493 885 390 57 1.077 111 130 37 561 36 20 3
15 Jawa Timur 54.962 12.017 16.179 5.263 2.941 5.501 2.560 20.575 19.237 3.469 8.727 1.806 8.082 727 13.361 5.678 2.724 11 1.003 155
16 Banten 30.411 8.454 16.572 5.789 1.464 6.505 5.041 1.426 13.874 1.053 188 114 941 302 13.106 9.426 93 18 958 22
17 Bali 44 7 0 0 0 0 0 9 66 37 182 0 1.720 67 767 459 16 0 21 0
18 Nusa Tenggara Barat 4.547 1.912 4.207 350 556 659 103 1.851 8.050 2.640 5.242 180 12.711 557 2.689 954 3.043 1.562 2.672 23
19 Nusa Tenggara Timur 1.026 676 37 24 0 1 1 918 700 279 799 4 5.840 822 139 27 959 532 37 21
20 Kalimantan Barat 15.056 317 202 98 43 600 558 521 1.578 102 1.830 0 19.975 9.161 932 96 2 0 178 0
21 Kalimantan Tengah 4.011 613 1.719 15 63 64 1 2.956 6.723 1.181 1.028 31 5.941 506 527 109 182 106 204 161
22 Kalimantan Selatan 17.629 2 10.049 1.722 117 513 396 5.750 6.639 1.193 5 0 2.403 598 11.271 6.218 117 2 19 0
23 Kalimantan Timur 2.123 502 1.750 659 214 267 54 390 2.886 1.052 58 0 505 52 6.021 3.914 1.660 386 81 0
24 Sulawesi Utara 127 27 384 29 0 1 1 0 357 12 9 0 106 9 1.144 691 38 2 0 0
25 Sulawesi Tengah 123 16 4.871 215 256 505 250 64 1.988 294 199 65 4.615 1.263 9.272 6.377 171 124 0 0
26 Sulawesi Selatan 66.410 19.029 15.066 4.925 518 3.079 2.561 4.904 32.222 15.803 4.214 346 18.769 2.910 63.960 50.828 3.504 234 42.107 16.316
27 Sulawesi Tenggara 15.939 914 336 74 141 184 43 258 3.603 2.653 712 119 5.716 3.099 12.046 10.906 338 202 43 16
28 Gorontalo 2.284 12 244 0 68 175 107 772 1.798 439 3 0 1.114 351 7.362 4.659 1.148 605 0 0
29 Sulawesi Barat 0 0 0 0 3 3 0 5 710 52 0 0 99 10 3.719 2.207 17 4 422 7
30 Maluku 535 33 20 0 76 80 4 190 772 21 0 0 1.339 1.319 621 615 22 9 15 0
31 Maluku Utara 37 18 16 0 0 0 0 0 0 0 1 0 549 15 0 0 0 0 0 0
32 Papua Barat 1 0 0 0 0 0 0 1 11 0 0 0 91 0 12 0 0 0 0 0
33 Papua 149 0 0 0 0 0 0 0 28 5 953 349 0 0 8.034 5.472 0 0 651 31
Jumlah 408.962 88.265 338.378 141.045 22.834 48.330 25.496 121.203 235.372 68.604 50.342 4.067 216.345 35.423 339.531 217.931 29.007 8.852 76.892 21.367
Ket : T = Terkena; P = Puso
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Lampiran 12.
ha
BANJIR KEKERINGAN
No Propinsi 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P
1Aceh 913 175 2.019 518 580 1.391 811 932 4.314 1.153 362 0 1.232 0 37 0 411 22 0 0
2Sumatera Utara 521 78 393 92 81 525 444 679 361 50 2.095 0 2.762 0 660 0 7.248 2.696 41.170 3.409
3Sumatera Barat 444 167 135 10 110 166 56 504 1.005 484 0 0 66 16 19 7 91 2 125 16
4Riau 108 21 92 15 14 14 0 145 109 30 26 0 2 0 617 397 82 28 131 0
5Jambi 100 49 150 74 0 3 3 644 819 484 0 0 38 0 725 140 11 8 0 0
6Sumatera Selatan 152 25 208 34 5 5 0 553 201 31 0 0 2 0 6.652 1.164 0 0 20 0
7Bengkulu 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 25 0 0 0 0
8Lampung 388 51 26 5 41 41 0 505 49 35 364 0 160 6 473 180 0 0 916 0
9Kepulauan Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 35 0 0 0 0
10
Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11
DKI. Jakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12
Jawa Barat 0 0 0 0 0 0 0 33 508 258 0 0 0 0 221 14 0 0 0 0
13
Jawa Tengah 444 125 1.057 335 45 79 34 4.387 313 237 5.865 0 1.987 4 3.545 185 6 5 2.265 0
14
DI. Yogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 649 774 468 11 0 96 0 18 6 0 0 23 0
15
Jawa Timur 4.449 1.930 530 444 11 19 8 11.941 1.214 641 1.170 212 694 369 1.582 195 169 0 142 2
16
Banten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 6.978 164
17
Bali 0 0 0 0 0 0 0 36 1 1 0 0 89 32 116 5 769 0 0 0
18
Nusa Tenggara Barat 508 129 1.160 6 1 1 0 150 422 269 667 23 1.133 1 849 127 2.364 0 192 0
19
Nusa Tenggara Timur 1.525 1.326 94 45 0 0 0 0 192 100 1.148 130 5.213 45 376 31 4.132 1.736 30 0
20
Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 4 42 10 8 0 0 0 6 0 0 0 0 0
21
Kalimantan Tengah 4 4 0 0 4 10 6 16 80 50 0 0 1 0 148 53 0 0 0 0
22
Kalimantan Selatan 517 0 45 11 5 11 6 138 96 37 6 0 56 0 271 46 10 0 4 0
23
Kalimantan Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 15 0 0 5 0 0 0
