Puji syukur kami panjatkan kepacia Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat cian rahmat-Nya sehingga Panciuan Teknis Penerapan
Jaminan Mutu Prociuk Tanaman Pangan Tahun 2017 ciapat
ciiselesaikan.
Penerapan Jaminan Mutu Prociuk Tanaman Pangan bertujuan untuk
meningkatkan nilai tambah cian ciaya saing prociuk hasil pertanian
melalui mekanisme penjaminan mutu cialam bentuk sertifikasi atau
registrasi yang ciilakukan oleh Lembaga Penilai Kesesuaian terhaciap
pelaku usaha yang suciah menerapkan sistem jaminan mutu.
Panciuan Teknis Penerapan Jaminan Mutu Prociuk Tanaman Pangan
merupakan acuan bagi pihak terkait baik pemerintah pusat,
pemerintah ciaerah maupun instansi lainnya untuk melaksanakan
kegiatan fasilitasi stanciarciisasi cian mutu tanaman pangan TA 2017
yaitu uji mutu prociuk, sertifikasi organik, sertifikasi non organik, serta
registrasi Prociuk Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
Panciuan Teknis ini menjacii bagian penting cialam mewujucikan
keberhasilan kegiatan stanciarciisasi cian mutu tanaman pangan TA
2017.
Jakarta,
Y. nuardi
NIP 195810131986031001
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
B. MAKSUD ................................................................................. 3
C. TUJUAN .................................................................................. 3
D. SASARAN................................................................................ 4
F. ACUAN .................................................................................... 5
III. SERTIFIKASI.................................................................................. 16
V. PENUTUP ...................................................................................... 41
i
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan daya saing produk hasil tanaman
pangan, diperlukan upaya penjaminan mutu dengan
memperhatikan standar dan perubahan lingkungan strategis.
Untuk mendapatkan jaminan mutu produk, pelaku usaha harus
menerapkan sistem jaminan mutu, melalui uji mutu, sertifikasi
dan/atau registrasi.
2
Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
mengalokasikan penerapan standardisasi dan mutu (terutama
pangan) sebagai melalui
1. Uji Mutu Produk Beras yang telah disertifikasi
2. Sertifikasi (SNI Organik dan SNI Non Organik)
3. Registrasi
Proses uji mutu atau sertifikasi harus dilanjutkan dengan proses
registrasi Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT) sesuai
peraturan yang berlaku.
Penerapan ini sangat penting dalam mengembangkan
kompetensi pelaku usaha tanaman pangan ditengah-tengah
pasar yang terus berkembang.
B. Maksud
Panduan Teknis Penerapan Jaminan Mutu Produk Tanaman
Pangan disusun sebagai acuan bagi petugas pusat, daerah dan
instansi terkait lainnya dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi
penerapan standardisasi dan mutu hasil tanaman pangan di
wilayah kerjanya sesuai DIPA TA 2017.
C. Tujuan
D. Sasaran
a. Tersedianya data mutu pangan (beras 80 contoh, kedelai
14 contoh, produk beras yang telah disertifikasi organik 15
contoh dan dan jagung pakan 100 contoh)
b. Meningkatnya poktan/gapoktan lingkup tanaman pangan
yang mampu menerapkan sistem jaminan mutu produk non
organik sehingga dapat memperoleh sertifikasi SNI
6128:2015 Beras dan/atau SNI HACCP (6 unit );
c. Meningkatnya poktan/gapoktan lingkup tanaman pangan
yang mampu menerapkan sistem pertanian organik
sehingga dapat memperoleh sertifikasi organik (30 unit);
d. Meningkatnya poktan/gapoktan yang teregistrasi Produk
Segar Asal Tumbuhan (24 unit);
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup panduan teknis ini mencakup :
F. Acuan
a. Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
TA 2017;
b. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2017;
c. SNI CAC/RCP 1:2011 Rekomendasi Nasional Kode
Praktis-Prinsip Umum Higiene Pangan;
d. SNI 7313:2008 Batas Maksimum Residu Pestisida pada
Hasil Pertanian;
e. SNI 7387:2009 Batas Maksimum Cemaran Logam Berat;
f. SNI 7385:2009 Batas Maksimum Kandungan Mikotoksin
dalam Pangan;
g. Pedoman BSN 1004:2002 tentang Penyusunan Rencana
Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
(HACCP);
h. Pedoman BSN 1003:1999 tentang Kriteria Auditor Sertifikasi
HACCP;
i. SNI 19-0428-1998 Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan.
BAB II
A. Parameter Pengujian
Mutu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk
bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan
konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang
dikeluarkan.
BAB III
SERTIFIKASI
Penjaminan mutu dan keamanan produk untuk komoditas pangan
dapat dilakukan melalui berbagai proses sertifikasi antara lain
sertifikasi produk, sertifikasi HACCP (SNI CAC/RCP 1:2011),
sertifikasi sistem keamanan pangan (ISO 22000), dan sertifikasi
sistem pertanian organik.
1. Sertifikasi Beras Non Organik (SNI 6128:2015 Beras dan/atau
SNI HACCP)
Dalam rangka melaksanakan sertifikasi beras non organik dapat
dilakukan melalui sertifikasi SNI 6128:2015 Beras dan/atau SNI
HACCP.
A. Prosedur Pelaksanaan Sertifikasi Non Organik
(SNI 6128:2015 Beras dan/atau SNI HACCP)
a. Dinas melakukan penetapan CPCL dengan ketentuan
seperti pada Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
Pemerintah TA 2017 dan Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan Tahun 2017.
b. Dinas melakukan pengujian mutu pada produk yang
sudah dipastikan menjadi penerima sertifikasi beras non
organik. Hasil uji mutu yang dilakukan tersebut sebagai
acuan dalam melakukan pembinaan mulai dari budidaya
dan proses produksi beras.
c. Dinas melaksanakan pengadaan grader dan packing
unit
Untuk dapat menghasilkan beras yang memenuhi SNI
6126:2015 Beras, pelaku usaha penggilingan padi harus
memiliki sarana grading untuk memisahkan beras
kepala dengan butir pecah dan memiliki sarana
pengemasan (packing unit) yang memadai agar dapat
menghasilkan beras berkualitas dalam kemasan retail.
Pada TA 2017 Kementerian Pertanian memberikan
fasilitasi grading dan packing pada
poktan/gapoktan/lembaga lain yang menjadi CPCL
untuk sertifikasi SNI 6128:2015 Beras dan/atau SNI
HACCP.
Apabila CPCL untuk sertifikasi SNI 6128:2015 Beras
dan/atau SNI HACCP sudah memiliki fasilitas grading
dan packing untuk menghasilkan beras sesuai SNI
maka pengadaan sarana grading dan packing dapat
dialihkan ke poktan/gapoktan/lembaga lain yang
membutuhkan.
d. Dinas melakukan tahapan pembinaan sertifikasi.
Tahapan pembinaan sertifikasi meliputi apresiasi dan
sosialisasi, pembentukanan tim mutu produk, tindakan
perbaikan, bimbingan teknis, penyusunan dokumen
sistem mutu, sosialisasi di poktan/gapoktan, penerapan
dokumen sistem mutu, tindakan perbaikan, permohonan
sertifikasi atau registrasi ke OKKP-D.
Gambar 4. Alur Proses Pembinaan Penerapan Jaminan
Mutu melalui Sertifikasi dan/atau Registrasi
Non-Organik
2. Sertifikasi Organik
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.140/5/2016, seluruh produk organik yang
beredar di wilayah Indonesia baik produksi dalam negeri maupun
pemasukan (impor) harus mencantumkan logo organik Indonesia.
Hanya pelaku usaha organik yang sudah disertifikasi oleh LSO
yang berhak mencantumkan logo organik Indonesia.
Pelaku usaha yang ingin mendapatkan sertifikasi organik harus
memenuhi persyaratan teknis sebagaimana tertuang dalam SNI
6729:2016 Sistem Pertanian Organik dan persyaratan
manajemen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
sertifikasi organik berbasis kelompok, poktan/gapoktan organik
selain menerapkan budidaya organik juga harus menerapkan
sistem kendali internal (Internal Control System/ICS) untuk
menjamin integritas organik pada produk yang dihasilkan.
Mengingat sertifikasi pertanian organik tidak hanya didasarkan
pada penilaian produk akhir saja, melainkan dimulai dari proses
produksi sampai distribusi yang terdokumentasi, diperlukan
pendampingan oleh pihak terkait baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah maupun instansi lainnya. Tahapan
pelaksanaan sertifikasi organik sebagai berikut : apresiasi dan
sosialisasi, pembentukan ISC, penyusunan sistem mutu,
sosialisasi dokumentasi petani, penerapan sistem pertanian
organik yang terdokumentasi, penerapan ICS, pengajuan
sertifikasi organik LSO, proses inspeksi oleh LSO, penerbitan
sertifikasi dan pengajuan registrasi PSAT.
Gambar 6. Alur Fasilitasi Sertifikasi Sistem Pertanian
Organik
1) Apresiasi dan Sosialisasi
Peta Lahan
Formulir pencatatan (catatan budidaya organik, panen,
penyimpanan hasil panen, pengiriman dan penjualan)
Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem mutu
dilakukan langsung di poktan/gapoktan CPCL, diikuti oleh
anggota dan pengurus poktan/gapoktan, dipandu oleh
Petugas Pendamping/Pembina/Petugas PMHP dari Dinas
Kabupaten/Kota/Provinsi, Ditjen Tanaman Pangan, Badan
Litbang dan instansi terkait lainnya yang memiliki
kompetensi yang memadai di bidangnya (pendidikan
formal, pelatihan, dan pengalaman pendampingan).
Tindakan Perbaikan
Temuan ketidaksesuaian pada saat pra assessment
harus diperbaiki sebelum mengajukan permohonan
sertifikasi organik ke Lembaga Sertifikasi Organik.
Permohonan Sertifikasi
Poktan/Gapoktan yang telah menyelesaikan tindakan
perbaikan dapat mengajukan sertifikasi organik ke LSO
melalui Dinas Pertanian Provinsi penerima dana
dekonsentrasi.
Gambar 7. Alur Sertifikasi Sistem Pertanian Organik
6) Pengajuan Registrasi PSAT
1) Identifikasi
Dinas lingkup pertanian provinsi melakukan identifikasi calon
pelaku usaha yang akan dibina dan proses pengusulan dapat
dikoordinasikan dengan dinas kabupaten/kota.
Kriteria CPCL pelaku usaha yang akan dibina hingga siap
diajukan registrasi PSAT meliputi:
Pelaku usaha/poktan/gapoktan yang telah menghasilkan
produk segar asal tumbuhan dalam bentuk terkemas
(kemasan retail);
KUESIONER
PENGAMBILAN CONTOH SENTRA PRODUKSI TINGKAT PETANI
KUESIONER
PENGAMBILAN CONTOH SENTRA PRODUKSI TINGKAT PETANI
Nama Petani/Pengumpul*) :
Nama Kelompok Tani :
Nama Gapoktan :
Dukuh :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :
Jenis Komoditi : Jagung pakan/Kedelai*)
Kontak penghubung/Tlp/Hp :
Tanggal Wawancara :
D. PENJUALAN.................(KOMODITI PERTANIAN)
1. Penjualan komoditas pertanian (khususnya komoditas target sampling)
adalah: (lingkari salah satu/lebih)
a. Pedagang pengumpul;
b. Eksportir langsung;
c. Koperasi petani
d. Lain………
2. Nama pedagang pengumpul :....................................................................;
3. Nama eksportir :....................................................................;
4. Harga penjualan jagung/kedelai *) : Rp.................................................../kg;
5. Apakah harga cukup wajar ? : ya/tidak Jelaskan dengan singkat!
6. Apakah Saudara tahu harga dalam dan luar negeri): Ya/tidak.
Bila Ya, jelaskan sumber informasi dari mana : …...............................
