Anda di halaman 1dari 24

KEAMANAN PAKAN

Mengapa perlu adanya keamanan Pakan ????

CEMARAN FISIK F

K CEMARAN KIMIA
CEMARAN M
MIKROBIOLOGI
Contoh Bahaya (Hazard) terkait Bahan Pakan Asal
Hewan

1.Bahaya Biologi : Bakteri, virus,


jamur
2.Bahaya Kimia : residu obat veteriner
3.Bahaya fisik : pecahan kaca,logam
Contoh Bahaya (Hazard) terkait Bahan Pakan Asal
Hewan

1. Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) penyakit sapi gila


2. Data menunjukkan bahwa penyebab BSE adalah pakan hewan yang
mengandung tepung daging dan tulang (Meat Bone Meal ; MBM) yang
terkontaminasi
3. Specified risk material (SRM) , jaringan yang berasal dari terinfeksi BSE
yang mengandung prion yang dapat menularkan penyakit.
4. Penghilangan SRM pada prosedur pemotongan , maka resiko infeksi
dapat dikurangi (risk migration )100 %.
Keamanan Pakan terkait dengan Kontrol kualitas dalam keamanan pakan maupun
bahan pakan, Kontrol kualitas di Industri pakan dilakukan oleh departemen Quality
Control dan Quality Assurance, tetapi perusahaan sering menjadikan ini dalam satu
departemen, dapatkah kalian mengetahui perbedaannya ?
• Quality assurance (QA) berorientasi pada
HASIL
• QA berfungsi sebagai penjamin kualitas
produk
• Bertujuan untuk mencegah adanya potensi
kegagalan
• QA berupa plan dalam penjaminan mutu
produk

• Quality Control (QC) beorientasi pada PRODUK


yaitu pengendalian kualitas produk
• Bertanggung jawab pada implementasi prosedur
dari QA dan dibuktikan dengan dokumentasi (mis.
sheet control).
• QC berupa action
Secara garis besar QA akan membuat prosedur dan QC
yang akan melaksanakan prosedur sehingga QA dan QC
akan bersinergi dan mengambil action yang tepat dalam
mencegah ataupun jika telah terjadi kegagalan produk.
Pada pabrik pakan akan di lakukan sebuah sistem
penjaminan mutu Pakan untuk memastikan produk yang
dihasilkan baik.
Sistem Penjaminan Mutu pada pabrik
pakan antara lain :

Cara Pembuatan Pakan yang Baik


(CPPB)

International Organization for Hazard Analysis Critical Control


Standardization (ISO) Point (HACCP)
• CPPB dikeluarkan sertifikat oleh diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan atas nama Menteri Pertanian
CPPB • Pabrik pakan yang memproduksi pakan yang diedarkan di Indonesia,
vs dalam produksinya juga harus memenuhi persyaratan CPPB dan wajib
memiliki Sertifikat CPPB setelah melalui serangkaian proses penilaian
HACCP, ISO
• Sertifikat HACCP,ISO dikeluarkan oleh otoritas sertifikasi eksternal
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
penilaian terhadap sistem HACCP, ISO.
• HACCP maupun ISO memiliki peran penting dalam daya saing yaitu
dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan terhadap jaminan
mutu produk yang dihasilkan
CPPB
CPPB tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No : 240/Kpts/OT.210/4/2003
tentang Pedoman Pembuatan Cara Pembuatan Pakan yang Baik

CPPB merupakan acuan bagi perorangan atau Badan Hukum yang melakukan kegiatan
pembuatan pakan dengan maksud untuk diedarkan, dengan tujuan agar pakan yang dihasilkan
memenuhi SNI atau Persyaratan Teknis Minimal

Pedoman yang menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu pakan yang bertujuan untuk
menjamin agar pakan yang dibuat untuk diedarkan memenuhi standar mutu dan tujuan penggunaannya,
dalam rangka melindungi konsumen dari kerugian akibat pakan yang dihasilkan bermutu rendah.
Hal-Hal yang diatur dalam CPPB meliputi :
1. BAHAN BAKU PAKAN
2. LOKASI BANGUNAN
3. BANGUNAN
4. PERSONALIA
5. HIGIENE DAN SANITASI
6. PRODUKSI PAKAN
7. INSPEKSI INTERNAL
8. TATA CARA PENYAMPAIAN KELUHAN DAN PENGADUAN
Bahan Pakan