24
Sulawesi Utara 1 0 28 14 0 0 0 0 12 1 9 0 0 0 979 897 50 5 0 0
25
Sulawesi Tengah 23 3 21 7 7 10 3 129 967 531 0 0 84 0 1.435 999 51 43 15 0
26
Sulawesi Selatan 7.094 3.682 4.735 1.692 4 166 162 675 484 467 0 0 1.151 252 6.429 4.640 0 0 849 521
27
Sulawesi Tenggara 390 330 0 0 13 13 0 25 104 94 0 0 177 28 166 54 0 0 0 0
28
Gorontalo 508 40 0 0 47 83 36 640 6.923 1.326 0 0 0 0 21.900 12.700 18.454 17.326 41 0
29
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0 390 458 160 0 0 5.602 1.539 155 30 0 0 0 0
30
Maluku 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31
Maluku Utara 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0
33
Papua 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 18.097 8.136 10.693 3.300 967 2.535 1.568 23.174 19.446 6.914 11.731 365 20.581 2.306 47.476 21.929 33.850 21.871 52.900 4.112
Ket : T = Terkena; P = Puso
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Lampiran 13.
ha
BANJIR KEKERINGAN
No Propinsi 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P
1 Aceh 211 74 2.259 1.164 311 504 193 412 232 61 4 0 832 55 56 0 315 232 30 20
2 Sumatera Utara 736 282 194 140 7 16 9 2.284 5 0 0 0 87 0 15 0 0 0 0 0
3 Sumatera Barat 0 0 3 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Riau 425 386 109 27 5 835 830 5 221 181 15 0 175 56 73 51 211 126 7 0
5 Jambi 60 48 172 89 30 124 94 473 373 63 0 0 63 2 1.010 489 0 0 9 6
6 Sumatera Selatan 19 19 0 0 0 0 0 404 115 40 0 0 270 15 1.028 489 0 0 0 0
7 Bengkulu 0 0 0 0 1 51 50 0 0 0 0 0 0 0 976 226 0 0 0 0
8 Lampung 0 0 5 5 0 0 0 37 127 127 0 0 165 0 57 16 0 0 0 0
9 Kepulauan Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 DKI. Jakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Jawa Barat 226 30 0 0 0 0 0 1.698 581 201 0 0 0 0 687 0 0 0 66 0
13 Jawa Tengah 767 2 406 319 12 12 0 3.599 73 64 37 10 432 9 269 0 0 0 5 4
14 DI. Yogyakarta 52 14 0 0 0 0 0 274 19 14 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Jawa Timur 225 1 45 38 0 0 0 3.513 409 384 0 0 60 0 136 32 6 0 0 0
16 Banten 0 0 21 8 0 5 5 0 0 0 0 0 10 8 3 0 0 0 0 0
17 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Nusa Tenggara Barat 781 685 0 0 0 195 195 11 45 0 0 0 2.354 29 1.342 376 360 0 6 0
19 Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0
20 Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 1 376 15 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0
21 Kalimantan Tengah 40 10 0 0 0 0 0 1.237 33 33 0 0 59 50 4 0 0 0 161 161
22 Kalimantan Selatan 14 0 59 46 3 3 0 317 30 16 3 0 111 2 1.377 683 25 0 0 0
23 Kalimantan Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Sulawesi Utara 0 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 428 263 0 0 0 0
25 Sulawesi Tengah 0 0 40 35 0 0 0 27 11 11 0 0 44 44 469 399 92 12 0 0
26 Sulawesi Selatan 1.542 226 179 156 0 0 0 72 75 75 0 0 0 0 1.902 1.753 60 0 55 0
27 Sulawesi Tenggara 12 12 5 5 0 0 0 84 2 2 0 0 306 125 209 76 123 80 0 0
28 Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 149 149 0 0 0 0
29 Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 8 8 30 9 2 0 0 0 0 40 0 0 0 0 0
30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Maluku Utara 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
33 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 7 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 5.112 1.790 3.523 2.031 368 1.751 1.384 14.486 2.751 1.300 62 10 4.969 395 10.234 5.002 1.197 450 339 191
Ket : T = Terkena; P = Puso
Sumber : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Lampiran 14.
ha
PENGENDALIAN SEMBUH SURUT PULIH
No KOMODITAS
2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017
1 Padi 1.064.926 1.184.467 277.232 298.581 104.499 86.590 27.559 39.508
2 Jagung 22.519 28.140 16.970 19.025 5.427 4.798 35.694 37.663
3 Kedelai 6.901 3.258 2.277 704 1.536 509 658 132
INDONESIA 1.094.346 1.215.865 296.479 318.310 111.462 91.897 63.912 77.302
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.