………………., ………………….20…..
Petugas Pengambil Sampel
(………………………..)
NIP. .....................................
*) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN 2
74
BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH
Pada hari ini tanggal ............................ 2017 yang bertanda tangan di bawah ini,
sebagai petugas pengambil contoh (PPC) :
No NAMA NIP JABATAN INSTANSI
1.
2.
3.
Berdasarkan Surat Tugas Pengambilan Contoh dari ....................................................
nomor.....................................,..............................2017 dengan disaksikan oleh personil
dari pihak petani/pengumpul/petugas dinas setempat *) :
Nama Petani/pengumpul/petugas dinas setempat*) :
Nama Poktan/Gapoktan/UPH; :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa telah melakukan pengambilan contoh :
1. Jenis komoditi : beras/jagung/kedelai*)
2. Varietas :..............................................................................
3. Nama petani/pengumpul*) :..............................................................................
4. Alamat petani/pengumpul*) :..............................................................................
................................................................................
5. Lokasi pengambilan contoh :...............................................................................
6. Jumlah contoh yang diambil : ..............................................................................
7. Tanggal pengambilan contoh :...............................................................................
8. Kemasan yang digunakan :...............................................................................
Kemasan Primer :...............................................................................
Kemasan Sekunder :...............................................................................
9. Metode pengambilan : Acak Sederhana
10. Laboratorium Pengujian : ..............................................................................
11. Alamat Lab. Uji : ..............................................................................
(...................................) (..................................)
NIP ....................................
76
DAFTAR LABORATORIUM TERAKREDITASI
RUANG LINGKUP KEAMANAN PANGAN
I. LABORATORIUM PENGUJIAN RUANG LINGKUP RESIDU PESTISIDA
No. Nama Laboratorium Alamat Paramater Pengujian
1 Balai Perlindungan Tanaman Jl. Jend. Besar Abdul Haris Nasution Mutu formulasi dan residu pestisida
Pangan dan Hortikultura No. 4 Pangkalan Masyhur Medan - Pangan :
(BPTPH) Wilayah I Medan, 21043 Padi, jagung
BPTPH Prov. Sumatera Telp&Fax: 061-7864604 (organofospat, pyretroid, karbamat)
Utara
- Hortikultura :
Tomat, cabe, kentang, selada, peleng,
brokoli/bunga kol, bawang pre, bayam,
jeruk, kubis (organopospat, pyretroid)
2 Laboratorium Pestisida Jl. Raden Saleh No. 2, Padang 1. Pengujian mutu: bahan aktif pestisida, sifat
BPTPH Sumatera Barat Telp: 0751-7054686, 7055587; fisika-kimia
Fax: 7055587 2. Pengujian residu: organoklor,
Email: biogent@wasantara.net.id organofosfat, piretroid
3 Balai Pengujian Mutu Produk Jl. AUP Pasar Minggu, Jakarta Pengujian mutu pestisida, pupuk, produk
Tanaman Selatan tanaman, aflatoksin dan logam berat
Telp: 021-78835256
4 Balai Pengujian Mutu Hasil Jl. Raya Jambore No. 1 Cibubur Pengujian residu pestida, logam berat,
Tanaman Pangan dan Jaktim mikotoksin dan mikrobiologi
Hortikultura Prov. DKI Telp: 021-87752692
Jakarta
5 Laboratorium Kimia Jl. Tentara Pelajar No.12 Cimanggu Analisis proksimat, residu pestisida &
Biokimia, Balai Besar Telp: 0251-8321762 Fax: 0251- cemaram logam berat, bahan tambahan
Penelitian dan 8350921 pangan & komponen mikro (vitamin bioksib),
Pengembangan Pascapanen lemak & asam lemak
Pertanian (BB-Pascapanen)
6 Laboratorium Residu Bahan Jl. Raya Laladon No.240, Ciomas, Residu pestisida (organoklorin, organofosfat,
Agrokimia (RBA), Balai Bogor 16610 karbamat, piretroid, POPs, fungisida dan
Penelitian Lingkungan Telp/Fax: 0251-8638987 herbisida) pada tanah, air dan tanaman,
Pertanian (Balingtan) residu pupuk, dan analisis kualitas arang dan
arang aktif (daya serap Iod, kadar air)
7 Laboratorium Terpadu, Balai Jl Raya Jakenen-Jaken Km.5 PO BoX Analisis tanah rutin, logam berat, residu
Penelitian Lingkungan 05 Jakenan Pati, Jawa Tengah pestisida (organoklorin, organofosfat,
Pertanian (Balingtan) Telp: 0295-381592, 383927; karbamat, piretroid, fungisida dan herbisida)
Fax: 0295-381592, 383927; pada tanah, air, tanaman, dan pupuk
Email:
balingtan@litbang.go.id,
balingtan@yahoo.com
8 Laboratorium Pupuk dan Jl. Pagesangan II, No. 58 Surabaya Pengujian residu pestisida
Pestisida BPTPH Jawa Telp&Fax: 031-8282970
Timur
9 Laboratorium Pengujian Jl. DR. Ratulangi No. 69 Maros Pengujian pestisida
Pestisida, UPTD BPTPH Telp: 0411-3712323, 371593
Sulawesi Selatan Fax: 0411-371593
Email: bptph-sulsel@telkom.net
10 Balai Besar Karantina Jl. Sulawesi II Belawan 20414 1. Entomologi (Araecerus fasciculatus),
Pertanian (BBKP) Belawan Sumatera Utara mikologi (Helminthosporium solani),
Telp: 061-6941484, 6940691 2. Uji residu pestisida, uji logam berat, uji
aflatoksin
11 Balai Besar Karantina Jl. Enggano no. 17 Tanjung Priok 1. Tungau, lalat buah dan cendawan, bakteri,
Pertanian Tanjung Priok 14310 virus, nematoda, gulma, kolesi,
Telp: 021-43931549,43900544; Fax: 2. pestisida, logam berat, aflatoksin
021-43931061
12 Laboratorium Pestisida, Jl. Hang Tuah Ujung, No. 71 Uji residu pestisida dan formulasi pestisida
BPTPH Riau Pekanbaru
Telp/Fax: 0761-7074647/34392
13 Laboratorium Kimia Agro, Jl. Raya Tangkuban Perahu KM 22, Analisa pestisida (residu dan formulasi), air,
BPTPH Jawa Barat Cikole-Lembang, Bandung 40391 tanah, pupuk (organik dan anorganik),
Telp: 022-2784949; makanan, logam berat (masih dlm ppm)
Email: Lab_agro@yahoo.co.id
II. LABORATORIUM PENGUJIAN RUANG LINGKUP LOGAM BERAT
No. Nama Laboratorium Alamat Parameter Pengujian
1 Balai Pengujian Mutu Produk Jl. AUP Pasar Minggu, Jakarta Pengujian mutu pestisida, pupuk, produk
Tanaman Selatan tanaman aflatoksin dan logam berat
T: 021-78835256
2 Laboratorium Kimia Jl. Tentara Pelajar No.12 Cimanggu Analisis proksimat, residu pestisida &
Biokimia, Balai Besar Telp: 0251-8321762; cemaran logam berat, bahan tambahan
Penelitian dan Fax: 0251-8350921 pangan & komponen mikro (vitamin bioksib),
Pengembangan Pascapanen lemak & asam lemak
Pertanian (BB-Pascapanen)
3 Laboratorium Terpadu, Balai Jl Raya Jakenen-Jaken Km.5 PO BoX - Analisis kimia tanah: pH, C-Organik, P, N, K,
Penelitian Lingkungan 05 Jakenan Pati, Jawa Tengah S, Hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn), KTK, KB,
Pertanian (Balingtan) Telp: 0295-381592; Kation dd (Kdd, Nadd, Ca-dd dan Mgdd),
Fax: 0295-381592 NO3, NH4, Tekstur, Aidd, Hdd, Asam humat,
fulvat, dll
Email:
- Analisis residu organoklorin, organofosfat,
balingtan@litbang.go.id,
karbonat di tanah, tanaman, air
balingtan@yahoo.com - Analisis logam berat (Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Hg)
- Analisis kandungan pupuk
Keterangan :
*) Parameter uji mutu sesuai dengan tabel parameter uji mutu
**) Pilihan sesuai dengan pedoman pelaksana Dit PPHTP
LAMPIRAN 5
PANDUAN MUTU
PENERAPAN JAMINAN MUTU BERDASARKAN SISTEM HACC
PANDUAN MUTU
PENERAPAN JAMINAN MUTU BERDASARKAN SISTEM
HACCP (SNI CAC/RCP 1:2011)
GAPOKTAN/POKTAN
ABCDEFGH
Direktur/Ketua Gapoktan/Poktan
Kode. Dok : A-PM
Revisi :
PANDUAN MUTU 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 1
A. DAFTAR DISTRIBUSI :
Nama Pemegang
No. Jabatan/ Bagian Tanda Tangan
Panduan SHACCP
1. Ketua Tim HACCP/ MARKETING
Manager
4. PMHP/Dinas Pertanian
Kode. Dok : B-PM
Revisi :
PANDUAN MUTU (PM) 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 1
B. DAFTAR ISI
PT. ABCDEFG menerapkan Sistem Manajemen Mutu Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP
( Hazards and Critical control Points) yang mengacu pada CAC/RCP 1-1969 Rev. 4-2003
Recommended Code of Practices of General of Food Hygiene, yang digambarkan secara umum dalam
Panduan Mutu.
Semua kegiatan yang berkaitan dengan Pengendalian Mutu dan Kemanan Pangan di PT. ABCDEFG,
direncanakan, dijalankan, dimonitor, dan ditingkatkan secara terus menerus untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan. Hal ini ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan yang telah
ditentukan, perundang-undangan yang berlaku serta peraturan perusahaan yang ditetapkan.
Ruang lingkup PT. ABCDEFG menyangkut perannya dalam Industri pangan mencakup :
□ Rantai Pangan :
Dimulai sejak bahan baku diterima dari Supplier lalu diproduksi sesuai standard dan spesifikasi
yang disetujui hingga produk akhir siap diambil atau dikirim ke pelanggan
□ Jenis komoditi :
1. Padi varietas pandan wangi
2. Padi varietas sintanur
□ Jenis kemasan :
a. Plastic bungkus
b. Karton Box
e. Pedoman BSN 1004 :2002 tentanng Penyusun Rencana Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian
titik kritis (HACCP)
f. SNI CAC/RCP 1 :2011 Rekomendasi Nasional –Kode Praktis Prinsip Umum Higiene Pangan
Manajemen puncak adalah Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem
HACCP secara efisien dan efektif, maka berperan :
Jumlah karyawan yang berkerja di PT. ABCDEFG sebanyak orang yang memiliki komitmen yang
sama dalam rangka memastikan diterapkannya Sistem HACCP sebagai jaminan Pengendalian Mutu
dan Keamanan Pangan.
Manajemen puncak melakukan tinjauan Sistem HACCP minimal 2 kali setahun untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan efektifitasnya secara berkesinambungan. Proses tinjauan manajemen
mencakup penilaian tentang peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan Sistem HACCP
termasuk kebijakan pangan.
