Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH INDUSTRI PAKAN

DOMESTIKASI
PETERNAKAN KOMERSIAL
PAKAN KOMERSIAL
ABAD 19 : TEKNOLOGI MANIPULASI PAKAN
ABAD 21 : MENCIPTAKAN PANGAN SEHAT
ARTI PENTING PENGENDALIAN MUTU PAKAN

TUNTUTAN PANGAN SEHAT


(produk yang bergaransi, traceability dan
memenuhi konsep keamanan pangan).
ADOPSI PRINSIP HACCP

Traceability:
SAPRODI PRODUKSI PENGOLAHAN
Mutu : sesuatu yang sukar didefinisikan. Tergantung
penilaian diantara konsumen. Oleh karena mutu merupakan
kepentingan konsumen maka secara singkat mutu dapat
diartikan sebgai kepuasan konsumen

PERSYARATAN MUTU

ZERO DEFECT
==== TIDAK ADA CACAT PADA
KEMASAN MAUPUN ISI

ZERO WASTE
==== KESERAGAMAN MUTU,
ZERO LOSSES
BENTUK, UKURAN SEHINGGA
==== BILA PAKAN DIGUNAKAN
PRODUK AKHIR TIDAK
TIDAK MENIMBULKAN
DITOLAK KONSUMEN
KERUGIAN BERUPA
PENURUNAN PRODUKSI ATAU
KEMATIAN TERNAK
KEGIATAN PENGENDALIAN MUTU:
Penelitian pasar
Pengadaan bahan baku
Produksi pakan
Pengepakan
Distribusi
After sales/penelitian pasar
Rencana pengembangan produksi

Untuk mencapai & mempertahankan mutu secara


konsisten maka produsen pakan harus melakukan
pengendalian mutu secara menyeluruh
Garis besar Pengendalian Mutu
(Total Quality Control) :
Pengendalian mutu selama proses produksi
Pengendalian mutu setelah proses produksi
PENJAMINAN MUTU PAKAN (QUALITY
ASSURANCE 
 
 
REGULASI PEMERINTAH
 Keputusan Menteri Pertanian No. 240/Kpts/OT.210/4/2003
tentang PEDOMAN CARA PEMBUATAN PAKAN YANG BAIK
(CPPB)

 Keputusan Menteri Pertanian No. 241/Kpts/OT.210/4/2003


tentang PEDOMAN PENGAWASAN MUTU PAKAN

 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:


22/Permentan/PK.110/6/2017 tentang PENDAFTARAN DAN
PEREDARAN PAKAN.

 SNI RANSUM (2006). Direktorat Bina Produksi Peternakan.


Departemen pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor:
22/Permentan/PK.110/6/2017 tentang
PENDAFTARAN DAN PEREDARAN PAKAN.

Secara garis besar Permentan


22/2017 mengatur bahwa
semua pakan yang dibuat atau
diproduksi untuk diedarkan
baik yang diperdagangkan
maupun tidak, wajib memiliki
Nomor Pendaftaran Pakan
(NPP) serta Sertifikat Mutu
dan Keamanan Pakan,"
jelasnya.
Syarat NPP :memenuhi
persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis :
pakan yang didaftarkan harus
lulus Uji Mutu dan Keamanan penerbitan sertifikasi:
Pakan. 1. Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi
(mengirim sampel ke Lembaga Pakan di Bekasi,
Pengujian Mutu dan Keamanan 2. Laboratorium Pemerintah Daerah yang
Pakan) telah terakreditasi
a. Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak
Cikole, Jabar
b. Lab Pakan Dinas Provinsi Kalimantan
Barat.

Kelulusan Uji Mutu dan Keamanan Pakan


ditentukan oleh pemenuhan kandungan nutrisi dan anti
nutrisi pakan/bahan pakan seperti telah dipersyaratkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan
Teknis Minimal (PTM) untuk pakan yang belum
mempunyai SNI
Di bidang pakan, untuk mendukung Program
Swasembada Protein Hewani, pemerintah
melaksanakannya dengan kebijakan dan program
khusus, yang terbagi dalam dua hal, yakni :
* penyediaan (feed security)
untuk menjamin pakan tersedia dalam jumlah
yang cukup
*keamanan pakan (feed safety)
untuk menjamin bahwa pakan yg tersedia itu
bermutu baik dan layak dikonsumsi ternak.
ACUAN penjaminan mutu produk (NON
PEMERINTAH)

System HACCP (Hazard Analysis on Critical Control


Points)
ISO 9001:2000
GMP (Good Manufacturing Practice)
ADI (Average Daily Intake)
SISTEM HACCP
Sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point) adalah suatu sertifikasi yang memastikan
tentang sistem managemen mutu untuk makanan
yang aman.

Melalui implementasi atas penggunaan 7 prinsip dari


HACCP (Seven Principles Of HACCP), maka
ditetapkanlah kepastian akan keamanan pangan.
HACCP adalah perangkat terbaik dalam proses
managemen dan hal itu akan membantu dalam
mengurangi resiko, bahaya (gangguan) industri
lainnya, dan menjamin keamanan pangan.
Keuntungan mendapatkan sertifikat HACCP adalah :

1. Mempunyai hak untuk menyatakan bahwa produk telah


ditangani dengan system managemen keamanan pangan
(HACCP).
2. Mempunyai hak untuk mempublikasikan dengan
menggunakan logo lembaga sertifikasi dan akreditasi.
3. Mempunyai hak untuk menandai “Keamanan Pangan”
pada keemasan produk.
4. Mempunyai hak untuk bela diri dalam kasus perselisihan
pangan.
5. Mempunyai kesempatan yang besar dalam akses pasar.

Anda mungkin juga menyukai