• Semua pemasukan, pengeluaran dan sisa bahan pakan harus dicatat dengan baik, catatan meliputi: keterangan
mengenai persediaan, tanggal penerimaan, tanggal pengeluaran dan tanggal pemeriksaan
• Setiap bahan pakan yang diterima untuk di proses, harusnya memenuhi standart persyaratan teknis yang
ditetapkan
• Kiriman bahan pakan harus ditahan ditempat penimbangan sampai disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat
pada saat pemeriksaan untuk dipergunakan dalam pakan sampai disetujui oleh manejer pengawasan mutu,
kecuali bahan impor, harus ditahan diruang penyimpanan sebelum dinyatakan memenuhi syarat.
• Bahan pakan yang mengalami kerusakan karena pengaruh suhu hendaklah disimpan dalam suhu ruang yang
telah diatur
• Alat timbang dan alat takar ditera dan diperiksa secara teratur untuk memenuhi kapasitas, ketelitian dan
ketepatannya memenuhi persyaratan sesuai dengan jumlah zat yang akan ditimbang dan ditakar.
• Semua bahan pakan impor yang tidak memenuhi syarat ditandai secara jelas dan tidak boleh digunakan dalam
produksi serta harus dikeluarkan dari tempat penyimpanan
• Semua bahan pakan lokal yang tidak memenuhi syarat harus langsung dikembalikan sebelum ditimbang
LOKASI BANGUNAN, BANGUNAN

LOKASI BANGUNAN
Lokasinya harus memadai, sehingga resiko terjadinya kekeliruan, pencemaran silang dan berbagai kesalahan lain
yang dapat menurunkan mutu pakan dapat dihindarkan. bangunan harus bebas dari lokasi pencemaran

BANGUNAN
Bangunan yang dibuat berdaasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknis dan higienes sesuai jenis
pakan yang di produksi, sehingga mudah dibersihkan, mudah dilaksanakan tindak sanitasi dan mudah dipelihara,
mudah dalam proses pembuatan pakan sampai pada pengiriman

PERSONALIA, HIGIENE DAN SANITASI

PERSONALIA
Jumlah tenaga ahli dan karyawan disemua tingkatan hendaklah cukup serta memiliki pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan sesuai dengan tugasnya. Memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik sehingga mampu
melaksanakan tugasnya secara profesional serta memiliki sikap dan kesadaran tinggi untuk mewujudkan tujuan

HIGIENE DAN SANITASI


Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi ditetapkan pada setiap aspek pembuatan pakan yang meliputi fasilitas
sanitasi, personalia, bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya.
PRODUKSI PAKAN
Alat dan produksi
Alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk memproduksi pakan harus dibuat berdasarkan perencanaan
yang memenuhi standart teknis
Timbangan yang dipergunakan untuk menimbang barang harus diterra oleh jawatan Meterologi.
Cara pembuatan pakan
1.Pengadaan
2.Bahan yang akan masuk ke lingkungan pabrik diambil sampel untuk dilakukan test fisik laboratorium dan setelah
dinyatakanlulus disimpan ditempat yang disediakan.
3.Penyimpanan bahan pakan
4.Penggilingan
5.Setiap pencampuran harus ada instruksi tertulis dalam protokol pembuatan
6.Bagi pabrik pakan yang menggunakan premix yang sudah jadi, tidak perlu lag i ada pekerjaan untuk
mencampurkan premix, namun apabila tidak premix jadi harus dicampur sendiri.
7.Setelah proses pencampuran selesai baru dibentuk pellet jika memang diperlukan pasar
8.Pengemasan
9. Pelabelan, setelah dikemas pakan harus diberikan label yang disesuaikan dengan jenis pakan
10. Penyimpanan
11.Pengeluaran pakan/pendistribusian
INSPEKSI INTERNAL

• inspeksi dirancang dengan tepat untuk menjamin bahwa setiap pakan mengandung bahan dengan mutu yang
benar sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dan dibuat dengan mengikuti prosedur standart
• Inspeksi meliputi semua fungsi analisa yang dilakukan labolatorium termasuk pengambilan sampel,
pemeriksaan dan pengujian bahan baku, proses pembuatan pakan dan pakan jadi.
• bahan pakan tidak digunakan dan pakan jadi tidak didistribusikan atau dijual sebelum hasil pemeriksaan dan
pengujian mutu nilai memenuhi spesifikasi yang ditepatkan
• Perusahaan yang memproduksikan pakan tertentu harus memiliki laboratorium untuk melakukan pengujian
terhadap bahan pakan yang digunakan dalam produksi akhir Untuk mendapatkan standar inspeksi internal
minimal dan seragam

PENARIKAN KEMBALI PAKAN DI PASARAN

Penarikan seluruh produk dari pasar dapat dilakukan apabila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi
persyaratan kualitas.
TATA CARA PENYAMPAIAN KELUHAN DAN PENGADUAN