Kode. Dok : D-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi :
0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 1
D. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Manajemen puncak (Direktur) menetapkan dan memelihara Kebijakan Perusahaan sesuai dengan
peran organisasi dalam rantai pangan.
menjadi kebijakan segenap pimpinan dan seluruh jajaran PT. ABCDEFG dengan sikap Keteladanan,
Kebersamaan, Dedikasi, Kerja Keras dan Disiplin ,berdasarkan kaidah profesionalisme dengan:
SASARAN MUTU
Sebagai tolak ukur pencapaian PT ABCDEF telah metetapkan sasaran mutu yang ingin dihasilkan
untuk beras dengan ketentuan sebagai berikut:
E. PROFIL PERUSAHAAN
Perusahan penggilingan beras ini berdiri pada tahun……….disahkannya tanggal….............milik
Gapoktan/Poktan/pelaku usaha dengan :
Jumlah keanggotaan dari gapoktan/poktan penggilingan beras ada ……orang dengan nama
keanggotaannya sebagaimana terlampir. Kepengurusan Gapoktan/Poktan terdiri dari....orang
sebagaimana terlampir dalam bagan organisasi Poktan/gapoktan.
Kode. Dok : F-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi :
0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 1
Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan di PT. ABCDEFG diterapkan untuk memberikan jaminan
mutu bagi pengendalian Keamanan hasil produksinya. Untuk itu semua kegiatan mutu
didokumentasikan dengan sistematika pendokumentasian sebagai berikut:
Pengendalian dokumen yang terdokumentasi juga ditetapkan untuk menentukan pengendalian yang
diperlukan dalam :
Rekaman ditetapkan dan dipelihara untuk menyediakan bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan
bukti operasi yang efektif. Rekaman harus dapat dibaca, mudah dikenali serta mudah diperoleh.
G. TIM HACCP
Manajemen PT. ABCDEFG telah menunjuk Tim HACCP yang terlatih berdasarkan Surat
Penunjukan Perusahaan No : ……………………. untuk menjamin diterapkannya Sistem
Manajemen Keamanan Pangan yang berdasarkan Sistem HACCP, dengan Ketua & Anggota
sebagai berikut :
Bagan organisasi perusahaan menunjukkan hubungan fungsional dan area wewenang pada
masing-masing bagian untuk menjamin operasi dan pemeliharaan Sistem HACCP Tanggung
jawab dan wewenang terdapat pada Deskripsi kerja (Job Description) yang bersangkutan.
Semua personel memiliki tanggung jawab untuk melaporkan masalah-masalah dalam lingkup
Sistem HACCP kepada personel yang ditetapkan dalam Tim Keamanan Pangan. Tim ini
memiliki tanggung jawab dan wewenang yang jelas untuk memprakarsai dan merekam
tindakan.
Tugas dari tim HACCP adalah membuat lingkup utama dari HACCP lingkup tersebut antara
lain ;
1. Menetapkan konteks antara masalah keamanan pangan atau penerapan karakteristik
mutu produknya
2. Mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin timbul
3. Menetapkan tingkat potensi resiko yang ditimbulkan
4. Mengidentifikasikan titik kritis (CCP) lalu menetapkan cara pengendaliannya
5. Menetapkan batas kritis dan bagaimana cara memonitoringnya
6. Melakukan verifikasi dari hasil pengujian Batas Kritis dan CCP nya
7. Merekomendasikan tindakan tepat yang harus dilakukan
8. Melakukan investigasi dan penelitian lebih lanjut tentang hal yang berhubungan dengan
HACCP
Kode. Dok : H-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 2
H. BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR
(Pemilik Penggilingan)
………………..
c. ……………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………
J. DESKRIPSI PRODUK
Nama Produk : Beras pandan wangi dalam kemasan
Bahan Baku : Padi (GKP/GKG)
Kelas Mutu
No. Komponen Mutu Satuan Medium
Premium
1 2 3
1 Derajat sosoh (%) 100 95 90 80
2 Kadar air (maks) (%) 14 14 14 15
3 Beras Kepala (%) 95 78 73 60
4 Butir patah (maks) (%) 5 20 25 35
5 Butir menir (maks)(%) (%) 0 2 2 5
6 Butir merah (maks) (%) 0 2 3 3
7 Butir kuning/rusak (%) 0 2 3 5
(maks)
8 Butir kapur (maks) (%) 0 2 3 5
9 Benda asing (maks) (%) 0 0,02 0,05 0,2
10 Butir gabah (maks) (butir/100g) 0 1 2 3
L. DIAGRAM ALIR
(Sesuaikan kondisi dilapangan)
Ruang Pembelian
Padi
Gabah Kering Panen Pengeringan (Lantai Gabah Kering Giling
(KA. 27-30 %) Cleaner Jemur/ Dryer) KA 14-15 %
(Penerima bahan baku) sampai KA 14-15 %
Penggilingan
(Mesin Pecah
kulit/Husker)
Pengayakan (Separator)
Pemolesan (Polisher)
Dedak/Bekatul
Beras
Pemilihan
(Mesin grading)
Beras Premium
Beras Medium
Menir
Pengepakan (Packing)
Gudang Simpan
Distribusi
Kode. Dok : M-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 3
CCP
POTENSI BAHAYA ANALISA RESIKO
NO TINDAKAN
LANGKAH SUMBER BAHAYA P1 P2 P3 P4
PENCEGAHAN
F/B/K JENIS KEPA - PELUA SIGNF (S)/
RAHAN NG TDK
SIGNF (TS)
PRINSIP 1 PRINSIP 2
CCP
POTENSI BAHAYA ANALISA RESIKO
NO TINDAKAN
LANGKAH SUMBER BAHAYA P1 P2 P3 P4
PENCEGAHAN
F/B/K JENIS KEPA - PELUA SIGNF (S)/
RAHAN NG TDK SIGNF
(TS)
H Penyimpanan B Hama (tikus, Kontaminasi dari Alat H M S Pengendalian suhu & Y T Y T CCP
(Gudang Simpan) kutu, laba- & Personel dan kebersihan ruang
laba, gudang simpan yang penyimpan yang
jamut/kapang tidak bersih terbebas kontaminasi
)
Kode. Dok : M-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 3 dari 3
PRINSIP 1 PRINSIP 2
CCP
POTENSI BAHAYA ANALISA RESIKO
NO TINDAKAN
LANGKAH SUMBER BAHAYA P1 P2 P3 P4
PENCEGAHAN
F/B/K JENIS KEPA - PELUA SIGNF (S)/
RAHAN NG TDK SIGNF
(TS)
Keterangan : Untuk menentukan CCP dan bukan CCP lihat diagram pohon keputusan TKK untuk penerapan HACCP pada lampiran 15
Potensi bahaya F =fisik; B=Biologi; K=Kimia; Analisa Resiko L=Low (rendah);M=Middle (sedang); H=High (tinggi)
Kode. Dok : N-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 1 dari 4
1 Penerimaan Kadar air 14-15 % Petugas penerima barang memeriksa Lapor pada Inspektor dan tolak Memberi teguran Rekaman
Bahan Baku Tidak ada benda asing : bahan baku gabah disetiap Bahan Baku bila batas kritis pada pemasok, bahan
segar/beku; Padi bebas hama (kutu) dan kedatangannya harus sesuai kadar tidak tercapai evaluasi setiap 6 baku
penyakit (tidak ada gabah airnya dan dalam kondisi bagus dan (enam) bulan datang dan
hampa/kondisi jelek )/ tidak bersih (tidak ada benda asing) sekali laporan
ada batu, ranting dll inspeksi
masuk
GKP/GKG
2 Pengeringan Kondisi lantai jemur bersih mulus Petugas memeriksa kondisi Lapor pada Memberi teguran Form 2
(Lantai (tidak retak/pecah) kebersihan lantai jemur setiap akan Inspektor/petugas bila gabah pada pemasok, (rekaman
jemur/dryer) melakukan penjemuran padi GKP tidak bersih, banyak yang evaluasi setiap 6 sanitasi
dan terus memeriksa kebersihan dari kosong, kotoran dan kondisi (enam) bulan
tidak bagus lantai
gabah kosong dan kadar air gabah sekali
Untuk gabah kosong/kotor jemur)
yang nanti siap digiling
akan dilakukan cleaner padi
untuk menyingkirkan
kotoran/gabah kosong
Kode. Dok : N-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 2 dari 4
PRINSIP 4. PRINSIP 5.
NO. PRINSIP 3. PRINSIP 6. PRINSIP 7.
LANGKAH PEMANTAUAN KOREKSI & TINDAKAN VERIFIKASI
CCP BATAS KRITIS REKAMAN
Apa-Dimana-Kapan-Siapa-Bagaimana KOREKSI
3 Penggilingan Waktu pemanasan mesin Petugas operasional mesin Tahan (hold) pengoperasional Memberi teguran Rekaman
(Mesin pecah > 10 menit dan dalam kondisi melakukan pengecekan kebersihan mesin jika alat/bahan dan pada petugas kebersihan
kulit/husker) bersih mesin, bakar, air radiator, oli, belt kebersihan alat sebelum sesuai operasional mesin dan
pemutar roda pada saat waktu dan bersih mesin, evaluasi sarana
pemanasan mesin setiap mulai setiap hari pendukung
operasi alat mesin pecah sebelum mesin
kulit/husker dan baru dapat operasional Rekaman
dilakukan pemanasan untuk mesin pemantauan
selama 10 (sepuluh) menit speed
berikutnya.
4 Pengayakan kondisi separator harus bersih Petugas operasional pengecekan Lapor pada inspektor dan bila Memberi teguran Rekaman
(Separator) dan dalam kondisi baik kebersihan mesin, personal, kebersihan mesin pengayak pada petugas kebersihan
stamplet penggoyang mesin ayak tidak baik saat akan gunakan operasional mesin dan
dan baru dapat dilakukan alat mesin, evaluasi sarana
pengayakan. setiap hari pendukung
sebelum mesin)
operasional
Kode. Dok : N-PM
PANDUAN MUTU (PM) Revisi : 0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 3 dari 4
5 Pemolesan Tidak menggunakan Petugas operasional mengecek Melakukan sanitasi Memberi teguran pada Rekaman
(Polisher) pemutih kebersihan mesin, personal dan terhadap mesin dan petugas operasional mesin, kebersihan
Air utk pengkabutan kualitas mutu baku air minum untuk personil yang menangani evaluasi setiap hari sebelum alat
menggunakan mutu baku alat kabby (pengabut) setiap hari saat akan gunakan alat operasional Laporan hasil
air minum dan alat uji lab mutu
penyosohan/ baku air
pemolesan dalam kondisi minum 6
baik sekali
6 Pemilihan Kondisi mesh ayakan dalam Petugas operasional mengecek Mengganti ayakan jika Memberi teguran pada Rekaman
(Mesin kondisi bagus, bersih dan kebersihan mesin, personal dan ada sobekan pada lobang petugas operasional mesin, kebersihan
Grading) tidak berkarat mesh ayakan jangan sampai robek ayakannya/berkarat dan evaluasi setiap hari sebelum dan laporan
setiap hari membersihkan ayakan operasional perbaikan
jika dalam kondisi kotor kerusakan alat
7 Pengepakan/ Kemasan tidak bocor dan Petugas melakukan inspeksi alat Pemeliharaan mesin Review kinerja petugas Rekaman hasil
pengemasan tidak rusak fisiknya dan jenis kemasan dengan packing, sortasi kemasan pengemas, perbaiki mesin kalibrasi
(Packing) pengamatan visual setiap proses plastik yang rusak packing jika rusak parah atau timbangan
pengepakan bahkan diganti , review hasil
inspeksi packing kemasan.
N-PM
Kode. Dok :
PANDUAN MUTU (PM) Revisi :
0
RMU………………
Tanggal Berlaku: ……………..
SISTEM HACCP Halaman : 4 dari 4
Penyimpanan Kondisi gudang bersih, rapi Petugas melakukan inspeksi Sanitasi dan penataan Memberi teguran Rekaman
(Gudang dan tidak ada serangga kebersihan gudang, kerapian gudang simpan pada petugas gudang jenis barang
Simpan) kelembaban dalam suhu gudang dan melakukan pengamatan untuk memberihkan yang
8 dan menata gudang
normal kelembaban dan suhu gudang disimpan
setiap hari sesuai
simpan dan produk yang disimpan tanggal produksi digudang
sesuai tanggal produksi.
9 Distribusi/ Kendaraan angkut dalam Petugas melakukan inspeksi Sanitasi kendaraan angkut Memberi teguran Rekaman
pengiriman kondisi baik dan bersih kelayakan kendaraan angkut setiap dan perbaikan kendaraan pada supir petugas banyak dan
saat pengiriman dan harus dalam angkut jika terjadi pengirim barang jenis barang
kondisi kebersihan serta tertata rapi kerusakan dilakukan untuk membersihkan yang dikirim
perbaikan dan mengecek
kelayakan kondisi
kendaraan angkut
setiap satu hari
sebelum
pendistribusian
barang.
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
SANITASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Halaman : 1 dari 8
(SSOP)
1. Keamanan air
- Pengendalian dan pengawasan
Air yang digunakan untuk produksi dan mencuci peralatan dan tangan harus bersih sesuai standar air minum.
Setiap hari sebelum mulai proses produksi dilakukan pengecekan secara visual (kejernihan, bau dan rasa) dan
analisa laboratorium dilakukan setahun sekali.
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil pengamatan, menunjukkan air yang tidak aman, maka stop produksi, dilakukan pengecekan
penyebab air tidak aman dan dilakukan perbaikan, sehingga air kembali aman, atau mencari pasokan air yang
aman selama sumber air belum aman
- Rekaman
Hasil analisa tahunan, rekaman monitoring form 1-01 dan form 1-02
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil monitoring menunjukkan kondisi dan kebersihan alat tidak memenuhi persyaratan, maka
peralatan harus diperbaiki/diganti dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form 1-01
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
SANITASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Halaman : 2 dari 8
(SSOP)
- Tindakan Koreksi
Apabila dari hasil monitoring ditemukan hal-hal yang dapat menimbulkan kontaminasi silang, maka stop proses
produksi, hindari terjadinya kontaminasi silang dengan menangani penyebabnya sampai kondisi aman kembali
untuk berproduksi.
urutan proses tidak teratur, stop produksi dan perbaiki dahulu
bahan baku, bahan pengemas dan bahan jadi tercampur, pindahkan sesuai tempatnya, evaluasi produk
laporkan hasilnya ke QC untuk didisposisi (dilepas,diperbaiki, dimusnahkan)
Peralatan kotor tercampur dengan yang bersih, cek dan lakukan pembersihan ulang atau disimpan ditempat
yang disediakan.
Ada karyawan sakit, diistirahatkan
Lantai dan ruangan kerja kotor, bersihkan dulu sebelum proses produksi dimulai
Ada bahan bukan untuk pangan, segera simpan pada tempat penyimpanan, evaluasi keamanan produk,
laporkan hasilnya untuk didisposisi.
Lampu dibagian produksi tidak berpelindung, stop produksi dan perbaiki, ganti.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form 1-01, form 1-02
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil monitoring ditemukan kondisi yang tidak sesuai persyaratan, maka proses produksi belum dapat
dimulai, sampai dilakukan perbaikan (memperbaiki, membersihkan dan melengkapi sarana) sesuai dengan hasil
monitoring.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form1-01, form 1-02
- Tindakan koreksi
Bila dijumpai bahan bahan yang bukan digunakan untuk makanan (bahan beracun/berbahaya bagi keamanan
pangan), cek apakah terjadi pencemaran dan segera pindahkan ketempat penyimpanannya.
- Rekaman
Hasil monitoring harian, form1-01
- Tindakan koreksi
Bila dijumpai bahan-bahan tersebut tidak berlabel, dicek dan diberi label atau dikembalikan ke
supplier, dan bila disimpan tidak pada tempatnya, segera pindahkan ke tempat penyimpanan.
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
SANITASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Halaman : 4 dari 8
(SSOP)
- Rekaman
Hasil monitoring harian, form1-01, form 1-02
7. Hygiene karyawan
- Pengendalian dan pengawasan
Semua karyawan yang bekerja di lokasi penerimaan, pengemasan produk harus menggunakan pakaian kerja (tutup
kepala, masker, sarung tangan)yang bersih, kondisi sehat, tidak terdapat luka terbuka, tidak melakukan kebiasaan
buruk (makan, meludah, menggaruk dsb.) di lokasi produksi, tidak menggunakan perhiasan, tidak memanjangkan kuku
jari. Setiap hari sebelum mulai bekerja dilakukan pengecekan, dan dilakukan pelatihan atau pemberitahuan ulang
sekali seminggu.
- Tindakan koreksi
Bila dari hasil monitoring terdapat ketidak sesuaian maka karyawan yang bersangkutan ditegur dan tidak diijinkan
untuk ikut bekerja di lokasi proses produksi, dilakukan pelatihan dan kalo perlu diberi sangsi.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring, form 1-01
- Tindakan koreksi
Apa bila dari hasil monitoring terdapat ketidak sesuaian, proses produksi diberhentikan dulu, cari penyebabnya dan
perbaiki kondisi (pasang perangkap lalat, pembasmian kecoa dengan insektisida saat tidak ada kegiatan dsb.) sampai
kondisi kembali terkendali.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring harian, form 1-01
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PROGRAM KEBERSIHAN LANTAI, DINDING DAN Halaman : 5 dari 8
LANGIT-LANGIT
Lantai kantor disapu dan dibersihkan Setiap hari sebelum jam kerja Petugas
kebersihan
Dinding dan langit-langit dibersihkan Minimal sebulan sekali saat tidak ada Petugas
gudang, kantor kegiatan kebersihan
Langit-langit, lokasi proses Disapu, bila perlu Minimal sebulan sekali saat tidak ada Petugas
menggunakan sapu kegiatan kebersihan
dengan tangkai panjang
Lantai ruang penyimpanan - Disapu bila perlu di - Minimal sebulan sekali Petugas
pupuk, oli, bahan bakar dan pel kebersihan
obat-obatan dibersihkan dan - Tumpukan ppk
kandang ditutup - Setiap hari
dirapikan
rapi
- Bahan bakar, oli,
obat-obatan kimia
ditata rapid dan - Setiap hari
terpisah dari
produk bahan baku
Frekuensi/ waktu
Lokasi/ Peralatan Cara Pelaksana
pembersihan
Pisau Dicuci dengan menggunakan bahan yang Minimal setiap hari Petugas
diijinkan dan membilasnya sampai bersih, setelah dipakai kebersihan
dikeringkan, dan disimpan di tempatnya
Ember tempat produk Disemprot dengan air, disikat, dikeringkan Minimal setiap hari Petugas
dan disimpan ditempatnya setelah dipakai kebersihan
Tempat sampah Dibersihkan dengan air dan disikat atau Minimal setiap hari Petugas
dengan mengganti kantongnya setelah proses selesai. kebersihan
Mesin padi cleaner Dibersihkan dengan menggunakan Minimal setiap hari Petugas
dan Separator, mesin konfesor/vacum cleaner sampai bersih setelah proses selesai. kebersihan
grading
Tempat saluran Dibersihkan dari sisa-sisa produk dengan Setiap kali habis Petugas
pembuangan menggunakan konfesor/ digunakan atau kondisi kebersihan
kotor
facum cleaner sampai bersih
Bak penampungan Dibersihkan dari sisa sekam dengan Minimal setiap hari Petugas
sisa produk (sekam) memasukkan sisa sekam ke karung bekas, setelah proses selesai kebersihan
ditumpuk dengan rapi
Lokasi penyimpanan Dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lain Minimal setiap hari Petugas
bahan pengemas dapat mengkontaminasi setelah proses selesai kebersihan
Sarana pencuci tangan - Digosok, dibersihkan dan disanitasi - Minimal setiap hari Petugas
- Dilengkapi peralatannya (sabun, setelah proses kebersihan
lap tangan). - Dua kali sehari
(setiap diperlukan)
Sarana toilet - Digosok, dibersihkan, disanitasi Minimal setiap hari Petugas
- Sarana dilengkapi (air, gayung, sekali kebersihan
sabun, karbol dsb.)
Sepatu boot Disikat dan dibersihkan dengan air bersih Setiap hari setelah Petugas
selesai dipakai kebersihan
Tempat penampung Disikat dan dibersihkan dengan air bersih. Minimal seminggu Petugas
air (jika ada) sekali kebersihan
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PROGRAM KEBERSIHAN PERALATAN, TOILET, Halaman : 7 dari 8
TEMPAT CUCI DAN PENAMPUNG AIR
Pipa aliran air Menggunakan bahan yang tidak Minimal setiap bu- Petugas
berkarat. lan dicek dan diber- kebersihan
sihkan bila perlu
Frekuensi/ waktu
Uraian Cara Pelaksana
pembersihan
Pengendalian Hama
Mamalia
- Jauhkan dari lokasi (diku-rung, - setiap hari Pengendali hama
- anjing, kucing
diikat)
- tikus
- Menggunakan perangkap atau - Setiap hari
racun tikus
Serangga
- Kecoa - Dimatikan (secara fisik), - Bila ada, setelah Pengendali hama
menggunakan proses (dengan
- Lalat insektisida insektisida)
- Menggunakan perangkat, lampu uv - Bila ada setiap hari
- Semut - Menggunakan insektisida, - Bila ada setiap hari
kapur semut (waktu libur) - Bila ada setiap hari
- Laba-laba (sarang) - Dibersihkan dengan sapu - Bila ada, setelah
- Kutu - Dimatikan (secara fisik), proses (dengan
menggunakan pestisida fumigasi)
Unggas
- Burung - Menggunakan jaring pelindung Bila ada setiap hari Pengendali hama
- Jauhkan dari lokasi
- ayam (dikurung, dikandangkan) Bila ada setiap hari
Hewan melata Menutupi produk untuk menghindari Setiap ada produk Bagian produksi
- cicak kotoran cicak
Suhu: Produk tertutup dengan fentilasi Setiap kali melaku-kan Petugas
udara/sirkulasi udara cukup penyimpanan penyimpanan
Ruang penyimpanan produk
tanpa pendingin
Pengangkutan tanpa Produk selalu tertutup dengan sirkulasi Setiap kali melakukan Petugas bagian
fasilitas pendingin udara cukup. Untuk jarak jauh pengangkutan pengiriman.
diusahakan diangkut pada malam hari,
tergantung cuaca.
Kode. Dok : P-SOP
PROSEDUR (SOP) Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PENARIKAN PRODUK KEMBALI (RECALL) Halaman : 1 dari 1
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka
perusahaan mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan
untuk melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan
bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan
telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan ditindaklanjuti. Tindak lanjut yang
dilakukan dengan adanya penarikan produk antara lain dapat berupa :
1. Penghentian proses produksi sampai diperoleh hasil perbaikan yang memenuhi persyaratan konsumen.
2. Menyelidiki penyebab masalah dan menyusun tindakan koreksi agar tidak terulang kembali.
3. Penanganan terhadap produk yang ditarik.
Pelaksanaan penarikan produk ini dilakukan dibawah tanggung jawab manajer produksi
Formulir 1- 01
SblmSblm Stlh
SlmTindakanTindakan
kerjakerja kerja
Uraian kerjakoreksiverifikasi
pagisiang sore
SOP-1, SOP-2):
asi dan grading, bak pencuci, bak tempat penampungan, lap produk, sarung tangan, bahan pengemas) utuh dan layak pakai Kebersihan peralatan (sda)
-
1, SOP-2)
-
an tidak lembab
-
ekerja di bagian produksi
-
Lantai tempat produksi dan kantor harus bersih
Proteksi dari bahan toxin/ beracun (SOP-1) Selama proses produksi tidak terdapat bahan toxin/membahayakan keamanan pangan di ruang produksi
-
Formulir 1- 01
.............., …………………………200....