Beberapa tata cara menyampaikan keluhan dari pengaduan adalah sebagai berikut:
• keluhan/pengaduan yang disampaikan oleh konsumen ditunjukan kepada produsen pakan dengan
tembusan disampaikan kepada Dinas Peternakan atau Teknis yang membidangi fungsi pakan
• Keluhan/pengaduan yang disampaikan oleh petugas pengawas mutu pakan disampaikan kepada
Dinas Peternakan dan atau Dinas Teknis yang membidangi fungsi pakan dengan tembusan kepada
Dirjen Peternakan
• Dinas Peternakan atau dinas yang membidangi pengawasan pakan di kabupaten atau kota
menyampaikan keluhan / pengaduan kepada produsen dengan tembusan kepada Dinas Peternakan
dan Dinas yang membidangi Fungsi peternakan dan Kesehatan Hewan Di Propinsi dan Dirjen
Peternakan.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
• HACCP merupakan suatu pendekatan sistematis dalam pengendalian berfokus pada pencegahan bahaya
kimia,biologi dan fisik yang diterapkan pada semua aspek meliputi semua tahapan mulai dari persiapan bahan
baku, proses produksi, ditribusi, dan penyimpanan hingga akhirnya penggunaan produk.

• Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya (hazard) dan identifikasi titik pengawasan (critical control point:
CCP), sistem HACCP tidak hanya menganalisis dan mengidentifikasi, juga harus memberikan tindakan perbaikan
.
atau pencegahan setelahnya

• CCP = titik kendali kritis ; sebuah titik kendali atau prosedur yang jika dikendalikan dengan baik dan benar maka
dapat mencegah, menghilangkan atau mengurangi suatu bahaya.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

Tujuh (7) Prinsip HACCP adalah


1. Analisa Bahaya
2. Penentuan titik-titik kritis
3. Penetapan batas kritis
4. menetapkan prosedur monitoring
.
5. Menetapkan tindakan koreksi
6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Mengembangkan sistem rekaman
International Organization for Standardization (ISO)

• ISO merupakan Organisasi Internasional untuk standardisasi yang menetapkan atau menentukan standar
internasional dibidang industri dan komersial dunia yang tujuan didirikannya adalah untuk meningkatkan
perdagangan negara-negara dunia
• ISO memberikan spesifikasi kelas dunia untuk berbagai hal, mulai dari produk, layanan, dan sistem, untuk
memastikan kualitas, keamanan, dan efisiensi.
• Perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO akan lebih berpeluang memenangkan persaingan pasar
global karena telah memiliki jaminan kualitas produk dari ISO sehingga mendapatkan kepercayaan dari
konsumen.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 diterapkan oleh Direktorat Mutu dan Standardisasi Ditjen Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian untuk digunakan dalam produk pertanian sehingga produk pertanian dalam negeri dapat
menembus pasar internasional namun standardisasi ini masih merupakan standard umum bagi perusahaan (industri) secara
keseluruhan,
International Organization for Standardization (ISO)

Secara umum ada delapan jenis standar ISO yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional ini dan
banyak telah diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia., sebagai berikut:

1.ISO 9001, yaitu sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan, dimana karakteristiknya
adalah pendekatan proses yang bertujuan meningkatkan efektivitas manajemen mutu.

2.ISO 14001, yaitu standar yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan. Beberapa aspek
yang harus dipenuhi dalam standar ini adalah pengelolaan limbah, penghematan energi, penghematan
air, dan penghematan bahan bakar.

3.ISO 22000, yaitu standar yang berhubungan dengan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini
ditujukan bagi perusahaan di bidang makanan dan minuman, dimana diharuskan untuk melakukan
kontrol internal, dan setiap produk harus punya rencana proses dan pengendalian.

4.ISP/IEC 27001, yaitu standar sistem manajemen keamanan informasi atau Informasi Security
Managemen System (ISMS). Standar ini diterapkan pada perusahaan di bidang aplikasi IT dan sejenisnya.
International Organization for Standardization (ISO)

5.ISO TS 16949, yaitu spesifikasi teknikal untuk sistem manajemen mutu di bidang industri otomotif. Konsep
dari standar ini adalah perbaikan berkelanjutan, pengendalian rantai pemasok, serta tindakan pencegahan dan
perbaikan.

6. ISO/IEC 17025, yaitu standar yang berhubungan dengan laboratorium atau lembaga pengujian. Standar ini
bertujuan untuk memastikan keakuratan hasil pengujian di bidang kesehatan, produksi, perdagangan, dan
perlindungan konsumen.

7. ISO 28000, yaitu standar yang berhubungan dengan sistem keamanan rantai pasokan bagi perusahaan yang
berisiko tinggi, misalnya Bank, pertambangan, hotel, dan lain-lain.

8. ISO 5001, yaitu standar yang diterapkan pada sistem manajemen energi agar perusahaan memiliki sistem
untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, serta konsumsi energi.
Tugas :
carilah artikel yang menjelaskan tentang CPPB atau HACCP
atau ISO, kemudian lakukan review secara singkat (max 1
halaman, diketik TNR 14) artikel tersebut tambahkan
mengenai tanggapan/ pendapat kalian masing-masing !

Anda mungkin juga menyukai