Mengetahui QC Supervisor
( ) ( )
Formulir 1-02
Bulan …… /Tahun…..
Bulan…… Setiap Jum’at Tanggal
Tind
Uraian Jum’at minggu I Tindakan koreksi
verifi
………., ……….………200…..
Mengetahui QC Supervisor
( ) ( )
LAMPIRAN 6
CHECKLIST
AUDIT INTERNAL PENERAPAN JAMINAN MUTU BERDASARK
CHECKLIST AUDIT INTERNAL
PENERAPAN JAMINAN MUTU BERDASARKAN SISTEM
HACCP (SNI CAC/RCP 1:2011)
Informasi Audit
Tanggal Audit : Nama Auditor :
Nama Auditee :
Tlp/Hp :
Standar Acuan :
Olahan Produk :
Tipe audit :
Pelaksanaan Audit Audit sistem tahun 1
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat Sangat ada
Baik Cukup Kurang
baik Kurang sama
sekali
1. PRODUKSI PRIMER
- Kebersihan lingkungan
- Produksi Hygiene
- Penanganan, Penyimpanan
dan Transportasi
2. FASILITAS PEMBENTUKAN,
DESAIN &
2.1 Lokasi
- Pendirian
- Peralatan
2.2 Aset Kamar
- Desain dan Layout
- Struktur internal dan
perlengkapan
- Sementara / Premises mobile
dan Mesin penjual
2.3 Peralatan
- Umum
- Kontrol pangan dan
pemantauan peralatan
- Wadah untuk limbah dan
zat yang termakan zat
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat Sangat ada
Baik Cukup Kurang
baik Kurang sama
sekali
1. PRODUKSI PRIMER
2.4 Fasilitas
- Persediaan air
- Drainase dan Pembuangan
Limbah
- Pembersihan
- Personil Fasilitas Kebersihan
dan Toilet
- Pengatur suhu
- Ventilasi
- Pencahayaan
3. PENGENDALIAN OPERASIONAL
3.1 Bahaya Makanan
3.2 Sistem Pengendalian Kebersihan
- Waktu dan Suhu Control
- Kontaminasi silang mikrobiologi
- Kontaminasi Fisik dan Kimia
3.3 Bahan/barang yang masuk
3.4 Pengepakan
3.5 Air
- Dalam kontak dengan makanan
- Sebagai bahan
3.6 Manajemen dan pengawasan
3.7 Dokumentasi dan Rekaman
4. PENDIRIAN -PEMELIHARAAN DAN
SANITASI
Pemeliharaan dan Kebersihan
- Umum
4.1 - Prosedur dan metode
Pembersihan
4.2 Program Pembersihan
4.3 Sistem Pengendalian Hama
4.4 Manajemen Limbah
4.5 Efektivitas Pemantauan
PENDIRIAN - KEBERSIHAN
5. PERSONIL
5.1 Status Kesehatan
5.2 Kebersihan Personil
5.3 Personil Perilaku
6. TRANSPORTASI - ANGKUTAN
6.1 Desain dan Konstruksi
6.2 Penggunaan dan Perawatan
7 INFORMASI PRODUK DAN
KESADARAN KONSUMEN
7.1 Identifikasi jumlah
7.2 Informasi Produk
7.3 Pelabelan
7.4 Pendidikan Konsumen
8. PELATIHAN
8.1 Kesadaran dan Tanggung Jawab
8.2 Program Pelatihan
8.3 Instruksi dan Pengawasan
8.4 Pelatihan Penyegaran
9. INFORMASI TAMBAHAN
- kode kebersihan setiap produk
tertentu
- Prosedur Kalibrasi (jika ada)
- Program Penjual
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat Sangat ada
Baik Cukup Kurang
baik Kurang sama
sekali
1. PRODUKSI PRIMER
I AUDIT HACCP LANGKAH AWAL
1 Apakah semua lima langkah awal
telah selesai ?
2 Adalah tim HACCP diidentifikasi
3 Apakah persetujuan rencana HACCP
diperoleh dan revisi rencana
diidentifikasi
4 Apakah makanan benar dijelaskan
termasuk nama, negara makanan
sebelum dikonsumsi, pelestarian,
metode, pengemasan, distribusi,
umur simpan, pelabelan dan kontrol
khusus untuk distribusi
5 Telah bahan baku dan daftar bahan
telah selesai untuk setiap Food
6 Apakah tujuan penggunaan makanan
diidentifikasi
Apakah diagram alir mungkin dimulai
pada titik awal dan berakhir pada titik
penanganan terakhir dari produk
Diagram adalah termasuk tata letak
mesin
Diagram alir telah selesai untuk
memasukkan semua langkah bahkan
langkah opsional jika ada
Diagram alir telah diverifikasi oleh tim
HACCP untuk memastikan bahwa
(bukti rekaman –yang diperlukan
telah ditanda tangan) itu lengkap dan
akurat
Jika sudah ada modifikasi pada
produk pangan atau proses. Langkah
awal telah dimasukkan dalam
revalidation HACCP
II AUDIT KEPATUHAN TERHADAP
PRINSIP HACCP
A Prinsip 1: Analisis Hazard
1. Memiliki penilaian terhadap bahaya
biologi, kimia dan fisik untuk semua
bahan, bahan baku, proses dan
langkah-langkah pasca produksi telah
selesai
2. Apakah semua bahaya telah
dipertimbangkan untuk semua bahan
baku dan semua langkah-langkah
proses ?
3. Apakah langkah-langkah / tindakan
pengendalian preventif untuk bahaya
diidentifikasi ?
4. Apakah langkah-langkah pencegahan
yang dilakukan seperti yang
dijelaskan dalam rencana HACCP
(bukti catatan dan amati apa yang
dilakukan dalam penerapan)
5. Apakah penilaian risiko telah
dilakukan untuk menentukan bahaya
yang signifikan
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat Sangat ada
Baik Cukup Kurang
baik Kurang sama
sekali
6. Apakah penggunaan produk akhir
pangan telah dipertimbangkan dalam
penilaian risiko ?
7. Apakah bahan referensi yang
digunakan oleh tim HACCP untuk
menentukan bahaya dan risiko /
keparahan tersedia sehingga
memberikan rasional untuk
keputusan (keputusan yaitu
transparan) ?
8. Lingkup rencana HACCP yaitu
keamanan pangan saja atau
keamanan pangan dan kualitas yang
diterapkan secara konsisten ?
9. Apakah memiliki bahaya yang berada
di luar kendali langsung dari pabrik
telah dipertimbangkan dalam analisis
bahaya (misalnya distribusi)
B Prinsip 2 : Critical Control Point
1. Apakah setiap bahaya yang signifikan
memiliki CCP ?
2. Apakah CCP diterapkan dengan
benar ?
3. Apakah ada prosedur / instruksi kerja
untuk setiap CCP ?
4. Lihat titik kendali kritis (CCP)
prosedur dan proses checklist
C Prinsip 3 Menetapkan Batas Kritis
1. Apakah batas kritis ditugaskan untuk
setiap CCP
2. Apakah batas kritis divalidasi
(meninjau bukti obyektif, dll)
3. Apakah dilaksanakan (review catatan
pemantauan, mengamati proses)
batas kritis
4. Apakah dijelaskan tepat batas kritis,
yaitu maksimum / nilai minimumnya?
5. Apakah data yang disajikan
menunjukkan kesesuaian dengan
batas kritis?
D Prinsip 4 : Pemantauan
1. Apakah pemantauan catatan yang
sedang dibuat sesuai dengan CCP
2. Pemantauan prosedur harus
menjelaskan informasi apa,
bagaimana, di mana, kapan, siapa
3. Untuk setiap batas kritis harus ada
tindakan pemantauan yang
mencakup jawaban
4. Adalah pemantauan yang memadai
dan apakah hal itu memberikan
jaminan tingkat tinggi bahwa proses
ini di bawah kendali
E Prinsip 5. Penetapan tindakan
perbaikan
1. Apakah catatan tindakan korektif
selesai untuk semua penyimpangan
dari batas kritis
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat
Sanga Cuku Kuran ada
Baik Kuran
t baik p g sama
g
sekali
2. Apakah catatan tindakan korektif
berkorelasi dengan catatan
pemantauan yang relevan
3. tindakan korektif perlu mengalir
template.
4. Deskripsi harus mencakup tindakan
segregasi, koreksi dan disposisi
dengan nama orang yang
bertanggung jawab.
5. Apakah catatan tindakan korektif
Ulasan, sehingga untuk menilai
rencana HACCP untuk setiap tren.
F Prinsip 6 : Pencatatan
1. Ketika melihat catatan, cari
perbedaan yang menunjukkan
ketidakpatuhan dengan rencana
HACCP.
2. Kegagalan untuk mengkorelasikan
waktu hari yang sesuai dengan
catatan.
3. Check setiap titik pemantauan
terhadap batas kritis
4. Periksa catatan kalibrasi untuk
melihat kalibrasi yang dilakukan
dengan menggunakan metode yang
tepat dan standar. Mencari potensi
pemalsuan, pra-entri data dan
kesalahan lainnya.
5. Periksa catatan pelatihan untuk
melihat pelatihan yang diperlukan
dalam prosedur
6 Apakah catatan semua kegiatan
verifikasi HACCP dipertahankan
7 Catatan tindakan korektif harus
mampu selaras dengan catatan
pemantauan dan mencakup deskripsi
masalah, koreksi dan disposisi.
8 catatan tindakan perbaikan harus
diajukan dalam file terpisah untuk
kemudahan akses
F Prinsip 7. Verifikasi
1 Apakah dilakukan kegiatan verifikasi
yang melakukan diidentifikasi
dengan frekuensi yang terpisah
(yaitu harian, mingguan, bulanan)
dan dicatat pada jadwal pemeriksaan
verifikasi ?
2 Apakah ada ulasan dari rencana
HACCP dan implementasinya ?
3 Apakah dilakukan validasi batas
kritis?
4 Apakah terbukti kebenaran
pemantauan CCP ?
5 Apakah terbukti ketepatan
pemantauan CCP?
6 Apakah dilakukan analisis sampel
untuk memverifikasi CCP yang di
bawah kendali
Ya------------------------Tidak
No Pertanyaan Temuan
5 4 3 2 1 0
Tidak
Sangat
Sanga Cuku Kuran ada
Baik Kuran
t baik p g sama
g
sekali
7 Apakah dilakukan verifikasi
monitoring dan prosedur tindakan
korektif.
8 Apakah kegiatan verifikasi
menunjukkan bahwa program
HACCP adalah efektif
9 Verifikasi prasyarat dan program
pendukung juga diperlukan
diantaranya untuk :
- Kalibrasi peralatan,
- Review spesifikasi
pembelian,
- Sampel produk akhir
- Pengambilan sampel
lingkungan
- Tes produk
- Konfirmasi kebersihan dan
konsentrasi sanitizer
LAMPIRAN 7
CONTOH STRUKTUR
TIM ICS DAN URAIAN TUGAS YANG DIINTEGRASIKAN DAL
43
Lampiran 7
CONTOH STRUKTUR TIM ICS DAN URAIAN TUGAS YANG DIINTEGRASIKAN DALAM STRUKTUR POKTAN DAN GAPOKTAN
ICS KOORDINATOR
43
LAMPIRAN 8
[bulan] [tahun]
[nama penyusun]
[Gapoktan/Poktan/lembaga tani]
DAFTAR ISI
ICS Koordinator
Tipe-Tipe Sangsi
SANGSI SITUASI
Memenuhi syarat-syarat yang harus Petani menyimpan bahan-bahan
dipenuhi petani kimia
Denda dari ICS Petani tidak pernah datang ke
pertemuan
Ditunda sementara/skorsing Petani melanggar standar internal
organik tapi tidak membahayakan
sertifikasi (misal menjual.................ke
pembeli lain)
Masa konversi 3 tahun Pencemaran (misal petani
menggunakan pestisida, pupuk kimia
dan herbisida)
Mengeluarkan petani dari kelompok Petani menjual.................non-organik
tani milik petani bukan peserta program
6. Pelatihan
6.1. Pelatihan Staf ICS
Kebijakan: Inspektur Internal adalah Staf ICS yang harus menerima
pelatihan sekali setahun. Adapun Staf ICS lain tidak harus menerima
pelatihan tiap tahun tetapi harus memperoleh pelatihan sesuai dengan
tugas-tugasnya dalam ICS.
Pelatihan Staf ICS:
1. Pelatihan tentang Sertifikasi Organik bagi Koordinator ICS dan Internal
Inspektur.
2. Pelatihan tentang Manual ICS bagi Staf ICS (Internal Inspektur,
Petugas Lapang dan Panitia Pengambil Keputusan Organik).
3. Pelatihan tentang Prosedur Registrasi dan Internal Inspeksi bagi
Internal Inspektur.
4. Pelatihan tentang Prosedur Pembelian dan Penjual bagi Petugas
Pembelian-Penjualan.
5. Pelatihan tentang Prosedur Pengolahan Pasca-Panen bagi Petugas
Pengolahan, Petugas Penyimpanan.
Pelatihan-pelatihan itu harus disertai praktek langsung dengan
pendampingan oleh Fasilitator dari ICS Provider (CCC). Jika ada
perubahan-perubahan dalam prosedur, standar, format maka Staf ICS akan
dilatih/minimal diberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi.
45
Lampiran 9
II. KONDISI LAHAN PETANI (Daftar semua lahan milik/dikelola petani, termasuk yang tidak ada tanaman organik)
Total
Keterangan: O= Organik, K=Konversi, Kon=Konvensional
PENGELOLAAN TERNAK
JENIS TERNAK JUMLAH (kandang, jenis makanan, penanggulangan penyakit
Total
45
IV. CATATAN PETUGAS (jika ada)
PERNYATAAN
Saya, petani, menyatakan bahwa informasi ini adalah benar dan bahwa saya memahami kondisi untuk produksi organik. Saya juga
mendapatkan salinan/copy dari kontrak petani organik.
Tanggal :
Tempat :
Tanda tangan :
Nama Petani :
Petugas Pendaftaran
(..........................................................)
LAMPIRAN 10
CONTOH FORMULIR
CHECK LIST INSPEKSI INTERNAL PADA PENERAPAN SISTEM
CONTOH FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI INTERNAL PADA PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK
A. DETAIL INSPEKSI
Identitas
Nama Petani Kelompok Tani Desa, kecamatan Kode petani Tanggal Registrasi
Bp. ………
Ibu
Internal inspector Tanggal Inspeksi Standard untuk sertifikasi ICS Orang yang hadir dalam inspeksi
Bp. ……… NOP EU Reg Petani
Ibu JAS Fair Trade FFL Buruh sewa: ……………………..
SNI Lainnya: …………………….. Lainnya: ……………………..
Luas Area
Kode lahan Lokasi sawah Tgl terakhir gunakan kimia Kepemilikan Status terakhir Sumber air
(Ha)
milik sendiri sertifikasi: NOP/EU/JAS/SNI/FFL* irigasi tadah
garap konversi sertifikasi: 0 / 1 / 2 * hujan
lainnya: organik tanpa sertifikasi lainnya:
……………… konvensional ……………..
Panen sebelumnya Panen sekarang Panen selanjutnya Keterangan
MT: 1 / 2 / 3* MT: 1 / 2 / 3* MT: 1 / 2 / 3*
Periode: …………….. s/d ……………….. Periode: ……………… s/d………………. Periode: ……………… s/d………………
Tanaman, varietas Kwantita Tanaman, varietas Kwantitas (kg) Tanaman, varietas Kwantitas (kg)
s (kg)
2. LAHAN LAIN YANG DIOLAH PETANI (DIDAFTAR DI ICS ATAU TIDAK, DAN ORGANIK ATAU TIDAK)
Lokasi
Luas Area Tgl terakhir gunakan kimia Kepemilikan Status terakhir Sumber air
Didaftar sawah
Kode lahan
di ICS (Ha)
(JIKA MASIH ADA LAHAN LAIN, TOLONG DICATAT DI LAMPIRAN FORMULIR UNTIK LAHAN TAMBAHAN )
B. SISTEM PRODUKSI (UNTUK LAHAN YANG DIINSPEKSI SAJA)
Penjelasan
tambahan
Titik Kontrol pengendalian kontaminasi √ ∕ Х Penjelasan
!! Ada pemisahan yang baik antara sawah organik dan non organik dari petani.
!! Tidak ada kontaminasi udara dari semprotan kimia lahan non organik lainnya.
!! Tidak ada kontaminasi air dari sawah non organic atau sudah diterapkan penyanga/ penyaring
khusus
!! Tidak ada bahan bahan yang dilarang yang disimpan di sawah.
!! Tanaman konvensional tidak ditanam di sawah organik (termasuk pada tumpang sari dan rotasi
tanaman)
!! Alat semprot hanya digunakan untuk perlakuan organik.
!! Tidak ada produksi sama (petani menanam beda varitas di lahan miliknya yang non organik).
!! Alat panen (mis: sabit, karung) tidak digunakan untuk non organik.
!! Penyimpanan tidak terkontaminasi dan dipisah dari produk non organik.
!! Tidak ada bahan tambahan pada pasca panen kecuali yang diperbolehkan oleh ICS
Penjelasan
tambahan
C. FAIR TRADE (PERDAGANGAN ADIL)
D. KINERJA ICS
Tugas inspektor yg sdh dipenuhi: Evaluasi inspektor Status yang layak: Rekomendasi/penjelasan:
wawancara lebih dari sesuai NOP
kunjungan lapangan (melakukan tindakan EU Reg
pengecekan data ekstra yang patut JAS SNI
pengecekan penyimpanan dan dicontoh) Fair Trade FFL
pananganan produk pasca panen sangat sesuai Lainnya:
tindak lanjut rekomendasi sesuai, butuh peningkatan …………………..
tahun lalu tidak sesuai
sanksi:
…………………………….
Tanda tangan inspector, tempat, tanggal: Tanda tangan petani, tempat, tanggal:
Kriteria persetujuan ICS: √ ∕ Х Keputusan Final ICS: Status yang diberikan: Rekomendasi/penjelasan:
- data diisi dengan baik lebih dari sesuai NOP
- pupuk (melakukan tindakan ekstra EU Reg
- PHT yang patut dicontoh) JAS SNI
- input lain Fair Trade FFL
- bahan tanam sesuai, sepenuhnya Lainnya:
- ekologi umum sesuai, butuh peningkatan ……………….
- tdk ada pelanggaran di tidak sesuai
titik kontrol sanksi:
- fair trade
- kinerja ICS petani ……………………………
Tanda tangan komite Persetujuan, Tempat, Tanggal
FORMULIR UNTUK LAHAN TAMBAHAN
…Lahan dan Produksi
…2. LAHAN LAIN YANG DIOLAH SAMA PETANI (MAUPUN DIDAFTAR DI ICS ATAU TIDAK, DAN ORGANIK ATAU TIDAK)
10
11
12
13
14
TOTAL TOTAL
56
LAMPIRAN 12
Pengusul : Instansi :
Alamat : Nama Inspektor :
Telp. : Tgl. mulai inspeksi :
Fax. : Tgl. Selesai inspeksi :
No. Sertifikasi :
A Informasi Umum Ya Tidak Komentar
1 Apakah produsen punya SNI Sistem
Pertanian Organik ?
2 Apakah informasi yang ada dalam
lembar usulan sertifikasi akurat?
3 Apakah peta lahan sesuai dengan
kenyataan?
4 Apakah sejarah peruntukan lahan
benar?
5 Apakah semua lahan dijadikan organik?
6 Apakah semua lahan diinspeksi?
7 Apakah semua lahan berada dalam satu
kesatuan?
8 Apakah tanaman/ hasil tanaman
disimpan di lain lokasi?
9 Apakah operator ada selama inspeksi?
10 Apakah pernah disertifikasi oleh
lembaga lain?
11 Apakah pernah ditolak dalam sertifikasi?
12 Untuk re-sertifikasi, jelaskan apakah ada perubahan budidaya:
13 Sebutkan semua jenis tanaman, hasil dan luasan pertanaman yang akan disertifikasi
organik:
14 Total luas lahan: Luas milik sendiri: Luas yang disewa:
15 Luas organik: Luas transisi: Luas konvensional:
16 Lama budidaya organik: Lama sertifikasi:
B Evaluasi Ya Tidak Komentar
Kondisi Tanaman
17 Apakah tanaman yang diusulkan
disertifikasi telah ditanam?
18 Apakah tanaman yang diusulkan
disertifikasi telah dipanen?
19 Apakah ada bukti bahwa bahan
terlarang digunakan?
Benih / Bibit
20 Apakah benih / bibit dikenai perlakuan
dengan bahan terlarang?
21 Apakah operator menggunakan benih/
bibit organik?
22 Apakah ada benih GMO yang
digunakan?
23 Apakah ada benih konvensional yang
digunakan?
24 Apakah benih/ bibit yang digunakan
tersertifikasi?
25 Apakah ada greenhouse yang
digunakan?
a). Apakah digunakan untuk organik
saja?
b). Apakah digunakan media tanam
organik?
c). Apakah pengendalian hama
dilakukan dengan cara-cara organik?
d). Apakah pengendalian penyakit
dilakukan dengan cara-cara organik?
Pengelolaan Kesuburan Tanah
26 Apakah tanaman menunjukkan gejala
defisiensi nutrisi?
27 Apakah ada bukti digunakannya bahan-
bahan terlarang?
28 Apakah digunakan kotoran ternak
segar?
29 Apakah manure berasal dari luar?
Jika ya, jelaskan sumbernya:
30 Apakah manure dikomposkan
31 Apakah digunakan bahan-bahan yang
penggunaannya terbatas (restricted
input)?
32 Apakah penggunaan bahan-bahan
terbatas ada dasarnya?
33 Apakah operator punya rencana untuk
meninggalkan penggunaan bahan-
bahan terbatas tersebut?
34 Apakah digunakan pupuk daun?
35 Apakah dilakukan pengujian tanah?
Rotasi Pertanaman
36 Apakah dilakukan rotasi pertanaman?
37 Apakah rotasi pertanaman juga
termasuk diversitas jenis tanaman?
Pengendalian Gulma
38 Apakah pengendalian gulma dilakukan
sesuai kaidah organik?
39 Apakah upaya preventif dilakukan?
40 Apakah ada bukti digunakannya
herbisida terlarang?
41 Apakah gulma mengancam
produktivitas tanaman yang diusulkan
disertifikasi?
Pengendalian Hama
42 Apakah pengendalian hama dilakukan
sesuai kaidah organik?
43 Apakah upaya preventif dilakukan?
44 Apakah ada bukti digunakannya
pestisida terlarang
45 Apakah digunakan restricted input?
46 Apakah operator punya rencana untuk
tidak menggunakan lagi restricted
input?
47 Apakah hama mengancam produktivitas
tanaman yang diusulkan disertifikasi?
48 Apakah ada bukti adanya organisme
bermanfaat untuk pengendalian hama?
49 Apakah operator menyediakan habitat
yang berguna (untukhama)?
Pengendalian Penyakit
50 Apakah pengendalian penyakit
dilakukan sesuai kaidah organik?
51 Apakah dilakukan tindakan preventif?
52 Apakah ada bukti digunakannya
fungisida terlarang?
53 Apakah digunakan restricted input?
54 Apakah operator punya rencana untuk
tidak menggunakan lagi restricted
input?
55 Apakah operator punya rencana untuk
tidak menggunakan lagi restricted input?
56 Apakah penyakit mengancam
produktivitas tanaman yang diusulkan
disertifikasi?
Adjoining Land Use
57 Apakah lahan organik dipisahkan
secara baik dari kemungkinan
kontaminasi?
Jika tidak, jelaskan lahan yang mana serta sumber kontaminasi dan upaya yang dilakukan
untuk mencegah kontaminasi:
Jelaskan pengambilan contoh (tanah, tanaman, air, dll.) yang dilakukan selama inspeksi atau
direkomendasikan untuk masa depan. Termasuk tatacara pengambilan contoh, alasannya, serta
analisa yang akan dilakukan).
Pertimbangan Lainnya:
Jelaskan hal-hal lain yang belum tercakup dalam butir-butir di atas selama inspeksi, termasuk
rekomendasi untuk inspeksi di masa depan.
Kesimpulan:
Jelaskan kesimpulan selama dilakukannya inspeksi berdasar data-data dan informasi yang
diperoleh.
Tanggal…………………………………….
Tandatangan Inspektor
Lampiran:
Kuestioner
Peta lahan
Yang Lain (jelaskan)
LAMPIRAN 13
ALAMAT :
DESA :
KECAMATAN :
KAB/KOTA :
PROVINSI :
Nomor Salinan :
Pemegang Salinan :
Status : Terkendali
Tidak Terkendali
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh
Tim Penyusun Pimpinan Unit Usaha
(..............................)
Nomor 01
DOKUMEN SISTEM MUTU Tgl. Berlaku
Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
PERUBAHAN DOKUMEN Halaman ….. dari ……
Paraf PJ
No Pemegang Dokumen
No Nama Jabatan Keterangan
Dokumen
1 Asli
2 Copy 1
3 Copy 2
4 Copy 3
5 Copy 4
Nomor 03
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
DAFTAR DOKUMEN Halaman ….. dari ……
Paraf PJ
Daftar Dokumen :
Formulir
Dokumen
Pendukung
Nomor 04
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
DAFTAR ISI Halaman ….. dari ……
Paraf PJ
Visi
Misi :
2.
3.
4.
5.
Nomor 08
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
STRUKTUR Halaman ….. dari ……
ORGANISASI Paraf PJ
Struktur organisasi dituangkan dalam bentuk bagan, dilengkapi dengan uraian tugas dan selalu
dimutakhirkan.
Nomor 08
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
PERSONIL Halaman ….. dari ……
Paraf PJ
Data seluruh personil dicatat dan selalu dimutakhirkan dengan menggunakan formulir sbb:
KUALIFIKASI /
NO. NAMA BAGIAN PELATIHAN
PENDIDIKAN
Nomor 09
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
VALIDASI DAN Halaman ….. dari ……
VERIFIKASI Paraf PJ
Unit usaha harus secara periodik, dan sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya, menyelenggarakan validasi, yang meliputi validasi penerapan
sistem sampai dengan kesesuaian produk yang diinginkan.
Validasi dapat dilakukan dengan pengujian laboratorium. Terkait mutu dan keamanan
pangan pengujian mutu dan keamanan pangan yang dilakukan minimal pengujian
residu pestisida dan residu logam berat. Namun demikian pengujian kandungan
nutrisi disarankan sebagai pelengkap informasi pada label.
Sesuai dengan jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, eksekutif
manajemen unit usaha harus secara periodik menyelenggarakan verifikasi pada
sistem penerapan cara penanganan dan pengolahan hasil pertanian yang baik yang
dilakukan untuk memastikan kesinambungan kecocokan dan efektivitasnya, dan
untuk mengetahui perubahan atau peningkatan yang diperlukan
Nomor 10
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Revisi ke /Tgl Revisi
PEMBELIAN BAHAN Tanggal Revisi
DAN SARANA Halaman ….. dari ……
PRODUKSI Paraf PJ
No Parameter Uraian
1. Kategori proses Kering
2. Nama Produk Sari Kedele Alamina
3. Tujuan Pengguna Sebagai minuman kesehatan penambah tenaga
produk
4. Komposisi Kedelai, gula, vanili, cokelat
5, Pengemasan Alumunium foil (primer) dus (sekunder) ukuran ...
6. Masa kadaluarsa Tujuh belas bulan
7. Cara Penyajian Seduh (3 sendok makan untuk 250 cc)
8. Cara transportasi Mobil, Motor
9. Cara penyimpanan Suhu kamar
10. Peringatan mutu dan Jangan dikonsumsi apabila produk berubah
keamanan pangan warna, menggumpal dan berbau
11. Persyaratan SNI/regulasi SNI Kedelai bubuk instan (www.BPOM.go.id)
12. Persyaratan pelanggan Halal, bahan baku bukan dari PRG
Nomor 12
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
DIAGRAM ALIR PROSES Halaman ….. dari ……
Paraf PJ
Dimasak Di simpan
Pengemasan
Pemasaran
Nomor 13
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha PETA (LAYOUT) UN Tanggal Revisi
IT PENANGANAN Halaman ….. dari ……
DAN / ATAU Paraf PJ
PENGOLAHAN
Nomor 14
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
IDENTIFIKASI BAHAYA Halaman ….. dari ……
DAN PENGENDALIAN Paraf PJ
4.
dll
5.
Nomor 15
DOKUMEN SISTEM MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Usaha Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
PROGRAM KEBERSIHAN Halaman ….. ....dari ……..
Paraf PJ
Tempat Produksi Disapu, dicuci Setiap hari/2 jam Karyawan Pemilik Usaha
Tataletakdan Tataletakdiperbaikidan
Pencegahan Tempat DiamatiSecara Padasaat
3 Kontaminasi Silang
Jangan sampai kebersihan
produksi visual proses
Karyawan karyawanmengikuti Form 3
terjadi kontaminasi karyawan prosedur ygada
silang
Menjaga Fasilitas Semua fasilitas
Fasilitassanitasi, Tempatcuci Diamatisecara
4 Pencuci Tangan, sanitasi hrs sesuai
sanitizer tangan visual
Setiaphari Karyawan MenggunakanSabunlain Form 4
Sanitasi Dan Toilet dg aturan
Nomor 16
DOKUMEN SISTEM MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Usaha Revisi ke /Tgl Revisi
Tanggal Revisi
SPO SANITASI Halaman 1 dari 2
Paraf PJ
Monitoring
Rekaman
No. Kunci Sanitasi Persyaratan Tindakan Koreksi
Form No
Bagaim
Apa Dimana Kapan Siapa
ana
Tidak ada Diamati Menggantikan sarung
Proteksi Dari Bahan-Bahan Sumber Tempat Sebelum
5. Kontaminan
sumber
kontaminan produksi
secara
produksi
Karyawan tangan dengan sarung Form 5
kontaminan visual tangan yang baru
Bahan yang
bersifat toksin
Bahan
Pelabelan, Penyimpanan, hrs diberi Tempat
toksindan Diamati Sebelum Staf kesehatan Bahantoksindiberilabeldan
6. Dan Penggunaan Bahan label dan
tempat
Penyimpana
secara produksi yangbertugas disimpanditempattertentu
Form 6
Toksin Yang Benar disimpan n
menyimpan visual
ditempat bahantoksin
terpisah
Pengawasan Kondisi
Personil yg
Kesehatan Personil Yang Sebelum dan Cekkesehatankaryawanke
7 Dapat Mengakibatkan
bekerja hrs Karyawan Ditempatkerja Diamati
selamabekerja
Bagianproduksi
rumahsakit terdekat
Form 7
sehat
Kontaminasi
Tidak ada
Sebelum,
Penanganan/Pengendalian hama di area Keberadaan
8 Hama produksi dan hama
Lokasiusaha Diamati selama,setelah Bagianproduksi Dilakukanpestkontrol Form 8
produksi
gudang
Nomor 17
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
SPO PROSES Halaman ….. dari ……
PRODUKSI Paraf PJ
Tujuan :
Ruang Lingkup :
Definisi :
Acuan :
Penanggung Jawab :
Langkah kerja :
Dokumen Terkait :
Nomor 18
DOKUMEN SISTEM
MUTU Tgl. Berlaku
Logo Unit Revisi ke /Tgl Revisi
Usaha Tanggal Revisi
PENARIKAN PRODUK Halaman ….. dari ……
YANG TIDAK SESUAI Paraf PJ
Dokumen Pendukung
1. SNI
2. Peraturan Permentan tentang GHP dan GMP
Instruksi Kerja
1. Pencucian tangan
2. Mengoperasikan mesin/peralatan
Halaman 1 dari 45
LAMPIRAN 14
80
DIAGRAM POHON KEPUTUSAN UNTUK TKK PENERAPAN HACCP
Tidak
Ya Tidak CCP
Keterangan :
(*) lanjutkan ke bahaya yang diidentifikasi berikutnya dalam uraian proses
(**) tigkatan yang dapat diterima dan tidak dapat diterima perlu didefinisikan disemua tujuan dalam
mengidentifikasi CCP dari rencana HACCP
LAMPIRAN 15
LAY OUT
RICE MILLING UNIT
Ukuran halaman muka : 10 m
Ukuran dalammeter
2 Panjang bangunan : 11 m
-----
•
T ·
3
3,5
•
7
• •
1
-
-f-- - - -t-
2
• 1-
- -t' -
5
- = = =- -
-------
- = = = - - ---- - - - - - - - -
- - - - - - - - ··
•
A : Pintu Masuk GKG (Gabah J : Kantor
- --/
Kering Giling) K : Pintu keluar
B : Tempat Penyimpanan GKG
C:
diatas pallet
Husker1 +
:
elevator D : Husker 2
+ elevator E:
u: J I •
Polisher 1
F: Polisher 2
G: RuangMesin (Genset) LAYOUT PENGGILINGAN PADI
H : Alat grading +
pengemasan I : Tempat
penyimpanan beras
dalam bentuk kemasan
1 2
L : Tempat limbah sekam
J I
et
P : Dryer
--'--+
M Q: Lantai Jemur
:P R : Pintu Masuk
int dan Keluar Dryer
u S : RuangPembelian GKP/Gudang
a
m
bil
li
m
b
a
h
s
e
k
a
m
N
:
W
a
st
af
el
d
a
n
R
a
k
B
aj
u
G
a
n
t
i
0
T
o
i
l
LAMPIRAN 16
GAPOKTAN/POKTAN
........................
Ketua Gapoktan/Poktan
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SANITASI Halaman : 1 dari 8
1. Keamanan air
- Pengendalian dan pengawasan
Air yang digunakan untuk produksi dan mencuci peralatan dan tangan harus bersih sesuai standar air minum.
Setiap hari sebelum mulai proses produksi dilakukan pengecekan secara visual (kejernihan, bau dan rasa) dan
analisa laboratorium dilakukan setahun sekali.
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil pengamatan, menunjukkan air yang tidak aman, maka stop produksi, dilakukan pengecekan
penyebab air tidak aman dan dilakukan perbaikan, sehingga air kembali aman, atau mencari pasokan air yang
aman selama sumber air belum aman
- Rekaman
Hasil analisa tahunan, rekaman monitoring form 1-01 dan form 1-02
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil monitoring menunjukkan kondisi dan kebersihan alat tidak memenuhi persyaratan, maka
peralatan harus diperbaiki/diganti dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form 1-01
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SANITASI Halaman : 2 dari 8
- Tindakan Koreksi
Apabila dari hasil monitoring ditemukan hal-hal yang dapat menimbulkan kontaminasi silang, maka stop proses
produksi, hindari terjadinya kontaminasi silang dengan menangani penyebabnya sampai kondisi aman kembali
untuk berproduksi.
urutan proses tidak teratur, stop produksi dan perbaiki dahulu
bahan baku, bahan pengemas dan bahan jadi tercampur, pindahkan sesuai tempatnya, evaluasi produk
laporkan hasilnya ke QC untuk didisposisi (dilepas,diperbaiki, dimusnahkan)
Peralatan kotor tercampur dengan yang bersih, cek dan lakukan pembersihan ulang atau disimpan ditempat
yang disediakan.
Ada karyawan sakit, diistirahatkan
Lantai dan ruangan kerja kotor, bersihkan dulu sebelum proses produksi dimulai
Ada bahan bukan untuk pangan, segera simpan pada tempat penyimpanan, evaluasi keamanan produk,
laporkan hasilnya untuk didisposisi.
Lampu dibagian produksi tidak berpelindung, stop produksi dan perbaiki, ganti.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form 1-01, form 1-02
- Tindakan koreksi
Apabila dari hasil monitoring ditemukan kondisi yang tidak sesuai persyaratan, maka proses produksi belum dapat
dimulai, sampai dilakukan perbaikan (memperbaiki, membersihkan dan melengkapi sarana) sesuai dengan hasil
monitoring.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring form1-01, form 1-02
- Tindakan koreksi
Bila dijumpai bahan bahan yang bukan digunakan untuk makanan (bahan beracun/berbahaya bagi keamanan
pangan), cek apakah terjadi pencemaran dan segera pindahkan ketempat penyimpanannya.
- Rekaman
Hasil monitoring harian, form1-01
- Tindakan koreksi
Bila dijumpai bahan-bahan tersebut tidak berlabel, dicek dan diberi label atau dikembalikan ke
supplier, dan bila disimpan tidak pada tempatnya, segera pindahkan ke tempat penyimpanan.
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SANITASI Halaman : 4 dari 8
- Rekaman
Hasil monitoring harian, form1-01, form 1-02
7. Hygiene karyawan
- Pengendalian dan pengawasan
Semua karyawan yang bekerja di lokasi penerimaan, pengemasan produk harus menggunakan pakaian kerja (tutup
kepala, masker, sarung tangan)yang bersih, kondisi sehat, tidak terdapat luka terbuka, tidak melakukan kebiasaan
buruk (makan, meludah, menggaruk dsb.) di lokasi produksi, tidak menggunakan perhiasan, tidak memanjangkan kuku
jari. Setiap hari sebelum mulai bekerja dilakukan pengecekan, dan dilakukan pelatihan atau pemberitahuan ulang
sekali seminggu.
- Tindakan koreksi
Bila dari hasil monitoring terdapat ketidak sesuaian maka karyawan yang bersangkutan ditegur dan tidak diijinkan
untuk ikut bekerja di lokasi proses produksi, dilakukan pelatihan dan kalo perlu diberi sangsi.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring, form 1-01
- Tindakan koreksi
Apa bila dari hasil monitoring terdapat ketidak sesuaian, proses produksi diberhentikan dulu, cari penyebabnya dan
perbaiki kondisi (pasang perangkap lalat, pembasmian kecoa dengan insektisida saat tidak ada kegiatan dsb.) sampai
kondisi kembali terkendali.
- Rekaman
Rekaman hasil monitoring harian, form 1-01
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP
Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PROGRAM KEBERSIHAN LANTAI, DINDING DAN Halaman : 5 dari 8
LANGIT-LANGIT
Lantai kantor disapu dan dibersihkan Setiap hari sebelum jam kerja Petugas
kebersihan
Dinding dan langit-langit dibersihkan Minimal sebulan sekali saat tidak ada Petugas
gudang, kantor kegiatan kebersihan
Langit-langit, lokasi proses Disapu, bila perlu Minimal sebulan sekali saat tidak ada Petugas
menggunakan sapu kegiatan kebersihan
dengan tangkai panjang
Lantai ruang penyimpanan - Disapu bila perlu di - Minimal sebulan sekali Petugas
pupuk, oli, bahan bakar dan pel kebersihan
obat-obatan dibersihkan dan - Tumpukan ppk
kandang ditutup - Setiap hari
dirapikan
rapi
- Bahan bakar, oli,
obat-obatan kimia
ditata rapid dan - Setiap hari
terpisah dari
produk bahan baku
Frekuensi/ waktu
Lokasi/ Peralatan Cara Pelaksana
pembersihan
Pisau Dicuci dengan menggunakan bahan yang Minimal setiap hari Petugas
diijinkan dan membilasnya sampai bersih, setelah dipakai kebersihan
dikeringkan, dan disimpan di tempatnya
Ember tempat produk Disemprot dengan air, disikat, dikeringkan Minimal setiap hari Petugas
dan disimpan ditempatnya setelah dipakai kebersihan
Tempat sampah Dibersihkan dengan air dan disikat atau Minimal setiap hari Petugas
dengan mengganti kantongnya setelah proses selesai. kebersihan
Mesin padi cleaner Dibersihkan dengan menggunakan Minimal setiap hari Petugas
dan Separator, mesin konfesor/vacum cleaner sampai bersih setelah proses selesai. kebersihan
grading
Tempat saluran Dibersihkan dari sisa-sisa produk dengan Setiap kali habis Petugas
pembuangan menggunakan konfesor/ digunakan atau kondisi kebersihan
kotor
facum cleaner sampai bersih
Bak penampungan Dibersihkan dari sisa sekam dengan Minimal setiap hari Petugas
sisa produk (sekam) memasukkan sisa sekam ke karung bekas, setelah proses selesai kebersihan
ditumpuk dengan rapi
Lokasi penyimpanan Dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lain Minimal setiap hari Petugas
bahan pengemas dapat mengkontaminasi setelah proses selesai kebersihan
Sarana pencuci tangan - Digosok, dibersihkan dan disanitasi - Minimal setiap hari Petugas
- Dilengkapi peralatannya (sabun, setelah proses kebersihan
lap tangan). - Dua kali sehari
(setiap diperlukan)
Sarana toilet - Digosok, dibersihkan, disanitasi Minimal setiap hari Petugas
- Sarana dilengkapi (air, gayung, sekali kebersihan
sabun, karbol dsb.)
Sepatu boot Disikat dan dibersihkan dengan air bersih Setiap hari setelah Petugas
selesai dipakai kebersihan
Tempat penampung Disikat dan dibersihkan dengan air bersih. Minimal seminggu Petugas
air (jika ada) sekali kebersihan
Kode. Dok : O-SSOP
PERSYARATAN DASAR HACCP Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PROGRAM KEBERSIHAN PERALATAN, TOILET, Halaman : 7 dari 8
TEMPAT CUCI DAN PENAMPUNG AIR
Pipa aliran air Menggunakan bahan yang tidak Minimal setiap bu- Petugas
berkarat. lan dicek dan diber- kebersihan
sihkan bila perlu
Frekuensi/ waktu
Uraian Cara Pelaksana
pembersihan
Pengendalian Hama
Mamalia
- Jauhkan dari lokasi (diku-rung, - setiap hari Pengendali hama
- anjing, kucing
diikat)
- tikus
- Menggunakan perangkap atau - Setiap hari
racun tikus
Serangga
- Kecoa - Dimatikan (secara fisik), - Bila ada, setelah Pengendali hama
menggunakan proses (dengan
- Lalat insektisida insektisida)
- Menggunakan perangkat, lampu uv - Bila ada setiap hari
- Semut - Menggunakan insektisida, kapur - Bila ada setiap hari
semut (waktu libur) - Bila ada setiap hari
- Laba-laba - Dibersihkan dengan sapu - Bila ada, setelah
(sarang) - Dimatikan (secara fisik), proses (dengan
- Kutu menggunakan pestisida fumigasi)
Unggas
- Burung - Menggunakan jaring pelindung Bila ada setiap hari Pengendali hama
- Jauhkan dari lokasi
- ayam (dikurung, dikandangkan) Bila ada setiap hari
Hewan melata Menutupi produk untuk menghindari Setiap ada produk Bagian produksi
- cicak kotoran cicak
Suhu: Produk tertutup dengan fentilasi Setiap kali melaku-kan Petugas
udara/sirkulasi udara cukup penyimpanan penyimpanan
Ruang penyimpanan produk
tanpa pendingin
Pengangkutan tanpa Produk selalu tertutup dengan sirkulasi Setiap kali melakukan Petugas bagian
fasilitas pendingin udara cukup. Untuk jarak jauh pengangkutan pengiriman.
diusahakan diangkut pada malam hari,
tergantung cuaca.
Kode. Dok : P-SOP
PROSEDUR (SOP) Revisi :0
RMU……… Tgl Berlaku : ………………
PENARIKAN PRODUK KEMBALI (RECALL) Halaman : 1 dari 1
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka
perusahaan mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan
untuk melakukan penarikan produk terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan
bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan
telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan ditindaklanjuti. Tindak lanjut yang
dilakukan dengan adanya penarikan produk antara lain dapat berupa :
1. Penghentian proses produksi sampai diperoleh hasil perbaikan yang memenuhi persyaratan konsumen.
2. Menyelidiki penyebab masalah dan menyusun tindakan koreksi agar tidak terulang kembali.
3. Penanganan terhadap produk yang ditarik.
Pelaksanaan penarikan produk ini dilakukan dibawah tanggung jawab manajer produksi
Formulir 1- 01
SblmSblm Stlh
SlmTindakanTindakan
kerjakerja kerja
Uraian kerjakoreksiverifikasi
pagisiang sore
Kea
(bau,
ngan produk (SOP-1, SOP-2):
k, okasi sortasi dan grading, bak pencuci, bak tempat penampungan, lap produk, sarung tangan, bahan pengemas) utuh dan layak pakai
- K
l
yawan (SOP-1, SOP-2)
- K
-
s
- K
- K
Proteksi dari bahan toxin/ beracun (SOP-1) elama proses produksi tidak terdapat bahan
- S oxin/membahayakan keamanan pangan di ruang produksi
t
Formulir 1- 01
.............., …………………………200....
Mengetahui QC Supervisor
( ) ( )
Formulir 1-02
Bulan …… /Tahun…..
Bulan…… Setiap Jum’at Tanggal
Tindakan
Uraian Jum’at minggu I Tindakan koreksi
verifikasi
anan ai
……. ……. ……. ……. …….
ir tidak
Keam r (Dok.SPO-1)
Pipa agahan bocor dan tidak berlumut
Pengendalian
-Pence
Lan kontaminasi silang dan
hama (Dok.SPO-01, SPO-02)
tai lokasi kegiatan disemprot air dan
dibersihkan min setiap minggu
- Dinding dan langit-langit ruang
produksi, kantor bersih
- Dinding dan langit-langit tempat
penyimpanan sarana budidaya
Penyim
bersih (dibersihkan setiap bulan)
budiday
panan dan pelabelan sarana
a
- Semua pupuk dan obat-obatan /
pestisida telah disimpan dan dilabel
dengan benar
………., ……….………200…..
Mengetahui QC Supervisor
( )
Catatan Kegiatan Utama
BLU -06
"PEMANENAN
Pelaksana
Pengawas
Blok/petak dan Kondisi Tindakan /Cara Teknis yang Hasil yang yang perlu
Hari Tanggal & Jam yang dipanen
luas lahan (Ha) penjarangan Pemanenan Cuaca/ dilaksanakan dicapai dilakukan (bila
dipetik (Kg
Iklim ada)
atau ton)